Cinta pertama (✓)

By TeamAlki

55.9K 4.4K 508

Ini adalah cerita pertamaku jika ada salah kata atau kesamaan nama dalam cerita ini mohon maaf karena aku han... More

bagian 1
bag 2 (flashback 1)
bag 3
bag 4 (flashback 2)
bag 5
bag 6
bag 7 (flashback 3)
bag 8
bag 9 (flashback 4)
bag 10
bag 11 (flashback 5)
bag 12
bag 13
bag 14
bag 15
bag 16
bag 17
part 18
part 19
part 20
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
bag 28
part 29
baru

part 21

1.6K 132 16
By TeamAlki

Saat kita berjauhan aku pastikan hati ini kembali kepada pemiliknya...

~Al Fauzi Koler~

"Elo..."kompak Yuki dan Vita yang kaget setelah tau siapa orang dihadapannya saat ini,.

"Kalian belum pulang?"

"Belum,ni lagi mau pulang kenapa?"tanya Yuki menatap jengah kearah Gio"Lo sendiri ngapain kesini jam segini?"lanjut Yuki karna heran soalnya jam-jam segini biasnya yang ada cuma beberapa penjaga disekitar tebing ini,..

"Gue mau ngomong sama Lo"jawab gio menaikkan dagunya kearah Yuki,"ngomong apa?,ngomong aja"tanya Yuki yang langsung menggandeng tangan Vita.

"Gak disini,kita cari tempat yang lain aja yang lebih en.....
"Iya atau tidak?"potong Yuki yang sudah mati Matian menahan amarahnya untuk tidak menghajar pria itu didepan Vita.

"Kalo gitu gue duluan ya Ki"ujar Vita yang sudah mau beranjak meninggalkan Yuki dan Gio,"sini aja"ujar Yuki kembali narik Vita agar tetep disampingnya.

"Buru Lo mau ngomong apa?"bentak Yuki karna Gio diem aja menatap Yuki dan Vita bergantian.

"Maaf"lirih gio menatap Vita dengan penuh rasa penyesalan,
"Ok kita duduk dibangku itu"tunjuk Yuki pada kursi panjang yang berada dipinggiran sungai, ketiganya duduk dengan Yuki ditengah tengah antara Gio dan Vita,

"Hahaha"tawa Yuki menggema setelah Gio menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi, sedangkan Vita hanya menundukkan kepalanya,
"Lo serius?"lanjut Yuki setelah berhenti ketawa,gio hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Yuki,..

"Tapi sejak kapan?"penasaran Yuki yang masih menahan ketawanya,..

"Kalo mau ketawa ketawa aja si Ki"ujar Vita yang sudah mendongak kearah Yuki yang nahan ketawa,..

"Hehe"Yuki hanya nyengir kuda kearah Vita

Banyak yang mereka obrolkan sampai sampai mereka bertiga tidak sadar ada seseorang dari balik pohon memperhatikan mereka dengan mengepalkan tangannya,karna sudah tidak tahan dengan apa yang dia lihat akhirnya Al keluar dari persembunyiannya.

"By"panggil Al yang sudah berada dihadapan Yuki,Vita dan Gio

"Eh Al"kaget Yuki berhenti ketawa"kamu kesini?"lanjutnya yang langsung berdiri dan bergelayut manja di tangan sebelah kanan milik Al seolah melupakan acara ngambeknya sama Al.

"Ki gue sama gio duluan ya"pamit Vita yang sudah narik paksa Gio agar ikut dengannya.

"Sini ay"ujar Yuki narik tangan Al agar duduk dikursi yang tadi diduduki Yuki,

"Ay kamu ngapain kesini?"yuki mengeluarkan suaranya setelah mereka duduk"kamu tau dari mana aku disini?"lanjut Yuki karna Al masih tetep diem aja,

Yuki bingung dong kenapa Al tiba tiba diem gini

Apa Al marah karna aku kesini gak bilang dia?atau karna Gio?bodo siapa suruh dari semalem gak ada kabar.batin Yuki

"Kamu kenapa?"tanya Yuki memutar bola matanya jengah,

"Al"panggil Yuki lagi karna Al masih dengan posisi yang sama,
"Kalo mau diem gini aku pergi"geram Yuki yang langsung berdiri dan melangkah ingin meninggalkan Al,tapi langkahnya terhenti setelah mendengar suara berat milik Al

"Aku khawatir sama kamu tapi kamu malah ketawa sama laki laki lain,lagian ngapain kamu kesini lagi?"ujar Al masih duduk diposisi yang sama tetapi Al sudah menatap tajam kearah Yuki,yang sudah membalikkan badannya.

Yuki hanya membalas tatapan Al dengan senyum sinisnya,

"Kamu khawatir sama aku Al?kamu fikir aku kesini karena siapa?"tanya Yuki yang sedikit mengejek sambil duduk kembali ketempat semula.

"Kamu pikir?"tanya Al dengan nada dinginnya seolah mengulang pertanyaan Yuki.

"Aku fikir kamu lebih peduli sama perempuan yang kamu peluk diclub semalem"santai Yuki sambil menatap lurus kedepan.

Maksudnya apa coba, perempuan? diclub,siapa?batin Al yang gak tau maksud dari ucapan Yuki barusan.

"Maksudnya apa coba?"tanya Al yang masih bingung dan mencerna ucapan Yuki barusan.

"Perlu aku ingatkan tuan Muda Al Fauzi Kohler?"dingin Yuki,padahal sebenarnya hatinya sudah sesak mengingat gambar semalem, sebenarnya bukan masalah gambarnya tapi masalahnya Al sama sekali tidak menghiraukan panggilan Yuki,

"Kamu kenapa si by,kok jadi kamu yang marah"suara yang sudah sedikit lembut karna dia tau pasti Yuki lagi ngambek tapi Al emang gak tau menahu apa alasan Yuki seperti ini,

"Kamu masih tanya kenapa Al?"jawab Yuki yang sudah menetap kearah Al,

"Aku salah apa coba by"Al berusaha membela dirinya karena dia memang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi,

"Semalem pulang jam berapa?kenapa telfon dan pesan dari aku tidak ada yang direspon?sudah dapat ganti?atau sudah bosan sama aku?atau gak ka....."
Ucapan Yuki terpotong karna Al langsung membawa Yuki kedalam pelukannya

"Ih Al lepas malu tau dilihat orang"ronta Yuki sambil berusaha ngelepas tangan Al tapi semua sia sia karna Al semakin mempererat pelukannya,

"Diem"desis Al mencium puncuk kepala Yuki

"Dengerin Aku by,aku minta maaf samalem lupa ngabarin kamu,aku pulang lewat jam 12 dan aku langsung tidur karna kepalaku rasanya pusing banget,tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisi seorang Yuki Izza Kato di hati Al Fauzi Kohler,dan aku tidak akan pernah bosen sama kamu by"lembut Al mengurai pelukannya dan menatap lembut kearah Yuki.

Yuki balik menatap mata hitam milik Al dia mencari kebenaran Dimata tersebut yang ternyata memang tidak ada kebohongan sama sekali.

"Kok pulangnya sampe lewat tengah malam,terus pusing kenapa?Teru...."Yuki tidak melanjutkan ucapannya karena Al sudah lebih dulu memotong ucapan Yuki.


"Iya semalem ditantang ranggas min..."Al menghentikan ucapannya sambil menetap kearah yuki dia berharap Yuki tidak menyadari apa yang ingin Al ucapkan karna hampir saja dia keceplosan tapi perasaan khawatir itu muncul karena pertanyaan Yuki.

"Kamu minum Al?"tanya Yuki memincingkan matanya menatap tajam kearah Al,

"........"

"Al aku tanya lho"suara Yuki sedikit keras karna Al hanya diam saja,

"Maaf by,tapi sedikit kok itu juga karna paksaan ranggas by,serius kalo gak percaya tanya aja sama Gibran by beneran by aku gak bo...."ujar Al sambil mengangkat kedua jarinya menjadi huruf V.

"Kamu sadar gak si Al minuman itu haram,kamu tau kan itu tidak baik buat kesehatan,ngapain si kamu ikut ikutan minum barang haram kayak gitu,kan aku sudah sering bilang kamu boleh nge_DJ tapi jangan sampe minum kayak gitu gimana si gak dengerin ucapan aku,kalo bunda sampai tau pasti dia sangat ke...."

Yuki terdiam karena Al dengan seenaknya mencium kilat bibir Yuki,dia seneng Yukinya sudah cerewet berarti Yuki sudah tidak marah lagi pikir Al,dia tersenyum karna Yuki mengkhawatirkannya.

"AL!!!!"teriak Yuki setelah sadar dengan apa yang dilakukan Al barusan,

"Kenapa by?"polos Al menaikkan satu alisnya menatap Yuki,

"Au ah"jawab Yuki yang sudah melangkah meninggalkan Al tapi langkahnya terhenti karna Al dengan cepat menarik tangan Yuki bukan hanya itu Al juga mengangkat Yuki seperti mengangkat karung beras.

"Al lepasin gak"ronta Yuki sambil mukul punggung Al tapi tidak sama sekali dihiraukan oleh Al,dan kini Alki kembali duduk ditempat semula,

"By"lirih Al yang sudah jongkok didepan Yuki dengan menggenggam tangan Yuki,dengan Yuki duduk dibangku.

"Hm,kenapa?"ketus Yuki membuang mukanya kesembarang arah,

"Handphone kamu mana by,kenapa gak bisa ditelfon?kamu kenapa si by kok aneh"runtunan pertanyaan dilontarkan Al untuk Yuki,tapi Yuki hanya mengedikkan bahunya acuh,

"By,jawab dong jangan kayak gini"melas Al menatap Yuki,

"Jawab apa?"polos Yuki yang pura pura tidak tau,

"Handphone kamu dimana by?kenapa mati?"tanya Al lagi berharap dapat jawaban dari Yuki.

"Mati"ketus Yuki melepas genggaman tangan dari Al

"By lihat aku"perintah Al yang sudah duduk disebelah Yuki dan memalingkan wajah Yuki agar menghadap kearah Al,

"Jangan bilang handphone kamu dibanting?"lanjut Al karna dia paling tau kalo Yuki lagi marah benda yang dipegang atau dilihatnya pasti akan melayang kesembarang arah,lagi lagi Yuki hanya mengedikkan bahunya,
Al mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa by?"gara gara aku tidak membalas pesan dan tidak angkat telfon kamu by?"tanya Al kembali memegang erat kedua tangan Yuki,"maaf"lanjutannya karna Yuki hanya diam dengan pandangan kosong,

"Siapa dia Al?"lirih Yuki yang masih bisa didengar oleh Al

"........."

"Cewek itu siapa Al?"Yuki sudah menaikkan nada bicaranya,

"By dengerin aku ya,iya semalem ada yang minta foto bareng tapi ay juga gak tau dia bakal meluk ay by"jawab Al dengan suara lemahnya"kamu percayakan sama aku by"lanjut Al dan mencium puncuk kepala Yuki,

Yuki menetap kedua mata Al dia mencari kebenarannya,ternyata benar tidak ada kebohongan dari pancaran mata sang kekasih itu tandanya apa yang dia katakan adalah sebuah kebenaran.

"Hmmmm"Yuki hanya menjawab dengan gumaman,dia hanya ingin tau aja seberapa besar Al memperjuangkan Yuki,

"Maafin aku kan by?"tanya Al dengan menaikkan sebelah alisnya,

"Maafin gak ya"goda Yuki sambil senyum gaje,

"By aku janji tidak akan cuekin kamu lagi by,dan aku juga janji ak...."ucapan Al terpotong karna dia ingat sesuatu,"yang ngirim foto siapa by?"tanya Al

"Au"singkat Yuki

"By jangan gini dong"mohon Al

"By gak tau siapa yang ngirim,soalnya nomornya tidak ada dikontak by"jawab Yuki masih dengan pandangan lurus kedepan,tapi terdengar manja ditelinga Al.

Suaranya sudah manja,dan dia sudah menyebut dirinya dengan Panggilan sayang berarti by sudah tidak marah.batin Al

"By"lirih Al takut takut Yuki masih ngambek,

"Kenapa?"jawab Yuki menoleh kearah Al yang saat ini tengah memandang wajah ayu milik Yuki,

"By percaya kan sama ay,?by udah gak marah lagi kan?"tanya Al penuh dengan kelembutan

"Hmmmm"Yuki hanya bergumam masih dengan menatap mata hitam milik Al,"sekarang ay tau"ujar Al menggenggam kedua tangan Yuki,"tau apa?"tanya Yuki menatap penuh selidik kearah Al,"by cemburu kan?"goda Al sambil menarik hidung Yuki,
"Ih Al sakit,rese banget si"ujar Yuki menjauhkan tangan Al dari hidungnya,

"Kamu tau dari mana aku disini Al?"tanya Yuki yang sudah menyenderkan kepalanya pada bidang dada Al,dan tangan Al mengusap rambut coklat milik Yuki,

"Dari hati"ucap Al tulus sambil mengecup kepala Yuki,"gobal"ucap Yuki yang menjauhkan tubuhnya dari Al,

"Dengerin aku by,dari pagi aku menghubungi kamu,sampai aku telfon Reyna,Adam,bahkan aku datang ke tempat karate by,Aku khawatir sama kamu by,dan aku inget ada tempat yang be...."

Cup

Al langsung terdiam seribu bahasa setelah mendapat kecupan singkat dibibirnya dari Yuki,kapan lagi fikir Al.

"Maaf ya by semaleman ay gak ngasih kabar,maaf juga bikin by nangis"ujar Al lembut yang Langsung mencium lembut kening Yuki,..

"Jangan ulangi lagi ya ay"ucap Yuki sambil menunduk."iya by aku janji ini yang pertama dan terakhir"tulus Al yang membelai lembut pipi chubby Yuki,

"By"manja Al yang sudah meletakkan kepalanya pada pundak Yuki,"kenapa?"tanya Yuki membelai lembut pipi Al agar nyaman bersandar dipundaknya,

"By udah makan?"tanya Al karna dia merasakan cacing diperutnya sudah mulai demo minta diisi,..

Yuki berfikir sejenak,dia tau kalo Al sudah tanya seperti itu pasti dia lapar,Yuki emang sudah makan bekal yang ia bawa tadi,tapi dia juga tidak enak sama Al,Yuki tau betul kalo Al pasti dari pagi gak makan,
"By,kok malah ngelamun si"protes Al karna Yuki hanya diem aja,

"Kamu laper ay?"tanya Yuki to the pont karna menurutnya Al berbelit belit😂

"Iya by,kita cari makan Yuk,abis itu aku mau ngajak by kesuatu tempat"ujar Al menegakkan duduknya,"kita kerumah Vita bentar ya ay"pinta Yuki yang dapat anggukan dari Al

Setelah tadi Alki kerumah Vita yang ternyata disana masih ada Gio yang tengah asik bercanda gurau,yang membuat ingatan Al kembali saat Yuki tertawa lepas didepan Gio dan Vita membuat pria itu kembali berfikir.

Sampe lupa mau nanyain masalah tadi kak,yang tadi seharusnya marah kan aku,kok jadi by yang tadi nagmbil ya.batin Al

Yuki kerumah Vita hanya ingin pamitan karna dia tidak jadi menginap dirumahnya dan kini mereka sudah berada di sebuah kafe tidak jauh dari tempat Yuki latihan,dengan lahap Al menyantap makanan sedangkan Yuki hanya minum jus jeruk sama brownis coklat,Yuki memandang Al geli"laper banget ay"tanya Yuki masih dengan mengulum senyum pada Al,yang dijawab dengan anggukan oleh Al karna didalam mulut Al penuh dengan makanan yang membuat Al susah untuk ngomong.

"Ay kita langsung pulang ya abis ini"ujar Yuki setelah mereka menyelesaikan makanannya."kita jalan jalan bentar ya by"jawab Al sambil memegang kedua tangan Yuki yang berada diatas meja,"ngapain coba jalan jalan aku capek ay"rengek Yuki dengan baby facenya."bentar aja princess chubby sayang"ucap Al yang seketika membuat wajah Yuki merona hanya dipanggil sayang.

Kenapa jadi panas gini si pipi aku cuma dipanggil sayang ini.batin Yuki sambil menundukkan kepalanya karna malu ketahuan Al.

"By kamu kenapa?"heran Al dengan perubahan Yuki,tapi Yuki masih tidak bergeming dia melepas genggaman tangan Al dan semakin menundukkan kepalanya,dengan gerakan cepat Al Langsung mengangkat kepala Yuki agar melihat kearahnya.

"By kenapa pipi kamu kok merah gitu si?kapan kamu pake blush on sayang"Al malah makin godain Yuki sambil tersenyum jail.

"Apaan coba gak jelas banget si,ayok ah"jawab Yuki yang langsung narik tangan Al karna pipinya semakin panas,Alki sudah bayar makanannya Lo ya hehehehe jadi mereka langsung cabut.

Setelah Alki keluar dari cafe dan mereka menaiki mobil milik Al dengan sepeda Yuki masih berada di bagasi mobil Al,sepeda Yuki ini sepeda gunung lipat jadi mudah dibawa saat saat seperti sekarang ini,jadi tidak repot dan tidak menghalangi saat dimasukkan didalam bagasi.

"Kita mau kemana ay?"tanya Yuki karna Al membawa mobilnya kearah kota bukan arah rumah Yuki,padahal kan Yuki pengen langsung pulang karna badannya sudah lengket malu juga dia sama Al kalo tercium bau bau tidak sedap dari tubuh Yuki.
Sedangkan Al stay cool dengan kemudinya tanpa menjawab pertanyaan Yuki,

"Ih Al aku tanya lho,kenapa diem aja si"geram Yuki yang langsung mengalihkan pandangannya keluar jendela disamping tempat duduknya dengan mengerucutkan bibirnya kedepan.
Al hanya tersenyum melihat kelakuan pacarnya ini,menurut Al saat Yuki cemberut ada magnet tersendiri yang membuat hati Al hangat dan nyaman,

"Ini minta dicium sayang"goda Al menarik bibir Yuki gemes,

"Ih Al sakit,suka banget si nganiyaya pacar unyu unyu gini"cerocos Yuki membuat Al ketawa lepas,

"Hahaha kamu lucu banget si by"ujar Al membelai lembut kepala Yuki"makasih ya by"lanjut Al menggenggam tangan Yuki dengan satu tangan yang bebas dari kemudinya.

"Makasih untuk?"tanya Yuki yang sudah melepas tangannya dan bergelayut manja ditangan Al,

"Makasih kamu selalu ngalah dengan semua keegoisan ku by,kamu selalu membuat hari hari ku lebih berwarna,kamu selalu mengisi hari hariku dengan keceriaan,aku beruntung bisa memiliki kamu by,aku janji akan selalu menjaga hati ini untuk kamu by"ujar Al dengan mengelus lembut pipi Yuki,karna saat ini mereka sudah berada diparkiran sebuah mall ternama diJakarta.

Yuki yang mendengar pertanyaan Al hanya diam tanpa membalas ucapan Al,dia mencerna setiap ucapan yang Al lontarkan dia sudah meneteskan buliran bening dari pelupuk matanya.

"Hey Kok malah nangis si by"ujar Al menghapus buliran bening dipipi chubby Yuki,
"Jelek tau Ah"lanjut Al yang membuat Yuki terkikik

"So sweet ay"ucap Yuki dengan suara manjanya yang semakin mengeratkan pelukannya pada tangan kekar milik Al,

"Turun Yok,udah sampe"ucap Al membuat Yuki clingak clinguk kearah luar mobil,

"Ngapain kita kesini ay,aku juga belum mandi ih kamu mah,mau bikin pacar cantik kamu ini malu apa dengan pakaian seperti ini,kenapa kita tadi gak pu...."cerocos Yuki yang langsung terhenti saat benda kenyal itu menempel tepat dibibir Yuki

"Diem kan,ayok ah"ujar Al yang langsung keluar dari mobil, sedangkan Yuki masih mematung didalam mobil sebelum suara Al membuyarkan lamunannya.

"By gak mau turun ni"suara berat Al yang sudah membuka pintu untuk sang tuan putri pemilik hati jiwa dan raga seorang Al Fauzi Kohler.lebay dikit gak papa kali ya

"Eh iy...a"kaget Yuki yang langsung turun dari mobil Al yang langsung dirangkul dan berjalan beriringan dengan Al yang dengan posesifnya merangkul pundak sang pacar,
Yuki sedari tadi berusaha melepas tangan Al karna sudah risih dilihat banyak pengunjung yang berada didalam mall tersebut,bukan tanpa alasan mereka berdua jadi pusat perhatian karena faktanya keduanya adalah seorang panutan yang akhir akhir ini menjadi sorotan dikalangan remaja dengan segudang prestasi yang mereka miliki,tidak jarang mereka berdua masuk televisi hanya untuk wawancara atau menghadiri acara talk show.

"Ay malu"rengek Yuki yang masih berusaha melepas tangan Al dari pundaknya walau itu percuma.

"Ngapain coba malu,aku gak maling kok"ucap Al yang mendapat tatapan tajam dari Yuki yang langsung membuat Al melepaskan tangannya dan pindah menggenggam tangan Yuki,Yuki tersenyum penuh kemenangan.

"Ngapain kesini ay?"heran Yuki karna saat ini Alki sudah berada diluar konter HP

"Ayo"ujar Al yang langsung narik tangan Yuki untuk masuk kedalam,

"Kamu mau beli hp untuk siapa ay"tanya Yuki yang sudah duduk disebelah Al yang sedang milih milih iPhone keluaran terbaru.

"By menurut kamu bagus yang mana?"tunjuk Al pada dua iPhone berada ditangannya tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan Yuki,Yuki hanya menggembungkan kedua pipinya karna Al tidak menjawab pertanyaannya.

Saat Yuki mencoba HP yang dipilih oleh Al,dengan sengaja Al mengambil gambar Yuki dengan HPnya dan langsung diupload di Instagram milik Al

.

.

Instagram
AlKohler
Pondok indah mall

💙💬🔀
Disukai oleh maiaenghampiri,keynaC dan 34.769 lainnya
AlKohler Cemberut aja disuruh milih HP😂😂😂 @YukiIz

Lihat semua 209 komentar

ReynaK kak Yuki sudah sama Kaka Al?

Maiaestianti kak ajak anak bunda kerumah ya bunda kangen.

NinaZ si Ikuy udah ketemu Al?

AlKohler
@ReynaK iya dek teteh sudah sama kaka Al

@maiaestianti siap bunda sayang 😘

@NinaZ udah Nin ditempat biasa dia.

CitraA matre banget cewek lu Al

DulJatas gue sirik

ElRumi (2)

RanaA (3)

.

.

.

Setelah puas bales komentar diinstagramnya Al kembali memasukkan HPnya kedalam saku,dia melirik kearah Yuki yang sedang fokus main HP yang dipilih Al tadi.

"Gimana by?"tanya Al menghadap kearah Yuki,

"Ini bagus si ay,emang buat siapa?hp kamu kan masih bagus Ay"polos Yuki menaruh Hp kembali dan menatap kearah Al yang hanya tersenyum menanggapi ucapan Yuki,

Setelah bayar HP pilihan Yuki eh pilihan Al juga si,kini mereka langsung tancap gas menuju kerumah Al,

"By kita kerumah dulu ya,bunda kangen katanya"ujar Al dengan pandangan masih lurus kedepan karna Al masih fokus dengan kemudinya karna hari ini padat kendaraan berlalu lalang.

"Iya ay,aku juga kangen banget sama bunda"jawab Yuki menatap kearah Al.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 35 menit kini Alki sudah berada diruang keluarga kediaman Kohler.

"Kok sepi pada kemana ay?"tanya Yuki karna hanya ada pembantu yang seliweran didepan Yuki,

"Bentar ya by,aku panggilan bunda dulu,kamu minum apa?"

"Gak usah nanti aku ambil sendiri ay"

Al Langsung ninggalin Yuki untuk manggil sang bunda dan Yuki berjalan kearah dapur untuk membuat minuman untuk dirinya dan Al.

"Non mau bikin apa?"tanya Bibi yang masih ngelap piring untuk disusun dirak,

"Mau buat minum bi"

"Sini biar bibi aja yang buat non duduk aja"

"Gak apa apa Yuki bisa kok,bibi lanjutin aja,biar Yuki aja yang buat"

"Eh ada Kakak ipar"suara seorang yang sudah berdiri disebelah Yuki,

"Eh sayang"kaget Yuki karna Dul sudah nyengir disebelahnya.

"Dari tadi kak?"

"Baru aja kok,ayok sini"ujar Yuki membawa nampan berisi minuman dan cemilan yang sudah Yuki ambil,disini bukannya Yuki tidak sopan ya tapi emang Yuki sudah diizinin olah keluarga Al.

Dulki sekarang sudah duduk di sofa ruang keluarga,entah apa yang mereka bicarakan sampai Yuki terlihat ketawa bahagia.

Ini juga yang aku suka dari kamu by,kamu selalu bisa membawa diri,memberikan kebahagiaan untuk keluarga kita.batin Al yang langsung berjalan menaiki anak tangga setelah memanggil sang bunda.


"Ehm"deheman bunda Maia menghentikan Dulki yang masih tertawa.

"Bunda"panggil Yuki yang langsung berdiri dan mencium tangan bunda Maia,dengan cepat bunda memeluk tubuh calon mantunya itu,

"Bunda kangen sayang"ujar bunda Maia mengurai pelukannya dan langsung duduk di sofa diikuti Yuki.

"Gimana kabar mama sayang?"

"Alhamdulillah baik Bun,semua sehat"

Banyak yang Yuki dan bunda Maia obrolkan sedangkan Dul sudah duduk dibawah sofa dengan stik PS ditangannya.
Bahkan mereka tidak sadar ada sepasang mata memperhatikan kedekatan bunda Maia dan Yuki dengan senyum diwajahnya.

"Ngomongin apa si,seru banget kayaknya"ujar Al yang langsung duduk disebelah Yuki yang sedari tadi diperhatikan oleh Al.

Saat ini mereka masih sibuk bercanda dan tidak terasa waktu sudah semakin sore.

"Sayang bunda masak dulu ya,kamu mandi dulu gi dekil gitu"becanda bunda yang langsung mencium kening Yuki dan berjalan kearah dapur, sedangkan Yuki sudah memajukan bibirnya.

"Dekil juga bunda nyium Yuki Mulu"jawab Yuki yang masih terdengar oleh bunda yang sudah cekikikan didapur,Al hanya tersenyum lihat Yuki karna setiap perilaku Yuki itu menurut Al sangat menggemaskan dan lucu.

"Ay aku mandi dulu"ujar Yuki yang langsung ngacir kekamar ruang tamu milik Keluarga Al karna keperluan Yuki sudah lengkap disana.

Selesai mandi Yuki langsung pamit padahal bunda nyuruh Yuki untuk makan malam bareng keluarga Al,tapi dengan hati hati Yuki memberikan pengertian kepada bunda karna Yuki sudah dari pagi keluar rumah,sekarang Alki sudah berada dihalaman rumah Yuki setelah dia berhasil membujuk Yuki yang ingin pulang naik sepedanya dengan alasan tidak ingin merepotkan Al,padahal Al sendiri tidak merasa direpotkan oleh Yuki apalagi waktu sudah hampir malam.

"Masuk dulu ay"ajak Yuki setelah mereka turun dari mobil Al dengan Al mengeluarkan sepeda milik Yuki,

Belum sempet mereka mengetuk pintu seorang gadis kecil nan mungil sudah keluar dari dalam rumah yang langsung memeluk erat kaki Kokoh milik Al,

"Kak Al"panggil sakura pada Al,yang membuat Al langsung mensejajarkan tubuhnya agar seimbang dengan sakura, diangkat tubuh mungil sakura setelah sepeda Yuki beralih ketangan sang pemilik,

"Kenapa sayang"tanya Al yang berjalan mengikuti Yuki masuk setelah meletakkan sepedanya diteras rumah.

Sakura hanya tersenyum manis sambil memeluk leher Al."kangen"polos sakura yang membuat Yuki memutar bola matanya.sedangkan Al yang sudah gemes langsung menghadiahi sakura dengan mencium wajah ayu adik dari kekasihnya itu.

Setelah salam dan mencium tangan mama Wina kini Alki beserta sakura sudah duduk di sofa ruang tamu.

Selang beberapa menit mama Wina datang lagi dengan nampan yang berisi minuman dan cemilan,

"Gimana kabar bunda sama ayah nak Al?"tanya mama Wina setelah ikut duduk di sofa.

"Alhamdulillah baik ma,mama gimana?papa juga sehat kan disana?(Jepang)"

"Mama sama papa juga sehat nak,diminum dulu cicipi juga ini,mama kebelakang dulu"ujar mama Wina yang langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Alki dan sakura.

Mereka bercanda dengan Sakura yang asik bercerita mengenai dia di sekolah.

"Sudah pulang teh?"tanya Reyna yang baru turun dari lantai atas,dan langsung mencium tangan calon Kakak iparnya itu.

"Hmm"Yuki hanya bergumam menjawab pertanyaan Reyna.

"Ma Reyna pergi dulu ya"teriak Reyna karna sang mama sibuk didapur.

"Iya hati hati"ujar mama wina berjalan kearah Reyna yang berdiri di antara sofa ruang tamu.

"Mau kemana Rey?"tanya Yuki menaikkan sebelah alisnya.

"Ada yang mau beli disupermarket depan"jawab Reyna yang langsung berjalan keluar setelah pamit kepada sang mama.

"Teh na Kula ikut"ujar sakura yang langsung lari kearah Reyna.

"Ngapain anak kecil ikut si,"becanda Reyna yang langsung dapat pukulan dipundak dari sang mama.
"Iya iya ayo"lanjutannya yang langsung menggandeng tangan sang adik.

Setelah kepergian Reyna dan sakura,mama Wina melanjutkan acara masaknya dibantu asisten rumah tangga mereka,sedangkan Al kini sudah berada ditaman belakang rumah milik keluarga Kato.

"Ini buat kamu by"ujar Al memberikan bungkusan kecil persegi panjang kepada Yuki setelah mereka duduk di ayunan kayu yang berada ditaman belakang rumah tidak jauh dari kolam renang pribadi keluarga Kato.

"Ini buat aku ay?tanya Yuki sambil menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang Al kasih"tapi Handphone ku masih bagus ay"lanjutannya karna Al memberikan Handphone yang mereka beli tadi,bukan mereka tapi Al yang membelikan untuk Yuki.

Bukan tanpa Alasan Al membelikan handphone untuk Yuki,karna Al tau Yuki tidak begitu memperhatikan apa yang dia punya,Al juga tau Handphone Yuki itu sudah rusak meskipun masih bisa dipake tapi kadang eror karna seringnya dianiaya oleh Yuki.manusia kali dianiaya hahaha

"Aku tau by kalo Handphone kamu itu belum mati,tapi aku juga tau kamu sering kesusahan kalo handphone kamu lagi rewel"ujar Al yang sudah membuka bungkusnya.

Yuki langsung memeluk tubuh tegap Al dengan eratnya,Yuki merasa beruntung mempunyai kekasih seperti Al yang selalu peka dengan keadaan sekitar.

"Makasih"hanya itu yang keluar dari mulut Yuki sebagai rasa terimakasihnya terhadap Al,bahkan Yuki sudah menangis untuk kesekian kalinya karna SURPRISE yang tak terduga dari Al.

"Jangan nangis ah jelek"ledek Al yang sudah mengurai pelukannya dan menghapus air mata dipipi chubby Yuki,dengan lembut Al mencium kedua mata Yuki yang terpejam.
"Mana handphone lama kamu by?"lanjut Al setelah Yuki sudah lebih rileks.

"Bentar"ujar Yuki yang langsung masuk kedalam rumah untuk mengambil Handphone lamanya.

Setelah memindahkan SIM card nya,dan semua sudah disetting kini Yuki menatap intens kearah Al,cepat kilat Yuki menyapu bibir milik Al.sedangkan Al hanya terkikik geli melihat ekspresi Yuki.dengan cepat Al menarik Yuki agar masuk kedalam pelukannya.

"Jangan berfikir aku akan berpaling dari kamu by"ujar Al mencium lembut kepala Yuki.

Yuki hanya menggelengkan kepalanya sambil mempererat pelukannya.

"Boleh tanya sesuatu by?"tanya Al setelah mereka merubah posisi dengan Yuki duduk di ayunan dan Al tiduran di atas paha Yuki dengan tangan kanan Yuki membelai lembut rambut Al dan tangan kirinya digenggam oleh Al.

"Apa?"tanya Yuki menundukkan kepalanya menatap kearah Al.

"Yang tadi siang itu?"tanya Al penuh dengan kehati hatian takut emosi Yuki gak bisa dikontrol karna bisa saja malah bikin Yuki ngambek lagi.

"Siang tadi?"tanya Yuki yang pura pura tidak tau maksud Al,padahal Yuki tau persis apa yang dimaksud oleh Al.

'godain pacar sekali kali boleh kali ya'iner Yuki dengan senyum jailnya.

"By sama Gio tadi"manja Al yang membuat Yuki menahan tawanya.

"Menurut ay gimana?"Yuki semakin menggoda Al.

"By"rengek Al yang langsung memalingkan wajahnya menghadap kearah perut rata Yuki.

Kenapa Al jadi manja gini si.batin Yuki masih setia membelai rambut Al

"Ay"panggil Yuki karna tiba tiba tidak ada pergerakan dari Al.

"........"

"Ay"panggil Yuki lagi kali ini sambil menggoyangkan pundak Al.

Lah kok baju aku basah.jangan jangan Al.batin Yuki yang langsung membalikkan badan Al paksa untuk memastikan kalo dugaan Yuki salah,tapi setelah apa yang dilihat dihadapannya rasa bersalah langsung menyelimuti hati Yuki.

"Ay kamu kenapa?"tanya Yuki menghapus lembut air mata yang sudah keluar dari pelupuk mata Al.

Ini membuat hati Yuki sakit,dia tidak bermaksud menyakiti Al,tapi sekarang lihatlah orang yang Yuki sayang menangis karna dirinya.

"Ay,iya by minta maaf tadi by cuma bercanda,udah ya jangan sedih by ikut sedih ni"bujuk Yuki pada Al."iya by cerita tapi kamu janji jangan sedih ya"lanjut Yuki yang langsung mencium kening Al.

"Jadi?"tanya Al

"Sebenarnya itu kan ay gio itu.................."





Tara aku datang lagi lanjut besok lagi ya 😂😂😂😂😂

Maaf kalo story' ini makin gak jelas semoga masih ada yang setia nunggu story' ini 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘















Terimakasih













Revisi
Sabtu,25/08/2018
2.33pm

Continue Reading

You'll Also Like

47.8K 6.9K 28
END Ini kisah tentang Park Jimin dan Kang Seulgi. Mereka adalah dua sahabat yang berpisah karena suatu kejadian, dan tak sengaja dipertemukan lagi ol...
288K 25.7K 52
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
3.2K 81 15
Embun menjadi istri pengganti demi menyelamatkan martabat keluarga dari rasa malu yang dibuat oleh kakak yang kabur entah kemana. Kakak Embun berulah...
652K 47K 43
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...