(17) Rahasia Raizel

1.2K 71 10
                                    

Cuplikan sebelumnya

"Aku akan selalu melindungimu Raizel"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Penyerangan yang telah dilakukan para kepala keluarga pada keluarga Noblesse, membuat Reynald membenci para kaum bangsawan.

Inilah alasan Reynald tidak mau bersinggungan pada kaum bangsawan dari Lukedonia.

Berakhirnya cerita Reynald akan asal muasal Blood stone, membuat Raizel mengeluarkan air mata. Ia tak menyangka bahwa kematian kedua orang tuanya dan luka yang diterima kakaknya adalah karena dirinya. Perasaan bersalah menyelimuti dirinya.

Reynald yang merasakan kesedihan Raizel segera mendekati adiknya dan menepuk kepalanya perlahan, perlakuan yang selalu ia lakukan saat adiknya sedih.

"Jangan menyalahkan dirimu, semua yang terjadi adalah takdir yang bermain dalam kehidupan" Reynald menatap Raizel dengan senyuman khas seorang kakak yang menghibur adiknya.

Raizel menatap Reynald, air matanya mengalir perlahan. Reynald yang mengerti akan yang dirasakan Raizel hanya menatap Raizel dan memberikan senyuman menenangkan untuk adiknya.
"Mama dan papa menyayangmu Raizel, mereka tidak suka bila melihatmu bersedih. Hentikan air matamu dan lakukan apa yang mau kau lakukan, kami selalu mempercayaimu" Reynald memberikan Raizel yang dapat membangkitkan semangat Raizel yang jatuh setelah mendengar kisah kematian kedua orangtuanya.

"Kenapa?" Tanya Raizel menuntut penjelasan akan kebohongan Reynald.

"Karena ini permintaan mama dan papa serta Lord terdahulu. Mereka tau kau akan bersedih dan menyalahkan dirimu sendiri seperti saat ini, karena itulah aku merahasiakannya." kata Reynald.

Raizel tak dapat berkata apa-apa lagi. Kesedihan masih berputar di dalam dirinya. Frankeinstein, Leonardo dan Muzaka menatap Raizel sedih. Mereka tidak menyangka hanya karena kekuatan, dapat menghancurkan keluarga Noblesse.

Muzaka menatap Reynald dan Raizel dengan tatapan yang tak dapat diartikan, terutama Reynald. Ia tidak mengerti jalan pikiran Reynald. Saat ia kehilangan Ashleen, ia mengamuk dan ingin menghancurkan manusia hingga tak bersisa. Namun, tidak dengan Reynald. Walaupun kepala keluarga berkhianat dan menghancurkan keluarganya, ia tetap menjalaskan tugasnya sebagai sang palindung.

Muzaka tersentak pada pemikirannya. Muzaka menggelengkan kepalanya, ia tak boleh terpengaruh akan perbuatan Reynald dan mengurungkan niatnya yang ingin menghancurkan manusia sampai habis.

"Lalu dimana Blood Stone sekarang?" Tanya Muzaka penasaran.

"Aku tidak tau" Reynald menjawab dan menggelengkan kepalanya perlahan.

"Apa maksudmu tidak tau?" Tanya Muzaka.

"Terakhir aku melihat Blood stone adalah sebelum aku tertidur selama ribuan tahun, yaitu saat aku bertarung dengan Raizel" kata Reynald sendu.

"Dan setahuku, aku telah menghancurkan Blood stone" kata Reynald bingung.

"Bila tuan Reynald sudah menghancurkannya, kenapa Blood stone masih ada sampai saat ini?" Tanya Frankeinstein penasaran.

Reynald menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu akan keberadaan Blood Stone yang berada saat ini.

Ini sangat membingungkan. Tiba-tiba Reynald tersentak akan ingatan yang menghampirinya. Ia ingat akan perkataan Vranco, bahwa dibalik perbuatan Vranco masih ada lagi musuh yang bersembunyi. Dan lagipula, selama ini ia belum menemukan kepada siapa Raizel memberikan separuh kehidupannya.

Reynald menatap Raizel.
"Raizel, aku ingin bertanya padamu. Kepada siapakah kau memberikan separuh kehidupanmu?" Tanya Reynald. Sebenarnya sebelumnya ia sudah bertanya pada Raizel, namun Raizel tidak ingat apa-apa, Atau memang ia menyembunyikannya.

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now