Alisha

By ardhanaa66

195K 9.8K 172

Alisha Kinanti Wijaya, Gadis yang ingin terlihat kuat di depan semua orang. Tapi, rapuh saat sudah berada dal... More

Prolog
1 | Alvaro dan Liana
2 | Ketahuan
3 | bang Alfan come back
4 | Alvaro and the geng
5 | Sebelum pementasan
6 | Kangen bunda
7 | Id Line
8 | Hukuman konyol
9 | Perhatian kecil
10 | Malapetaka pergi bersama
11 | Dinan?
12 | Dia?
13 | Hari yang penuh Kejutan
14 | Senang dan kecewa
15 | Kita Teman?
17 | Penghianatan
18 | Dalam bahaya?
19 | Kemarahan
20 | Koma?
21 | Kesalahan Alisha
22 | cinta?
23 | Hari bahagia bagi Alisha
24 | Ke kecewaan Alisha
25 | Dinner with Dinan
26 | masalah lagi
27 | permintaan maaf
28 | Kebenaran
29 | Sakit
30 | Bahagia
31 | Akhirnya
Epilog
Permainan Cinta
Bonus chapter
FRIENDSHIP

16 | Dekapan hangat bang Alvin

4.9K 251 0
By ardhanaa66

Setelah selesai berchatting ria dengan teman baru, Alisha mencari line Alvin dan menchatting nya.

Alisha Kinanti: aku dirumah bang, aku butuh bang alvin..

Alvin Revano W: kenapa lis?

Alisha Kinanti: ada yg mau lisa ceritain sma bang alvin

Alvin Revano W: ada bang alfan kan dirumah?

Alisha Kinanti: aku cuma mau bang alvin

Alvin Revano W: otw sayang

Alisha Kinanti: makasih bang

Setelah me-line Alvin Alisha me-non-aktifkan ponsel nya, ia berbaring di kasur miliknya dan mengunci pintu kamar agar Alfan tak seenak nya masuk.

15 menit kemudian pintu kamar Alisha diketuk.

"Siapa?" Teriak Alisha dari dalam kamar.

"Bang Alvin," sahut orang dibalik pintu.

Alisha berjalan kepintu, membukakan pintu untuk Alvin dan menyuruhnya masuk.

"Abang bawa ayam bakar kesukaan kamu, Lis." Ucap Alvin ceria.

Alisha hanya senyum menanggapi.

"Ada masalah?" Tanya Alvin menaruh kantung pelastik berisi ayam bakar di atas nakas.

Alisha mengangguk pelan.

Alvin berjalan menghampiri Alisha dan duduk ditepi ranjang.

"Kenapa? Cerita sama abang, sayang." kata Alvin mengelus rambut Alisha.

Alisha malah menangis sesegukan.

"Hidup aku ga jelas ya bang?" Tanya Alisha sambil menatap mata Alvin dengan air mata mengalir dipipi.

Alvin yang mendengar itu kaget.

"Ga jelas maksudnya?" Tanya Alvin.

"Orang-orang yang ada di sekolah aku pada penasaran sama hidup aku, katanya kehidupan aku ga jelas bang." Alisha menangis didekapan Alvin, ia benar-benar menumpahkan semuanya pada Alvin.

"Apa punya abang kaya bang Alvin itu ga jelas?" Tanya Alisha masih dengan mata berkaca-kaca.

Alvin tak menjawab ia malah mengeratkan dekapan nya pada Alisha.

"Apa yang dimaksud ga jelas itu ga punya orang tua?" Tanya Alisha.

"Kamu punya bunda, sayang," kata Alvin menenangkan.

"Tapi bunda ga pernah berperilaku layaknya seorang bunda bang." kata Alisha lirih.

"Kamu punya abang dan bang Alfan." kata Alvin lagi.

"Tapi bang Alfan ga perduli kita," sahut Alisha.

"Bang Alfan hanya khilaf, Lis." Alvin kembali mendekap tubuh Alisha.

"Aku mau tidur sama bang Alvin, ya, malam ini?" pinta Alisha sambil mengahapus air matanya.

"Iya, ingat ya, kehidupan kamu jelas. Kamu masih sekolah, kamu diberi makan, kamu pakai baju yang layak, begitupun tempat tinggal mu." kata Alvin.

"Makanya jangan nutup diri ya Lis, abang mau kamu punya banyak teman. Kaya kamu SMP dulu." Ucap Alvin tersenyum.

"Tapi sekarang keadaan nya beda bang," Alisha memalingkan wajah nya dari Alvin.

"Sama Alisha. Hanya saja perilaku kamu yang membuat kehidupan kamu berbeda," sahut Alvin.

"Makasih bang, selalu disamping Alisha kalau Alisha butuh. Seenggak nya Alisha masih punya seseorang untuk berbagi cerita," Alisha tersenyum, ia kemudian meminta Alvin untuk tetap dikamar nya.

Alvin hanya mengangguk menuruti, karena bagi Alvin kebahagiaan Alisha nomor satu dibandingkan dirinya.

Dibalik pintu kamar Alisha, Alfan mendengar semuanya. Alfan meneteskan air mata menyesal, ia ingin mendekap tubuh Alisha yang butuh kasih sayang. Sekali lagi Alfan merasa menyesal.

•••••

Tok! Tok! Tok!

"Buka pintu nya Lis, kamu ga skolah?" Alvin mengetuk pintu kamar Alisha pelan.

"Udah jam setengah tujuh." Sambung Alvin.

Klek! Pintu terbuka. Muncul lah Alisha dengan rambut yang acak-acakan dan mata yang sayu.

"Udah jam berapa ini? Hm?" Tanya Alvin datar. Alvin paling sebal melihat orang pemalas.

"Alisha ga sekolah," jawab Alisha pelan.

Alvin menaik turun kan sebelah alis nya meminta penjelasan.

"Mau nenangin diri," sahut Alisha saat tau ekspresi wajah Alvin.

"Kenapa lagi?" Alvin akhirnya kembali lembut.

"Alisha ga mau ketemu orang-orang yang ada disekolah Alisha dulu bang," jawab Alisha menundukan wajahnya.

Alvin menggiring Alisha kembali masuk ke kamar, dan mendudukkan Alisha di tepi ranjang.

"Abang selalu ada untuk kamu." ucap Alvin mengelus rambut Alisha.

"Yaudah, sekarang kita happy-happy aja. Abang juga lagi ga ada jam kuliah," Alvin tersenyum manis.

"Serius?" Tanya Alisha berbinar.

"Iya, nanti jam 11 kita pergi yaa, sekalian makan siang. Terserah kamu mau kemana." lagi, Alvin memamerkan senyum yang bikin Alisha meleleh.

Mungkin kalau perempuan yang status nya teman atau apalah yang tak ada hubungannya dengan keluarga. Akan merasa terbang disenyumin Alvin yang ganteng itu.

"Oke!" Sahut Alisha senang.

"Bang Alvin kebawah dulu ya, jangan sedih lagi." ucap Alvin dan memeluk Alisha singkat.

•••••

10:45

Alisha sedang bersiap-siap untuk pergi bersama Alvin. Hari ini Alisha menggunakan celana levis hitam dan ada robek-robek dibagian lutut, lalu memakai t-shirt oversize warna putih yang bertuliskan, 'Gpp.' Ditengah dada. Dan memakai sepatu convers nike warna putih. Rambut nya hanya tergerai indah, dan sedikit dicurly dibagian bawah. Simple.

Alisha hanya memoleskan pelembab dan memakai lipgloss agar bibir nya tak terlalu pucat, setelah selesai ia mengambil slingbag hitam polos miliknya dan turun ke lantai bawah.

"Haii bang Alvin," sapa Alisha pada Alvin yang sedang menonton kartun diruang depan.

Alvin tersenyum kemudian menatap Alisha, "Udah siap?" Tanya Alvin.

Alisha mengangguk mantap.

"Abang ganti celana panjang dulu ya," kata Alvin.

Alisha kembali mengangguk.

Sambil menunggu Alvin siap-siap Alisha mengambil ponsel nya dan men-sms mbak Devi.

Alisha Kinanati: hari ini Alisha izin lagi ya mbak, kalau mau potong gaji gapapa, Alisha ada perlu soalnya kemarin jg lgi ada masalah mbak☺

Hanya menunggu beberapa detik ponsel Alisha berdengting, tanda pesan masuk.

Devi: ya gapapa, tenang aja ga akan dipotong.. kamu sudah mbak anggap keponakan mbak sendiri Alisha☺

Alisha tersenyum hangat saat membaca pesan masuk dari mbak Devi.

Alisha Kinanti: terima kasih mbak, Alisha jg udah anggap mbak seperti tante kandung Alisha sendiri.. hihihi

Alisha dan mbak Devi terpaut 9 tahun. Alisha yg berumur 16 dan mbak Devi 25 tahun. Mbak Devi memiliki dua anak dan semuanya laki-laki.

"Lis ayok!" ajak Alvin.

Alisha tersenyum dan bangkit dari duduk nya.

Setelah berada digarasi, Alisha langsung menaiki motor besar Alvin, tapi sebelum Alvin menjalankan motornya, Alfan datang.

"Mau kemana?" Tanya Alfan.

"Main," jawab Alvin.

"Bang Alfan ikut ya," pinta Alfan.

"Aku mau berduaan doang sama bang Alvin, bang Alfan kapan-kapan aja ya." sahut Alisha tersenyum paksa. Sebenarnya Alisha ingin pergi bertiga lagi seperti dulu, namun ia belum siap.

"Nanti aja ya Fan, gue ajak lo." Alvin tersenyum.

Alfan yang mengerti maksud Alvin mengangguk.

"Hati-hati lo!" ucap Alfan pada Alvin.

"Hati-hati little princess." mata Alfan beralih menatap Alisha dan tangan nya mengacak rambut Alisha pelan.

Alisha hanya mengangguk, sementara Alvin mengacungkan jempol nya.

•••••

"Kita kemana Lis?" Tanya Alvin saat berhenti karena lampu merah.

"Kita ke mall aja ya, Aku lagi mau nonton heheh," balas Alisha cengengesan.

"Siap!"

Setelah sampai, Alisha langsung menyeret abangnya ke bioskop.

Alisha berjalan bergandengan dengan Alvin layak nya sepasang kekasih dan Alvin, melingkarkan tangannya dipinggang Alisha.

"Mulai nya masih dua jam lagi, kita makan dulu ya udah mau setengah dua belas," kata Alvin.

"Oke, kita ke ramen ya, lagi pengen." kata Alisha nyengir.

Alvin hanya mengangguk setuju.

•••••

Setelah makan Alvin dan Alisha kembali ke bioskop.

"Bang, beli popcorn dulu, ih!" Seru Alisha.

"Oiya." Alvin cengengsan.

"Badan kamu kecil deh lis." kata Alvin saat tangannya melingkar di pinggang Alisha.

"Segini mah enggak tau," jawab Alisha sambil membayar Popcorn nya.

"Emang berat badan kamu berapa?" Tanya Alvin masih melingkarkan tangannya di pinggang Alisha.

"46. Iya makasih mbak," jawab Alisha sambil berterima kasih pada tukang popcorn.

"Kurus banget sih," Alvin mengacak rambut Alisha gemas.

"Emang abang berapa?" Alisha balik bertanya, sambil sesekali tangannya mengambil popcorn dan memasukannya ke dalam mulut.

"72" balas Alvin menggeret Alisha ke depan pintu studio yang terbuka.

"Genduttt!" Alisha terkekeh.

"Ga lah, buat ukuran cowok mah, lagian kan abang tinggi." Alvin mengacak rambut Alisha lagi.

"Berantakan bang, lagi rapih nih rambutnya." Alisha membenarkan rambut yang tadi diacak Alvin sambil cemberut kesal.

"Gemesss hihi, btw mana tiket nya?" Tanya Alvin pada Alisha saat mbak-mbak penjaga meminta.

"Bentar," Alisha merogoh tas nya dan....

"Tiket nya ga ada?!" Tanya Alisha panik.

"Lhoo? Kamu gimana? Taroh dimana sih tadi?" Tanya Alvin.

"Aku tadi taroh ditas, bener deh," sahut Alisha sambil mengingat-ngingat.

Alvin ikutan mencari tiket film nya disaku celananya, walaupun Alvin ingat banget kalo ia sudah berikan ke Alisha.

"Ah ya!" Alisha menjentikan jari nya.

"Kaya nya jatoh di deket, jual popcorn deh soal nya kan aku tadi asal ngambil duit ditas." kata Alisha.

"Yaudah kita ca--" omongan Alvin terhenti saat...

"Kalian cari ini?"

Seseorang memperlihatkan 2 tiket film.

"Iyaaa! Terima ka--" ucapan Alisha terhenti saat melihat lelaki yang berdiri dihadapan nya.

"Hai Alisha," lelaki itu tersenyum.

"--sih" sambung Alisha pelan.

"Hai, teman Alisha?" Tanya Alvin.

"Iya, saya Dinan." Dinan menjabat tangan Alvin dan tersenyum simpul.

Alisha diam saja, bingung karena insiden kemarin membuat mereka canggung.

"Alisha, haloo?" Sapa Dinan lagi, dan kali ini dengan cengiran lebar.

"Ya," balas Alisha pendek.

Dinan menggeser badan nya, dan menutupi Alvin. Jadi saat dilihat orang lewat samping, Dinan dan Alisha seperti sedang bercengkrama berdua. Dan melihat Dinan seperti itu membuat Alisha mengernyit bingung.

Lagi. Dinan memajukan badan dan wajahnya ke Alisha, kalau dilihat dari jauh mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bermesraan. Karena Dinan memonyongkan mulutnya dan mendekatkan ke pipi Alisha, namun tak sampai menempel.

Dan..

Cekrek!

Alisha sangat merasakan ada nya ke-anehan disekitar saat Dinan menggeser tubuh nya dan takut ada sesuatu Alisha segera menarik Alvin masuk ke dalam bioskop. Alvin yang tak tau apa-apa hanya mengikuti langkah Alisha, menoleh dan tersenyum kepada Dinan tanda pamit.

Dinan membalas senyuman Alvin dan mengangguk, setelah melihat kedua nya yamg menghilang dari pandangan Dinan, ia tersenyum sinis layaknya iblis.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 258K 58
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
2.3M 156K 49
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "๐“š๐“ช๐“ถ๐“พ ๐“ช๐“ญ๐“ช๐“ต๐“ช๐“ฑ ๐“ฝ๐“ฒ๐“ฝ๐“ฒ๐“ด ๐“ช๐“ด๐“พ ๐“ซ๐“ฎ๐“ป๐“ฑ๐“ฎ๐“ท๐“ฝ๐“ฒ, ๐“ญ๐“ฒ๐“ถ๐“ช๐“ท๐“ช ๐“ผ๐“ฎ๐“ถ๐“ฎ๐“ผ๐“ฝ๐“ช๐“ด๐“พ ๐“ซ๐“ฎ๐“ป๐“น๐“ธ๐“ป๐“ธ๐“ผ ๐“ญ๐“ฎ๐“ท๐“ฐ๐“ช๏ฟฝ...
2.4M 128K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...