Ritirarsi Per Amore [COMPLETE...

Da eliciaaprilia

46.2K 4.2K 1.5K

#908 in teenfiction [05.03.18] [ COMPLETED ] Mau diibaratkan apa kisah ini? Ini bukan kisah cinta sempurna ya... Altro

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11(a)
11(b)
12
13
14(a)
-main cast-
14(b)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
25
24
perubahan judul?
26
27
28
29
30
32
31
33
34
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
MAAF~
47
48
49
50
51
52
53 (ending?)
54. Last part
55. Epilog
-instagram-
EXTRA PART
RPA 2 (SEQUEL)!!
PENGUMUMAN PENTING!

35

484 41 33
Da eliciaaprilia

kenapa susah banget pura pura cuek sama kamu?

-deeva anancia

---

setelah deeva memberikan semua keyakinannya kepada iqbal untuk tidak membongkar semua rahasia yang telah ia sebutkan, deeva dan iqbal sekarang sedang menonton televisi yang menayangkan film kesukaan mereka. ralat, kesukaan deeva.

"ayolah ganti film, ini udah berapa jam kita nonton pembersih piring!" ucap iqbal kesal sambil memasukan beberapa kentang goreng yang tadi ia buat ke dalam mulutnya.

"ih! itu namanya spongebob bukan pembersih piring! sensi amat sama dia!" jawab deeva membela spongebob.

"terserah lo mau nyebut apa. tapi gue bosan. dari tadi ngeliat benda kuning petak yang lagi main tangkap ubur ubur warna pink sama bintang laut idiot? whatever..." balas iqbal kesal.

deeva hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah abangnya yang ada disampingnya. tadinya iqbal tidak mau menemaninya nonton, tetapi ia memaksa dengan alasan klasik yaitu,
jahat amat jadi abang. pengertian dikit dong. deeva lagi sedih ini, ga apa deh ga di hibur asalkan temenin nonton.

karena tidak tega melihat dan mendengar perkataan deeva, iqbal pun dengan terpaksa menuruti permintaan adiknya itu. tetapi saat deeva sudah memilih film untuk di tonton, untuk kedua kalinya dirinya menyesal telah menuruti permintaan deeva.

"lah itu dia lagi ngapain?" protes iqbal lagi sambil melihat televisi dengan alis yang bekerut.

"sejak kapan niup gelembung pake tutorial?" .

"anjir jadi gajah!" tambahnya lagi beberapa detik kemudian.

"udah nonton aja ga usah banyak protes kali! namanya juga kartun ya ga masuk akal!" jawab deeva .

"tapi itu dia niup gelembung sampe nerbangin rumah kawan dia!" ucap iqbal lagi.

"jahat amat sih" tambahnya.

"ya allah bang! itu film! sewot aja deh, dia ga sengaja itu" jawab deeva.

iqbal melirik jam yang sudah menunjukan pukul 22:10.

"dev udah jam sepuluh, besok sekolah kan? udah lanjutin besok aja nontonnya" ucap iqbal menatap deeva yang berada di sampingnya.

"belum ngantuk" bantah deeva sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"ga! tidur" perintah iqbal menatap deeva tajam.

"gitu deh. dikit dikit marah, pengertian dikit dong. cewek itu maunya di ngertiin. pantas aja abang masih jomblo sampe sekarang" jawab deeva berubah menjadi manja.

"deeva udah malem. tidur" ucap iqbal melembut.

"kutu aer!" umpat deeva kesal.

"eh mulut!" ancam iqbal lagi.

"dasar kalau bisa mau gue potong potong abis itu gue goreng kasi sambal kayak ubi goreng! nah, pas tu dia kayak ubi goreng. dasar ubi goreng murahan!" umpat deeva pelan lagi tapi masih bisa terdengar oleh iqbal.

"gue denger!" jawab iqbal datar.

iqbal memang begitu. orangnya seru tapi tegas. dia kayak bunglon, bisa berubah tiba tiba kayak powerangers
juga. yang tadinya seru menyebalkan menjadi tegas menyebalkan. dasar.

iqbal beranjak dari tempat yang tadi ia duduk dan berjalan mengambil remote
tv dan mematikan televisi yang tadi menayangkan film itu.

saat iqbal ingin keluar dari kamar deeva tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar itu.

"siapa bang? coba liat" ucap deeva ke iqbal yang sedang berjalan ke arah pintu.

deeva mengikuti iqbal dan berjalan di belakang iqbal.

saat iqbal sudah memegang ganggang pintu, tiba tiba iqbal membalikan badannya dan menatap deeva serius
"lo aja deh yang buka" ucap iqbal dengan cengiran khasnya lalu menukar posisinya menjadi di belakang deeva.

"alay deh" gumam deeva lalu dengan perlahan ia membuka pintu kamarnya.

saat sudah terbuka lebar dengan jelas, betapa terkejutnya dirinya saat melihat kedua orang yang sekarang berdiri di hadapannya.

"happy birthday, happy birtday, happy birthday to you" nyanyi kedua orang yang ada di hadapannya sekarang dengan perlahan.

bukan hanya deeva yang terkejut, iqbal yang ada di belakangnya juga menatap tidak percaya.

"happy birthday anak mama" ucap mamanya sambil memeluk deeva erat cukup lama.

"deeva kira kalian lupa" ucap deeva di dalam pelukan itu.

"ga mungkin mama sama papa lupa" jawab mama nya sambil mengelus elus punggung anaknya itu.

"kamu ngapain di kamar deeva bal?" tanya papanya.

"itu si curut pa! minta temenin nonon! filmnya juga aneh. udah gede masih aja nonton kartun!" jawab iqbal mengejek.

"suka suka gue dong!" jawab deeva ke iqbal lalu ia mepelaskan pelukan mamanya.

"tiup lilinnya dulu dong" ucap papanya sambil menyodorkan kue ulang tahun yang tadi ia pegang ke deeva.

deeva tersenyum lebar menerima kue itu.

papa nya menghidupkan lilin berbentuk angka enam belas yang tertancam di kue itu.

"ayo make a wish dulu" ucap mamanya semangat.

deeva memejamkan matanya dan mulai mengucapkan harapan harapannya di dalam hati.

semoga kami ga akan pernah pisah dan selalu seperti ini.
semoga gue dapat terus tersenyum dan gitu juga dengan jason. jangan pernah hilangkan senyumnya dari wajahnya. amin

deeva membuka matanya dan meniup lilin itu dengan senyum lebar.

"yeyy happy birthday deeva" ucap mama dan papa nya bersamaan.

"makasih ma pa" jawab deeva tersenyum lega.

"ini kado dari mama" ucap mama nya sambil menyodorkan kotak yang sudah di bungkus rapi ke deeva.

deeca menerimanya dengan senyum manis lalu ia membuka kotak itu perlahan.

"lampu tidur?" tanya deeva heran.

mamanya tersenyum manis
"coba kamu nyalakan dan baca tulisan yang terbuat dari cahayanya" ucap mamanya.

tangan deeva menekan tombol on dengan rasa penasaran yang besar dan pada sedetik kemudian, matanya melebar tidak percaya.

"ma- ini- ini bagus banget" ucap deeva dengan mata berbinar binar.

ia membaca tulisan yang terbuat oleh cahaya itu.

smile for your love people

dan hanya membaca tulisan itu, membuat hatinya melega

sanggup kah aku tersenyum untuk mu?

---

pagi itu untuk pertama kalinya ia merasakan bangun karena hampa, hatinya terasa sepi karena tidak akan ada lagi nama jason di dihari hari kedepannya.

ia menghela napas berat dan kembali melihat pesan yang dikirimkan lima menit yang lalu kepadanya.

daffa fernando

gue jemput ya?

deeva anancia

boleh.

daffa fernando

oke gue otw.

ia menatap dirinya ke cermin yang ada di depannya.

"don'r worry. its okay" ucap dirinya ke pada dirinya sendiri.

"don't cry" ucapnya lagi lalu tersenyum kaku.

ponselnya berdering lagi akibat pesan yang masuk dari seseorang.

daffa fernando

dev gue udah di bawah.

deeva anancia

lah cepat amat? rumah
lo kan jauh?

daffa fernando

jauh? dev rumah gue
kan di samping rumah
lo. dekat amat kali.

daffa fernando

lo mikirin siapa?

deeva menepuk keningnya sendiri.

sial! itu rumah jason dev! kenapa gue malah ke pikiran jason sih.

deeva anancia

iya iya sorry, lagi
kepikiran banyak
tugas aja kali.

daffa fernando

tapi kita kan kita
ga ada di kasi tugas lagi.
udah selesai semua
deeva.

lagi dan lagi ia menepuk keningnya sendiri.

goblok amat sih gue!.

ia kembali mengirimkan pesan ke daffa.

deeva anancia

iya iya. gue ke bawah
sekarang.

ia melangkahkan kakinya keluar kamar dan menuruni tangga.

disana ia melihat daffa sudah bergabung di meja makan bersama mama dan papanya.

ia mendudukan dirinya di samping daffa.

"pagi dev" ucap daffa ramah sambil tersenyum manis.

"pagi" ucap deeva singkat.

"kamu tumben pagi pagi udah dateng ke sini? udah lama banget loh kamu ga main ke rumah. ada apa ni?" tanya mama deeva.

"ga ada apa apa kok tante. baru sempet aja main ke rumah" jawab daffa.

"kamu sibuk ya? dari kemarin jason terus yang main ke rumah, itu ngantar jemput deeva. tapi mulai kemarin dia ga pernah datang ke rumah lagi. eh tiba tiba kamu yang muncul lagi" ucap mamanya lagi sambi tertawa garing.

punya mama kok gini. ga bisa amat jaga rahasia. sama aja kayak bang iqbal.

"jason sering tan main ke sini?" tanya daffa mulai penasaran.

karena pertanyaan daffa, deeva mulai gelisah.

"dia mah setiap ha-"

"eh daf, berangkat sekarang yuk, gue lupa tadi ada janjian sama vanya buat datang awal" ucap deeva memotong pembicaraan mamanya.

"tapi lo kan belum sarapan?" tanya daffa

"di kantin aja entar" jawab deeva.

"ma pa deeva pergi ya" ucap deeva ke kedua orang tuanya lalu ia beranjak dari tempatnya dan menyalim ke dua orang tuanya itu.

"tante, om pamit ke sekolah dulu ya" ucap daffa sopan sambil menyalim tangan kedua orang tua deeva.

setelah sampai diluar rumah, deeva menghela napas lega.

daffa berjalan mendahului deeva dan menaiki motornya

"kamu buru buru amat" ucap daffa sambil memakai helmnya

"ha? engga kok. gue- eh aku cuma mau berangkat awal aja" ucap deeva sedikit bingung karena daffa tiba tiba memakai aku-kamu.

deeva menerima helm yang diberika daffa kepadanya dan memakainya.

ia menaiki motor daffa dengan perlahan dan setelah itu daffa mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.

setelah sampai di sekolah deeva langsung turun dari motor daffa dan memberikan helmnya kepada daffa.

"eh daf, gue duluan ya? vanya udah nunggu dari tadi nih, bye" ucap deeva berbohong lalu ia langsung berlari meninggalkan daffa.

daffa melihat kepergian deeva dengan senyum kaku, lalu ia berjalan santai ke kelasnya.

deeva berjalan masuk ke dalam kelas.

suasana kelas masih sepi karena jarum jam baru menunjukan pukul enam lewat dua puluh menit.

ia menghela napas lega saat melihat vanya sudah datang, jadi ia tidak perlu membuat alasan lagi kepada daffa jika ia mengajukan pertanyaan lagi.

saat ia ingin berjalan menghampiri vanya, suara seseorang yang cukup keras membuatnya berhenti seketika

"eh guys, denger denger udah ada yang jadian nih, ada pasungan baru dong dikelas kita?" ucap orang itu menyindir dirinya.

hati deeva kembali sakit saat menyadari siapa yang berbicara itu.

iya, jason.

untungnya di kelas baru ada sekitar lima orang. vanya, jason, david, theo dan nisa.

deeva mencoba tidak menghiraukan ucapan jason dan tetap berjalan ke bangku nya.

hanya karena ucapan jason, sekarang semua teman temannya memandangnya dengan tatapan tidak terbaca.

"eh itu, dav, lo kemarin ada nonton episode terbarunya itu ga, itu-apa-"

"oh iya upin ipin itu ya? udah kok udah, lo udah ga?" tanya david membalas ucapan vanya, hanya untuk sekedar mencair kan suasana yang mencekam akibat dari tadi tatapan tajam jason terus memandang deeva tanpa ampun.

"hahaha, lucu ya?" tanya vanya sambil tertawa garing.

"iya haha" jawab david juga tertawa garing.

keduanya sekarang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

sungguh ini adalah suasana yang sangat dihindari oleh vanya dan david. kata orang benar adanya, yang dulunya saling membahagiakan sekarang malah saling membenci.

tapi pertanyaannya, apakah deeva membenci jason? tidak.

"eh son, lo ga keliling keliling? meriksa sekolah gitu?" tanya david memancing jason agar keluar dari kelas.

tanpa jawaban satu kata pun, jason langung berdiri dan berjalan ke luar kelas dengan tatapan tajam.

david dan vanya menghela napasnya lega.

sampai kapan mereka harus saling menyakiti?.

---

sungguh hari yang sangat menyebalkan bagi deeva.

saat dirinya menginginkan pelajaran kimia untuk pertama kalinya, saat itu pula guru kimia tidak hadir dengan alasan sakit.

jadi sekarang pelajaran kosong. biasanya ia sangat senang bila kejadian seperti ini, tetapi kenapa sekarang tidak?.

jawabannya cuma satu, ia tidak tahu harus ngapain disaat jason terus menatapnya tajam.

sudah sekitar dua puluh menit ia berdiam diri tanpa melakukan apapun.

ia menghela napasnya berat lalu langsung berdiri dari tempatnya tadi.

"lo mau kemana?" tanya vanya.

"ke toilet" jawab deeva.

"gue ikut ya?" tawar vanya.

"ga usah, gue sendiri aja" jawab deeva memberi senyuman tipis.

lalu ia berjalan keluar kelas dengan perasaan lega.

ia hanya ingin menghindar dari tatapan tajam jason.

perkiraannya jauh meleset, ia berpikir sikap jason akan cuek dan berpura pura tidak mengenal dirinya sekarang, tapi kenyataannya? jason terus menatapnya tajam dan tersenyum miring.

di tempat yang tidak jauh, jason berdiri dari tempatnya dan ingin berjalan menyusul deeva.

tetapi tangannya ditahan oleh david
"lo mau kemana? ngapain?" tanya david mulai kwatir jika jason ingin menyusul deeva.

"bukan urusan lo" jawab jason singkat.

"tahan diri lo! lo terlalu emosi buat ngomong sama deeva sekarang!" ucap david mencegah.

"gue tahu apa yang harus gue lakuin!" jawab jason datar lalu ia berjalan keluar kelas menyusul deeva.

saat deeva baru saja keluar dari toilet perempuan, seseorang langsung mendorongnya hingga ke dinding .

deeva menatap siapa orang yang telah melakukan itu.

matanya melebar tidak percaya saat melihat jason menatapnya tajam dan mengunci pergerakannya di dinding.

deeva menelan ludahnya susah payah saat melihat jason terus menatapnya tajam dan mendekati wajahnya perlahan.

jason tersenyum miring saat melihat tidak ada gerakan perlawanan dari deeva.

"gue tau lo ga akan ngelawan saat gue giniin lo! karna lo tau, gue ga akan buat yang aneh aneh ke lo. iya kan?" ucap jason sambil menatap deeva lekat.

jantung deeva berdeguk kencang saat melihat kedua mata jason menatapnya lekat sedekat ini.

ia tidak bisa menjawab pertanyaan jason, karena jawabannya adalah
iya.

ia percaya kalau jason tidak akan mau atau pun tega berbuat yang aneh aneh kepada dirinya, maka dari itu ia tidak melawan saat jason mendekatkan wajahnya kepadanya.

"lo masih percaya sama gue, iya kan?" tanya jason tajam terus mendekatkan dirinya kepada deeva.

"kenapa lo diam aja?" tanya jason.

"lo kira gue akan marah ke lo dan pura pura cuek ke lo saat gue tahu lo udah ingakari janji lo dan jadian sama daffa? lo kira gue akan ngelepasin lo dari hidup gue?" tanya jason lagi tanpa mengalihkan padangannya dari mata deeva.

"ga akan semudah itu dev! lo udah buat hati gue terjebak di hati lo. lo udah ngunci hati gue di dalam hati lo. dan hati gue udah tahu, bahwa di hati lo cuma ada gue" lanjutnya.

deeva menahan napasnya saat melihat jason menempelkan keningnya ke kening miliknya.

jason tersenyum miring. dengan jarak sedekat ini membuat jantungnya terus berdeguk kencang dan begitu juga dengan deeva.

"kenapa dev?"

"kenapa walaupun sedekat ini, lo terasa jauh banget?" tanya jason dengan intonasi yang melemah.

ia tidak bisa berbuat apa apa lagi selain mengatakan itu.

dirinya selalu melemah saat melihat kedua mata itu yang seolah olah ingin menjelaskan semuanya.

deeva mejamkan matanya beberapa detik untuk menahan air matanya yang hampir saja terjatuh.

saat ia membuka matanya, ada tekad di dalam dirinya yang akan sangat menyakitkan dirinya untuk kedepan.

sedetik kemudian, deeva langsung mendorong jason menjauh dari dirinya.

saatnya berperan jahat dev.

deeva tersenyum miring.

"lo bego!" ucap deeva lumayan keras.

"lo kira gue suka sama lo?" tanya deeva sambil mengancungkan jari telunjuknya tepat di depan wajah jason.

"lo bego apa goblok? lo ga nyadar kalau lo cuma gue jadiin buat pelampiasan?" lanjut deeva tersenyum miring.

"lo tau kan gue dulu suka sama daffa? gue cuma deketin lo hanya buat mancing daffa mendekat sama gue!" ucap deeva lagi.

"lo ternyata bego juga ya" lanjut deeva.

"gue tekankan sekali lagi biar lo jelas".

"gue.ga.suka.sama.lo" ucap deeva menekankan disetiap katanya

jason tersenyum miring mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut deeva.

"lo kira gue bakal sakit hati dengan perkataan sadis lo?" tanya jason sambil melangkahkan kakinya kembali mendekat ke deeva.

"perkataan lo memang sadis, tapi hati gue sama sekali ga sakit" ucap jason kembali menyerang deeva.

"mulut lo bisa bohong!" ucap jason menatapnya lekat.

tatapan itu kembali membuat jantung deeva bergelonjak.

"tapi ga sama mata lo" lanjut jason.

"mata lo seolah olah ingin memberitahu sesuatu sama gue" lanjut jason lagi.

"lo pede banget?" tanya deeva tersenyum miring.

"lo mau tau buktinya kalau hati lo masih milik gue?" tanya jason.

"kalung yang lo pake" lanjutnya lagi menunjuk kalung matahari pemberiannya.

"lo bahkan masih jadiin gue matahari lo" ucap jason.

dengan gerakan cepat deeva langsung mencoba membuka pengait kalung itu.

tetapi tidak bisa.

"bahkan kalung itu ga bisa lepas dari leher lo" lanjut jason tersenyum miring.

"sampai kapan lo mau bohongin diri lo sendiri?" tanya jason dengan nada kembali melemah.

mendengar ucapan jason yang melemah membuat hatinya sakit dan membuat matanya memanas, ingin sekali dirinya berkata yang sejujurnya sekarang di hadapan jason.

tetapi itu tidak lah mungkin.

deeva membalas tatapan jason dengan tajam.

"lo harus benci sama gue son!" ucap deeva sendirinya, ia bahkan tidak menyangka kalau mulutnya akan berkata seperti itu.

"buat apa?" tanya jason dengan nada yang masih melemah.

"agar ga terjadi penyesalan di diri gue karna gue udah milih pilihan ini!" ucap deeva dengan mata yang berkaca kaca.

lalu ia pergi meninggalkan jason sendirian.

kamu seperti angin dev.
hati kamu tidak bisa dilihat, hanya bisa di rasakan.
dirimu diluar bukan lah dirimu yang didalam.
aku tidak bisa melihat mu dengan mata, tapi hanya bisa merasakan dirimu dengan hati.
tapi apakah aku bisa terus bertahan dengan angin?

jika aku angin dan kamu juga angin. apakah kita bisa bersama? menurutku tidak. karena angin jika bertemu angin akan menghasilkan bencana bukan? apakah itu akan terjadi kepada kita?

bersambung....

part di sela sela UAS :v

sumpah uas aku ga tenang karna kepikiran deeva sama jason terus :'v

mungkin karna aku sayang sama mereka :v wkwk

jangan lupa vote dan comment ya, spam komen juga boleh :v

salam dari iqbal pencinta spongebob:*

eliciaaprilia:*

Continua a leggere

Ti piacerà anche

477K 23.8K 34
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
RAYDEN Da onel

Teen Fiction

3.4M 214K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
5M 214K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
2.3M 71.5K 74
NOVEL BISA Di BELI DI SHOPEE FIRAZ MEDIA "Bisa nangis juga? Gue kira cuma bisa buat orang nangis!" Nolan Althaf. "Gue lagi malas debat, pergi lo!" Al...