(14) Blood Stone (flashback)

614 50 2
                                    

Cuplikan sebelumnya

"Dan blood stone tersebut diciptakan untukmu Raizel" sambung Reynald.

"APA??"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Flashback

Suasana tegang terjadi didalam ruangan yang ditempati pasangan Noblesse terkuat. Sang wanita tak dapat menyembunyikan rasa cemas saat ia mendapatkan penglihatan akan putra bungsunya.

"Apa yang harus kita lakukan Edward?"

Edward menghela nafas berat. ia tak tau dan juga bingung dengan masalah yang akan mereka hadapi.

"Entahlah aku juga bingung, apakah kau yakin dengan penglihatanmu Raina?" Tanya Edward untuk memastikan.

"Ya, kau tau sendiri kalau penglihatanku tidak pernah salah, apalagi ini mengenai Raizel" Raina terlihat sedih dan berputus asa. Edward menatap Raina sedih.

"Ada apa dengan Raizel mama?" Tanya sebuah suara memecahkan keheningan yang terjadi diruangan itu. Suara tersebut tak lain adalah Reynald remaja yang sempat mendengar pembicaraan akhir kedua orangtuanya.

Raina dan Edward tersentak kaget. Raina tak mampu menjawab pertanyaan Reynald, begitu juga dengan Edward.

Sekejap keheningan kembali tercipta, hingga akhirnya Edward menarik nafas berat yang dapat didengar oleh siapa saja akibat keheningan yang tercipta. Ia melihat Reynald yang menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"mamamu menerima sebuah penglihatan yang melibatkan adikmu" Edward berkata pelan namun masih dapat didengar oleh Reynald.

Reynald menatap mamanya meminta penjelasan. Namun, mamanya mengalihkan pandangannya kearah lain, ia tak sanggup menatap Reynald dan kembali menjelaskan penglihatan yang diterimanya.

Reynald menatap papanya dengan tatapan penuh tanya. "Penglihatan seperti apa papa?"

"Mamamu melihat, kehidupan Raizel tidaklah panjang" Edward berkata lirih.

Reynald membulatkan matanya kaget mendengar perkataan Edward.
"Bagaimana mungkin papa? Kita adalah makhluk abadi" kata Reynald menuntut penjelasan lebih.

"Raizel memberikan separuh kehidupannya kepada seseorang yang tidak diketahui"

"APAA?" Reynald berteriak kaget tak percaya "kenapa bisa begitu papa?"

"Kebaikan hatinya yang membuat ia melakukan itu" jawab Raina. Reynald terdiam mencermati segala perkataan orang tuanya.

"Tak dapatkah kita menghentikan Raizel mama?" Tanya Reynald lagi. Raina menggeleng pelan "Raizel sudah melakukannya Reynald" mamanya berkata lirih.

"Kapan mama? Kenapa ia tak membicarakan hal ini kepadaku?" Tanya Reynald sedih dan tidak percaya.

"Mama juga tidak tau Reynald semuanya terjadi begitu saja, penglihatan mama hanya memperlihatkan akibat perbuatan adikmu"

"Memberikan separuh kehidupannya kepada orang lain tidaklah mudah, tidak hanya kehidupan yang memendek tapi juga kekuatan yang dimiliki akan berkurang" edward kembali menjelaskan akibat perbuatan Raizel.

Reynald paham akan hal itu. Ia pernah membaca buku yang menjelaskan tentang memberikan kehidupan untuk orang lain. Reynald menghela nafas berat, ia tak menyangka adiknya akam melakukan hal itu.

"Kepada siapa ia memberikan separuh hidupnya mama?" Tanya Reynald menatap mamanya.

Raina menghela nafas dan menggeleng pelan.
Reynald mendesah pelan,ia tak habis pikir dengan prilaku adiknya. Ia terlalu baik dan berhati lembut, walaupun ia di luar nampak dingin Namun tidak dengan hatinya yang hangat sehangat sinar mentari.

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Där berättelser lever. Upptäck nu