MAAF TELAT UPDATE, KEMARIN BARU SAMPE HOTEL JAM 1-2 PAGI, DAN CAPE BANGET. JADI PAS SAMPE HOTEL GAK SEMPET NULIS APA PUN🙏😂 AKHIRNYA KEMARIN JD GAK SEMPET UPDATE MAAF YA😭
_________
DOMINIC :
Dominic keluar dari mobil ketika mereka sampi di restaurant, lalu dia membantu Athena keluar mobil.
"Beruntung aku tadi belum ganti baju, atau aku akan datang ke sini dengan piyama ku," seru Athena sambil menerima tangan Dominic. Dominic tertawa kecil, mengingat kenangan di Hawaii, waktu pertama kali ia melihat Athena.
"Aku suka kau memakai piyama motif kulit sapi itu," ucap Domonic. Wajah Athena merona sedikit, tapi Athena melototi dirinya.
'Cute' batin Dominic.
"Don't tease me, Mavros,"Athena mengingatkan. Mereka memasuki lift..
"Bahkan dalam balutan piyama kulit sapi sialan itu kau terlihat seksi, tiger," seru Dominic. Athena melototinya Dominic dapat melihat leher Athena berubah menjadi pink. Hmm, sangat menggoda, Dominic ingin mengisap leher manis itu seolah dia ini vampire yang kehausan akan darah Athena.
"Jangan panggil aku itu!" seru Athena.
"Apa?" tanya Dominic kembali ke dunia nyata.
"Jangan panggil aku tiger!" jawab Athena. Pintu lift terbuka dan mereka keluar dari lift.
"Sepertinya mulai saat ini aku memanggilmu tiger," bisik Dominic sambil menyentuh pinggang kecil Athena.
"Tidak ada 'mulai saat ini' Mavros! Setelah makan malam ini, kita tidak akan pernah ketemu lagi, dan kalau pun kita kebetulan bertemu, aku ingin kita seperti hanya mengenal tapi tidak dekat, mengerti itu?" tanya Athena pelan.
'We'll see," jawab Dominic dalam hati.
_________
Mereka berdua memasuki Everest Restaurant, yang berada di lantai 40.
"Kau sudah reservasi?" bisik Athena.
"Tidak perlu," seru Dominic lalu tiba-tiba pelayan tersenyum ramah kepada mereka dan mengantar ke salah satu meja tepat sebela jendela, dengan view kota chicago yang indah.
Ketika Athena sudah duduk ia langsung berkata.
"Sepertinya kau sering membawa kencanmu ke sini," sindir Athena, Dominic tertawa.
"Are you jealous, tiger?" goda Dominic. Athena hanya menatap Dominic tajam. Setelah memesan makanan, Athena langsung mengatakan.
"Cepat apa yang ingin kau katakan?"
"Aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita," seru Dominic. Sambil memperhatikan reaksi Athena.
"Tidak ada yang perlu di perbaiki, dari awal memang tidak ada hubungan apa pun di antara kita," jawab Athena
"Ada, kau marah padaku, dan aku ingin kita berdamai," seru Dominic sambil memajukan tubuhnya kedepan.
"Aku tidak marah padamu! Aku hanya jengkel melihat wajahmu," seru Athena sambil mengalihkan pandangannya dari wajah Dominic.
"Itu sangat berlawanan dengan apa yang kau katakan di Hawaii, kau mengatakan menyukai rahangku, dan kau selalu-" ucapan Dominic terpotong.
"Mavros!" Bentak Athena dengan wajah memerah, Dominic tertawa kecil.
"Satu setengah tahun lalu aku patah hati! Aku mengatakan itu hanya untuk menghibur diriku, aku tidak bermaksud begitu," seru Athena. Dominic dulu tidak pernah bertanya lebih lanjut tentang itu, Dominic hanya tau Athena pisah dengan siapa pun kekasihnya waktu itu. Setelah itu, Athena tidak pernah cerita masalah pribadi ketika mereka di Hawaii, membuat dirinya pun tidak perlu menceritakan hal pribadi pada Athena.
Dulu Dominic tidak peduli, tapi ia tidak bisa berbohong kalau dirinya penasaran.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Dominic. Athena menatap sejenak Domonic.
"Tunanganku meninggal satu setengah tahun yang lalu," jawab Athena singkat, padat, dan jelas. Tapi Athena berbicara dengan datar.
"Sorry to hear that," jawab Dominic. Athena tersenyum kecil.
"Thank you, but i'm okay now," ucap Athena.
"Jadi apa sekarang kita bisa berdamai?" Tanya Dominic, Athena menatap sejenak Dominic lalu menghela napas.
"Iya kita bisa berdamai," jawab Athena terlihat sedikit terpaksa. Aneh, Dominic masih saja gelisah dan bersalah, ia sudah berdamai dengan Athena, tetapi ada sesuatu yang membuatnya gelisah. Seperti seharusnya bukan seperti ini.
Mungkin kalau ia berteman dan mengenal Athena lebih dekat membuat semua perasaan aneh ini hilang.
Lalu makanan mereka datang, Athena dan Dominic segera memakannya.
Athena mendesah pelan, sambil memejamkan mata. Dominic tidak bisa melewatkan pemandangan itu, ia tidak melepaskan pandangannya dari Athena sambil meminum wine nya.
"This is so fucking good," seru Athena. Sambil menjilat bibirnya, tenggorokan Dominic terasa kering sekarang, lalu pandangan Dominic turun ke bibir Athena.
Astaga, dirinya ingin mencium bibir manis itu.
Tepat saat itu mata Athena terbuka dan mata mereka bertemu. Dominic memerhatikan bulu mata Athena yang lentik, dan pipinya yang sedikit berwarna pink.
'Cute little tiger' batin Dominic.
Athena langsung memutuskan pandangannya, kembali menatapi makanan.
"Jadi sekarang kita berteman kan?" Tanya Dominic. Mulai memotong daging di depannya dengan pisau.
Athena mengangkat kepalanya, lalu mengerutkan dahinya.
"No! We cannot be friends," seru Athena.
"Bukankah kita sepakat kita sudah damai?" tanya Dominic.
Athena seperti mencari alasan.
"Kita memang sudah damai tapi kita tidak bisa menjadi teman," jawab Athena, Dominic mengangkat alisnya, apa Athena meminta hubungan lebih?
"Jadi kalau kita tidak bisa jadi teman, jadi kau ingin hubungan lebih?" tanya Dominic.
"God, no! Maksudku, tidak perlu ada hubungan apa pun! Setelah makan malam ini, aku sangat menghargai jika kau bisa berpura pura tidak mengenal diriku."
Dominic menatap Athena aneh, sebelumnya, tidak ada wanita yang terang terangan membenci dirinya di depan mukanya! Dan Athena sudah melakukannya baru saja.
Lalu Dominic teringat kekasih Athena, Zach.
"Apa kau takut kekasihmu tau? Aku tidak pernah mengungkit ungkit hubungan singkat ku pada siapa pun, jadi tenang saja," seru Dominic, wajah Athena terlihat sedikit tegang.
"Iya itu karena dia, jadi ku mohon, lebih baik kita tidak berteman, itu akan membuat kekasihku sakit hati jika ia tau," seru Athena sambil tersenyum lemah.
Dominic ingin menendang sesuatu, ia merasa kesal.
"Kalau begitu tidak ada salahnya kan, kalau hanya malam ini kita berpura pura berteman?" Seru Dominic sambil mengangkat wine nya, Athena menatap Dominic curiga sejenak lalu ia ikut mengangkat wine nya juga.
"Hanya malam ini tidak masalah, to our fake friendship," seru Athena, sambil mendentingkan gelas wine nya ke gelas wine Domonic, Dominic tertawa kecil. Lalu mereka meneguk wine mereka.
Setelah itu makan malam berjalan dengan lancar, tanpa perkelahian. Dominic merasa tidak bisa melepaskan matanya dari Athena.
Dominic bersumpah melihat cahaya-cahaya di sekitar Athena, Dominic sepertinya harus berhenti meminum wine ini, entah sekarang sudah gelas keberapa. Karena sepertinya ia sudah mulai hilang akal sehatnya.
______
Dominic merasakan cahaya matahari menyinari kulitnya, ia membuka matanya perlahan, lalu menatap kasur sebelahnya, kosong.
Dominic mengerutkan dahinya, apa kejadian semalam hanya mimpi indah? Alkohol membuat kepalanya sedikit sakit ketika bangun.
ia menyampingkan tubuhnya, lalu memejamkan matanya kembali.
Tapi, ia langsung membukanya kembali ketika menyium sekilas aroma manis dan lembut yang sangat ia kenali.
Dominic mengerutkan dahinya,
Shit.
Dalam beberapa detik, semua memori semalam langsung masuk ke kepalanya. Dominic langsung bangun dari kasur, Dominic memakai jubah sutranya.
Dominic keluar kamar, dimana wanita itu?
Lalu tidak lama kemudian Dominic menemukan Athena di ruang tv, seperti mencari sesuatu, masih memakai dress yang ia kenakan semalam.
"Mencari apa?" Tanya Dominic, Athena tersentak sedikit, tapi ia tidak menoleh. Lalu terdengar suara klakson mobil di depan rumah.
"Taksi ku sudah datang," seru Athena lalu dengan cepat kabur dari situ, tapi Dominic mengejarnya, Dominic menghalangi jalan Athena.
"Apa lagi Mavros!" seru Athena mencoba tidak menatap mata Dominic, Dominic tertawa kecil melihat wajah jengkel Athena.
Lalu mendekati telinga Athena.
"Sungguh, aku tidak merencanakan yang terjadi semalam."
Athena terlihat menahan napasnya.
"Tapi aku menikmatinya. Benar apa katamu, kita tidak mungkin bisa menjadi teman."
Wajah Athena merah padam sambil mengumpat pelan
"Semalam benar-benar kesalahan, itu tidak akan pernah terjadi lagi, dan tidak akan! Kita sama-sama mabuk dan membuat otak kita jadi tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah" seru Athena, Dominic tetap menatap Athena
"Sejujurnya walaupun aku mabuk ataupun sangat sadar, sepertinya, aku akan tetap beranggapan apa yang kita lakukan semalam bukanlah kesalahan," jawab Dominic serius.
"Dominic-" ucapan Athena terpotong, Dominic mencium bibir Athena, dengan sangat lembut.
Bibir Athena rasanya sangat manis dan menagihkan.
Oh Dominic bisa gila, dirinya memang sangat terobsesi, padahal baru sehari sejak mereka bertemu lagi setelah satu setengah tahun.
"Athena, siapa sebenarnya dirimu? Apa yang kau lakukan padaku?" geram Dominic dengan nada rendah
To Be Continued
____________
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
SERIUS INI HEHE KALO PADA KOMEN AKU SEMAKIN SEMANGAT UPDATENYA
LUV LUV💜🖤
YESSYNUT
INSTAGRAM : yessynut