Another Side - Completed

By frncsh

144K 15.6K 2K

Kejadian yang menimpa Syifa 7 tahun lalu sangat merubah kepribadiannya. Syifa yang manis, lembut, dan ramah b... More

CASTS
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
NEW STORY!
Part 45
PROMO
Part 46
Part 47
Extra Part

Part 1

6.1K 349 32
By frncsh


Brukkk!

Lagi, satu mahasiswi yang sedang dikerjai oleh gengnya Syifa. Cewek berwajah polos dan sedang ketakutan itu terjatuh karna didorong oleh Megan (atau yg biasa disebut Meggy) karena ia menolak untuk mengerjakan tugas mereka.

Yap, Syifa memiliki 2 teman yang sangat klop dengannya, Meggy dan Amy. Mereka bertiga bisa dibilang masih junior untuk mendapatkan predikat "preman kampus" karna status mereka saat ini yang masih menginjak semester 5. Sebenarnya ada lagi senior mereka yang sama gayanya, Celia, Gita, dan Fira, seangkatan dengan Rizky, tetapi entah kenapa, semua anak di kampus ini lebih takut dengan gengnya Syifa.

"Kerjain nggak tugas gue! Atau lo mau kita kejar lo terus-terusan?!" ancam Meggy.

"I.. i... iy... iyaa....megg..." jawab cewek itu gemetar dan akhirnya ia mengalah mengiyakan untuk mengerjakan tugas Meggy dan teman-temannya.

"Awas yaa sampe lo ngga ngerjain tugas kita lagi! Pokoknya gue ga terima apapun alasannya! Yaudah sana balik ke kelas!" kata Meggy masih dengan amarahnya.

"I.. iya meg....gy..." jawabnya dengan gemetar.

Lalu ia pun bangun dan berlalu dari kecaman geng tersebut dan lari ke dalam kelas.

Ya, cewek yang barusan adalah cewek yang bisa dibilang cukup pintar di kelas mereka, maka dari itu Gengnya Syifa mengandalkan dia. Tari namanya. Kemarin tugas mereka tidak dikerjakan olehnya karna ia bilang ia tidak sempat karena ia sibuk mengurusi ibunya yang sedang sakit di rumah sakit. Bahkan, untuk mengerjakan tugas untuk dirinya saja, ia tidak sempat. Maka dari itu ia tidak bisa mengerjakan tugas teman-temannya yang tak tau diri itu.

"Good job Meg, gue suka gaya lo!" ucap Amy.

"Lagian, bikin orang emosi aja pagi-pagi." amarah Meggy belum redam rupanya.

"Udah Meg, marah-marahnya?" kata Syifa akhirnya yang sedari tadi hanya menonton aksi Meggy.

"Lo kenapa Syif? Biasanya elo yang lebih beringas dari kita?" Meggy heran.

"Udah ah gue ke kelas duluan." pertanyaan Meggy tak Syifa hiraukan dan ia jalan begitu saja menuju ke kelas."

**

"Morning sweetheart." cowok itu berjalan menghampiri Syifa dan langsung merangkulnya ketika ia melihat Syifa sedang berjalan menuju kelas.

"Hmm." Syifa hanya berdehem.

"Kenapa lo syif, pagi-pagi mukanya udah ditekuk?" tanya cowok itu heran.

"Gapapa, gue lagi ngga mood. Gue duluan ke kelas ya." ucap Syifa singkat sambil melepaskan rangkulan cowok itu kemudian menepuk bahunya.

"Oke." kata cowok itu yang tidak mau berargumen dengan Syifa, karna ia tau pacarnya itu sedang tidak dalam keadaan mood yang baik. Dan biasanya kalau ia tanggapi maka akan memperparah keadaan, maka dari itu ia pilih untuk mengalah dan membiarkan Syifa berlalu.

Ia masih di tempatnya berdiri mematung saat Syifa melepaskan rangkulannya. Melihat punggung Syifa menjauh dan semakin tidak terlihat karena tertutupi oleh lalu lalang anak-anak lain yang sedang berjalan. Di dalam hatinya, ia sangat mencintai Syifa walaupun Syifa nya itu cuek, garang, dan liar, yang sama saja seperti dirinya.

Ali namanya. Memiliki wajah ketimuran, bulu mata yang panjang menjadi ciri khasnya dan ia seangkatan dengan Rizky. Dari kecil sampai tamat SMA, ia hidup di Singapura dengan ibunya dikarenakan orang tuanya saat itu sudah bercerai. Tetapi karena ada satu hal yang ia baru tahu ketika ia sudah lulus SMA, ia memutuskan untuk pindah dan tinggal bersama ayahnya di Indonesia.

Sudah hampir setengah tahun Ali dan Syifa berpacaran. Kedekatan mereka diawali saat mereka sama-sama tidak sengaja bertemu di Singapura, tepatnya di Singapore National Stadium, untuk menonton Konser Coldplay. Dinamakan kebetulan atau bagaimana, ternyata mereka sama-sama menonton di West Zone area. Dua-duanya datang kesana sendirian dikarenakan saudara dan teman mereka tidak bisa menonton konser tersebut. Jadilah mereka berdua menonton konser bersama.

*Flashback on*

Ali: "Itu Syifa bukan sih?" tanya Ali dalam hatinya, ia sambil menerawang pandangannya, apakah benar itu Syifa atau bukan. "Wah iya bener, gue samperin aja kali ya, kayanya anaknya asik, lagian kan gue sendirian juga." akhirnya ia memutuskan untuk mendekati Syifa.

"Syifa ya?" ucap Ali sambil menunjuk ke arah Syifa.

Syifa kaget dengan seseorang yang baru saja datang menghampirinya.

"Eh?" dahi Syifa mengernyit, memastikan apakah itu Ali atau bukan. Setelah ia pastikan, ia menjawab Ali. "Bang Ali? Iya gue Syifa bang. Nonton juga bang?"

Mereka berdua sebenarnya sudah saling kenal jauh sebelum mereka kembali bertemu lagi di kampus yang sama, tetapi apabila di kampus, mereka tidak pernah mengobrol atau saling sapa, hanya saling tahu satu sama lain.

"Iya syif. Lo nonton sama siapa? Sama abang-abang lo?" kata Ali sambil melihat orang yang ada di sekeliling Syifa untuk mencari siapa yang nonton konser bersama Syifa.

"Sendiri gue bang. Bang Randi sama Bang Nawa ada urusan yang harus dikerjain, temen-temen gue juga gaada yang bisa, jadi yaudah deh gue sendiri aja. Kalo lo sama siapa?" tanya Syifa yang juga clingak-clinguk mencari siapa orang yang menonton bersama Ali.

"Sama dong, gue juga sendiri haha. Kalo gitu kita barengan aja ya, lagi juga kok pas banget ya bisa disini juga kebagian tempatnya."

"Iyanih haha bisa gitu yaa. Wah asik, gue jadi ada temennya. Okedeh bang kita nonton bareng aja ya!" ucap Syifa yang sangat antusias.

Mereka menonton sambil bernyanyi sepanjang konser tersebut.

Sehabis konser, ternyata Ali dan Syifa juga masih ada satu hari lagi untuk stay di Singapore karena waktu itu juga mereka sedang libur kuliah. Satu hari itu akhirnya mereka habiskan bersama. Ali yang mengajak Syifa untuk sekedar berjalan-jalan dan lagipula ia tidak mempunyai plan apa-apa hari itu, daripada ia bete hanya stay di hotel, lebih baik ia mengajak Syifa untuk berjalan-jalan.

"Gimana Bang Randi sama Anwar?" Ali memulai pembicaraan.

"Baik alhamdulillah."

"Bang Randi masih suka nulis?" tanya Ali lagi.

"Masih sesekali, karena sekarang udah jadi tangan kanan bosnya jadi lebih fokus kesitu." jawab Syifa lagi.

Bang Randi, abang pertama Syifa, dulu memang terkenal sekali sering menulis buku, tetapi sekarang dia sudah bekerja di perusahaan penerbit buku dan dipercaya oleh direktur utamanya untuk me-manage segala sesuatu yang bersangkutan dengan perusahaan tersebut.

"Bang Adi masih suka ngelukis?" gantian Syifa yang bertanya.

"Haha jangan ditanya. Kamarnya penuh sama lukisan-lukisan dia doang."

Tidak banyak yang berubah dari Syifa saat dia tatap lekat-lekat wajah gadis itu. Karena ia baru mengenal Syifa ketika ia tamat SMA dan pulang dari Singapura. Semakin kesini, Syifa semakin cantik, manis, walaupun dengan gaya tomboy yang melekat di dirinya.

Mereka berbincang dan berjalan cukup lama sebelum akhirnya esok hari pulang ke Indonesia.

Mulai dari situ, keduanya semakin dekat dan mereka cukup banyak memiliki kesamaan sampai akhirnya keduanya saat ini memutuskan untuk menjalin hubungan.

*Flashback off*

"Woy!" Ali seketika terbangun dari lamunannya karena barusan ada seorang cowok yang mengagetkannya.

"Kampret, kaget gue bego!" ucap Ali kesal.

"Lah elu lagian ngelamun di tengah jalan kek orang bener! Kenapa lu?" tanya cowok itu.

"Pagi-pagi udah ada yang unmood, gue jadi ikutan unmood." jawab Ali seadanya.

Rizky tertawa renyah.

"Hahaha. Syifa?" tanya Rizky lagi.

"Siapa lagi tuyul!" jawab Ali sewot.

"Ahelah namanya juga cewek, palingan juga lagi PMS. Nanti juga kalo moodnya udah balik, dia nyariin lu." ucap Rizky menghibur kawannya.

"Iyadah. Yuk cabut!" ajak Ali kepada Rizky untuk memasuki kelas.

**

Sedari tadi Syifa sebenarnya sadar bahwa Ali masih memperhatikannya dari kejauhan. Dilihatnya Ali dan Rizky sudah pergi, Syifa memutar arah jalannya yang tadinya menuju ke kelas menjadi ke arah tempat persembunyiannya.

Sampai di tempatnya, Syifa kaget melihat sosok laki-laki duduk di depan tempat itu.

"Jeff?" ucap Syifa sambil melangkahkan kakinya ke arah laki-laki tersebut.

"Hai, Syif." ucap cowok itu enteng.

"Lo ngapain disini?" tanya Syifa.

"Please syif, sampe kapan lo mau menghindar dari gue?" ucap cowok itu lirih.

"Gue kan udah bilang jangan pernah temuin gue lagi!" ucap Syifa dengan gemetar dan menahan sakit di perutnya.

"Syif, please maafin gue syif. Gue mohon banget sama lo. Gue gabisa cegah apa rasa yang ada di hati gue, syif. Apa gue sama sekali gaada artinya buat lo? Gue janji gaakan ganggu dan maksa lo lagi tapi izinin gue biar bisa deket sama lo lagi syif, kaya dulu. Gue gabisa jauh-jauh dari lo." cowok itu memohon.

"Jeff.... g.. gu... gue...."

Tiba-tiba kepala Syifa terasa sangat sakit dan pusing, penglihatan matanya buram dan mulai kuning, ia tidak bisa lagi mengendalikan pandangannya, juga ditambah dengan rasa sakit di perutnya yang melilit tidak tertahankan, seketika ia jatuh dan tidak sadarkan diri.

"Syif, Syifa!" cowok itu dengan sigap langsung menangkap tubuh Syifa dan menggendongnya ke arah UKS.

Cowok itu membawa Syifa dengan berjalan terburu-buru, tidak peduli bagaimanapun caranya ia harus cepat sampai ke UKS. Anak-anak di lorong menyaksikan kejadian itu dan mereka saling melempar pandangan satu sama lain, tidak mengerti apa yang terjadi pada Syifa dan siapa cowok yang membawa Syifa?

**

"Syifa!" teriak Ali panik dari luar pintu UKS yang diikuti oleh Rizky di belakangnya.

Langkah Ali baru sampai di pintu tetapi ia dibuat kaget ketika ia melihat cowok yang tadi membawa Syifa ke UKS sedang duduk menemani Syifa yang sudah sadar dari pingsannya.

"Loh? Elo? Kok lo disini?"


To be continued..

Syifa and the geng

Celia and the geng


Tadaaaaa...

Halo semua!

Salam kenal yaa:D Akhirnya planning aku yang udah dari dulu yaitu pengen bikin cerita di wattpad, sekarang baru kejadian. By the way, ini aku baru pertama kali banget nulis kaya gini dan itu di wattpad. Jadi mohon dimaklumi apabila ada bahasa, kata-kata, atau penulisan yang masih berantakan hehe. Dan cerita ini cuma fiksi ya guys jadi jangan dianggap real haha. Jangan lupa click vote dan jangan cuma jadi silent reader, usahakan comment karena aku juga pengen tau gimana pendapat kalian tentang cerita ini:) InsyaAllah commentnya nanti akan aku bales:) Kalo ada masukkan dan saran juga gapapa, i'm very open!

Terima kasih sudah membaca:)

Continue Reading

You'll Also Like

1.8K 118 4
THIS IS PURELY A WORK OF FICTION AND HAS NOT RELATION WHATSOEVER WITH THE REAL LIFE OF THE CHARACTERS. Mahendra Singh Dhoni, Rohit Sharma and Virat...
607K 9.4K 87
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...
1.1M 38.1K 63
π’π“π€π‘π†πˆπ‘π‹ ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 π–π‡πˆπ‚π‡ jude bellingham finally manages to shoot...
65K 1.5K 24
You think just because my father is a pastor I should be perfect or my life should be great. No it's the total opposite. I was abused and raped by my...