Ritirarsi Per Amore [COMPLETE...

By eliciaaprilia

46.2K 4.2K 1.5K

#908 in teenfiction [05.03.18] [ COMPLETED ] Mau diibaratkan apa kisah ini? Ini bukan kisah cinta sempurna ya... More

Prolog
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11(a)
11(b)
12
13
14(a)
-main cast-
14(b)
15
16
17
18
19
20
21
22
23
25
24
perubahan judul?
26
27
28
29
30
32
31
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
MAAF~
47
48
49
50
51
52
53 (ending?)
54. Last part
55. Epilog
-instagram-
EXTRA PART
RPA 2 (SEQUEL)!!
PENGUMUMAN PENTING!

1

1.3K 115 38
By eliciaaprilia

Bahagiakan lah dirimu sendiri jika ingin membahagiakan orang lain.

---

"Hahahaha ngakak anjirr,"
tawa David pecah seketika, karena ia melihat hal yang lucu di ponselnya.

"Bacot!" jawab Daffa.

"Eh lo belum liat video ini, ngakak sumpah!" balas David dengan sisa tertawanya.

"Mana gue liat," jawab Daffa sambil menarih ponsel David dari tangannya.

Beberapa detik kemudian...

"Hahaha, ngakak asli!"
Sekarang tawa Daffa yang memenuhi kelas 11 ipa1.

Setelah dari kantin tadi, mereka berlima kembali ke kelas mereka masing masing.

Daffa, David, Deeva dan Vanya satu kelas. Sedangkan Aleya dikelas 11 ips1.

"Eh lo tadi ngatain gue, sekarang lo yang ketawa!" ucap David dengan nada datarnya.

"Bodo amat ah!" jawab Daffa yang masih terbahak bahak sambil memegang perutnya.

"Kalian bedua kesambet?" ucap Vanya dengan jutek.

Tidak ada jawaban dari mereka berdua, mereka masih ditempat dengan tawa yang lepas.

"Lo kalo ketawa lepas makin ganteng daf," batin Deeva memuji paras Daffa yang ada didepannya. Tanpa disadari senyum tercipta di muka Deeva.

"Lo kenapa liatin gue gitu?" tanya Daffa yang masih terkekeh.

"Kayak ngeliat siapa aja, serius amat," lanjutnya.

Deeva yang menyadari bahwa sedari tadi dia melihat Daffa langsung tersadar.

"Dih kepedean!" jawab Deeva sok-sok jijik.

"Yaelah, gue emang ganteng Dev, tu kenyataan dan faktanya," jawab Daffa dengan bangga.

"Bodo!" balas Deeva.

"Males gue," lanjut Deeva.

"Yaelah becanda kali dev," ucap Daffa.

"Bodo Daf bodo!" jawab Deeva.

"Mampus lo Deeva ngambek lagi!" Kata David sambil terkekeh kecil.

"Lo juga Dav, sama aja bacot!" jawab Deeva kepada David.

"Lah? kok gue kena juga?" tanya David tak terima.

"Haha! mampus lo Dav!" ejek Daffa sambil menahan tawanya.

"Eh elo juga Daf!" ucap David tak mau kalah.

"Yee, gue udah dimaafin ya," jawab daffa bangga

"Siapa bilang gue maafin lo?" tanya Deeva ketus.

"Hahaha rasain lo!" gumam david terbahak bahak

Percakapan mereka berhenti akibat kerasnya suara bel yang memenuhi kelas mereka.

Sedetik kemudian Teo, ketua kelas 11Ipa 1 masuk ke dalam kelas sambil memegang buku.

"Bu sarah hari ini gak masuk, kerjakan soal halaman 68," ucap Teo.

Dan yang terjadi setelahnya adalah sorak sorai terdengar dari sudut manapun di kelas itu. Banyak yang langsung berpindah tempat duduk hanya untuk mengobrol dengan teman-temannya.

Keempat sahabat ini memilih bercanda bersama dari pada mengerjakan tugas yang diberikan.

"Eh Daf, tadi gue liat Aleya jalan sama lo, tapi jalannya pincang gitu, dia emangnya ngapa?" tanya Deeva.

"Udah gak marah lagi lo sama gue Dev," jawab Daffa sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Lo gak usah bacot, masih mending gue maafin lo."

"Yaelah cantik cantik galak!"
jawab daffa dengan entengnya. dia tidak tau kata kata itu bisa membuat jantung Deeva berderak secara tidak normal.

Deeva terdiam seketika.
"Ha apa lo bil-"

"Yaelah! Becanda kali! Yakali gue muji lo cantik!" Potong Daffa lalu terkekeh kecil.

Deeva mencoba untuk tersenyum.

"udah?" Tanya Deeva.

"jadi aleya kenapa Daf?" tanya Deeva kembali.

"Oh, dia tadi habis main basket, kakinya keseleo, yaudah gue bantu dia jalan."

"O-oh."

"Dev, lo pulang sama siapa?"tanya Daffa tiba-tiba.

"Gak tau."

"Sama gue aja, kan rumah kita sampingan."

"Oke" jawab deeva dengan seyumnya. rasanya ada kupu kupu yang berterbangan di perutnya. jelas, pulang sama doi, siapa yang tidak senang coba.

---

"Dev, jadikan?" tanya Daffa sambil mengemaskan bukunya.

"Yoi!" jawab Deeva sambil fokus dengan ponselnya.

"Ayo" ajak Daffa

Deeva hanya menggangguk kecil sambil tersenyum sebagai jawabannya.

Saat sudah berada di parkiran Daffa menyodorkan salah satu helmnya yang ia simpan di jok motor.

"nih, pakai."

Saat Deeva ingin mengambilnya, yang terjadi malah Daffa yang memakaikannya ke kepala Deeva.

deeva bergeming. Badannya panas dingin seketika.
Kenapa gue harus terkurung dengan keadaan seperti ini? Dekat tanpa boleh mencintai.

"Oke udah," ucap Daffa sambil tersenyum manis.

Daffa menaiki motornya yang berwarna hitam dan menyuruhnya Deeva untuk ikut naik.

"Pegangan," perintah Daffa

"Hmm."

"Pegangan!"

"Iya udah!"

"Lo pegangan diamana anjir?"

"Tas lo," jawab Deeva polos.

"Yaelah."

Tiba-tiba ada tangan yang mendarat di tangan Deeva. Daffa menarik tangan Deeva dan menaruhnya tepat melingkat di pinggangnya.

"Nah, ini baru pegangan,"
Ucap Daffa.

Deeva membeku ditempat, dia ingin pingsan di tempat karena perlakuan Daffa kepadanya.

Bisa gila gue.

Saat diperjalanan mereka memutuskan untuk mampir ke taman sebentar, sekedar untuk melepaskan kebosanan mereka jika harus langsung pulang.

Daffa duduk di kursi taman yang telah disediakan dan lagi-lagi Deeva hanya mengikuti.

"Dev." suara Daffa memecahkan keheningan di antara mereka yang terjadi sudah beberapa menit.

"Hm?"

"Gue mau bilang sesuatu."

Seketika jantung deeva berdetang lebih cepat.

"Apaan?" tanya Deeva gugup.

"Gue mau jujur," ucap Daffa menggantung.

"Iya?"

"Aleya cantik ya?" ucap Daffa sengan senyuman manis.

DEG!

Seketika badan Deeva lemas, air matanya hampir jatuh, tapi dia tahan, dia tidak ingin Daffa mengetahui rasa yang ia simpan ke Daffa selama bertahun-tahun.

"I-iya. Lo suka ya sama dia?" jawab Deeva sok tegar, padahal di dalam hatinya ia rapuh karena tiga kata yang diucapkan Daffa barusan.

"Gue gak tau, cuma gue rasa sih iya."

Degg!

Lagi lagi Daffa membuat deeva jatuh sejatuh-jatuhnya. Air matanya hampir jatuh tapi ia tahan, moodnya seolah hilang seketika saat mendengar kata-kata itu.

"Bukan kata itu yang gue mau lo ucapkan Daf," batin Deeva.

"Jadi, lo ngapain bilang ke gue? bilang aja langsung ke Aleya," jawab Deeva dengan suara orang yang seperti mau nangis, dan itu kenyataannya. Dia berharap Daffa tidak peka dengan suaranya itu.

"Nah itu dia, gue mau ungkapin perasaan gue ke dia, cuma gue tanya aja ke elo dulu, kan lo cewek ni, biasanya kalo cewek suka apa?" jawab Daffa enteng.

"Jadi lo ngajak gue pulang bareng karena ini Daf? makasih udah bikin gue jatuh dan bikin hati gue rapuh lagi," batin Deeva.

"Dev? kok lo malah ngelamun sih?" tanya Daffa.

"Emm Daf, gue bentar lagi ada acara sama keluarga, pulang yuk? entar aja bahasnya lo chat gue ya." Deeva bohong, dia sudah tidak tahan menahan air matanya. Maka dari itu ia meminta Daffa untuk mengantarnya pulang.

"Yaudah deh, entar aja bahasnya, ayuk pulang."

"Elo gak akan ngerti sama perasaan dan perjuangan gue daf, gue tau elo juga lagi memperjuangin aleya, sampai sampai elo gak peduli dengan orang yang tulus sama lo(':"
-Deeva Anancia

"Gue ngerasa ada yang aneh dari lo Dev"
-Daffa Fernano

bersambung..

ayo follow ig author

elicia_aprilia

Continue Reading

You'll Also Like

560K 38K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.4M 214K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
5M 214K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
3.9M 231K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...