Naughty Kiss (A & Z) [COMPLET...

By unaisahra

458K 31.1K 7.5K

Cerita amburadul wkwkwk . . . . . . . Blue eyes. Pecicilan, penuh percaya diri, suka bikin rusuh, cerewet, su... More

1 : Satu kecupan
2 : Bertemu Mommy Prilly
3 : Zia
4 : Nantang Kak Aldo
5 : What?!
6 : Anive
7 : Kiss πŸ’‹
8 : Cerita Cinta Mommy
9 : Posisi Bahaya
10 : Casting
11 : Hadiah dari kak Aldo
12 :
13 : Full Drama Musical
14 : A&Z
15 : Serangan kak Aldo
16 : Di culik?
17 : Dia
18 : Full A & Z
19 :
20 : Makan Malam 1
Apa apa aja
21 :
22 :
23 :
24 :
25 : AylaView
26 : sandaran hati
27 : Camping
nyengir
28 : Camping 2
B : Pernyataan.
30 : Topikir
31 :
32 : Masha
33 : Antara
34 : Haruskah?
35 : Queen
36 : Akhir
EXTRA PART A
Numpang Lewat
EXTRA PART B
EXTRA PART C (bag 1)
bag 2
wait
Extra D
Special part

29 : A

5.8K 598 119
By unaisahra

Gini yaa, aku tuh kagak tahu tentang perusahaan. Jadi maklumin yes, 😄

Oya, bahasa jerman disini aku cari di google translate. Aku gak tau menahu tentang bahasa ntuu.. *jujurbanget.ellah 😂😂

Okay, happy reading girls!

*Bisikintypoyessss 😆

$$$$$$$$$$$$

zZZ corp.  Perusahaan yang berkembang di bidang pakaian ini sudah berdiri limatahun yang lalu. Bagi kalangan para pebisnis mungkin perusahaan ini masih terhitung baru. Namun meskipun masih baru, perusahaan ini mampu menyaingi perusahaan tetangga yang sudah berdiri puluhan tahun. Ini terbukti dari cabangnya yang sudah menyebar di luar maupun dalam Negeri, terutama pulau Jawa.

Disaat yang lain memproduksi berbagai jenis pakaian, mengikuti trend dan fashion, perusahan ini hanya memproduksi pakaian tidur saja. Tentunya dari bahan-bahan berkualitas tinggi dengan model serta motif yang menarik. Jadi, tak heran perusahaan ini melesat cukup cepat.

Perusahaan bernama unik ini memproduksi berbagai macam piama untuk segala macam usia. Dari usia balita maupun sampai lansia. Yang lebih menarik lagi, pabrik ini memproduksi pakaian tidur couple untuk pasangan ataupun keluarga besar. Begitupun juga piama untuk pasangan baru seperti, lingrie.

.

Mark Alekos, pria berusia awal empat puluhan ini memiliki mata biru cerah. Postur tubuhnya tinggi tegap, dan memiliki otot yang menggoda bagi kaum hawa. Terlebih pria ini masih berstatus lajang, membuat para wanita dewasa berlomba-lomba mendapatkan hatinya. Namun sepertinya pria ini masih betah melajang. Alasan tidak ada yang sreg di hatinya.

Mark sudah menetap di Negara berkembang ini selama lima tahun sejak awal perusahaan zZZ di bangun. Akan tetapi perusahaan peninggalan orang tuanya yang berada di kampung halamannya, mengharuskan Mark pulang pergi dari Indonesia ke Negara asalnya setiap sebulan sekali.

Banyak yang berubah sejak ia memilih menjadi warga asli Negeri ini. Karena kegemarannya berpetualang mengelilingi Indonesia atau bahasa gaulnya nge-trip, pria asli Jerman ini dapat menguasai beberapa bahasa di Indonesia, terutama bahasa Jawa. Pun juga keyakinannya kini berpindah karena berkat petualangannya yang sering kali berinteraksi dengan para penduduk muslim.

Mark menamakan perusahaannya tidak semena-mena hanya karena zZZ adalah simbol yang menandakan bahwa seseorang sedang tertidur. Dan itu sangat sesuai dengan produknya yang hanya memproduksi sesuatu yang berbau tidur.

Tidak sesimple itu gan! Tentu ada makna tersendiri atas nama perusaan miliknya itu.

Mark termenung di kursi kerjanya, isi kepalanya masih terbang pada pertemuan yang memang ia sengaja kemarin siang. Ia merasa ayah yang sangat buruk sedunia. Selama Mark tinggal di Negeri yang sama dengan buah hatinya, tak sekalipun ia memiliki keberanian menemui putrinya. Mark selalu mengulur waktu dengan alasan tidak siap. Sampai akhirnya terhitung lima tahun lebih pun, ia tidak memiliki keberanian penuh untuk menunjukan batang hidungnya di depan putrinya.

Sungguh! Nyali Mark benar-benar melempem jika berurusan dengan itu.

Sejak ia tahu pernah meninggalkan benih di dalam rahim wanita dari sahabat istri temannya --Maxime, yang tidak sengaja ia tiduri saat ia mabuk berat di salah satu clup di Negaranya. Hidup Mark tidak pernah tenang. Ia selalu di hantui oleh rasa bersalahnya yang sangat besar membuat ia mencari-cari keberadaan Cindy, tanpa wanita itu tahu. Hingga akhirnya ia memutuskan pindah ke Negara ini sampai ia mendirikan perusahaan untuk menyesuaikan hidup barunya.

Selama ini Mark hanya mampu memantaunya dari jauh saja. Ia sama sekali tidak miliki keberanian walaupun Max sering mendesaknya agar menemui putrinya, meski dengan alasan tidak sengaja bertemu.

Mark tahu, sangat tahu kebiasaan putrinya yang suka pecicilan dan  berteman dengan lelaki hingga ia tahu ada satu lelaki yang menjaga putrinya. Mark sangat senang karena ada satu lelaki yang memfokuskan perhatiannya hanya untuk putrinya. Yang ia yakini kalau laki-laki akhir remaja itu sangat mencintai putrinya.

Putrinya sudah besar. Jika putrinya bahagia, ia pun ikut bahagia. Iya, sesederhana itu memang.

Puluhan bahkan sampai ratusan video tersimpan rapih di memory handphonenya. Mark geli sendiri setiap kali memutar Video yang sengaja ia rekam dari jarak jauh. Semua itu video princess nakalnya dari usia menginjak remaja sampai kini menjelma menjadi gadis yang sangat cantik dengan mata biru yang ia turunkan.

Ugh! Mark masih tak menyangka kalau ia memiliki Princess yang sangat lucu. Kebahagiannya tak terhitung lagi. Princessnya telah memberi warna dalam hidupnya, meski hanya dapat melihatnya dari jauh tanpa bisa menyentuhnya. Tetapi Mark sudah cukup bahagia.

Hingga siang kemarin, Mark yang sengaja membuntutinya sekaligus berlibur, ia tidak tahan untuk melihatnya dari dekat. Rindunya membuncah saat ia dapat melihatnya sedekat itu, bahkan sempat mengobrol tidak jelas.

Ah, rasanya Mark ingin menangis dan tertawa. Menangis karena tidak bisa membawa Princessnya ke dalam pelukannya, dan tertawa karena polah tingkah princessnya yang sangat menggelikan.

Bagaimana mungkin dengan darah kental yang menurun darinya, gadis itu tidak bisa berbahasa asing. Itu sangat menggelikan. Apakah putrinya tidak belajar dengan benar?

Ah tidak, sebenarnya Mark sudah tahu tentang hal itu sejak beberapa bulan yang lalu. Itupun dari Marsya --istri Max. Sampai akhirnya ia penasaran dan berkeinginan untuk membuktikannya sendiri.

For god sake! Betapa lucunya melihat ekspresi kebingungan putrinya yang memilih bahasa nenek moyangnya.

Haha menggelikan,

Mark tidak bisa menahan tawanya setiap kali mengingat tingkah putrinya.

"Wie geht es dir Bruder! (apakabar brother!). Noch am Leben, was tot schon? (masih hidup atau sudah mati). Wouww!! Are you crazy?!"

Mark menghentikan kekehannya saat tiba-tiba ada seseorang yang masuk kurang ajar.

"Sialan kau!" umpatnya sembari melayangkan bolpoint yang terselip di jarinya. Lemparan yang meleset jauh membuat tersangkanya tertawa keras.

"Wuow! Tuan Alekos yang terhormat mulai mengumpat, tapi sayangnya masih cadel!" Max tertawa mengejek seraya mendaratkan pantatanya di sofa ruangan Mark. Kaki panjangnya ia letakan dimeja seolah ia adalah tuan rumahnya.

"Hei, Tuan Bouthier, jaga sopan santun Anda!" Mark memandang Max tak terima karena sahabatnya mulai kurang ajar.

Max tidak peduli, raut wajahnya kini berubah serius. "Gimana anak lo?"

.........

....Satu yang Mark tidak tahu mengenai putrinya. Ia tidak tahu ada beban berat yang di tanggung putrinya....

o0o


"Waktu aku lagi tinggi....
hilang akal sehatku
tapi masih ingat ..."

"KAMUUU!!"

Lagu milik Slank bergema di dalam Bus besar yang murid Tunas Bangsa tumpangi. Ya, sesi campingnya sudah selesai. Kini mereka harus kembali kerumah masing-masing.

Wajah Aldo tenggelam di dalam tudung hoodienya. Bosan dan kesal setengah mati karena pacarnya kembali beraksi gila.

Menurut kalian, siapa yang memulai bernyanyi di dalam Bus ini seperti pengamen?

Tentunya gadis cantik yang duduk di kursi pinggir sebelah Aldo, sementara adiknya, berada di samping kursinya, dan kelima temannya berada di depan dan belakang kursi yang di dudukinya.

Gadis ini bertepuk semangat sambil bernyanyi dengan gitar yang di mainkan oleh Farel.

Oh damn! Sahabatnya pun ikut andil atas kebisingan ini.

Mengganggu orang tidur saja!

"Hampir setiap malam hari...
di dalam tidurku
sering kepikiran ..."

"KAAAMUUU!!"

Lihatlah, betapa pacarnya sangat berpengaruh pada teman-temannya. Hampir satu Bus --minus kontra Zia, ini bernyanyi bersama seperti anak SD yang bernyanyi naik kepuncak gunung sambil tepuk tangan.

Bahh! Benar-benar tidak waras semua. Rutuk Aldo dalam hati.

"Banyak pulsa aku telepon kamu, banyak pesan yang aku tinggalkan... Tapi dimana kamu aku gak tau... Jarang di rumah kebanyakan di jaalan!!."

"I MISS YOU BUT I HATE YOU.... MY GIRL!"

"I MISS YOU BUT I HATE YOU... MY GIRL!!"

Aldo menyumpal telinganya dengan headset. Mendengar lagu favoritnya lebih baik dari pada mendengarkan suara mereka yang campur aduk seperti cofetti yang di letuskan.

Dengan kepala menyender di jendela kaca, Aldo mulai terbang kealam mimpi bersama lagu favoritnya.

.

Beberapa lagu sudah Zia and the genk nyanyikan, hingga membuat mereka kelelahan berjamaah.

Delio mengeluarkan minuman kaleng dari tasnya. Minuman segar itu hampir saja mencapai bibirnya sebelum ada tangan kurang ajar yang menyambarnya.

Delio melotot pada gadis yang duduk di kursi khusus dua orang di sebelahnya, "anjirr!!! Botol kecap main serobot aja lu!"

"Aahh,,, kok seger ya del. Omong-omong thanks banget loh minumannya. Lo udah repot-repot nyiapin buat gue. Gue jadi gak enak," Zia tersenyum sok merasa nggak enak.

"Enak aja," Delio merebut lagi minuman di tangan Zia yang tinggal separo. "Gue gak ikhlas, entar tu minuman harus lo tanggung jawabin di akherat."

"Yah, yah... Jangan gitu dong, pelit amat lo ama kakak ipar sendiri," Zia menarik-narik ujung jaket milik Delio.

Delio tergelak seraya menepis sadis tangan Zia dari jaketnya, "jiaaahhhh ngarep, gak sudi gue punya kakak ipar kek lo!"

Kini Zia menegakkan punggungnya seraya berkacak pinggang,  "Heh! Abang lo tu gak bisa ya idup tanpa gue," serunya penuh percaya diri.

Tawa Delio mengudara, "woi, upil boboboy! Kepercayaan dirimu sungguh memprihatin kan," ejeknya dengan wajah yang berubah menyedihkan.

"Sialan lo!" Zia melayangkan kakinya, namun Delio lebih dulu menyadarinya sehingga tendangan kaki Zia meleset jauh.

Dan itu membuat Delio kembali tertawa kurang ajar. Tampang wajahnya penuh ejekan untuk sahabatnya.

"Delio nggak boleh gitu ah sama Zia. Makan aja ni," Bebby yang duduk di sebelah Delio menyodorkan snack potato berukuran jumbo padanya.

"Waah, gak usah repot-repot By," Zia langsung melompat dari tempat duduknya, menyambar snack itu sebelum sampai ke tangan Delio.

Bebby dan Intan yang duduk di sebelah Delio tertawa saat melihat raut wajah Delio yang berubah kesal.

"Lo liat sendiri kan Beb, titisan sodoko mah gak pantes di kasihani. Buang aja ke perempatan arab tu anak. Bikin orang ganteng cepet tua aja," dengusnya sebal.

Zia tertawa tak peduli, ia memasukan potato penuh kemulut kecilnya. "Khaya lo thau ajha pherempathan arhab dimhana mblo," gumamnya dengan mulut penuh potato.

Bebby tertawa lagi. Delio mencibir, "tahu lah, mau liat lo! Ayok gue lempar kesana! Biar damai Indonesiah,"

Zia menelan cepat, lalu sedikit mencondong wajahnya pada Delio sampai melewati kursinya, "nanti ada yang gila. Lo mau tanggung jawab?" bisiknya sok serius.

Sontak saja Delio mendorong wajah Zia, yang membuat gadis ini tertawa setan.

"Zip, lo taukan kalo sahabat itu lebih berharga dari apapun?" tanya Delio dengan tampang yang berubah serius.

Tawa Zia mereda, berganti dengan kedua bola matanya yang menerawang langit-langit bus. Detik selanjutnya, kepalanya mengangguk sok mengerti. "Hmm, mungkin. Kayaknya garing banget kalo gak ada yang di ajak ribut." sambungnya ikut sedikit serius.

Delio mendengus sesaat sebelum melanjutkan perkataannya yang membuat kedua mata gadis ini melebar.

"Gue nyesel kenapa gak dari dulu jual lo aja buat beli beras, " setelah mengatakan itu, Delio tertawa membahana seraya melompat ke kursi dekat jendela yang otomatis membuat Bebby dan Intan bergeser.

"SETAN! " Zia langsung melompat dari duduknya, bersiap untuk menerjang Delio yang mepet ke pojok jendela sampai melewati Bebby dan Intan untuk menghindari serangan anak macan.

"Babi sialan! Lo samain gue ama beras yang harga sekilonya tigabelas rebu?! Walopun lagi mahal tetep aja murah!" Zia menjambak rambut Delio sadis yang membuat cowok ini berteriak lebay.

"Eh, anak kancil! Tangan lo pedes tai! Lepasin woi!" tangan Delio yang bebas, kini menggelitik pinggang Zia, membuat gadis ini seperti cacing kepanasan, namun jarinya semakin kencang menarik rambut Delio.

Aksi mereka berduapun menjadikan Bus mereka riuh, lebih tepatnya sih kelima sekutunya yang berseru heboh. Bukannya melerai, mereka malah menyemangati Zia.

"Oh gee! Zia Delio stop, nanti berisikin yang lain." Zia dan Delio yang saling serang, Bebby yang kelabakan.

"Woi bocah! Berisik banget! Bisa diam gak!" Nanda yang duduk di barisan kedua belakang supir, meneriaki dua bocah yang duduk di kursi barisan ketiga dari belakang.

Bodo amat. Zia dan Delio masih saling maki. Hingga tubuh Zia tiba-tiba terangkat kebelakang seperti anak balita yang di lerai ketika sedang berebut mainan dengan temannya. Reflek gadis ini melepaskan tangannya dengan raut wajah terkejut.

"Ehh, ehh... Gue bukan bayi! Lepasin tangan lo dari pinggang gue!" teriaknya tanpa sadar siapa yang mengangkatnya.

Hingga tubuhnya kini berpindah di kursi pojok dekat jendela dengan Aldo yang kini mengurung tubuh mungil gadisnya. Aldo tidak akan membiarkan gadis nakal ini duduk di pinggir lagi, cukup ia bebaskan sebentar saja.

Begitu tahu siapa yang mengangkatnya, gadis ini menunjukan gigi ratanya yang putih bersih tanpa ada cabai yang nyelip di sela giginya. "Eh, kak Aldo udah bangun. Tidurnya tadi nyenyak kan?" gadis yang memakai sweatshirt warna putih bergambar finger heart ala korea dan jeans robek lightblue ini menunjukan senyum polosnya, seolah lupa ada peperangan lokal sebelumnya.

Aldo mengangkat dagunya angkuh, "tadi ngomong apa? Lo-gue?"

Zia cengengesan, "kan aku gak tau kalo itu kak Aldo,"

"Emang ngarepnya siapa?"

"Ya, ya, mungkin pak Rafi gitu,"

Aldo melotot, "kamu lebih milih perjaka tua itu?!" pekik Aldo berusaha menahan suaranya.

Zia mengerjap menatap Aldo. Kepalanya seolah sedang mencerna perkataan Aldo barusan. Hingga detik kesepuluh, wajah gadis ini mendekat kewajah Aldo. Lalu berbisik, "emang kamu tau kalo pak Rafi masih perjaka?"

"..."

--------->> next??

Pendek? Iya tahu kok ini pendek. Hehe... Ini di potong kok jadi dua part. Part separonya nanti malem yess, siapkan bantal buat tiduran. Kalo perlu sambil maskeran. Kalo gak sambil dengerin lagu lingsir wengi, BEHAHAHAHAHA!!!

Okay,,, see you girls! Sampe bertemu nanti malam yes, kalo gak ngantuk sih. HAHAHAHA

😘😘😘😘 kiss hug

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 133K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
2.8M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
3.3M 35K 31
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
529K 20.3K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...