Am I Wrong (Sudah Terbit)

By Diruna

37.7K 1.1K 45

Ini tentang tiga orang yang saling mencintai. Johan yang mencintai Airin, Airin mencintai Alvin, dan Alvin me... More

1. Aprilmop
2. Cinta Sendirian
3. Khawatir
4. like
5. Fatamorgana
6. Flashback
7.guardian angel
8. Lebih Dari Suka
9. Sebuah Pilihan
10. Kapas-kapas Putih
11. Sebuah Alsan Tersenyum
12. Deja vu
14. Cinta Sepihak
15. Hospital
16. Fate
17. Masa Lalu
18. Rain
19. V.A.G.U.E
20. Malam Minggu
21. Look at me
22. Kupu-kupu
23. Selamat Ulang Tahun
24. Would you Be Mine
25. R.E.A.L.I.T.Y
26. Let Her Go
27. Rindu di Balik Siluet
28.Semua Sudah Tersurat
29. Goodbye
Thank's
AWAKE
34.AM I Wrong
35 Open Po

13. Mengikis

1K 32 5
By Diruna

Sinar mentari warnai pagi, semburat pajar terpampang indah di atas langit membuat semua orang terkagum-kagum dibuatnya. Mungkin penduduk Jakarta tidak bisa menghirup udara sejuk pagi hari, karena rumah kaca tidak pernah berhenti dari aktivitasnya. tapi hal itu dapat digantikan dengan hangatnya udara pagi, saat mentari mulai menyinari dan menyusuri lorong-lorong sepi, untuk sekedar menepi disetiap orang, para pencari ketenangan hati.

Sebuah taxi melaju sedang membelah jalanan kota Jakarta. ini masih terlalu pagi untuk para pelanggan macet, jadi taxi bisa melaju tanpa hambatan mengiringi hangatnya mentari menyusuri jalanan yang lumayan sepi. Pengemudi begitu fokus mengemudikan mobil yang dilajukannya . Sementara Airin yang berada dikursi penumpang terlihat gelisah, matanya terus melihat kearah luar jendela tanpa peduli, dengan seseorang yang duduk tenang disampingnya, menikmati keheningan yang dirasakknya dari tadi.

" Rin lo kenapa?" Akhirnya Alvin yang duduk disamping Airin bersuara mengusir sedikit keheningan yang menenggelamkannya.

Airin hanya menggelengkan kepalanya, matanya terus tertuju pada gedung-gedung yang dilalui mobil tumpangannya ini, tangannya tidak lelah memeras ujung tas yang berada di pangkuannya sekarang. Airin merasa gugup dadanya terus memompa lebih cepat setelah bunda dan Johan membujuk gadis itu untuk berangkat kesekolah bersama Alvin, membuat Airin terjebak dalam dua sisi. disisi lain Airin merasa bahagia bisa duduk bersama orang yang diperjuangkannya selama ini, tapi disisi lain Airin harus bisa melupakan perasaanya terhadap Alvin. Perasaannya yang disimpan rapi dihatinya, perasaanya yang membuatnya buta akan sikap buruk laki-laki itu.

" Kalo kamu gak nyaman kamu bisa turun disini terus naik taxi yang lain?" akhirnya Airin bisa mengeluarkan kata-kata yang tertahan dikerongkongannnya sedari tadi, dingin. Berada disamping Alvin sekarang seakan menimbulkan kesenangan tersendiri untuknya, tapi tetap saja Airin sudah berniat untuk mengikis rasa yang ia punya hingga semuanya hilang.

" Lo gak gak seriuskan?" Alvin menggeser posisinya mengikis jarak diantara mereka membuat Airin memejamkan mata, tangannya memegang erat dada kirinya. Airin tidakut detidak jantungnya yang sedang berdetum hebatitu, terdengar oleh Alvin.

Sebenarnya saat Airin nyuruh Alvin turun, Alvin juga akan turun. Karena Alvin tau sedari tadi Airin terlihat tidak nyaman duduk disampingnya. Namun saat melihat Airin memejamkan mata dan memegangi dada kirinya, kata-kata dokter di rumah sakit waktu itu, tiba-tiba berjalan tanpa permisi dipikiran Alvin. Membuat Alvin mengurungkan niatnya untuk pindah ke taxi yang lain.

" Gue gak akan pindah ke taxi lain, gue udah janji sama johan buat jagain lo hari ini" Alvin menatap khawatir Airin sekarang. Alvin juga tidak tau sejak kapan rasa khawatir itu hinggap dalam dirinya, hatinya antusias untuk menjaga gadis, yang disampingnya saat ini. Apa karena Alvin tau kalau gadis yang disampingnya sekarang, adalah adik dari Johan sahabatnya.

"Alvin kenapa kamu bersikap manis saat rasa ini berusaha aku kikis" batin Airin bermonolog sendiri mendengar kata-kata Alvin barusan, Airin kembali menatap keluar jendela tanpa ada niat untuk melirik Alvin sedikitpun. Tatapanya datar,deru nafasnya santai tapi mimiknya dingin,sangat dingin. Membuat Alvin tidak berani untuk bertanya lebih jauh tentang keadaan gadis itu.

***

Dua orang siswa turun dari angkutan umun didepan sekolah, mereka terus saling mengejek dan menghujat satu sama lain, tanpa peduli dengan teman temannya yang menatapnya heran sekarang. mereka sudah adu mulut saat masih di mobil tadi, jadi rasanya sayang bagi mereka, jika aksi adu mulut itu tidak dilanjutkan sampai ada yang melerainya.

" Lo nyari-nyari kesempatan bareng gue kan lo, makanya lo naik angkot. Lo suka kan sama gue" Nando berdecak menghentikan langkahnya yang berjarak beberapa langkah dari Raniya. Ia mengibaskan poninya menahan emosi karena sedari tadi Raniya terus nyeroscos tidak jelas.

" Enak saja dasar cewe gila, heh inget yah gue gak bawa motor disuruh Alvin, bukan mau bareng sama lo" Nando mendelik berjalan mendahului Raiya.

" Bohong banger, lo suka kan sama gue.hahaha jujur aja dehh lo" Raniya teriak-teriak membuat Nando malu, dengan orang-orang disekelilingnya. Nando menghela nafas kasar dan menghampiri Raniya. Nando membekap mulut Raniya.

Kelakuan mereka pagi ini tidak bisa dikategorikan sebagai siswa kelas tiga sma, mereka sangat kekanakan. Namun aksi mereka terhenti, mata mereka membola dengan mulut menganga, saat melihat Alvin dan Airin turun dari taxi yang sama. Bukan hanya mereka berdua, siswa yang masih berada di gerbang ikut kaget melihat kejadian tersebut.

" Rin kamu?? " Raniya membolakan matanya menarik tangan Airin meminta penjelasan dengan apa yang telah dia lihat barusan. Bagaimana tidak, Raniya melihat jelas saat kemarin Alvin bersikap kasar dengan temannya .

Nando juga melakukan hal yang sama seperti Raniya. Nando butuh penjelasan akan semua ini, Setelah terang-terangan Alvin menunjukan rasa tidak sukanya terhadap Airin. Dan sekarang, Alvin berangkat sekolah satu taxi dengan Airin, Tatapannya juga jadi lebih tenang tidak menatap maut seperti sebelumnya. Nando rasa hal ini sangat perlu diluruskan. Karena Nando tau bagaimana Alvin sukanya Alvin terhadap Airin.

Alvin melepaskan tangan Nando yang merangkul bahunya, Lelaki itu mulai membuka suara menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi selama ini. Dan Alvin sedikit menyesali perbuatannya, akibat ulahnya Johan harus menjadi korban. Nando mulai mengerti dengan penuturan Alvin, Berbeda dengan Raniya yang hanya manggut-manggut pasalnya Raniya sudah tau dari Awal kalau Johan dan Airin adalah saudara. Airin mulai lebih tenang jantungnya berpacu dengan normal, saat Alvin menjelaskan semuanya. Lantas Airin menarik Raniya dan berlalu tanpa permisi, membuat Alvin membuang nafas kasar. Keadaanya berbalik sekarang, kemarin Alvin yang selalu bertindak seenaknya terhadap Airin, dan sekarang, giliran Airin yang bertindak seenaknya terhadap Alvin. Tatapan teduh gadis itu berubah menjadi tatapan dingin. Dan Alvin mulai menyadari ada yang disesali dari perubahan Airin terhadapnya.


bonussssssss 

ketika Airin memperhatikan Alvin diam-diam


Alvin-Nando-Johan


Noval-Airin-Johan


anggap ajaaa Raniya dan Airin wkwkwkw










885 kata, oke berarti ini chap paling oendek dari yang sebelumnya...

tapi mudah-mudahan suka yaaaaaa

vote and vomentnya pleaseeeeee :)))))))))))))))))))))))))))))))

Continue Reading

You'll Also Like

5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
13M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
4.9M 207K 51
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
15.5M 874K 28
- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gini rasanya jagain jodoh sendiri, seru ju...