(16) Pertempuran (Flashback)

565 54 3
                                    

Cuplikan sebelumnya

Airmata Raina tambah mengalir deras. Perlahan kerlip cahaya merah keluar dari tubuh Edward yang berada dipelukan Raina. Semakin lama semakin banyak dan tubuh Edward menghilang seiring dengan cahaya merah yang keluar dari tubuhnya. Ia telah tidur selamanya.

"Edddwaaarrdddddd"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Raungan Raina memenuhi ruangan, tangis pilunya membuat suasana tambah menyedihkan. Tak ada satupun yang berani beranjak dari tempatnya, termasuk kelvin dan Vranco.

Kelvin masih shock atas perbuatannya, ia tak menyangka telah membunuh sahabatnya. Ia melihat tangannya yang telah menancapkan soul weapon ke tubuh Edward.

Sedangkan Vranco hanya tersenyum sinis akan kematian Edward. Matanya teralihkan pada blood stone yang tiba-tiba bersinar terang, menandakan kesempurnaan blood stone. Bulan merah perlahan kembali seperti semula berwarna kuning keemasan. Berakhirnya bulan merah dan kematian Edward telah menyempurnakan kemurnian blood stone.

Tampak blood stone yang berwarna merah terang berputar pada porosnya, siapapun dapat merasakan kalau blood stone memiliki kekuatan besar yang tak dapat tertandingi.

Raina tak memperdulikan apa yang terjadi pada blood stone, ia masih berduka atas kepergian Edward yang tidur selamanya.
Tiba-tiba saja dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia bangkit dan berdiri ditempat ia berdiri di awal mula.

Semua yang menyaksikan blood stone yang masih memancarkan sinar merah tak ada yang menyadari Raina yang telah kembali pada posisinya.

Blood stone semakin cepat berputar, sinar perlahan meredup dan menampak batu yang berwarna merah menyala. Semua yang menyaksikannya barulah menyadari bahwa yang menghilangkan sinar pada blood stone adalah Raina yang tampak memusatkan energinya pada blood stone. Raina mengucapkan mantra perlindungan pada Blood stone. Mantra tersebut berguna agar Blood stone hanya bisa digunakan oleh Keturunan Noblesse.

Vranco yang menyadari apa uang akan dilakukan Raina segera mengambil tindakan yaitu dengan menyerang Raina menggunakan soul weaponnya. Namun, kekuatan Vranco tidak dapat melukai Raina, karena Raina saat ini dilingkupi oleh kekuatan Blood stone.

Vranco panik, bila ia tidak dapat menghentikan tindakan Raina maka apa yang direncanakan selama ini akan sia-sia. Dia mengalihkan tatapannya pada Tiara yang masih berdiri ditempatnya tanpa bisa melakukan apapun.

"Tiara, ayo hentikan Raina. Bila ia berhasil meredam kekuatan blood stone, maka akan sia-sialah apa yang telah kita lakukan" Vranco segera membisiki Tiara untuk menghentikan Raina.

"Ta ta tapi.." Tiara tergagap ragu.

"Apalagi yang kau ragukan, bukankah kau ingin menyelamatkan anakmu? Hanya blood stone itulah satu-satunya cara untyk menyelamatkan anakmu, ayo bunuh dia" Vranco membujuk Tiara kembali.

Tiara yang mendengar vranco menyebut-nyebut anaknya segera mengambil tindakan. Dikeluarkan sebilah belati yang telah dimantrai dan memiliki racun yang sangat mematikan dari balik jubah yang dipakainya. Ia tau kalau Raina tak bisa dibunuh dengan mudah, bila ia menyerang dengan soul weaponnya maka tak akan memiliki efek apapun karena ia akan dilindungi blood stone. Blood stone hanya berefek pada kekuatan besar, namun tidak dengan belati biasa yang tak memiliki kekuatan apapun.

Tiara berjalan perlahan mendekati Raina yang memejamkan matanya dan memfokuskan kekuatannya pada blood stone. Perlahan ia semakin dekat pada Raina, belati yang berada pada genggamannya bergetar pelan. Ia ragu akan keputusannya, tapi ia harus melakukannya.

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now