28. Liburan dan keanehan

1K 53 26
                                    

Pagi ini kediaman Kirana dan Karina tampak ramai dengan kehadiran teman-teman Kirana dan Kirana. walaupun mereka semua belum berkumpul, tetapi aktivitas pagi para pelayan membuat kediaman itu terasa ramai. Mereka semua sibuk menyiapkan kebutuhan teman-teman Kirana dan Karina.

Berbeda dengan teman-temannya yang masih terlelap didalam kamarnya masing-masing, Kirana tampak sedang menikmati sarapannya di taman. Secangkir teh hangat dan cake cokelat manis menjadi santapan pagi Kirana. Ia menikmati sarapannya sambil membaca novel yang baru saja di beli kemarin saat berbelanja dengan Sui dan yang lainnya. Disampingnya berdiri pelayan pribadi kesayangannya, Arlan aka Lazark. Ia hanya berdiri diam layaknya sang buttler yang siap untuk diperintahkan oleh majikannya.

"Arlan, bagaimana keadaan mereka?" tanya Kirana menyesap tehnya perlahan.

"Meraka masih belum bangun, tapi semua pelayan sudah menyiapkan segala kebutuhan mereka," kata Arlan.

"Baguslah. Hmm liburan ini enaknnya ngapain ya? beri masukan dong Arlan" kata Kirana seraya menutup bukunya dan menatap jauh ke depan. Ia memikirkan rancangan liburan kali ini, biasanya Karina dan Shinwu yang sibuk mengurusi hal-hak seperti ini. Ia hanya sekedar membereskan kekurangan dan masalah yang ditimbulkan kedua sepupunya yang terlalu hiperaktif itu. Tapi kali ini, karena adanya tamu spesial ia jadi ingin turut berpartisipasi dalam acara liburan kali ini. Setidaknya ia ingin diperkenankan melakukan hal yang ia sukai bersama dengan teman-temannya.

"Saya tidak memiliki masukan untuk masalah seperti ini Ojou-sama," kata Arlan dangan nada menyesal.

Kirana mengehala nafas, "Aku sudah tahu kalau kau akan berbicara seperti itu," gumam Kirana.

Tiba-tiba Arlan berbalik saat merasakan kehadiran yang kuat dari arah belakangnya. Kirana yang ikut merasakan kehadiran itu juga ikut menatap orang-orang yang baru saja datang. Segera saja ia meletakkan buku yang ada di pangkuannya dan berdiri menyambut kedatangan tamu-tamunya.

"Wah.. selamat pagi Rey, Ray, pak Leo" Sapa Kirana.

Rey dan Ray mengangguk menanggapi sapaan Kirana, sedangkan Leo membalas sapaan Kirana dengan ucapan selamat pagi juga.

"Ayo sarapan!" Ajak Kirana sambil mempersilahkan mereka duduk.

Rey dan Rai menempati kursi yang disediakan, meskipun ada 4 kursi disitu tapi Leo tidak ikut duduk, ia malah berdiri disamping Reynald. Kirana sebenarnya paham akan situasi itu, tapi ia tidak ingin terlihat aneh dengan ketidak pekaannya akan situasi antara bangsawan dan bawahannya. Kirana mengernyitkan alisnya, dan memandang Leo dengan tatapan bingung.

"Pak Leo, Kenapa tidak duduk?" Tanya Kirana.

"Ah, tidak apa-apa" kata Leo datar.

"Leonardo, duduklah" perintah Reynald. denga patuh Leonardo langsung duduk dikursi yang kosong tanpa membantah perintah Reynald. Kirana tersenyum mafhum, ia sebenarnya ingin mengungkit lagi tapi diurungkan, karena ia terlalu malas berpura-pura. Mata birunya melirik kearah Arlan dan menghela nafas berat.

"Arlan, siapkan sarapan kecil untuk tamu kita" perintah Kirana.

"Hai', kirana Ojou-sama." Arlan membungkukkan badan dan berlalu dari hadapan Kirana untuk mengambil cemilan tambahan, namun sebelumnya ia mengisi cangkir-cangkir yang disediakan dengan teh untuk tamu-tamu tuan putrinya.

Kirana kembali menikmati sarapannya sambil berbincang dengan Leo, ia tidak banyak biacara dengan Rey dan Rai. Sekali-kali ia mengajak Rey dan Rai berbicara, namun hanya ditanggapi dengan senyum dan anggukan saja.

"WOOOYYYY KIRAAA, SARAPAN APA HARI INI"teriak sebuah suara dari lantai atas.

Sontak percakapan Kirana dan Leonardo terhenti, semua kepala memandang keatas dimana suara teriakan tadi berasal. Suara itu berasal dari Shinwu yang masih memakai piayama dan masih terlihat muka bantal di wajahnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 24, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now