Devil Child [ TAMAT]

By EchaAsty21

612K 54.4K 3.1K

#10 in fantasy 18/04/2017 Ketika seorang bayi harus terlahir dengan pengorbanan nyawa sang ibu yang membuatny... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
pengenalan tokoh
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
sesi wawancara part 1
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
part 33
Part 34
Sesi Wawancara part 2
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Epilog
info seri ke 3
info seri ke 3
seri ke 3

Part 35

11.4K 1.1K 78
By EchaAsty21

Aslyn berdiri membelakangi Rhodri, sebilah pedang keperakan di genggamannya  berkilauan diterpa cahaya rembulan. Iris mata bagian kanan Aslyn berubah keemasan. Pandangannya terlihat kosong, tak ada tanda-tanda yang menunjukkan gadis itu adalah gadis yang dikenal Alexis beberapa waktu yang lalu. “Apa yang terjadi?” Gumam Alexis.
“kau ingin tahu apa yang telah terjadi?” Tanya Rhodri sambil berjalan ke arah Aslyn.

Dengan tenang dia melingkarkan tangannya di bahu gadis itu. “Aslyn bagaimana jika kau tunjukkan perasaanmu yang sebenarnya pada anak itu!” Rhodri berbisik di telingan Aslyn. “bunuh dia!!” Perintahnya seraya menyeringai.

Aslyn melesat cepat ke arah Alexis, kecepat yang luar biasa untuk ukuran manusia. Aslyn mengangkat senjatanya mengarahkan serangan ke arah Alexis. Sejenak, Alexis terkejut dia terheran-heran dengan kemampuan gadis di hadapannya. Sangat tidak mungkin Aslyn memiliki kekuatan dan kecepatan itu.

Alexis terlihat membeku saat sebuah serangan Aslyn mengarah padanya, hingga seseorang muncul di samping Alexis dan menahan senjata Aslyn dengan pedangnya. “Yang Mulia!! Anda harus tetap focus dengan pertempuran ini!” Howen mengingatkan Alexis.

Alexis melirik ke arah Howen, dan menatap lawan di hadapannya. Iris keemasan Aslyn terlihat jelas di depan Alexis. “Benar! Aku harus fokus.” Gumam Alexis.

Alexis bersiap dengan pedangnya, mengarahkan pedangnya pada gadis di hadapannya dengan yakin. “aku adalah iblis, nafsu, amarah dan kekuatan adalah milikku. Tak peduli kau atau siappun yang menghalangiku akan ku singkirkan.” Kata Alexis sembari mengayunkan pedangnya ke perut Aslyn.

Tapi, dengan lincahnya gadis itu menghindar menjauh dari serangan Alexis. Howen hendak  maju untuk membantu Alexis, tapi langkahnya di hentikan oleh Alexis. “akan aku hadapi dia sendiri. Kau urus yang lain!”

Alexis maju kearah Aslyn bersiap dengan serangannya lagi, begitu pula Aslyn. Dua kekuatan besar saling berbenturan kuat pedang mereka saling bertemu. Dari kejauhan Rhodri terlihat mengamati mereka dengan puas.

Ssyuutttt….

Sebuah panah keemasan meluncur dengan cepat ke arah belakang Rhodri.

Tingg…

Rhodri berhasil menepis anak panah itu dengan pedang di tangannya, matanya menatap waspada ke arah Devian yang baru saja menurunkan busurnya. “harusnya kau tetap fokus pada lawanmu!” kata Devian sembari menyeringai.

“Yang Mulia sebaiknya anda…” Kalimat Saleos yang mencoba mencegahnya bertarung segera di potong Devian.

“tidak, akan ku habisi dia dengan tanganku.” Devian meluncur cepat kearah Rhodri busur di tangannya menghilang digantikan dengan pedang keperakan dengan gagang emas.
Saat kedua pedang berbenturan dentuman besar terdengar, tanah bergetar dan angin berhembus kuat. “harusnya aku menghadapimu dengan serius sejak awal.”

Devian dan Rhodri meluncur keudara hingga terlihat kilatan-kilatan cahaya saling berbenturan, melesat dengan cepat di atas medan pertempuran. Devian meningkatkan kekuatannya dan kecepatannya, begitupula Rhodri yang terus fokus menghadapi Devian.

*****

Mata seorang wanita baru saja terbuka, memamerkan iris biru indahnya kembali. Perlahan dia mengamati dunia yang baru dia lihat. Meski dalam ruangan gelap dia dapat melihat semua dengan jelas tanpa kesulitan.

Tempat yang terlihat asing baginya, dia mengedarkan pandangnnya dan beberapa orang terlihat menunduk memberi hormat padanya. Perlahan dia bangun, menyentuh dinginnya lantai marmer hitam dengan kaki telanjangnya. Gaun putih panjang menjuntai menyentuh lantai.
“selamat datang Ratu Alice!!” hormat salah satu pria tua pada wanita itu.

****

Seluruh medan perang terlihat semakin kacau, bau busuk dari darah para iblis begitu menyengat. Hanya tinggal beberapa dari mereka yang kuat yang masih bertahan berhadapan langsung dengan para pimpinan tinggi Lucery. Suara dentingan senjata masih saja terdengar, suara ledakan-ledakan dari kekutan besar para iblis sesekali terdengar.

Asap hitam yang mengelilingi Halpas semakin menebal, berlahan bergerak memutari tubuhnya tak berapa lama Halpas menengadahkan kepalanya ke langit dan terbang berputar ke atas langit. Sebuah baju zirah besi hitam pekat dengan pedang yang di penuhi aura kegelapan, di bagian punggung baju zirah terdapat sayap hitam pekat. Dari kejauhan Howen dapat merasakan kekuatan kegelapan yang melingkupi seluruh baju zirah itu.
“senjata anda sudah siap!! Hanya kau yang bisa memakai dan menggunakannya, sekarang tugasku selesai.” Seru Halpas yang tak berapa lama menghilang bersama kepulan asap hitamnya.

Rhodri menatap  kearah baju zirah barunya dan tanpa dia sadari sebuah kekuatan besar menghantam tubuhnya, membuatnya terpental membentur tanah, hingga suara dentuman keras terdengar keras.
“Howen jangan sampai dia memakai baju zirah terkutuk itu!!” teriak Devian memberi peringatan pada Howen.

Howen meluncur cepat kearah depan baju zirah itu, menghalangi Rhodri yang hanya berjarak beberapa meter dari sana. Rhodri berusaha bangkit, luka di tubuhnya perlahan menguap mengeluarkan asap. Rhodri menarik paksa bajunya yang sudah terkoyak lepas dari tubuhnya, terlihat jelas beberapa bekas luka lama di tubuhnya. Di lehernya tergantung kalung batu ruby merah.
Devian berdiri tepat di belakangnya. “tak akan ku biarkan kau berjalan lebih jauh lagi.”

Rhodri berbalik menatap Devian. “ayah memilihmu, meskipun darah iblis mengalir dalam tubuhmu.”

“apakah itu salahku?” Tanya Devian santai. “kau hanya mencari-cari alasan untuk membenciku, apa aku salah?”

“tidak, kau benar. Tapi, aku tidak butuh alasan lagi untuk menyingkirkanmu. Karena aku yang terkuat dari yang kuat.”

“tidak! Kau salah, semakin kuat dirimu maka kau semakin lemah.”

“APA!!”

“karena kau lupa bahwa yang lemah juga bisa saja menjatuhkanmu dari arah yang tak terduga.”

Bbbllleeedaarrrr….

Debu mengepul di udara, pedang keperakan menghantam Rhodri, menimbulkan ledakan kuat yang menghancurkan tanah tempatnya berpijak. Terlihat Alexis menatap Rhodri dengan wajah emosi.

Rhodri terlihat berusaha berdiri kembali dengan susah payah. Ekor matanya menangkap sosok Aslyn yang masih berusaha berdiri dari kejauhan dan kembali menatap Alexis.

“sepertinya kau terlalu serius sampai lupa kalau kau sedang mempengaruhi seseorang.” Alexis mengangkat pedangnya ke atas pundak. “sepertinya tak ada pilihan lain, selain mengeroyokmu. Cih, sepertinya aku harus membuang harga diriku sebentar.” Alexis berjalan perlahan kearah ayahnya.

*falsh back*

Saat Devian menghadapi Rhodri, Alexis berhadapan dengan Aslyn. Mata Alexis menatap lurus iris Aslyn, dia terlihat begitu serius menatap lawannya. Dengan gesit Alexis meluncur cepat kearah Aslyn, menyerang gadis itu bertubi-tubi. Tak memberi kesempatan lawannya untuk membalas serangan Alexis. Aslyn terus bertahan dari serangan Alexis.

Saat Aslyn terfokus pada serangan Alexis berikutnya, sebuah pukulan di tengkuk Aslyn membuat gadis itu ambruk. Alexis manatap tubuh gadis yang terbaring tak sadarkan diri di bawah kakinya. Alexis mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan menikamkannya pada tengah dada Aslyn. Menghancurkan sebuah batu Ruby kemerahan yang melekat pada baju zirah gadis itu. Pecahan batu Ruby bertebaran di tanah.

Mata Alexis menangkap sebuah simbol aneh di belakang telinga Aslyn, perlahan dia mendekat dan mencoba mendekat untuk melihat gambar apa yang ada di belakang telinga Aslyn. Tapi, saat dia hendak menyentuh Aslyn gadis itu bergerak perlahan.

“Aagggrrr..” Aslyn perlahan mengerang dan menggeliat, saat gadis itu membuka mata samar dia menangkap sosok Aslyn. “A..apa yang terjadi?” Tanya gadis itu lemah.

“tidak terjadi apa-apa, sebaiknya kau segera bangun aku harus mengurus hal lainnya.” Alexis menatap kearah Ayahnya yang tengah berhadapan dengan Rhodri.

Alexis melirik kearah Aslyn yang berusaha bangkit. “kita bicara nanti.” Kata Alexis yang langsung melesat menyusul ayahnya.

*flash back end*

“Jadi, kalian memutuskan untuk mengeroyokku?” Rhodri menatap Devian tajam. “baiklah, kita buat ini menjadi adil.” Rhodri mengulurkan tangannya kearah baju zirah barunya.

Baju besi itu perlahan bergetar kuat, Howen yang berjaga di dekat baju zirah itu terlihat terkejut. Tak berapa lama baju zirah itu meluncur dengan cepat kearah Rhodri, melewati bagian atas kepala Howen. Menabrak beberapa pasukan Devian maupun Rhodri yang tengah berhadapan dan secara ajaib semua baju itu menempel di tubuh Rhodri. Baju zirah lengkap berwarna gelap. Aura-aura kegelapan terasa semakin kuat.

Devian melirik kearah putranya, “terimakasih sudah memperburuk keadaan.” Gumam Devian marah.
“simpan saja itu setelah peperangan ini.” Gumam Alexis.
“jika, kau masih hidup.” Devian tersenyum mengejek.
“jangan meremehkan aku lagi.” Gumam Alexis kesal.

Alexis bersiap dengan pedangnya begitu pula Devian. “ini akan menjadi ronde terakhir kita.” Gumam Alexis mantap.



TBC...



Maaf, author baru sempat update setelah sekian lama..  😂😂😂 karena ada begitu banyak urusan sehabis lebaran..  😂😂
Semoga hasilnya tidak mengecewakan..  😊 maaf jika masih ada typo di sana sini..  Happy reading 😘😘 jangan lupa comment dan votenya ya..  😉😉
Dan untuk info penerbitan Karya author sepertinya belum bisa dalam waktu dekat ini karena banyak urusan terutama masalah pendaftaran sekolah adek sama ponakan yang bersamaan yang harus author urus..  😂😂😂 mohon maaf.. 

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 218K 71
Takdir atau karma, aku harus hidup kembali menjadi si antagonis. *** Setelah mati jatuh dari atas balkon, Newt bertransmigrasi ke novel karangannya s...
644K 60.5K 29
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
27K 2.7K 85
Kemana pun Leticia pergi, dia selalu dibanding-bandingkan dengan saudara-saudaranya. Sayangnya, hal itu sudah biasa. Dia tidak secantik adik kedua...
32.8K 4.7K 29
(Fantasy) Terlahir dengan kekuatan yang jauh dari normal membuat Aegle dijauhi teman-temannya karena takut gadis itu akan menyakiti mereka jika lost...