I'm Sorry brother (Another St...

By Livybabykana

26.3K 1.8K 209

Bagaimana bila ternyata kakak Rai tidak tertidur selamanya, namun tertidur sementara sama seperti Raizel yang... More

Prolog
(01) Dunia Manusia
(02) Pertemuan
(03) Memory
(04) Sekolah
(05) Kirana Han & Karina Han
(06) Senang Berkenalan denganmu Rey
(07) Master (bagian 1)
(08) Master (bagian 2)
(09) Keakraban
(10) Masa Lalu Leonardo (bg.1)
(11) Masa Lalu Leonardo (bg 2)
(12) Perkataan Kirana
(13) Kedatangan Muzaka
(14) Blood Stone (flashback)
(15) Pertempuran (flashback)
(17) Rahasia Raizel
(18)Lamunan Reynald
(19) Game centre
(20) Kekuatan asing
(21) Caterina
(22) Caterina part 2
(23) pertemuan tak terduga
(24) Forgive me, Caterina
(25) Rencana Liburan
(26) Rumah Kirana Karina
27.Bukan dia
28. Liburan dan keanehan

(16) Pertempuran (Flashback)

565 54 3
By Livybabykana

Cuplikan sebelumnya

Airmata Raina tambah mengalir deras. Perlahan kerlip cahaya merah keluar dari tubuh Edward yang berada dipelukan Raina. Semakin lama semakin banyak dan tubuh Edward menghilang seiring dengan cahaya merah yang keluar dari tubuhnya. Ia telah tidur selamanya.

"Edddwaaarrdddddd"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Raungan Raina memenuhi ruangan, tangis pilunya membuat suasana tambah menyedihkan. Tak ada satupun yang berani beranjak dari tempatnya, termasuk kelvin dan Vranco.

Kelvin masih shock atas perbuatannya, ia tak menyangka telah membunuh sahabatnya. Ia melihat tangannya yang telah menancapkan soul weapon ke tubuh Edward.

Sedangkan Vranco hanya tersenyum sinis akan kematian Edward. Matanya teralihkan pada blood stone yang tiba-tiba bersinar terang, menandakan kesempurnaan blood stone. Bulan merah perlahan kembali seperti semula berwarna kuning keemasan. Berakhirnya bulan merah dan kematian Edward telah menyempurnakan kemurnian blood stone.

Tampak blood stone yang berwarna merah terang berputar pada porosnya, siapapun dapat merasakan kalau blood stone memiliki kekuatan besar yang tak dapat tertandingi.

Raina tak memperdulikan apa yang terjadi pada blood stone, ia masih berduka atas kepergian Edward yang tidur selamanya.
Tiba-tiba saja dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia bangkit dan berdiri ditempat ia berdiri di awal mula.

Semua yang menyaksikan blood stone yang masih memancarkan sinar merah tak ada yang menyadari Raina yang telah kembali pada posisinya.

Blood stone semakin cepat berputar, sinar perlahan meredup dan menampak batu yang berwarna merah menyala. Semua yang menyaksikannya barulah menyadari bahwa yang menghilangkan sinar pada blood stone adalah Raina yang tampak memusatkan energinya pada blood stone. Raina mengucapkan mantra perlindungan pada Blood stone. Mantra tersebut berguna agar Blood stone hanya bisa digunakan oleh Keturunan Noblesse.

Vranco yang menyadari apa uang akan dilakukan Raina segera mengambil tindakan yaitu dengan menyerang Raina menggunakan soul weaponnya. Namun, kekuatan Vranco tidak dapat melukai Raina, karena Raina saat ini dilingkupi oleh kekuatan Blood stone.

Vranco panik, bila ia tidak dapat menghentikan tindakan Raina maka apa yang direncanakan selama ini akan sia-sia. Dia mengalihkan tatapannya pada Tiara yang masih berdiri ditempatnya tanpa bisa melakukan apapun.

"Tiara, ayo hentikan Raina. Bila ia berhasil meredam kekuatan blood stone, maka akan sia-sialah apa yang telah kita lakukan" Vranco segera membisiki Tiara untuk menghentikan Raina.

"Ta ta tapi.." Tiara tergagap ragu.

"Apalagi yang kau ragukan, bukankah kau ingin menyelamatkan anakmu? Hanya blood stone itulah satu-satunya cara untyk menyelamatkan anakmu, ayo bunuh dia" Vranco membujuk Tiara kembali.

Tiara yang mendengar vranco menyebut-nyebut anaknya segera mengambil tindakan. Dikeluarkan sebilah belati yang telah dimantrai dan memiliki racun yang sangat mematikan dari balik jubah yang dipakainya. Ia tau kalau Raina tak bisa dibunuh dengan mudah, bila ia menyerang dengan soul weaponnya maka tak akan memiliki efek apapun karena ia akan dilindungi blood stone. Blood stone hanya berefek pada kekuatan besar, namun tidak dengan belati biasa yang tak memiliki kekuatan apapun.

Tiara berjalan perlahan mendekati Raina yang memejamkan matanya dan memfokuskan kekuatannya pada blood stone. Perlahan ia semakin dekat pada Raina, belati yang berada pada genggamannya bergetar pelan. Ia ragu akan keputusannya, tapi ia harus melakukannya.

Raina sebenarnya menyadari akan sahabatnya yang mendekatinya dan berniat melukainya. saat Tiara berdiri tepat dibelakangnya, dengan cepat ia menancapkan belati ditangannya pada tubuh Riana tepat dijantungnya, Raina menyemburkan darah dari mulutnya, namun ia tetap berdiri pada posisi karena Blood stone. Raina membuka matanya yang sebelumnya terpejam.

"Kau tau kalau aku sangat menyayangimu dan keluargamu" Raina berbicara terbata. Kemudian ia melanjutkan perkataannya "Sampaikan maafku pada Tina karena aku tak bisa memenuhi janjiku untuk mengajarinya merajut seperti yang kujanjikan, dan sampaikan maafku padanya karena aku tak bisa melihat ia dewasa" Raina memejamkan matanya memutar kenangan dirinya dengan anak sahabatnya. Ia mendengar tangisan  Tiara dibelakangnya sambil bergumam kata maaf berulangkali, Raina melanjutkan perkataannya lagi.  "Dan katakan padanya kalau aku menyayanginya"

Perlahan kerlip cahaya merah keluar dari tubuh Raina, tatapannya menyiratkan kesakitan yang amat sangat. Tiara melihat kerlip merah yang keluar dari tubuh Raina segera panik, ia berteriak berkali-kali memanggil nama Raina. Raina terjatuh dipelukan Tiara yang menangis keras.

Sebelum Raina menghilang, Raina sempat melihat dikejauhan, Reynald berdiri dengan menggendong adiknya yang tertidur dipunggungnya menatap ia dengan sedih. Reynald menatap Raina dengan air mata yang mengalir dipipinya. Raina tersenyum menatap Reynald dengan terbata dan tanpa suara Raina berkata "ingat nak, mama menyayangi kalian" setelah perkataannya berakhir, Raina menghilang dipelukan Tiara yang masih menangis.

Reynald berdiri terpaku ditempatnya tanpa bisa melakukan apapun. Air mata terus mengalir deras, ia menyaksikan sendiri dihadapannya akan kematian kedua orang tuanya. Dari tempatnya berdiri ia tak mampu melakukan apapun, karena ditempat ia berdiri terpasang penghalang tak kasat mata. Ia tau pasti mamanya yang memasang penghalang itu. mamanya melihat masa depan yang terjadi saat ini, hingga ia memasang penghalang ini agar Reynald tidak ikut bertarung.

Sebenarnya Sejak ayahnya akan dibunuh, Reynald telah berdiri dan berteriak untuk memperingatkan ayahnya untuk menghindari serangan Kelvin yang ingin melukainya. Namun, karena keberadaan penghalang yang diciptakan Raina, ia tak dapat melakukan apapun.

Ia hanya dapat menangis sambil memukul-mukul penghalang tak kasat mata yang menghalangi dirinya. Adiknya yang berada dipunggungnya tidak merasa terganggu akan tindakan kakaknya karena Reynald terlebih dahulu telah mengistirahatkan Raizel tanpa terganggu akan keadaan apapun, sehingga ia dapat beristirahat dengan leluasa.

Menghilangnya jasad Raina telah menghilangkan penghalang yang berada di hadapan Reynald. Ia masih berdiri terpaku ditempatnya. Air matanya mengalir deras tanpa bisa ia hentikan.

Tiara masih menangis dengan penuh penyesalan ditempat menghilangnya Raina. Kelvin masih berdiri dan menatap kejadian dihadapnnya dengan penuh penyesalan. Vranco berdiri ditempatnya dengan senang. Sedangkan yang lain masih berdiri terpaku ditempatnya masing-masing atas kejadian yang ada dihadapan mereka.

Blood stone masih berputar ditempatnya mengeluarkan kerlip sinar perlahan. Vranco perlahan mendekati blood stone dan menatapnya kagum. Saat ia akan menyentuh blood stone, tiba-tiba blood stone bergerak dari tempatnya menuju ke satu arah dimana Reynald berdiri.

Reynald mengendalikan blood stone sehingga blood stone berada tepat diatas tangannya, melayang tanpa bersentuhan tangan Reynald.

Vranco tersentak kaget dan menggeram marah karena benda yang diinginkannya beralih kepada anak dari musuhnya.

"Benda ini milik adikku, kalian tak berhak memilikinya" Reynald menggeram marah.

"Berikan benda itu, anak sialan. Atau aku ak-" perkataan Vranco dipotong oleh Reynald.

"Atau apa? kau ingin menghancurkan aku seperti yang kau lakukan pada orang tuaku?" Mata Reynald berkilat menandakan kemarahan yang amat sangat.

"Hahaha, kau pintar. Jadi berikan blood stone padaku" kata Vranco dengan marah.

"Silahkan ambil" Reynald menyeringai menatap Vranco. Tanpa diduga Reynald mengendalikan bloid stone dan menyerang vranco dengan kekuatan blood stone.

Vranco mengelak dan melompat mundur. Serangan Reynald membakar tempat vranco berdiri sebelumnya

Vranco menggeram marah. Vranco berteriak menyuruh sekutunya untuk menyerang Reynald, hanya Tiara dan Kelvin yang tidak menyerang. Mereka berdua masih terpaku ditempatnya tanpa berniat melihat kearah Reynald.

Reynald tersenyum sinis dan kembali menyerang para sekutu Vranco dengan kekuatan Blood stone.

Reynald masih berdiri tenang dengan blood stone yang masih melayang diatas tangannya.Blood stone yang berada pada kendali Reynald, terus mengeluarkan kekuatannya menyerang Vranco dan sekutunya yang tampak kewalahan.

Tiba-tiba Raizel yang berada dipunggung Reynald bergerak perlahan seperti akan terbangun. Reynald tersentak kaget dan melihat kearah belakang. tatapan Reynald yang teralihkan pada Raizel, menghentikan serangan Blood stone ditangannya.

Kesempatan tersebut diambil oleh Vranco dan sekutunya. Segera mereka menyerang Reynald secara bersamaan. Reynald yang menyadari akan hal itu segera menghindar dari serangan yang dilancarkan Vranco dan sekutunya.

Blood stone masih setia berada ditangannya. Reynald sempat panik karena ia mengkhawatirkan keadaan Raizel yang bergerak gelisah dipunggungnya. Fokusnya terpecah, ia bingung apakah ia harus melawan dan menghancurkan musuh yang telah membunuh kedua orangtuanya atau melarikan diri menyelamatkan adiknya. Selama beberapa saat ia masih berdiam diri ditempatnya.

Tiba-tiba dihadapan Reynald berdiri dua orang yang telah membunuh kedua orang tuanya, mereka berdiri membelakangi Reynald. Reynald sempat kaget, Namun kekagetan itu tak bertahan lama.

"Pergilah dan selamatkan diri kalian" Kelvin berbicara tanpa melihat kearah Reynald.

Reynald menatap punggung kedua orang yang telah membunuh orangtuanya.
"Apa maumu" Reynald berkata sinis.

"Pergilah Reynald dan selamatkan Raizel, maafkan Aunty. Aunty telah terpengaruh akan perkataan Vranco. Tina sedang sakit dan Aunty tak bisa menyembuhkan Tina. Vranco bilang hanya Blood stone yang dapat menyembuhkan Tina. Aunty gelap mata hingga membunuh mamamu, Maafkan Aunty" Tiara menjelaskan alasan dibalik krikutsertaanya dalam rencana Vranco.

reynald masih diam ditempatnya, mencerna perkataan sahabat mamanya tersebut.

"Maafkan paman Reynald, paman telah buta akan kekuatan hingga menginginkan kekuatan Blood stone, paman sempat iri dengan kekuatan yang dimiliki papamu. Hingga paman gelap mata dan berani membunuh papamu. Tapi ketahuilah Reynald, paman menyesal. Paman benar-benar menyesal. Maafkan paman Reynald" Kelvin juga menjelaskan alasan ia ikut serta dalam rencana Vranco.

Reynald menggeram marah.
"Kalian adalah kepala keluarga, kenapa kalian berpikiran pendek seperti ini. Asal kalian tau, papa dan mama pasti akan membantu kalian sebisa mungkin mengatasi masalah kalian. Dan kau paman, hanya karena kekuatan paman membunuh ayahku, sekarang coba paman pikir, apa saja yang kalian lalui bersama sampai saat ini. Dan paman tau sendiri, kedua orang tuaku lebih memilih untuk menjadi makhluk biasa tanpa kekuatan." Reynalf berbicara dengan penuh amarah. "Aku kecewa padamu paman, padahal aku sangat mengagumi dirimu dan kau adalah panutanku lebih dari ayahku sendiri" kata reynald lirih.

Kelvin tersentak atas perkataan Reynald. Air matanya mengalir dan ia menunduk dalam-dalam. "Maafkan paman Reynald, maafkan paman"

"Sudah cukup adegan memuakkan ini" teriak Vranco sambil menyerang Reynald dengan soul weaponnya. Namun, kekuatannya ditangkis oleh Kelvin.

"Pergilah Reynald" kata Kelvin lagi.

"Tidak" Tegas Reynald.

"Ingatlah akan Raizel, Reynald" Tiara mengingatkan Reynald.

Raut wajah Reynald berubah lunak.
"pergilah dan lindungi Raizel, dan Aunty mohon lindungi Tina. Aunty tau, Aunty tak pantas meminta pertolongan padamu. Namun, saat ini Aunty hanya percaya padamu, Reynald. Katakan padanya kalau Aunty menyayanginya. Sekarang pergilah. Bawalah Blood stone, jangan sia-siakan perjuangan kedua orangtuamu" kata Tiara dengan posisi siap bertarung.

"Tak akan aku biarkan kalian lolos. Serang" perintah Vranco.

Reynald bersiap untuk melarikan diri. Namun sebelumnya ia menyerang salah satu sekutu Vranco dengan Blood stone dan menewaskan orang itu.

Reynald berdiri dipintu keluar ruang suci. Ia berbalik dan melihat kedua sahabat orang tuanya bertarung melawan Vranco dan sekutu Vranco yang telah tinggal seorang.

Tiara berhasil membunuh sekutu Vranco dengan menancapkan anak panahnya yang merupakan perwujudan soul weaponnya tepat dikepala musuhnya. Namun, Tiara juga terluka dengan tombak yang menancap diperutnya. Setelah sekutunya menghilang dalam kerlip cahaya merah, Tiara mendongakkan kepalanya dan menatap langit. Ia berkata lirih "maafkan aku sahabatku, maafkan aku. Aku juga menyayangimu" kerlip merah perlahan muncul dari tubuhnya dan ia pun tertidur selamanya.

kembali pada pertarungan Kelvin dan Vranco.
"Dasar pengkhianat" Teriak Vranco marah pada Kelvin. Kelvin tidak memperdulikan perkataan Vranco dan tetap menyerang Vranco.

Tiba-tiba soul weapon Vranco yang berbentuk rantai menjerat leher Kelvin. Kelvin tercekik, saat Kelvin hampir putus asa akan rantai yang membelit lehernya, Kelvin sempat menusukkan soul weaponnya ke dada Vranco hingga menembus jantungnya. Vranco tersentak kaget dan menyemburkan darah dari mulutnya dan lukanya. Kerlip merah perlahan muncul dari tubuh Vranco, menandakan kematian yang sebentar lagi akan menjemput Vranco.

Disaat-saat terakhirnya ia berteriak melihat Reynald yang masih berdiri dipintu ruang suci "ingatlah, masalah ini belum berakhir. Musuh yang sebenarnya akan datang dan menghancurkan kalian semua kaum Noblesse. Ingat itu keparat. Ingatlah, Hahahaha" perlahan kerlip merah yang berasal dari tubuh Vranco semakin banyak dan menghilangkan Vranco dari dunia.

Reynald menatap kelvin, Ia melihat kerlip merah juga muncul dari tubuh Kelvin. Ia tau bahwa Kelvin juga akan menghilang. Kelvin menatap Reynald dan tersenyum.

Reynald menutup matanya tak sanggup bila kehilangan lagi. Namun, ia tak boleh terlihat lemah. Ia membuka matanya dan menatap pamannya "aku memaafkanmu paman, istirahatlah".

Kelvin melebarkan senyumnya mendengar perkataan Reynald. tanpa suara ia mengucapkan terimakasih pada Reynald dan perlahan ia menghilang.

Reynald menangis tanpa suara melihat kematian demi kematian orang-orang yang disayanginya. Ia menatap kearah Blood stone yang berada ditangannya dan beralih menatap adiknya yang masih tertidur dipunggungnya.

"Aku akan selalu melindungimu Raizel"

*
*
*
TBC

Continue Reading

You'll Also Like

235K 2.9K 34
"You ain't leaving until you suck my cock Y/n." he said with deep voice holding her hair tightly... ~𝒔𝒆𝒙 𝒔𝒄𝒆𝒏𝒆𝒔 ~π’”π’Žπ’–π’• π’˜π’‚π’“π’π’Šπ’π’ˆ ~𝒆...
159K 4.7K 49
matilda styles, will you be my valentine? (please reject me so i can move on) ⋆ Λšο½‘β‹†ΰ­¨πŸ’Œΰ­§β‹† Λšο½‘β‹† IN WHICH christopher sturniolo falls for nepo baby or...
Fake Love By :)

Fanfiction

151K 3.5K 50
When your PR team tells you that we have to date a girl on the UCONN women basketball team and you can't say no to it... At first you don't think too...
1.7M 57.9K 71
In which the reader from our universe gets added to the UA staff chat For reasons the humor will be the same in both dimensions Dark Humor- Read at...