I'm Sorry brother (Another St...

By Livybabykana

26.3K 1.8K 209

Bagaimana bila ternyata kakak Rai tidak tertidur selamanya, namun tertidur sementara sama seperti Raizel yang... More

Prolog
(01) Dunia Manusia
(02) Pertemuan
(03) Memory
(04) Sekolah
(05) Kirana Han & Karina Han
(06) Senang Berkenalan denganmu Rey
(07) Master (bagian 1)
(08) Master (bagian 2)
(09) Keakraban
(10) Masa Lalu Leonardo (bg.1)
(11) Masa Lalu Leonardo (bg 2)
(12) Perkataan Kirana
(13) Kedatangan Muzaka
(14) Blood Stone (flashback)
(15) Pertempuran (flashback)
(16) Pertempuran (Flashback)
(17) Rahasia Raizel
(18)Lamunan Reynald
(19) Game centre
(20) Kekuatan asing
(21) Caterina
(22) Caterina part 2
(23) pertemuan tak terduga
(24) Forgive me, Caterina
(26) Rumah Kirana Karina
27.Bukan dia
28. Liburan dan keanehan

(25) Rencana Liburan

622 43 2
By Livybabykana

Ujian telah selesai, dan akhirnya hari yang paling dinanti tiba juga, yaitu hari LIBUR.

Karina dan Kirana akan pulang ke rumah mereka yang sebenarnya selama liburan. Selama ini mereka tinggal dirumah Shinwu, atas permintaan ayah Shinwu-paman mereka.

"Hei Karina, kau sudah mengepak barangmu?" Tanya Shinwu.

"Tentu saja sudah, memangnya aku dirimu!" Kata Karina sewot. Shinwu hanya nyengir mendengar perkataan Karina.

Kirana yang berada didapur menghampiri Karina dan Shinwu yang duduk di sofa.

"Kira, kau sudah mengabari kepala pelayanmu?" Tanya Shinwu. Karina mengangguk sambil menyesap minuman yang dibawanya dari dapur.

"Kurasa, dia belum bisa beradaptasi dengan rumahmu" kata Shinwu lagi.

"Tentu saja, dia kan sama seperti orang-orang itu. Kadang kurasa mereka berasal dari zaman purba," kata Kirana sarkatis.

"Hahaha, dan herannya kita harus malah mengikuti tingkah mereka," kata Shinwu sambil tersenyum.

"Sudahlah, jangan dibahas lagi. Yang paling penting, persiapkan diri kita menghadapi masalah mereka nanti," ucap Karina tenang. Karina dan Shinwu mengangguk membenarkan ucapan Kirana.

Kring Kring Kring

Hp Shinwu berbunyi memcahkan sedikit keheningan yang terjadi. Shinwu memperhatikan layar hpnya. Ternyata Ikhan yang menelepon.

"Hallo," sapa Shinwu.

"Hai Shinwu, kamu dimana? Kami ingin kerumahmu."

"Haa? Ngapain?" Tanya Shinwu.

"Kami suntuk, lagian Yuna dan Sui ikutan kok," kata Ikhan lagi.

"Yasudahlah, aku dirumah kok," kata Shinwu malas.

"Oke, kalau gitu cepetan buka pintunya. Kami sudah didepan rumahmu nih,"

"Apa? Dasar kau ini," kata Shinwu kaget sekaligus gemas dengan tingkah Ikhan.

Ia pun segera bangun dan berjalan menuju pintu. Karina dan Kirana saling berpandangan aneh melihat Shinwu. Mereka bertanya-tanya siapa yang datang.

Tak lama Shinwu kembali dengan membawa Ikhan, Yuna dan Sui.

"Haii Kirana, Karina," sapa Yina dan Sui.

"Hai Yuna, Sui, Ikhan," sapa Kirana

"Yo," sapa Karina.

"Wah, kalian sudah packing yaa," kata Yuna melihat barang-barang bawaan Kirana dan Karina.

"Kau ikut juga Shinwu?" Tanya Ikhan

"Tentu saja," kata Shinwu.

"Yah, aku pasti kesepian," kata Ikhan sedih.

"Euwh, jangan tunjukkan wajah itu padaku," kata Shinwu ketika melihat wajah sedih ikhan yang menampilkan wajah jangan pergi.

"Pleasseee," kata Ikhan merayu Shinwu agar tidak pergi.

"Hey, kalau aku tidak ikut mereka. Uang jajanku akan dipotong ayahku," kata Shinwu.

"Yaahhh," Kata Ikhan lemas.

"Bagaimana kalau kau ikut saja Ikhan," tawar Karina.

"Ha!!!" Shinwu, Ikhan teriak kaget. Sedangkan Yuna dan Sui tampak kaget.

"Bo bolehkah?" tanya Ikhan berharap.

"Tentu saja, lagipula ini kan rumah kami," kata Karina.

"Horeeee," teriak Shinwu dan Ikhan berpelukan karena kesenangan.

"Yuna, Sui, kalian ikut juga?" Tanya Kirana.

"Apakah boleh?" Tanya Yuna. Kirana mengangguk sambil tersenyum.

"Kalau gitu, aku pulang dulu mau siap-siap," kata Ikhan.
"Ayo aku bantu." Shinwu menawarkan diri dan mengikuti Ikhan yang sudah pergi duluan.

"Kalau gitu kami juga," kata Sui.

"Hei, gimana kalau kami temankan. Setelahnya kita belanja untuk keperluan kalian disana," usul Karina. Karina berpikir sebentar, kemudian menganggukkan kepalanya.

Yuna dan Sui menyetujui usulan Karina. Mereka bersama beranjak meninggalkan rumah Shinwu.

***

Yuna, Sui, Karina dan Kirana saat ini berada di supermarket untuk berbelanja kebutuhan mereka.

"Sudah semua?" Tanya Karina.

"Yup," jawab Sui dan Yuna serentak.

"Oke, ayo kita kekasir," ajak Kirana

Saat mereka mengantri dikasir. Mereka mendengar keributan disalah satu rak di supermarket tersebut.

"Hei, beli yang ini saja. Tuan Reynald suka yang ini," kata suara laki-laki disana.

"Tidak, yang ini saja," kata lawan bicara laki-laki itu.

"Dengarkan aku, aku kepala keluarga. Sedangkan kau statusmu masih patut dipertanyakan," kata suara pertama.

"APA?" teriak lawan bicara laki-laki itu.

Yuna, Sui, Kirana dan Karina saling berpandangan. Seprtinya mereka mengenali suara-suara itu.

Karina berinisiatif jalan duluan ke arah keributan tersebut. diikuti oleh Kirana, Sui dan Yuna.

Ternyata dugaan mereka benar, disana terlihat Regis yang masih berdebat dengan lawan bicaranya yaitu Rael. Yuna dan Sui sudah mengenali Rael, namun tidak dengan Karina dan Kirana. Karina dan Kirana hanya tahu nama Rael, tapi belum pernah bertemu secara langsung.

Dibelakanga Regis tampak Seira yang tidak memperdulikan perdebatan antara Regis dan Rael, ia masih sibuk memilih Ramyeon yang mana yang akan dia beli.

"Hei, apa yang kalian ributkan?" Tanya Sui.

Regis dan Rael menoleh kearah Sui. Begitu juga dengan Seira.

"Apa yang kalian lakukan disin?" Tanya Regis. Sedangkan Rael menatap Kirana dan Karina dengan tatapan ingin tahu.

"Seharusnya kami yang bertanya," kata Yuna.

" Kami sedang memilih Ramyeon." Regis menjawab pertanyaan Yuna dengan malas.

"Hanya karena Ramyeon kalian bertengkar, yang benar saja," kata Karina meremehkan.

"Ck, bagimu ini masalah biasa, tapi bagi kami tidak," kata Tael sedikit tersinggung.

"Ahaha, yasudah. Mungkin kami bisa membantu memilihkan," kata Kirana menanggapi perkataan Rael, sebelum terjadi perdebatan panjang lagi dengan kehadiran karina.

"Tidak perlu," tolak Regis.

"Hei, kalian ada disini," seru suara yang berasal dari belakangan Karina, Kirana, Sui dan Yuna.

Mereka semua berbalik melihat siapa yang berbicara.
"Pak kepala sekolah," seru mereka serentak.

"Hai," sapa Frankeinstein. Dibelakangnya ada Reynald, Raizel dan Tao.

"Hallo, gadis-gadis. Sedang apa kalian disini?" Tanya Tao pasa mereka.

"Kami sedang berbelanja kakak Tao," jawab Yuna.

"Wah, banyak sekali belanjaan kalian," kata Tao begitu melihat belanjaan Yuna dan yang lainnya.

"Seprtinya kalian sudah merencanakan liburan kalian," kata Frankeinstein.

"Iya pak, Saya, Sui dan Ikhan diajak liburan bareng oleh Kirana dan Karina," kata Yuna.

"Benarkah?" Tanya Frankeinatein tidak percaya.

Kirana dan Karina menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan Yuna.

"Kami sepakat untuk menghabiskan liburan bersama pak," kata Kirana menanggapi ucapan Yuna.

"Oh baguslah, pasti seru," kata Tao senang.
Semuanya tersenyum menanggapi perkataan Tao.

"Oh ya, gimana kalau Rey dan Rai ikut juga. Pasti tambah seru," kata Kirana menawarkan.

Semuanya terkejut mendengar tawaran Kirana.
"Ha? Kamubtidak salah Kirana?" Tanya Tao.

"Tentu saja tidak," kata Kirana sambil tersenyum. Yuna dan Sui menatap Frankeinatein penuh harap.

"Gimana Rai, Rey, kalian mau ikut?" Tanya Kirana.

Raizel dan Reynald diam tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Kirana dan yang lainnya. Frankeinatein yang menyadarj kebingungan tuan-tuannya segera mengambil alih pertanyaan Kirana.

"Ah, seper-,"

"Jika kau tak ikut, kalian rugi loh? Disana kami akan mengadakan pesta kecil, jadi tentu saja banyak makanan yang akan dihidangkan, termasuk 'RAMYEON SPESIAL'," kata Karina dengan sedikit menekankan kata Ramyeon Spesial.

Mata Raizel membulat dan menajam mendengar perkataan Karina. Dengan cepat dia berkata, "Frankeinstein, aku ikut liburan dengan Kirana."

"Yess," teriak Yuna dan Sui serta Karina, mereka ber-high five dengan gembira. Sedangkan Kirana menatap Reynald. Ia ingin agar Reynald ikut berlibur juga.

"Bagaimana dengamu Rey?" Tanya Kirana memastikan.

"Jika Raizel ikut, aku juga ikut," kata Reynald.

"Yee," teriak Sui, Yuna dan Kirana. Mereka senang dengan penambahan anggota.

"Jadi pak, apakah bapak mengizinkan Rai dan Rey ikut?" Tanya Karina pada Frankeinstein.

"Yah, apa boleh buat," kata Frankeinstein pasrah.

"Baiklah kalau begitu, kita akan liburan dirumahku pak. Tempatnya agak dekat dengan pegunungan," kata karina.

"Kita berangkat sekitar jam 8 pagi pak, dan kumpulnya dirumah Shinwu. Kita kesana dengan naik kereta," kata Kirana.

Frankeinstein mengangguk paham.

"Pak," panggil Regis. Mendengar panggilan Regis, Frankeinatein melihat kearah Regis.

"Apakah kami boleh ikut?" Pinta
Regis.

Frankeinstein melihat Kirana meminta persetujuan, karena ini adalah hak Kirana untuk memberikan izin ya atau tidak.

Kirana mengangguk," Tentu saja," ucapnya tesenyum.

"Kau juga boleh ikut," kata Kirana pada Rael. Rael terkejut mendengar perkataan Kirana.

"Benarkah?" Tanya Rael tidak percaya.

"Yap, siapa tahu ada kejadian menarik disana," kata Karina misterius.

rael tersenyum senang mendengar ia diperbolehkan ikut.

"Ah~ senangnya anak muda, aku jadi ingin ikut juga. Bos, apakah saya dibolehkan ikut? Saya yakin kalau saya paati diizinkan Kirana untuk ikut," kata Tao percaya diri. Kirana hanya tertawa kwcil mendengar permintaan Tao.

"Kirana memang mengizinkan, tetapi aku yang tidak mengizinkan," kata Frankeinstein. Sontak semuanya tertawa mendengar jawaban Frankeinstein. Sedangkan Tao memasang wajah pura-pura sedih.

"Sudahlah, kami pulang duluan ya pak. Kami masih ingin berkemas," kata Kirana.

"Baiklah, silahkan," ujar Frankeinstein.

"Kami duluan ya, ketemu besok ya Rai, Rey, Regis, Seira daann.."

"Rael, aku Rael kertia," ucap Rael ketika Kirana ingin menyebut namanya namun ia tidak tahu.

"Ya Rael," ujar Kirana tersenyum.

"Jumpa besok, Bye," kata Kirana dan uang lainnya memisahkan diri dari Frankeinstein dan yang lainnya.

.
.
.

"Kau yakin ingin mengajak dia?

"Tentu saja, kenapa tidak"

"Cepat atau lambat, mereka akan bertemu juga"

"Ya, Kau benar. Aku jadi tidak sabar melihat ekspresi pelayanmu itu, haha"

.
.
.
.
TBC

Maaf saya telat update, seharusnya saya update kemarin. Tapi karena Hp saya dibawa abang saya yang paling tua, seharian saya nggak megang hp hiks, maaf ya.

Maafkan juga dengan adanya Typo yang bertebaran.

Selamat membaca
Deva Tiara

Continue Reading

You'll Also Like

352K 15.2K 39
ΰͺœβ€βž΄α‘£π­© hidden, various hazbin hotel characters x female reader ΰͺœβ€βž΄α‘£π­© 𝑰𝒏 π’˜π’‰π’Šπ’„π’‰ we follow an angel named y/n, who had her bes...
1M 34.3K 61
π’π“π€π‘π†πˆπ‘π‹ ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 π–π‡πˆπ‚π‡ jude bellingham finally manages to shoot...
806K 49.1K 114
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
152K 6.9K 27
Desperate for money to pay off your debts, you sign up for a program that allows you to sell your blood to vampires. At first, everything is fine, an...