Prolog

2.2K 133 18
                                    

Didalam sebuah gua bagian dari lukedonia, terdapat peti mati yang tertutup rapat tanpa ada seorang pun yang menyadari keberadaannya.

Beribu tahun lamanya, peti mati tersebut terdiam tanpa ada yang mengusiknya.

Ceessshhh...

Tiba-tiba, peti tersebut mengluarkan asap dan perlahan terbuka.
Dari peti tersebut muncul seorang pemuda yang sangat tampan. Tubuhnya yang tinggi, rambut ikalnya yang menawan, serta tatapan teduh yang menyiratkan kesedihan mendalam.

Betapa sempurnanya pemuda ini. bahkan tatapan sakit dan sedih nya tidak mampu menutupi keanggunan yang menawan dalam dirinya.

ia berjalan perlahan menuju luar gua. Sesampainya dimulut gua, ditadahkan kepalanya ke langit sambil menutup mata menikmati suasana dunia.
matanya yang indah terbuka dan menatap jauh pada langit malam berbintang.

Sejenak ia menerawang akan masa lalunya yang kelam. Perbuatannya yang tak termaafkan kembali menari di dalam memorynya. Kesalahan demi kesalahan terus berputar di pikirannya. Hingga di suatu memorynya yang tergelap, tampil sesosok pemuda yang disayanginya, adiknya yang berlumuran darah ketika bertarung melawannya.
Sekali lagi ia memejamkan matanya seolah mencoba menghilangkan memory kelamnya. Tak sanggup ia dihadapkan dengan luka yang terdapat pada adiknya.

Dimana ia sekarang?
Apakah ia masih hidup?
bila masih hidup, kemana ia harus mencari?

Batinnya terua menjerit, kepahitan demi kepahitan berseliweran dalam benaknya.
Lama ia terdiam, hingga di ambillah sebuah keputusan, ia akan membayar semua kesalahannya.

Ya, ia tak kan terus berlarut dalam kesedihan yang tiada habisnya.
Ia akan membayar semua kesalahannya.
Ya, ia juga keturunan Noblesse.
sudah sepantasnya, ia kembali melaksanakan tugasnya.

Keyakinannya kembali, kepercayaan dirinya kembali. Ia akan melaksanakan tugasnya meski harus mengorbankan kehidupannya.

Ya, dialah CADIS ETRAMA DI REYNALD

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें