Alisha

By ardhanaa66

195K 9.8K 172

Alisha Kinanti Wijaya, Gadis yang ingin terlihat kuat di depan semua orang. Tapi, rapuh saat sudah berada dal... More

Prolog
1 | Alvaro dan Liana
2 | Ketahuan
3 | bang Alfan come back
4 | Alvaro and the geng
5 | Sebelum pementasan
6 | Kangen bunda
7 | Id Line
8 | Hukuman konyol
10 | Malapetaka pergi bersama
11 | Dinan?
12 | Dia?
13 | Hari yang penuh Kejutan
14 | Senang dan kecewa
15 | Kita Teman?
16 | Dekapan hangat bang Alvin
17 | Penghianatan
18 | Dalam bahaya?
19 | Kemarahan
20 | Koma?
21 | Kesalahan Alisha
22 | cinta?
23 | Hari bahagia bagi Alisha
24 | Ke kecewaan Alisha
25 | Dinner with Dinan
26 | masalah lagi
27 | permintaan maaf
28 | Kebenaran
29 | Sakit
30 | Bahagia
31 | Akhirnya
Epilog
Permainan Cinta
Bonus chapter
FRIENDSHIP

9 | Perhatian kecil

4.9K 265 6
By ardhanaa66

"NGESELIN TAI!" Alisha teriak dikamar mandi kafe. Ia sangat kesal dengan hukuman yang diberikan ketua Osis bawel bin laknat itu.

"Kenapa lu?" Tanya Serra, karyawan tetap dikafe ini, umur nya terpaut 4tahun diatas Alisha.

"Gapapa Ser, tadi ada masalah disekolah," balas Alisha.

"Kebiasaan sih, paling karena bolos lagi kan lo?" Tanya Serra, orang yang tau kebiasaan Alisha disekolah. Bukan. Bukan karena Alisha menceritakan nya tapi Serra pernah melihat langsung Alisha yang bolos, manjat pagar sebelum jam pulang. Bahkan ngerokok.

Alisha hanya cengengesan, malas menanggapi.

"Yaudah gue balik kerja ya," Kata Serra.

Alisha mengangguk kecil dan tersenyum tipis.

Sumpah ya gue benci banget sama lo Al. Benci sebenci bencinya orang yang lagi benci. Keki Alisha dalam hati.

Flashback on

"Ehm.. lo..." ucap Alvaro menggantungkan kalimatnya.

Alisha menatap galak wajah Alvaro yang menurut nya bikin kesal.

"Jadi pacar gue!" Jawab Alvaro cepat.

"APA??!!" Teriak Alisha kecang.

Alvaro menatap Alisha penuh arti.

"LO GILA YA??!! Teriak Alisha lagi.

"Gue? Waras kok." balas Alvaro.

"GAK! GAK! GUE GA MAU JADI PACAR LO!" Alisha menolak mentah-mentah hukuman yang diberikan Alvaro.

"Yaudah, gapapa kok kalo lo ga mau," Alvaro bicara sambil tersenyum manis.

Alisha mendongak kan kepala menatap mata Alvaro yang sulit dibaca.

"Tapi..."

"Lo harus bersihin perpustakan, gudang dan toilet selama 2hari. Dan kalo selama 2 hari ga bersih, hukuman bakal ditambah," ucap Alvaro sambil tersenyum lagi.

Alisha diam. Ia benar-benar muak dengan permintaan konyol yang dinama kan 'hukuman' atas kesalahannya.

"Gimana?" Tanya Alvaro.

"Berapa lama?" Tanya Alisha ketus.

"Apa nya?"

"Jadi pacar lo,"

"Ooh, ga lama kok cuma dua minggu,"

"WHAT?? DUA MINGGU?"

Alvaro menatap Alisha dengan menaikan satu alisnya.

"Gimana?"

"ARRRGGGHH SIAL. OK FINE!" jawab Alisha.

"Fine apa nih?"

"Jadi pacar lo selama dua minggu! Puas?" Alisha melotot sambil melenggang pergi.

Alvaro menatap punggung Alisha puas, ia bakalan tau kehidupan Alisha selama dua minggu kedepan.

Flashback off

Setelah mengingat hal paling memuakan didalam hidup Alisha, ia langsung mencuci piring-piring kotor yang ada di kafe dengan bengis. Untung saja piring-piringnya kuat ga sampe pecah.

"Mbak, mbak Mel," panggil Alisha pada atasannya.

"Kenapa Lis?" Tanya mbak Mel.

"Udah mau jam 7, aku siap-siap pulang ya?" Tanya Alisha.

"Oh iya, yaudah." balas mbak Mel

Alisha bergegas mencuci tangan nya dan membereskan barang-barangnya untuk segera pulang kerumah.

Lama menunggu angkutan umum dipersimpangan dekat kafe, handphone Alisha bergetar di saku celananya.

Iya, kalo kerja Alisha ganti baju dan celana yang disimpan di tas sekolahnya.

Alisha merogoh saku celana nya dan melihat panggilan masuk.

+62896xxxxx is calling..

"Siapa nih?" Tanya Alisha sesudah memencet tombol hijau.

"Lo ga save nomor pacar lo sendiri?" Tanya orang disebrang telfon.

Alisha memotar bola matanya malas.

"Cuma pacar dua minggu ya," balas Alisha ketus.

"Yaudah lah lupain, sekarang lo ada dimana?"

"Harus banget gue lapor?"

"Harus lah lo tuh pacar gue!"

Lagi. Alisha menggeram kesal.

"Fine! Gue dipersimpangan kafe deket sekolah" balas Alisha cepat.

"Semalam ini? Lo ngapain?" Tanya Alvaro.

"Bacot, mau ngapain lo telfon gue?" Alisha balik nanya.

"Ok! gue jemput lo sekarang! Jangan kemana-mana, denger?" Tanya Alvaro dan bergegas mematikan sambungannya tanpa menunggu jawaban Alisha.

Jdi gini punya pacar? Gumam Alisha.

10 menit kemudian mobil Alvaro tiba dihadapan Alisha.

Alisha mengernyitkan dahi, sejak kapan Alvaro bawa mobil? Tanya Alisha dalam hati.

"Kok bawa mobil?" Tanya Alisha penasaran.

"Iya, udah malem, gue takut lo masuk angin kalo gue bawa motor." balas Alvaro yang langsung menuntun Alisha ke dalam mobil.

Alisha diam. Ia tertegun dengan perilaku yang dilakukan Alvaro ke Alisha.

Selama diperjalanan mobil hening, hanya ada suara radio yang memekikan telinga.

Sesampainya didepan rumah Alisha, Alvaro menahan lengan Alisha yang ingin keluar.

"Kenapa lagi?" ucap Alisha.

"Ehm.. gue boleh masuk? Mau pipis." tanya Alvaro.

Alisha mengangguk ragu.

"Thanks ya," Alvaro langsung mengikuti Alisha masuk kedalam rumah.

"Rumah lo gede Lis, tapi kok sepi ya?" Tanya Alvaro.

"Kamar mandi nya dibelakang sebelah kanan." Ucap Alisha tanpa membalas pertanyaan Alvaro.

Alvaro bergegas ke arah yang ditunjukan Alisha, setelah melewati dapur. Ia mengernyitkan dahi. Tak ada bahan-bahan masak dan alat masak kecuali kompor dan 1 penggorengan lengkap dengan sodet.

Emak nya ga pernah masak makanan berat apa ya? Pikir Alvaro.

Alvaro melanjutkan langkah nya ke kamar mandi. Ia melihat foto keluarga ada di dus-dus kotor sebelah kamar mandi.

Sebenernya ada apa dengan keluarga Alisha. Pikirnya lagi.

Karena Alvaro bohong soal ia ingin buang air kecil jadi ia membuka dus-dus yang berantakan itu.

Ia melihat banyak foto keluarga dari yang frame kecil hingga besar, setelah ia mengeluarkan semua bingkai foto dan melihatnya satu persatu itu. Alvaro melotot kaget melihat satu benda yang tersisa didalam dus.

Pisau, dengan darah kering!

Alvaro buru-buru membalikan semua barang ke tempat semula. Dan bergegas ke depan ruang tamu.

Dilihat nya Alisha yang sedang mengganti-ganti channel tv.

"Gue pulang ya Lis," kata Alvaro.

Alisha mendongak dan mengangguk kecil.

Alvaro berjalan ke arah pintu, namun suara Alisha menghentikan langkahnya.

"Hati-hati ya Al," ucap Alisha sambil tersenyum tulus.

Alvaro terkesiap melihat senyum manis Alisha yang tak pernah ditunjukannya. Setelah membalas senyuman itu ia menganguk dan melesat pergi.

Alisha mematikan tv yang berada diruang tamu. Ia berjalan naik ke atas lantai 2 tempat kamar nya berada.

Setelah membersihkan diri Alisha langsung menghamburkan dirinya ke kasur.

Ternyata Alvaro manis ya. Gumam Alisha tak sadar bahkan ia menarikan bibirnya keatas. Membentuk senyum bahagia yang sudah lama tak ia rasakan.

Ting!

Alisha membuka aplikasi Line dan menemukan pesan masuk dari Alvaro.

Alvaro dirgantara: gue udah sampe rumah, jangan lupa besok gue anter kesekolah. Good night lis:)

Alisha Kinanti: Ok.

*****

A/N:
Part ini kayanya lebih pendek ya hehe. jangan lupa vote and comment😘

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.6M 222K 67
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
6.3M 179K 57
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

614K 28.6K 50
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
883K 75.7K 47
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...