I'm Sorry brother (Another St...

Galing kay Livybabykana

26.3K 1.8K 209

Bagaimana bila ternyata kakak Rai tidak tertidur selamanya, namun tertidur sementara sama seperti Raizel yang... Higit pa

Prolog
(01) Dunia Manusia
(02) Pertemuan
(03) Memory
(04) Sekolah
(05) Kirana Han & Karina Han
(06) Senang Berkenalan denganmu Rey
(07) Master (bagian 1)
(08) Master (bagian 2)
(09) Keakraban
(10) Masa Lalu Leonardo (bg.1)
(11) Masa Lalu Leonardo (bg 2)
(12) Perkataan Kirana
(13) Kedatangan Muzaka
(14) Blood Stone (flashback)
(15) Pertempuran (flashback)
(16) Pertempuran (Flashback)
(17) Rahasia Raizel
(19) Game centre
(20) Kekuatan asing
(21) Caterina
(22) Caterina part 2
(23) pertemuan tak terduga
(24) Forgive me, Caterina
(25) Rencana Liburan
(26) Rumah Kirana Karina
27.Bukan dia
28. Liburan dan keanehan

(18)Lamunan Reynald

860 54 2
Galing kay Livybabykana

Pertemuan Reynald dengan Muzaka mengembalikan memory lama Reynald menari dipikirannya. Kejadian demi kejadian mengundang tanda tanya besar bagi dirinya. Tak ayal lagi, Reynald jadi sering melamun dan mengabaikan sekitarnya. Seperti yang ia lakukan saat ini. Ia kembali melamun menatap keluar jendela dari dalam ruanga kelas yabg ditempatinya.

Sebenarnya, ia memang sering memandang keluar jendela. Tapi tidak dengan tatapan kosong seperti akhir-akhir ini ia lakukan. Bila ia menatap keluar jendela, ia akan memperhatikan kegiatan para siswa yang berada dilapangan. Namun saat ini, apa yang dilakukan siswa dilapangan tidak lagi menarik perhatiannya.

Hal ini mengundang perhatian Kirana. Melihat tatapan kosong Reynald, ia jadi sedikit penasaran dengan keadaan Reynald. Ia pun berjalan mendekati Reynald.

"Rey" Kirana memanggil Reynald, namun tak mendapat respon dari Reynald.

"Rey" panggil Kirana lagi.

"Rey, Hey.." Kirana menyentuh bahu Reynald.

Reynald tersadar dari lamunannya. Ia melihat Kirana yang menatapnya penasaran sekaligus khawatir. Tanpa mengucapkan apapun Reynald menampakkan raut wajah yang seakan bertanya "kenapa?". kirana yang sudah mengenal karakter Reynald yang selalu berbicara dengan raut wajahnya, memahami tatapan bertanya Reynald.

"Gwenchana?" Tanya Kirana.

Reynald menganggukkan kepalanya. Ia pun kembali menatap keluar jendela. Namun tak seperti sebelumnya ketika ia menatap keluar jendela dengan tatapan kosong, kali ini ia menatap keluar jendela dengan tatapan seakan ia memiliki beban yang berat.

Kirana makin terlihat khawatir dengan keadaan Reynald. Kirana mencoba mengerti keadaan Reynald, dengan tidak mencoba untuk bertanya masalah yang dihadapi Reynald.

Kembali ia memegang bahu Reynald. Reynald kembali menatap Kirana. Kirana tersenyum menatap Reynald.

"Aku memang baru mengenalmu, tapi bila kamu ingin berbagi masalahmu. Aku akan siap mendengarkan"

Mnedengar perkataan Kirana, Reynald merasa sedikit senang. Ia tak menyangka kalau ia akan mendapat perhatian dari Kirana yang mengkhawatirkan dirinya.

Reynald tersenyum dan berkata "terimakasih, tapi kau tidak perlu mengetahui masalah yang kuhadapi. Karena aku tidak ingin menambah bebanmu"

mendengar perkataan Reynald Kirana hanya bisa menghela nafas berat. Ia tak dapat memaksa Reynald untuk berbagi masalahnya, tapi setidaknya ia dapat membuat Reynald tidak merasa terlalu terbebani.

Tiba-tiba ia memikirkan sebuah ide yang dapat mengalihkan Reynald dari masalahnya walaupun hanya sebentar.

"Rey, apakah pulang sekolah nanti kau bebas?" Tanya Kirana

Reynald terlihat berpikir sebentar, kemudian ia menggelengkan kepalanya.

"Great, nanti kita main yuk sepulang sekolah" ajak Kirana terlihat bersemangat.

Reynald tersenyum melihat semangat Kirana. Suasana hatinya sedikit membaik.
Terimakasih ucap Reynalf falam hati.

***

"Hey Kirana, Rey" sapa Shinwu saat melihat Kirana dan Rey yang berjalan mendekati Shinwu dan yang lainnya.

"Ayo kita main" ajak Kirana.

Shinwu dan Karina melihat Kirana dengan tatapan bertanya. Dari mereka bertiga, Kirana lah yang paling anti bila pulang sekolah main dulu. biasanya ia akan langsung pulang dan mengerjakan pekerjaan rumah.

"Kau baik-baik saja ne-chan" tanya Karina sambil memegang kening Kirana. "Tidak panas" kata Karina pada Shinwu.

Kirana yang mendapat perlakuan seperti itu dari Karina langsung memasang wajah tidak suka.
"Aku baik-baik saja" kata Kirana kesal menyingkirkan tangan Karina yang masih memegang keningnya.

"Hehehe habisnya tidak biasanya sepulang sekolah kau ngajak main" ucapan Karina mendapatkan anggukan dari Shinwu dan Ikhan.

"Memangnya tidak boleh bila aku sepulang sekolah ngajak main?" Kata Kirana lagi.

"Ya ngga juga sihh" Shinwu menggaruk kepalanya merasa bersalah.

"mungkin karena kau selalu langsung pulang ke rumah setelah pulang sekolah Kira, jadinya mereka merasa aneh bila kanu mengajak mereka main. Seperti bukan dirimu saja" Yuna menjelaskan keanehan yang dirasakan Shinwu dan yang lainnya.

Kirana menghela nafas sebentar. "Aku hanya ingin mengajak Reynald bermain agar ia tidak galau lagi" Kirana menjelaskan alasan dirinya mengajak yang lain untuk bermain.

Serentak semuanya memandang Reynald. Reynald yang menjadi topik pembicaraan jadi salah tingkah.

Raizel menatap Reynald lekat-lekat. "Kenapa?" Tanya Raizel

Reynald hanya bisa tersenyum dan menggeleng lemah.

Shinwu tiba-tiba muncul di kiri Reynald dan merangkulnya.
"Waahh ternyata Rey bisa galau juga. Okey sebagai teman yang baik, kami akan menghiburmu"

"Betul itu" Karina juga tiba-tiba sudah berada di sisi kanan Reynald dan ikut merangkul Reynald. "Ayo tuan bangsawan. Jangan kita sia-siakan kebaikan Kirana ne-chan. Ia yang akan membayar seluruh pengeluaran kita hari ini" Karina menyeringau ke arah Kirana.

"Mwo, yak Shiro" kata Kirana mendengar perkataan Karina.

"Kau yang mengajak kami, ne chan. Jadi kau yang akan mentraktir kami" kata Karina.

" Yap, setuju dengan Karina" Shinwu menyaut sambil menganggukkan kepalanya.

"Ayo, Let's Goooo" teriak Karina yang masih merangkul Reynald. Ia berjalan berbarengan dengan Shinwu yang juga merangkul Reynald.

Regis nampak gusar dengan perlakuan Shinwu dan Karina pada Reynald. "Yak, apa yang kalian lakukan" teriak Regis yang mengikuti Reynald di belakangnya. Sedangkan Shinwu dan Karina mengabaikan teriakan Regis.

"Yak, tunggu aku" teriak Ikhan

kirana, Yuna dan Sui hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah ajaib saudara dan teman mereka.

Raizel mendekati Kirana "terima kasih" ucap Raizel lirih.

Kirana menatap Raizel sambil tersenyum, "sama-sama Rai, aku hanya tidak suka melihat ia yang sering melamun akhir-akhir ini" Kirana menepuk pundak Raizel pelan. "Aku tau kau sedih melihat keadaan kakakmu, tapi jangan sampai kau ikut bersedih. Oke" kata Kirana lagi.

"Benar apa yang dikatakan Kirana Rai. Kau tidak usah sungkan, kami kan temanmu juga" timpal Sui.

"Ayo, kita pergi" ajak Kirana. Yuna, Sui, Reynald dan Seira menganggukkan kepalanya.

Mereka berjalan perlahan mengikuti Shinwu dan yang lainnyya yang telah jalan duluan didepan.

"Kuharap kejadian Lascrea tidak terjadi lagi" ucap Yuna.

"Kejadian apa?" Tanya Kirana penasaran "dan siapa Lascrea?".

Bukan menjawab pertanyan Kirana. Yuna dan Sui malah tertawa. Raizel yang melihat Yuna dan Sui tertawa menjadi heran sedangkan Seira hanya tersenyum kecil.

"Hei, kenapa malah tertawa?" Tanya Kirana lagi. Ia mengalihkan tatapannya pada Raizel yang terlihat kebingungan.

"Hihihi, kau akan lihat nanti Kira" kata Sui disela tawanya.

"Lascrea itu teman Raizel, Regis dan Seira. Dia pernah datang ke sekolah kita. Dan kau tau kakeknya Regis adalah pengawal Lascrea" Yuna menjelaskan tentang Lascrea pada Kirana. Kirana mengangguk paham.

"Dan ia sangat cantik" tambah Sui.

"Hmm, apakah ia ada hubungan dengan Reynald juga?" Tanya Kirana lagi.

Sui dan Yuna terkejut dengan pertanyaan Kirana. Mereka melihat kearah Raizel dan Seira. Raizel yang mendapat tatapan bertanya dari Sui dan Yuna yangbjuga terlihat ingin tahu malah mengabaikan mereka. Mau tak mau Seiran lah yang menjawab pertanyaan itu.
"Tidak ada, mereka tidak ada hubungan apapun. Kami semua berteman. Pertemanab dikalangan bangsawan"

Mendapat jawaban dari Seira, Yuna dan Sui mengangguk paham. Sedangkan Kirana menundukkan kepala menyembunyikan senyum kecilnya.

Walaupun ia belum bertemu dengan orang yang bernama Lascrea itu, ia sangat yakin bila wanita yang bernama Lascrea itu sangat cantik. Lihat aja kecantikan Seira, bila Sui mengatakan wanita cantik maka wanita itu benar-benar cantik. Apalagi ia berasal dari kalangan bangsawan, tidak menutup kemungkinan bila Reynald menjalin hubungan dengan Lascrea. Tapi tunggu, kenapa ia memiliki pemikiran seperti ini? Reynald kan bukan siapa-siapanya. Kirana menggeleng kepala nya seolah bisa menghilangkan pemikiran anehnya itu.

Baru kali ini ia merasakan keanehan ini. Ia tidak pernah merasakan perasaan aneh yang dirasakannya. Ia terus bertanya dalam hatinya dan kemudian mengabaikannya seolah tidak terjadi apa-apa.

*
*
*
TBC

Hallo hallo,
Maaf ya updatenya lama. Saya disibukkan dengan kerjaan saya. Hiks.. padahal saya ingin updatenya cepat. Belum lagi sinyal ditempat saya parah banget, kadang saya sering banting hp saya karena sulit dapat sinyal. Soalnya saya masih pulang kampung, belum balik ke surabaya.

sekali lagi maafkan saya atas keterlambatan updatenya yaahhh...

See you guys..
nantikan part selanjutnya yah, bila tak ada halangan, semoga updatenya cepat.

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

370K 6.1K 79
A text story set place in the golden trio era! You are the it girl of Slytherin, the glue holding your deranged friend group together, the girl no...
820K 50.1K 115
Kira Kokoa was a completely normal girl... At least that's what she wants you to believe. A brilliant mind-reader that's been masquerading as quirkle...
237K 2.9K 34
"You ain't leaving until you suck my cock Y/n." he said with deep voice holding her hair tightly... ~𝒔𝒆𝒙 𝒔𝒄𝒆𝒏𝒆𝒔 ~𝒔𝒎𝒖𝒕 𝒘𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 ~𝒆...
129K 2.5K 43
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...