(04) Sekolah

955 78 11
                                    

Cuplikan sebelumnya

"Waahhh, sekolah pasti tambah heboh" kata Ikhan.
Yuna dan Sui membenarkan perkataan ikhan namun masih memandang Raizel dan Reynald bergantian.

"Yasudah, ayo berangkat" ajak Shinwu

Ayo...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ditengah perjalanan tak henti-henti tatapan kagum dilayangkan kepada dua makhluk indah ciptaan tuhan yang terlihat sempurna.

Saat mendekati sekolah banyak siswa yang menatap mereka terpeaona. Semua siswa yang mengenal Raizel terheran-heran siapa laki-laki yang mirip dengannya tersebut!.

Sesampainya disekolah mereka langsung masuk ke dalam kelas dengan diiringi tatapan kagum dari setiap siswi.

Saat ingin memasuki kelas, tiba-tiba Tao berlari mendekat kepada Reynald dan Raizel.

"Hosh hosh, Raizel, Reynald kalian diminta ke ruang kepala sekolah" Tao berkata sambil tersengal-sengal karena kelelahan berlari.

Raizel dan Reynald saling berpandangan. "Tunjukkan jalannya" kata Reynald pada Tao.

"Mari saya tunjukkan"

.
.
.
Di ruang kepala sekolah, Raizel dan Reynald duduk di sofa sambil mendengarkan penjelasan Frankeinstein.

"Tuan Reynald, nanti anda tidak berada dikelas yang sama dengan tuan Raizel, kelas anda berada disamping kelas tuan Raizel, hal ini karena kelas tuan Raizel sudah penuh dan tak dapat menampung siswa lagi"

"Baiklah, tunjukkan saja tempatnya" kata Reynald dengan tenang.

"Dikelas nanti, tuan Reynald akan saya kenalkan dengan salah satu siswa untuk mendampingi tuan Reynald, agar tuan tidak susah untuk bertanya. Dia adalah seorang siswa yang pintar. saat ini ia lagi dalam masa pertukaran pelajar ke Jepang. Tapi tuan Reynald jangan khawatir, karena dia sudah pulang. Namun besok dia baru masuk sekolah. Jadi untuk hari ini Tuan Reynald bisa masuk dikelas bersama tuan Raizel" kata Frankeinstein. Reynald kembali mengangguk paham.

"Baiklah tuan, saya akan mengantar tuan Raizel dan tuan Reynald ke kelas"

Raizel, Reynald , dan Frankeinstein berjalan menuju ke ruang kelas Raizel. Saat itu bell sudah berbunyi dan semua siswa sudah berada didalam kelasnya masing-masing.

Frankeinstein mengetuk pintu dan pintu terbuka.

"Ah, selamat pagi pak, maaf menggangu anda" Frankeinstein berbicara dengan pak wali kelas yang terlihat sangar.

"Ada apa Pak?"

"Saya mengantar siswa baru, sebenarnya dia bukan siswa dikelas ini, namun karena pendamping dikelasnya tersebut belum masuk, maka untuk hari ini dia akan berada dikelas ini"

"Kenapa bisa begitu pak? Sepertinya dia kelihatan spesial sekali" pak wali kelas mengernyitkan alisnya menatap Frankeinstein aneh.

"Ahaha, iya pak. Dia adalah saudara Raizel. Bapak tau kan kalau Raizel siswa pindahan dari luar negeri. Nah, sekarang kakak kembar dari Raizel akan pindah kesekolah ini juga. Jadi dia butuh penyesuaian dengan kelas sekaligus dengan budaya kita" Terang Frankeinstein

"Oh begitu, baiklah. Silahkan persilahkan anak itu masuk" kata Pak wali kelas.

"silahkan masuk, saya akan tinggalkan kalian disini. Saya permisi dulu" kata Frankeinstein seraya tersenyum kepada Reynald dan Raizel, dan meninggalkan mereka.

Ketika Reynald masuk, suasana kelas jadi hening seketika. Semua siswa terperangah kaget melihat Reynald, apalagi ada Raizel disisinya. Mereka tidak menyangka kalau ada copyan dari Raizel.

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now