(11) Masa Lalu Leonardo (bg 2)

707 61 7
                                    

Cuplikan sebelumnya

"Sebaiknya kalian menyerah" kata salah seorang dari mereka.

"Dan membuat kami jadi penghasil kekuatan kalian? Cih tidak sudi" kata Leonardo.

"Kalau begitu kalian memang memilih cara kasar, bersiaplah"
.
~~~~~~~~~~~~~~

Tiba-tiba ke enam pembunuh tersebut menyerang Leonardo bersamaan. Leonardo tidak tinggal diam, dia bertarung melawan mereka sambil melindungi adiknya.

keenam pembunuh tersebut menggunakan senjata yang berbeda-beda. Salah satu dari mereka yang menggunakan rantai berhasil mengikatkan rantai tersebut ke salah satu tangan Leonardo. Kontan saja Leonardo langsung tersentak kaget, namun dengan cepat dia bisa menguasai dirinya dan mampu menghancurkan rantai yang melilit tangannya dengan kekuatannya, hingga rantai tersebut hancur lebur.

Pembunuh yang menggunakan pedang tidak tinggal diam. Dia menyerang dengan ahli, namun yang menjadi targetnya bukanlah Leonardo, Namun Leanatta.

Leonardo yang menyadari incaran pengguna pedang langsung sigap menjadikan dirinya sebagai tameng untuk melindungi Leanatta. Otomatis dada Leonardo terkena sabetan pedang, Leonardo terduduk dengan luka yang diperolehnya. Leanatta menangis, karena kakaknya terluka.

Pertarungan terus berlanjut, walaupun Lelah Leonardo tetap berusaha bertarung melawan mereka. Untungnya karena darah campuran yang dimilikinya, dia dapat sembuh dengan cepat, hingga dia masih dapat bertarung dengan baik.

Walaupun Leonardo dapat bertarung dengan baik, namun melawan enam orang yang memiliki kekuatan besarbykanlah hal yang dapat ia tangani, belum lagi ia tidak dapat mengeluarkan seluruh kekuatannya karena ada adiknya. Ia tidak ingin kekuatannya malah melukai adiknya.

Sampai batasnya, akhirnya Leonardo sempat terdesak. Sabetan pedang, tusukan dan luka karena kekuatan lainnya menyebabkan Leonardo melemah.

Melihat mangsanya melemah, para pembunuh sejenak menghentikan pertarungan mereka.

"Kau lihat, ternyata isu kalau kau memiliki kekuatan besar hanyalah isapan jempol belaka. Tapi tidak mengapa dengan mengambil kekuatanmu, maka kekuatan kami akan bertambah, Hahaha"

"Cih, tidak tahu malu" kata Leonardo disela nafasnya yang singkat. Leanattan masih menangis melihat keadaan kakaknya, tanpa kakaknya tau, Leanatta menyembuhkan luka kakaknya sedikit demi sedikit. Sebenarnya inilah kekuatan yabg diinginkan oleh para pengejar mereka.

Leanatta memiliki kekuatan penyembuh yang diturunkan oleh darah ayahnya. Sebenarnya Leanatta tidak dapat terluka, bila ia terluka maka luka tersebut akan sembuh dengan cepat. namun, apabila ia memberikan kekuatannya kepada orang lain, maka nyawanyalah taruhannya.

Leonardo sudah cukup lelah, namun bila ia mengingat adiknya maka ia tidak dapat menyerah. Ada nyawa yang harus ia lindungi.

"Saatnya kau mati" seru salah pembunuh tersebut.

Masing-masing daribpara pembunuh tersebut memanggil kekuatan diri mereka. Cahaya kekuatan yang keluar dari diri mereka menandakan kalau mereka akan mengeluarkan kekuatan yang besar.

Leonardo yang melihat itu semua hanya bisa pasrah, dan melihat adiknya yang kini berada dalam pelukannya.
"Lea, maafkan kakak" kata Leonardo lirih.

Kekuatan yang dikeluarkan dari para penyerang tersebut semakin mendekat. Leo memeluk adiknya erat dan memejamkan matanya rapat-rapat.

BLAAARRRR..

I'm Sorry brother (Another Story From NOBLESSE)Where stories live. Discover now