gue cinta sama lo, gue udah kasi semua cinta gue ke lo. tapi sayangnya, cinta lo bukan buat gue
-jason argya
disini lah jason berada
tempat dimana sekarang deeva berada
sehabis terkena pukulan yudi tepat di bagian samping mata deeva
jason langsung membawa deeva ke sini
rumah sakit.
****
dokter pun keluar dari IGD
"dok, bagaimana keadaan teman saya?" tanya jason kwatir
"em, bisakah anda kasih tau mengapa teman ada bisa jadi begini?" tanya dokter laki laki itu
"gini dok, teman saya gak sengaja terkena pukulan dari seorang siswa disekolah dok, pukalannya lumayan keras dan terkena tepat di samping mata teman saya ini" jawab jason dengan gelisah
munafik jika jason tidak takut dengan keadaan deeva sekarang ini
sehabis deeva pingsan, yudi langsung kabur dan tidak mau bertanggung jawab atas akibat yang dia lakukan ke deeva
"dari penyebab terjadinya insiden ini, saya sedikit mencurigai bahwa teman kamu ini buta, akibat pukulan kuat di samping matanya, dan asalkan kamu tau, pukulan itu tepat di bagian ter rawan mata" jelas dokter itu
"apa dok? but-but-butaa?! ck! dokter becanda kan, teman saya gak mungkin buta dok! gak mungkin!" jawab jason kaget sambil mengoyang goyangkan tubuh dokter itu
"maaf tapi saya harus pergi sekarang, sebaiknya kamu hubungi orang tuanya dan segera datang ke sini untuk pengobatan lebih lanjut"
tanpa babibubebo jason langsung mengambil ponselnya dan menelpon bang iqbal karena ia tau, orang tua deeva saat ini sedang di luar kota
iqbal calling
"hallo? tumben lo nelpon son ada ap-"
"bang, bisa ke rumah sakit sekarang?" tanya jason
"emangnya siapa yang sakit son?"
"emm bang, tadi de-deeva kena pukulan keras tepat di samping matanya bang, sekarang dia lagi di IGD" jawab jason hati hati
"apaa?! kok lo- agghhh"
'tit tit tit tit'
iqbal memutuskan sambungan sepihak dan langsung pergi ke rumah sakit yang sudah jason beri tahu kan
jason tau sekarang deeva lagi membutuhkan daffa dan ia langsung menelpon daffa
daffa calling
"aghh,angkat daf, ini darurat" ucap jason sendiri sambil mengusap wajahnya kasar
sudah hampir 10 kali ditelpon tetapi jawabannya sama, tidak ada tanda tanda bahwa daffa mau mengangkat telpon darinya
---
iqbal sudah sampai di rumah sakit itu
dan ia langsung berlari ke IGD yang tersedia di rumah sakit itu
saat iqbal sudah melihat jason ia langsung meremas kerah sekolah jason
"kenapa deeva bisa begini hah!!" ucap iqbal dengan emosian
"bang, bukan gu-gue yang lakukan i-itu, gu-gue yang mau nyelamatin di-dia bang" jawab jason yang sudah sesak napas karena ulah iqbal
iqbal pun melepaskan cengkramannya
"bilang siapa yang lakukan ini ke adek gue!"
"tadi pas istirahat dia ijin ke toilet, dan dia gak balik balik sampai bel masuk. saat itu gue gelisah banget dan pas pulang sekolah gue langsung nyari dia ke toilet putri, tapi pintunya terkunci, pas gue dobrak gue liat deeva udah diikat dan terduduk di lantai gak berdaya dan lebih parahnya lagi gue liat yudi yang mau nyium deeva, untung gue tepat waktu dan yudi gak jadi nyium dia, gue langsung abisin tu orang dan pas yudi mau ninju gue deeva langsung berdiri di depan gue dan jadinya dia yang kena pukulan itu bang, gue gak tau siapa yang ikat deeva di toilet itu" jelas jason ke iqbal
"yudi? siapa dia?!" tanya iqbal
"dia anak nakal di sekolah bang, dulu dia juga sempat ganggu deeva pas pulang sekolah, untung gue pas itu belum balik dan gue bisa hentikan yudi yang mau nyium deeva pas itu, mungkin dia mau membalas itu semua bang"
iqbal tersenyum mendengar penjelasan jason
"bang? ngapa senyum? elo gak marah?" tanya jason heran
"ngapain gue harus marah, malahan gue makasih banget ke elo, krna elo udah mau jagain adek gue. gue tau lo tulus sama adek gue, lo orang yang tepat buat dia" jawab iqbal sambil menepuk pundak jason sekilas
jason tersenyum bahagia mendengar ucapan iqbal
"emm apa kata dokter?" tanya iqbal lagi
"emm, kemungkinan de-deeva buta bang" jawab jason hati hati
"apaa?!!" teriak iqbal
iqbal meninju dinding dibelakangnya dan menendang dinding itu
"gue abang yang payah!! gak ada guna gue!, jagain deeva aja gak becus!" ucap iqbal prustasi
"aghhh" teriak iqbal sambil mengusap wajahnya kasar
terlihat dari wajah iqbal, dia sangan terpukul, dia sangat sayang dengan adik satu satunya itu dan sekarang adiknya itu lagi dalam keadasn yang buruk
"bang ini salah gue, gue minta maaf" ucap jason
tidak ada jawaban dari iqbal
iqbal duduk dikursi yang ada didekatnya dan menunduk sambil mengacak ngacak rambutnya prustasi
"bang, maafin gue krna gue gak bisa nyelamatin deeva" ucap jason sekali lagi
iqbal mendongak dan tersenyum tipis ke arah jason
"bukan salah lo" jawab iqbal
"dimana dokternya sekarang?"
"tadi pergi bang"
"lo tetap disini, liat terus keadaan adek gue, jangan sampai kita semua nyesal gara gara perbuatan kita yang salah"
"pasti bang, gue akan nunggu deeva sampai dia sadar" ucap jason meyakinkan
***
jason melihat benda yang melingkar di tangannya
benda itu menunjukan sudah pukul 19:08
tetapi tidak ada tanda tanda deeva yang sadarkan dirinya
ia tadi sudah menelpon orang tuanya dan memberitahu bahwa ia sekarang lagi di rumah sakit
setelah sekian lama menunggu akhirnya dokter perempuan keluar dari IGD dan menghampiri jason dan iqbal
"emm apakah kalian keluarga pasien?" tanya dokter itu
"iya dok, saya abangnya" jawab iqbal
"gimana dok keadaan teman saya?" tanya jason
dokter itu melepaskan kaca matanya
"setelah diperiksa teman anda tidak terkena penyakit yang begitu serius, tetapi saya sarankan jangan sekali lagi ada pukulan kuat yang terkena di samping matanya, karena akan berakibat fatal oleh matanya" jelas dokter itu
"tetapi saat ini pasien tidak boleh pulang dulu, pasien akan dipindahkan ke ruangan" lanjut dokter itu lagi
"ohiya dok boleh, jadi adik saya gak kenapa napa dok? boleh saya lihat dia dok?" tanya iqbal
"adik kamu tidak kenapa napa dan dia sudah sadar kan diri tetapi jika ingin menjenguknya nanti saja saat sudah pindah ruangan, saya pergi dulu trimakasih" jawab dokter itu
"untung deeva gak kenapa napa" ucap iqbal lega
jason tersenyum menanggapinya
***
"makan dong" mohon jason
"enggak" berontak deeva
"please, dikit aja yang penting makan" mohon jason sekali lagi
"gue gak napsu makan son, serius"
"kalo gitu kapan kamu mau sembuhnya kalau gak mau makan"
deeva tertegun seketika mendengar gaya bicara jason yang menggunakan
aku-kamu
"hah?!" ucap deeva keceplosan
"hah kenapa?' tanya jason heran
"lupakan" jawab deeva kesal
"makan yaa" mohon jason dengan muka memelasnya
"kok ganteng ya, eh?! apaan sih lo dev" batin deeva melihat jason
"entar lagi ya, gue masih kenyang" jawab deeva dengan senyum tipisnya
"kamu bilang masih kenyang? tadi istitahat aja kamu belum sarapan, makan siang belum, sekarang udah jam 9 malem kamu bilang kamu kenyang? entar penyakit maag kamu kambuh gimana?"
"iya deh tapi dikit aja ya" jawab deeva menyerah
jason tersenyum kemenangan
"gitu dong" jawab jason
saat jason dan deeva lagi bercanda tawa sambil jason menyuap deeva tiba tiba..
brukkk
suara pintu ruangan deeva terbuka dan mendapatkan seorang siswa dengan muka kwatirnya
"masih ingat lo sama deeva?" tanya jason sinis
"udah selesai jalan sama aleya nya?" lanjutnya lagi
"lo jangan bikin gue emosi saat ini son, gue datang ke sini niatnya baik" jawab daffa
daffa mendekat ke deeva dan mengulas rambut deeva yang terbaring di ranjang rumah sakit dan tersenyum manis
"lo kenapa sih langganan bener sama rumah sakit" ucap daffa
tidak ada jawaban dari deeva
"sorry dev, gue gak ada saat itu, gue goblok lebih milih jalan sama aleya dari pada nyari elo" ucap daffa lagi sambil menatap lekat kedua mata deeva dengan penuh penyesalan
"tau pun kalo lo goblok! sana aja sama aleya, gak usah mikirin gue lagi! anggep gue gak pernah ada dihidup lo! anggep kita gak saling kenal! lo udah berubah daf! lo bukan daffa yang gue kenal! daffa yang dulu lebih mementingin sahabatnya dari yang lain! daffa yang dulu lebih mementingkan keadaan sahabatnya dari keperluan pribadi nya sendiri! oiya, itu kan elo yang dulu, sekarang elo kan udah punya aleya, jadi gue dibuang" jawab deeva sambil menangis, ia tidak bisa menyembunyikan air matanya lagi
daffa tersentak dengan ucapan deeva begitu juga jason
"dev lo salah pah-"
"udah daf, gue lagi gak kepengen ngeliat muka lo" jawab deeva sambil membuang mukanya
daffa tidak bisa berbuat apa apa, dan dia lebih memilih membiarkan deeva tenang dulu
"dev?" panggil jason hati hati
deeva mendongak dan menatap jason dengan mata yang masih menangis
"udah gak usah dipikirin, gak usah nangis gitu, senyum dong, deeva kan kuat, entar kalo lo sedih gue juga ikutan sedih" ucap jason lembut sambil perlahan menghapus air mata deeva dengan ibu jarinya dan terseyum tipis
"sesuatu yang membuat lo sakit, jangan dipaksakan dev, tapi kalo lo merasa masih kuat, gue tetap akan ngedukung lo" ucap jason lagi
deeva yang mengerti arti ucapan jason pun tertegun seketika
"son?"
"iya dev?"
"ajarin gue buat ngelupain dia son" pinta deeva sambil tersenyum tipis ke jason
jason tidak menyangka dengan ucapan deeva
"serius lo?" tanya jason dengan cepat
"iyaa, udah cukup gue nyakitin perasaan gue sendiri, kapan gue bahagianya?" jawab deeva sambil tersenyum
"gue siap dev ngebahagiain elo terus" gumam jason dengan suara kecil
gue juga gak ngerti dengan perasaan gue,tapi yang jelas saat lo hadir di kehidupan gue, gue serasa hidup kembali
-deeva anancia
gak ada sia sia nya perjuangan gue dari smp dev, gue gak akan ngebiarin lo sedih lagi
-jason argya
apa guna nya gue bagi dia?! gak sama sekali! kebaikan dia sama gue gak sebanding dengan apa yang gue lakuin ke dia
-daffa fernando
hai kalian semua:b
oiya gue mau kasi tau sebelum gue lupa lagi:v
sorry banget ya, gue sering ketuken nama daffa dan jason
kadang di bagian jason gue ngetiknya nama daffa
sorry ya kalo kalian kedapat itu, tapi semoga kalian peka deh:v
15 juni 2017
rgkhlsc:)