Alisha

By ardhanaa66

195K 9.8K 172

Alisha Kinanti Wijaya, Gadis yang ingin terlihat kuat di depan semua orang. Tapi, rapuh saat sudah berada dal... More

Prolog
1 | Alvaro dan Liana
2 | Ketahuan
3 | bang Alfan come back
4 | Alvaro and the geng
5 | Sebelum pementasan
6 | Kangen bunda
7 | Id Line
8 | Hukuman konyol
9 | Perhatian kecil
10 | Malapetaka pergi bersama
12 | Dia?
13 | Hari yang penuh Kejutan
14 | Senang dan kecewa
15 | Kita Teman?
16 | Dekapan hangat bang Alvin
17 | Penghianatan
18 | Dalam bahaya?
19 | Kemarahan
20 | Koma?
21 | Kesalahan Alisha
22 | cinta?
23 | Hari bahagia bagi Alisha
24 | Ke kecewaan Alisha
25 | Dinner with Dinan
26 | masalah lagi
27 | permintaan maaf
28 | Kebenaran
29 | Sakit
30 | Bahagia
31 | Akhirnya
Epilog
Permainan Cinta
Bonus chapter
FRIENDSHIP

11 | Dinan?

5.3K 266 8
By ardhanaa66

Alvaro melihat sekeliling rumah Alisha, sepi. Mulut nya gatal ingin bertanya dimana semua orang yang menghuni rumah Alisha. Namun niat nya ia urungkan saat melihat airmuka Alisha yang jarang ceria.

"HEH BAHLUL PULANG LO SONO!" Ucap Alisha ga slow.

"Orang mah udeh di tolong makasih, ini malah diusir." balas Alvaro.

"Gara-gara lo ini!" ucap Alisha sewot.

"Kalo lo diem, duduk manis dimotor gue, mungkin juga kita udah disekolah," Alvaro duduk disofa sebelah Alisha.

"Lo ngegas nyet," balas Alisha tambah sewot.

"Lagian apa susah nya sih peluk pinggang pacar?" Tanya Alvaro tersenyum menyeringai.

"Jangan bawa-bawa hubungan palsu!" balas Alisha.

"Harus lah, lo masih dalam status pacar gue. Jadi gue bebas dong, bahkan gue boleh aja masang display picture atau nama lo di status line gue." Kata Alvaro.

"Terserah!" balas Alisha.

Alvaro menahan tawa nya saat melihat muka kesal Alisha.

"HAHAHAHAHAH!" Ternyata Alvaro tak bisa menahan tawa nya.

"Muka lu kalo lagi marah gitu, lucu banget sih." Kata Alvaro tiba-tiba.

"Emang." balas Alisha memutar bola matanya.

"Udah ah, minum obat nya tuh. Udah sarapan belum lo?" Alvaro bertanya dengan nada yang beda.

"Hm," jawab Alisha.

"Yaudah gue beliin bubur dulu deh didepan komplek," Alvaro bangkit.

"Hm,"

Alvaro hanya menggelengkan kepala melihat Alisha yang kembali datar.

Setelah sampai di tempat jual bubur Alvaro langsung memesan 2 porsi bubur. Ia menunggu di bangku panjang yang tersedia disamping gerobak.

Drrt..drrtt

Alvaro merogoh saku celananya dan mengambil ponsel nya.

"Lah ga ada telfon?" ucap nya saat melihat tak ada notifikasi panggilan masuk di ponsel nya.

Drrtt...drrt

Alvaro mengernyitkan dahi, lalu ia merogoh saku hoodie nya dan menemukan ponsel Alisha yang bergetar.

+6281277xxxx is calling..

"Nomor yang ga dikenal Alisha?" Gumam Alvaro.

Setelah menimang-nimang mengangkat telfon nya atau tidak akhirnya Alvaro memilih opsi pertama.

"Hallo lis?" sapa si penelfon.

Deg.

Suara Dinan?

••••

"Handphone gue, gue taroh mana sih?" Alisha sedang mencari benda persegi itu di dalam tas, saku rok seragam, switer dan sampai celana panjang yang jdi dalaman rok seragamnya.

Sejenak ia berfikir kemana benda persegi itu menghilang.

"Oh ya!" Alisha menjentikan jari nya.

"Ama si Al ya, hp gue? Kan tadi gue nitip." ucap Alisha ingat.

"Kira-kira dia kepo ama isi nya ga ya?" Tanya Alisha pada diri sendiri.

Alvaro nyelonong masuk tanpa ketuk pintu, ia datang dengan muka yang tiba-tiba berbeda.. ehm.. lebih.. kusut.

"Napa lo?" Tanya Alisha.

"Ga!" Balas Alvaro.

Alisha hanya mengedikan bahu tak perduli.

"Hp gue?" Tanya Alisha lagi.

Alvaro merogoh saku hoodie nya dan menyerah kan ponsel Alisha ke pemiliknya.

"Lo ga kepo kan?" Tanya Alisha saat ponsel nya sudah ada didalam genggamannya.

"Ga!" Balas Alvaro ga minat.

"Gue pulang, jangan lupa dimakan bubur dan obat nya," sambung Alvaro yang langsung pergi begitu saja tanpa menengok ke Alisha.

"Ga jelas," gumam Alisha.

Alisha melihat nomor yanf tak dikenalinya masuk di notifikasi terbaru, ada dua panggilan masuk yang diriject, dan satu panggilan masuk yang terjawab dan itu waktu nya beberapa menit yang lalu.

"Siapa ya yang nelfon? dan kenapa pas pertama diangkat pas kedua, dan ketiga diriject? Aneh banget si Al," tanya Alisha pada dirinya sendiri.

•••••

Alvin pulang dari rumah sakit dengan perasaan lelah, sesampai nya ia di depan pagar rumah, mata nya menyiratkan kebingungan.

"Kok ga digembok? masa Alisha lupa gembok pagar? Ga mungkin banget." gumam Alvin.

Setelah mendapatkan kunci rumah dari dalam saku celananya, Alvin berniat membukanya. Namun pintu itu sudah terbuka lebar menampilkan gadis cantik yang kaki dan tangan nya dibalut perban sambil menggenggam gembok besar.

"Bang Alvin," Kata Alisha.

"Kamu ga sekolah?" Tanya Alvin menyipitkan matanya.

"Ehmm.. aku--aku," ucap Alisha terbata-bata, tangan nya sibuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku tadi, keserempet motor." Kata Alisha berbohong.

"KOK BISA?" Tanya Alvin kaget.

"Pas mau nyebrang, untung orangnya mau tanggung jawab." balas Alisha.

"Terus sekarang mau kemana?" Tanya Alvin.

"Gembok pagar," ujar Alisha sambil memperlihatkan pagar yang ada ditangannya.

Alvin manggut manggut.

"Bang, abang aja ya yang gembok ya.. sakit kaki Lisa," ucap Alisha yang seketika melembut, padahal tadi sama Alvaro sangar.

"Uuuhh kasian.. udah nanti aja kunci nya, kita masuk aja ya." balas Alvin sambil mengacak rambut Alisha.

Mata Alisha berbinar senang.

"Aku tadi udah beli bubur juga ni bang, tapi aku ga mau minum obat nya ya?" Ucap Alisha bertanya, namun nada nya menyiratkan pernyataan.

"Kok gitu? Obat nya juga diminum dong adikku sayang." balas Alvin.

"Aku kan ga suka pait,"

"Ga boleh gitu, nanti sakit nya ga reda-reda."

"Aku mau manja-manja sama abang boleh?"

"Boleh dong, kamu kesayangan abang, kan."

"Yaudah abang suapin aku bubur, trus bantuin aku minum obat ya,"

Seterusnya Alisha bermanja dengan sang kakak, dari Alisha yang seperti harimau saat bersama orang lain, tetapi bisa berubah seperti kucing yang kekurangan belaian manusia saat bersama sang kakak, Alvin, hanya Alvin.

•••••

Alisha tertidur disofa dengan paha Alvin sebagai bantalannya saat selesai memakan bubur dan obatnya.

Alvin mengelus pelan puncak kepalanya.

"Abang sayang banget sama kamu Lis, kamu satu-satu nya yang abang punya sekarang." gumam Alvin sangat pelan.

"Makasih tetep berperilaku sama, ga berubah seperti Alfan atau ayah yang ga pulang dan bunda yang ga bangun."

Alvin menatap wajah Alisha yang damai saat tertidur, ia tak bisa mencari kekasih untuk ia pacari, sementara hanya kasih sayang yang ia punya lah yang tersisa dan bisa dinikmati Alisha sebagai pengganti kasih sayang kedua orangtua, tanpa harus terbagi.

Alvin tertidur juga disofa namun posisi nya duduk, dan pala nya bersandar di sofa.

Alisha terbangun saat merasakan getaran di saku celananya, ia melihat Alvin yang tertidur dengan posisi duduk, sebelum mengangkat telfon ia membaringkan badan Alvin di sofa dan memberinya posisi senyaman mungkin.

Beralih ke ponsel nya yang terus berdering Alisha mengernyitkan dahi bingung,

Orang ganteng is calling..

"Sejak kapan gue punya kontak pake nama beginian?" Gumam Alisha heran.

Karena penasaran ia mengangkat panggilan masuk itu.

"Hallo," sapa si penelfon.

"Hm," Alisha memutar bola matanya malas saat mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.

"Udah baikan?"

"Hm,"

Terdengar helaan nafas dari ujung sana.

"Gue pacar lo loh,"

"Hm,"

"Buset Alisha, ga ada jawaban lain apa?"

"Hm,"

"Ok, langsung intinya. klo nomor yang tadi nelfon lagi, jangan diangkat!" Kata Alvaro serius.

"Kenapa? Nomor yang mana?"

"Jangan, pokoknya jangan... yang pas hp lo gue pegang itu, kan ada telfon, kalo nomor itu telfon lagi jangan diangkat, ok?" Kata Alvaro.

"Ya,"

klik! panggilan diputus sepihak.

"Ngasih info gaje banget," gumam Alisha malas.

Ting! Satu pesan masuk.

Alvaro dhirgantara: kok dimatiin?

Alisha Kinanti: ya.

Alvaro dhirgantara: ngetik panjang kemakan kuota nya banyak ya lis?

Alisha Kinanti: ya.

Alvaro dhirgantara: lgi apa lis?

Alisha Kinanti: kp

Alvaro dhirgantara: kp apaan?

Alisha Kinanti: g tw

Alvaro dhirgantara: telfonan aja yuk, ga akan kemakan kok pulsa atau kuota nya kan gue yg duluan nelfon?

Alisha Kinanti: G.

Alvaro dhirhantara: keyboard lo ga lengkap ya?

Alisha Kinanti: brsk!

Alvaro dhirgantara: kan pengen tau kondisi pacar.

Alvaro dhirgantara: jangan diread doang dong lis

Alvaro dhirgantara: P

Alvaro dhirgantara: P

Alvaro dhirgantara: besok ga usah sekolah ya, jd gue ga jemput lo!

Alvaro dhirgantara: read dong sayang.

Deg.

Deg.

Entah karena apa, setelah membaca pesan terakhir yang dikirim Alvaro via LINE jantung Alisha berdetak dua kali lebih cepat.

"Ini jantung gue kenapa jadi deg deg-an gini sih?" Alisha cemas.

Alvin terbangun saat merasakan krasak krusuk di sofa.

"Kenapa lis?" Tanya Alvin yang membuat Alisha kaget.

"Ehm.. enggak bang. Ga kenapa-kenapa."

"Yaudah Alisha mau ke kamar ya," sambung Alisha.

Alvin mengangguk dan kembali melanjutkan tidurnya.

Sesampainya di kamar Alisha membaringkan diri ke kasur kesayangan nya. Ia menatap langit-langit kamar dengan pandangan bingung.

"Kenapa setiap kali deket Alvaro gue ga bisa nyuekin dia?"

"Dan kenapa kalo deket Alvaro jantung gue jadi ga karuan kaya tadi?" Alisha bergumam dan bertanya-tanya pada diri nya sendiri.

Lalu Alisha teringat akan percakapan nya dengan bunda nya saat ia masih kelas 7 SMP dan tentunya keluarga nya masih 'utuh' dan harmonis.

Flashback on

"Bun masa ya tadi Alisha ditembak sama cowok disekolah," kata Alisha.

"Tapi karena Alisha ga suka sama cowok nya Alisha tolak deh," lanjut Alisha menceritakan.

"Emang kalo deket dia, kamu kaya gimana?" tanya bunda.

"Gimana maksudnya?" Tanya Alisha bingung.

"Hati kamu ga merasa senang atau gimana gitu pas deket sama cowok yang nembak kamu? Emang namanya siapa?" Tanya bunda.

"Biasa aja bun, namanya Fino bun," balas Alisha.

"Berarti emang kamu ga suka sama dia, trus si Fino nya nangis ga?" Tanya bunda.

"Enggak tau, pas Lisa bilang 'enggak' dia langsung pergi," balas Alisha lagi.

"Tapi bun, Alisha kalo deket sama temen sebangku Alisha yang namanya Daffa seneng deh bun trus tau ga sih bun, aku suka deg-deg-an mulu.." Kata Alisha sambil tersenyum malu-malu.

"Hahahahah anak bunda udah besar ternyata ya, kamu tau Alisha.. berarti kamu suka nya sama Daffa. Istilah anak SMA kamu itu jatuh cinta." balas bunda.

"Tapi masih SMP jangan pacar-pacaran ah, nanti aja SMA trus kamu cerita lagi sama bunda," sambung bunda.

"Ga kok Alisha suka doang, namanya cewek kan mengagumi cowok mah wajar..." Kata Alisha tersenyum.

"Bagus deh, nanti kalo udah SMA baru kamu boleh pacaran dan kenalin pacar nya sama bunda. Jangan lupa cerita sama bunda kalo kamu ngerasain deg-degan lagi ya.. bunda janji deh bakalan selalu dengerin, hihihi." Kata bunda senang.

"Siap bun. Oke janji ya!" kata Alisha girang.

Flashback off.

Dan Alisha sadar jika bunda nya kali ini telah mengingkari janjinya.

*****

A/N :
jangan lupa vote and comment..
Happy reading💕

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 242K 60
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
2.4M 128K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...
806K 70.3K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
637K 43K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...