I'm Sorry brother (Another St...

By Livybabykana

26.3K 1.8K 209

Bagaimana bila ternyata kakak Rai tidak tertidur selamanya, namun tertidur sementara sama seperti Raizel yang... More

Prolog
(01) Dunia Manusia
(02) Pertemuan
(03) Memory
(04) Sekolah
(05) Kirana Han & Karina Han
(06) Senang Berkenalan denganmu Rey
(07) Master (bagian 1)
(08) Master (bagian 2)
(09) Keakraban
(10) Masa Lalu Leonardo (bg.1)
(11) Masa Lalu Leonardo (bg 2)
(12) Perkataan Kirana
(13) Kedatangan Muzaka
(14) Blood Stone (flashback)
(15) Pertempuran (flashback)
(16) Pertempuran (Flashback)
(17) Rahasia Raizel
(18)Lamunan Reynald
(19) Game centre
(20) Kekuatan asing
(21) Caterina
(22) Caterina part 2
(23) pertemuan tak terduga
(24) Forgive me, Caterina
(25) Rencana Liburan
27.Bukan dia
28. Liburan dan keanehan

(26) Rumah Kirana Karina

548 38 6
By Livybabykana

Cuplikan sebelumnya

Ikhan, Sui dan Yuna serta Reynald dan yang lainnya berencana untuk ikut  liburan ke rumah Kirana dan Karina.

~~~~~~~~~~~~

Saat ini, Reynald dan yang lainnya sedang dalam perjalanan kerumah Kirana dan Karina. Mereka menaiki bus milik keluarga Kirana dan Karina.

"Wahh, keren sekali" teriak Ikhan dibalik jendela bus.

"hahaha, jangan norak dong Ikhan" kata Shinwu berbangga diri.

Ikhan terlihat merengut. "kenapa kau tidak pernah bilang kalau orang tua kalian kaya?" tanya Ikhan penasaran.

"Kau tidak tanya," kata Shinwu cengengesan.

Posisi duduk didalam bus. Shinwu duduk bersama Ikhan, Seira dengan Regis, Sui dan Yuna, Kirana duduk disebelah Rael, Raizel duduk dengan Reynald, sedangkan Karina duduk dengan Leonardo. Leonardo ikut atas saran Frankeinstein untuk membantu semua keperluan Raizel dan masternya sendiri. Sedangkan Caterina ditinggal karena ia ingin mengenal dunia yang ditinggali oleh Reynald dengan belajar bersama Frankeinstein.

Semua sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Shinwu dan Ikhan yang masih saja terlihat berdebat, Yuna dan Sui yang sibuk menyusun jadwal kegiatan dirumah Kirana Karina, Seira dan Regis hanya diam saja begitu juga dengan Reynald dan Raizel yang asyik memandang jendela, Leonardo dan Karina tampak tidur dikursinya masing-masing. Kirana tampak berusaha menghilangkan kesunyian antara dirinya dan Rael.

"Rael, aku tidak tau banyak tentang dirimu, maukah kau menceritakan tentang dirimu padaku?" tanya Kirana melihat kearah Rael yang sedang menutup matanya dan menyilangkan tangannya didadanya.

"cih, untuk apa kau tau tentang diriku?" tanya Rael risih dengan keingintahuan Kirana.

Kirana merasa sudah membuat topik yang salah untuk memulai pembicaraan. "ah, aku hanya penasaran saja, apa kau juga dari keluarga bangsawan?" tanya Kirana

"Ya, aku dari keluarga Kertia," kata Rael. Ia membuka matanya dan mendongakkan kepalanya. ia seakan sedang membayangkan sesuatu yang tidak Kirana ketahui.

"apakah kau tinggal sendiri?" tanya Kirana.

"Ya, sekarang aku tinggal sendiri," Rael menatap ke jendela. "dulu aku tidak sendiri, aku masih memiliki kakakku, kakak yang selalu aku kagumi," lirih Rael.

"Jadi, sekarang dimana kakakmu?" tanya Kirana lagi.

Rael tersentak pelan mendengar pertanyaan Kirana, ia menarik nafas panjang untuk menguatkan hatinya.

"Dia sudah tertidur untuk selamanya," Kata Rael pelan.

"maafkan aku Rael," kata Kirana menyesal.

"kenapa kau meminta maaf?" tanya Rael bingung.

"eh, itu karena aku telah membuatmu mengingat kenangan yang dapat membuatmu bersedih,"

"Cih, aku tidak lemah. Aku tidak mudah menangis hanya karena masalah ini. Lagipula aku bangga dengan kepergian kakakku karena ia pergi tanpa meninggalkan beban dan penyesalan" kata Rael sambil menerawang ke depan.

"Kau yakin?" tanya Kirana seolah tidak percaya dengan anggapa Rael

Rael terlihat bingung, batinnya bertanya-tanya kemana arah pembicaraan ini?, kenapa ia merasakan sesuatu yang aneh.

"Te tentu saja,"kata Rael ragu-ragu.

"hmm, aku berharap begitu," kata Kirana misterius.

"Ap apa maksudmu," tanya Rael penasaran.

Kirana menggelengkan kepalanya dan tersenyum menatap Rael yang sedang kebingungan.

Dari tempat duduknya, nampak Karina sedang tersenyum tipis mendengarkan percakapan Rael dan Kirana, sedangkan Shinwu tampak tersenyum geli, entah ia tersenyum bersama Ikhan atau ada hal lain yang membuatnya tersenyum.

***

Bus memasuki pagar yang menjulang tinggi. Semuanya kecuali marga Han menganggap setelah memasuki pagar itu mereka akan langsung melihat rumah Kirana dan Karina, ternyata mereka salah. Setelah memasuki pagar tinggi tersebut, mereka melewati hutan yang cukup lebat. perjalanan memakan waktu 10 menit untuk sampai kerumah utama Kirana dan Karina. Semua terkagum-kagum akan keindahan rumah Kirana dan Karina.

"Wah, rumahmu besar sekali," kata Ikhan yang masih terkagum-kagum akan keindahan rumah Kirana dan Karina.

"Iya, indah sekali,' seru Yuna dan Sui terkagum melihat keindahan rumah Kirana Karina. Begitu juga dengan Regis, Seira dan Rael.

Kirana hanya tersenyum menanggapi. "Hahaha, arigatou ne" kata Karina.

"Rumah yang indah," kata Reynald ketika berada di samping Kirana. Kirana menolehkan kepalanya ke Reynald.

"Terima kasih," kata Kirana sambil tersenyum.

"Kuharap kalian betah disini," Kata Kirana tersenyum senang melihat kegembiraan teman-temannya.

"Yosh, ayo masuk," ajak Shinwu bersemangat merangkul Ikhan.

Mereka semua berjalan memasuki rumah Kirana dan Karina yang besar dan megah. Pintu terbuka perlahan,

"Iraishaimase Kirana ojou sama, Karina ojou sama, souste Shinwu bochama" sapa para maid yang berjejera rapi dikiri kanan pintu masuk.

"Tadaima" balas Kirana tersenyum

"O," kata Karina cool.

"Hoo tadaima,' balas Shinwu bersemangat.,

Sedangkan yang lain terbengong-bengong mendapat sambutan tak terduga dari para penghuni rumah besar itu.

"sa, Kirana ojou sama, kami sudah menyiapkan semua kebutuhan ojousama dan keperluan teman-teman ojou sama" kata salah satu pelayan perempuan yang paling dekat Kirana

"Arogatou ne, Miyako san" kata Kirana seraya memberikan tasnya kepada pelayyannya tersebut.

"Nah, minna. silahkan berikan semua tas kalian kepada para maid. nanti kalian akan diantar kekamar kalian masing-masing," kata Kirana kepada yang lainnya.

"Kirana, saya minta kamar yang dekat dengan Reynald dan Raiizel," kata Leonardo sebelum memberikan bawaannya kepada maid yang membantunya.

"Baik pak, ada lagi?" tanya Kirana

"Semua kebutuhan Reynald dan Raizel biara saya saja yang melakukannya, karenanya setelah saya berbenah saya akan langsung mengelilingi rumah ini," kata Leonardo lagi dengan nada tegasnya.

"Hai, wakarimashta" kata Kirana.

"Kirana. kau bicara apa dari tadi? Ojousama? bochama? wakamamashta?" tanya Regis yang tidak mengerti bahasa yang digunakan Kirana.

Mendengar pertanyaan Regis, Kirana tersenyum geli, Karina dan Shinwu sudah terbahak-bahak tertawa keras.

"bukan wakamamashta, tapi wakarimashta yang artinya saya mengerti. sedangkan Ojusama artinya nona muda, Bochama artinya tuan muda," kata Kirana memberikan penjelasan kepada Regis.

Tampak Regis menganggukkan kepalanya paham, begitu juga dengan Seira dan Rael yang sempat juga bingung dengan bahasa yang digunakan Kirana.

"Rumah ini adalah rumah nenek kami yang berasal dari Jepang. Rumah ini adalah hadiah dari kakek untuk nenek. Sebagian besar maid dirumah ini adalah orang Jepang, hal ini dikarenakan agar nenek dapat betah tinggal dirumah ini. Kadang nenek suka mengingat kampung halamannya, karena itulah beliau masih sering menggunakan bahasa Jepang kepada para maid disini,' kata Kirana lagi.

"haha, masak kamu tidak tau. kamukan dari keluarga bangsawan. apakah keluarga bangsawanmu tidak memiliki panggilan khusus seperti kami?" tanya Shinwu penasaran.

Rael dan Regis saling memandang,  keduanya secara serebtak menatap Seira. Seira terlihat bingung dengan pertanyaan Shinwu. Reynald dan Raizel tampak tidak peduli.

"Tentu saja ada, hanya saja panggilannya berbeda," Kata Leonardo menjawab pertanyaan Shinwu.

"Oh.." semuanya mengangguk paham, kalau dipikir-pikir juga mereka terlihat seperti bangsawan Eropa dari pada asia.

"Baiklah, ayo semuanya silahkan ikut maid yang telah kami persiapkan untuk kalian," kata Kirana sambil memerintahkan para masidnya untuk membantu teman-temannya.

"Loh Kirana, kenapa kau tidak bersama maidmu?" tanya Sui yang menyadari bahwa semua maid bergerak kearah yang lainnya kecuali Kirana.

"Ah, aku memiliki pelayan sendiri," kata Kirana.

"Maaf membuat anda menunggu lama Kirana ojou sama" seru sebuah suara dari belakang pintu utama.

semua berbalik menatap kearah maid yang baru bergabung bersama mereka. Semuanya kecuali Shinwu dan Karina, tersentak kaget melihat kerah maid yang baru saja datang dan sedang menghampiri Kirana.

BRUUKKKK tas yang dipegang Rael terjatuh dengan keras.

Semua mata menatap ke arah Rael yang tampak terkejut dan tidak percaya dengan apa yangs edang dilihatnya. keringatnya mengalir deras dan mulutnya terbuka seakan ingin berbicara namun tidak mampu mengeluarkan satu kata pun.

"Ka kakak"

.

.

.

TBC

Maafkan typo yang berlalu lalang dipart ini.

Selamat membaca

Continue Reading

You'll Also Like

821K 50.1K 115
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
83.4K 2.4K 70
Alastor X Female Reader You and Alastor have been best friends since you were 5 years old. With Alastor being the famous serial killer of your time...
398K 12K 93
Theresa Murphy, singer-songwriter and rising film star, best friends with Conan Gray and Olivia Rodrigo. Charles Leclerc, Formula 1 driver for Ferrar...
545K 19.6K 95
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...