HILANG [ bamlis ] ✔

By billoxx

52.1K 6K 748

[ FINISH] ;unedit Ketika yang hilang kembali mencari jalan pulang. "Ini tidak seindah yang kalian inginkan"... More

Pemberitahuan
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Cast
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
+instagram+
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44 [END]
[Special Chapter] Jinyoung's Problem
[Special Chapter] Give in

Chapter 35

604 89 7
By billoxx

Masih dengan Lisa tertidur di bahu pria jangkung itu. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut Bambam. Mungkin tak ingin mengusiknya.

Tapi ini sudah pukul 23:50, waktunya untuk bangun.

"Lalisa,"panggil Bambam sambil menggerakan bahunya yang menjadi bantalan tidur.

Lisa menggeliat dengan mata yang ia usap membuatnya semakin sadar dengan keadaan sekarang. Di pantai dan tengah malam bersama Bambam.
"Nyata,"gumam Lisa. Mungkin ia sempat berpikir bahwa ini mimpi semata.

"Bangun dulu. Udah malem,"ucap Bambam membetulkan posisi duduknya yang sebetulnya merasa pegal sedari tadi.

"Kalau malem waktunya tidur bukan bangun kali."

Bambam hanya menggaruk puncak kepalanya sendiri yang tidak gatal.

"Tadi aku udah bilang Jinyoung hyung buat kasih kabar sama temen apartemen kamu. Lagian gatau ada apa tumbenan mereka kumpul di apartemen kamu."

Lisa hanya mengangguk sembari masih mencoba untuk menyadarkan diri sepenuhnya.

"Makasih. Ohya, ini mau ngomong kapan sebenernya sih?" Lisa mulai ingat untuk apa ia dan Bambam datang ke pantai selarut ini.




DUARRR
DUARRRR

PLETAAKKK
PLETUKKKKK



Suara semacam petasan terdengar secara tiba-tiba dari berbagai sudut dan membentuk bentuk acak di angkasa. Hamparan bintang menambah keindahan semuanya.

"Jadi mau nunggu sampai malam karena ini?"

Lisa menolehkan wajahnya pada Bambam. Ia kaget ketika wajahnya hanya berjarak sekitar 10cm dengan wajah yang sudah tersenyum itu.

Otaknya meminta untuk menjauhi tapi hatinya mengkhianati, tetap ditempat perintahnya.

"Selamat ulangtahun Lalisa. Tetap jadi Lisa yang kuat,"Bambam mengecup singkat dahi Lisa. 

"Tetap jadi Lisa yang selalu ceria," kini pipi kanannya yang merasa kecupan dari bibir tebal pria berdarah Thailand itu.

"Lisa yang selalu bisa diandalkan," pipi kirinya pun merasakan hal yang sama. Lisa tak menolak atau menerima dia hanya diam tak berkutik.

"Dan..."

Tangan Bambam mengatup wajah kecil Lisa. Terasa hangat. Dilukiskannya senyum seindah mungkin.

"...Lisa yang bisa selalu sabar sama sifat aku. Orang yang disayang tapi paling sering nyakitin. Aku minta maaf untuk semua dan aku juga minta kamu lebih jujur untuk semuanya."

Kini bibir tipis Lisa yang merasakan kehangatan seorang Bambam. Udara dingin membuat mereka seperti enggan melepaskan satu sama lain.

Terasa basah di pipi membuat Bambam melepaskan ciumannya itu. Dilihatnya Lisa sudah tersedu dengan matanya yang merah. Ia menangis lagi olehnya.

Dipelukanya wanita berponi itu. Tubuhnya ikut naik turun karena isakan dari Lisa.

"Kenapa nangis? Ini aku coba romantis tau. Jangan gini aku jadi takut," tangan Bambam mengelus lembut punggung Lisa.

Lisa hanya terkekeh dan melepaskan pelukannya.

"Aku ngerasa aneh aja."

"Kenapa?"

"Aku abis marah sama kamu terus dibaikin luluh terus marah lagi terus dibaikin luluh lagi yaudah siklusnya gitu aja terus."

"Makanya dengerin aku ngasih penjelasan dulu."

Lisa melepaskan tangannya yang digenggam oleh Bambam. Ini beneran pengen romantis apa cuman cari kesempatan aja sih? Skinship aja terus dari tadi.

"Kamu juga gak suka dengerin penjelasan orang. Makan itu karma!"

"Aku nunggu waktu yang tepat tau," kembali Bambam meraih tangan Lisa. Kali ini gak dilepasin untungnya.

"Waktunya kapan? Diundur terus kayak perpisahan SD," dengus Lisa kesal.

"Sekarang."

Lisa diam menunggu ucapan selanjutnya. Ia tahu Bambam akan bercerita banyak seperti yang ia bahas sedari tadi dari pertama sampai tempat ini.

"Dengerin aku, Lalisa. Aku tau ini salah. Aku tau mungkin ada cara yang lebih baik. Tapi percaya sama aku, kalau ini cara yang paling cepet sekalipun banyak melukai banyak pihak."

Lisa mendengus pelan, "lama ihh. Udah langsung inti aja."

"Pembukaan dulu kali. Bapak presiden aja kalo ngomong gitu."

Lisa hanya mengangguk pasrah sengan jawaban Bambam yang dirasa merusak suasananya.

"Kita juga udah sering bahas masalah Mina ini. Tapi sekali kali lagi aku cuman minta kamu percaya, aku—ahh kita maksudnya, bisa lewatin ini. Kamu minta putus itu lebih baik ternyata—"

"TUHKAN KAMU SENENG AKU PUTUSIN!!"

Bambam menarik tubuh Lisa yang mencoba berdiri. Lisa pasrah gitu aja.

"Dengerin dulu, Sayang. Mina itu bakal protektif kalau kamu deket sama aku. Dan pas dia tau kita putus dia malah sering gak muncul. Aku juga gak ngerti apa yang dia rencanain sebenernya. Tapi, lagi-lagi aku minta kamu percaya kalau aku bisa buat kita keluar dari masalah ini."

"Dih sok puitis ngomongnya. Tenggelem aja di Sungai Nil," desis Lisa yang dalam hati sebenernya seneng setengah mati.

"Yang kamu minta tenggelem tadi itu orang yang udah buat kamu uring-uringan selama ini tau."

Giliran Bambam yang meledek Lisa. Akhirnya, perempuan itu tersenyum lagi di hadapannya. Benar-benar senyum yang ia rindukan selama ini.

"Jadi?" Lisa menaikkan kedua alisnya menatap Bambam.

"Kita balikan setelah masalah selesai. Kita jaga jarak untuk sekarang. Tapi chat kan masih bisa. Ohya, kita ganti nama kontak kita masing-masing aja jadi kalau Mina macem-macem sama ponsel kita gak ada bukti apapun buat ganggu kita ataupun orang sekitar kita. Kasih tau buat temen-temen kamu juga takutnya kena imbas lagi—"

"Tapi mereka aja gatau kalau yang kemarin itu Mina pelakunya."

"Tuhkan, Lisa kamu kenapa susah banget buat jujur? Kamu selalu berpikir buat bikin orang seneng dan santai, tapi kamu sendiri gimana? Tertekan kan? Aku tau. Jadi mohon, selagi ada tempat untuk berbagi kamu bisa bagi semua keluh kesah kamu," Bambam mengusap punggung tangan Lisa yang terasa menghangat. Mungkin karna mereka saling menggenggam lumayan lama.

Lisa mengangguk lalu memeluk Bambam lagi.

"Aku sayang kamu. Dan itu masih sampe sekarang," bisik Lisa tepat di cuping Bambam.

"Aku lebih sayang kamu Lalisa. Aku berjuang gini karena tau semunya gak akan sia-sia," jawabnya.


"Makasih untuk semuanya. Tapi..."

"...lusa aku pulang ke Thailand."


Bambam dengan kasar melepas pelukannya. Dia menatap kesal Lisa.

"Untuk apa?!"

"Aku kangen rumah. Aku pulang ke Korea lagi kok," Lisa memeluk Bambam untuk kesekian kalinya lagi.



"Mungkin," ucapnya dalam hati.



💢💢💢



Aku kembaliii~~~

Lama yak?Mianhae mianhae hajima naega—Lahh malah nyanyi wkwkkw

Sebelumnya aku mau minta maaf yang sebesar cintaku pada deretan oppa tampan😂😂😂

Aku ngaret karna banyak alasan sih.
Gausah ditanya wk

Enjoy ya sama cerita.

Vomment ya bosque😉





-billoxx

Continue Reading

You'll Also Like

88.1K 12.1K 33
Semua ini berawal ketika Jennie dan Jaehyun di undang secara tiba tiba untuk datang ke acara variety show bernama.... Running Man #1 in Kimjennie
3.4K 300 13
COMPLETE IN ACCOUNT @MANGOESTRO LEE FELIX, anak laki-laki dengan dunia yang nyaman, hingga suatu hari ia harus melewati zona nyaman tersebut. Felix y...
16.2K 2K 7
ini kisah jung jaehyun dan gadis dengan beribu senyumnya. gadis manis yang begitu ramah, hingga mampu menggaet hati jung jaehyun. 📎; lowercase. 展示 ー...
100K 9.7K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...