I'm Sorry brother (Another St...

By Livybabykana

26.3K 1.8K 209

Bagaimana bila ternyata kakak Rai tidak tertidur selamanya, namun tertidur sementara sama seperti Raizel yang... More

Prolog
(01) Dunia Manusia
(02) Pertemuan
(03) Memory
(05) Kirana Han & Karina Han
(06) Senang Berkenalan denganmu Rey
(07) Master (bagian 1)
(08) Master (bagian 2)
(09) Keakraban
(10) Masa Lalu Leonardo (bg.1)
(11) Masa Lalu Leonardo (bg 2)
(12) Perkataan Kirana
(13) Kedatangan Muzaka
(14) Blood Stone (flashback)
(15) Pertempuran (flashback)
(16) Pertempuran (Flashback)
(17) Rahasia Raizel
(18)Lamunan Reynald
(19) Game centre
(20) Kekuatan asing
(21) Caterina
(22) Caterina part 2
(23) pertemuan tak terduga
(24) Forgive me, Caterina
(25) Rencana Liburan
(26) Rumah Kirana Karina
27.Bukan dia
28. Liburan dan keanehan

(04) Sekolah

956 78 11
By Livybabykana

Cuplikan sebelumnya

"Waahhh, sekolah pasti tambah heboh" kata Ikhan.
Yuna dan Sui membenarkan perkataan ikhan namun masih memandang Raizel dan Reynald bergantian.

"Yasudah, ayo berangkat" ajak Shinwu

Ayo...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ditengah perjalanan tak henti-henti tatapan kagum dilayangkan kepada dua makhluk indah ciptaan tuhan yang terlihat sempurna.

Saat mendekati sekolah banyak siswa yang menatap mereka terpeaona. Semua siswa yang mengenal Raizel terheran-heran siapa laki-laki yang mirip dengannya tersebut!.

Sesampainya disekolah mereka langsung masuk ke dalam kelas dengan diiringi tatapan kagum dari setiap siswi.

Saat ingin memasuki kelas, tiba-tiba Tao berlari mendekat kepada Reynald dan Raizel.

"Hosh hosh, Raizel, Reynald kalian diminta ke ruang kepala sekolah" Tao berkata sambil tersengal-sengal karena kelelahan berlari.

Raizel dan Reynald saling berpandangan. "Tunjukkan jalannya" kata Reynald pada Tao.

"Mari saya tunjukkan"

.
.
.
Di ruang kepala sekolah, Raizel dan Reynald duduk di sofa sambil mendengarkan penjelasan Frankeinstein.

"Tuan Reynald, nanti anda tidak berada dikelas yang sama dengan tuan Raizel, kelas anda berada disamping kelas tuan Raizel, hal ini karena kelas tuan Raizel sudah penuh dan tak dapat menampung siswa lagi"

"Baiklah, tunjukkan saja tempatnya" kata Reynald dengan tenang.

"Dikelas nanti, tuan Reynald akan saya kenalkan dengan salah satu siswa untuk mendampingi tuan Reynald, agar tuan tidak susah untuk bertanya. Dia adalah seorang siswa yang pintar. saat ini ia lagi dalam masa pertukaran pelajar ke Jepang. Tapi tuan Reynald jangan khawatir, karena dia sudah pulang. Namun besok dia baru masuk sekolah. Jadi untuk hari ini Tuan Reynald bisa masuk dikelas bersama tuan Raizel" kata Frankeinstein. Reynald kembali mengangguk paham.

"Baiklah tuan, saya akan mengantar tuan Raizel dan tuan Reynald ke kelas"

Raizel, Reynald , dan Frankeinstein berjalan menuju ke ruang kelas Raizel. Saat itu bell sudah berbunyi dan semua siswa sudah berada didalam kelasnya masing-masing.

Frankeinstein mengetuk pintu dan pintu terbuka.

"Ah, selamat pagi pak, maaf menggangu anda" Frankeinstein berbicara dengan pak wali kelas yang terlihat sangar.

"Ada apa Pak?"

"Saya mengantar siswa baru, sebenarnya dia bukan siswa dikelas ini, namun karena pendamping dikelasnya tersebut belum masuk, maka untuk hari ini dia akan berada dikelas ini"

"Kenapa bisa begitu pak? Sepertinya dia kelihatan spesial sekali" pak wali kelas mengernyitkan alisnya menatap Frankeinstein aneh.

"Ahaha, iya pak. Dia adalah saudara Raizel. Bapak tau kan kalau Raizel siswa pindahan dari luar negeri. Nah, sekarang kakak kembar dari Raizel akan pindah kesekolah ini juga. Jadi dia butuh penyesuaian dengan kelas sekaligus dengan budaya kita" Terang Frankeinstein

"Oh begitu, baiklah. Silahkan persilahkan anak itu masuk" kata Pak wali kelas.

"silahkan masuk, saya akan tinggalkan kalian disini. Saya permisi dulu" kata Frankeinstein seraya tersenyum kepada Reynald dan Raizel, dan meninggalkan mereka.

Ketika Reynald masuk, suasana kelas jadi hening seketika. Semua siswa terperangah kaget melihat Reynald, apalagi ada Raizel disisinya. Mereka tidak menyangka kalau ada copyan dari Raizel.

"Silahkan perkenalkan dirimu"kata pak wali kelas.

"Cadis etrama di Reynald" Reynald memperkenalkan diri dengan singkat dan tenang.

Bisik bisik mulai terdengar.
"Wah.. tampannya.."
"Mirip sekali dengan Raizel"
"Ah sial, kenapa ada makhluk seperti ini lagi dikelas kita" kata siswa laki-laki.
"Aargghh, aku bingung harus ngefans sama siapa? Apakah aku harus ngefans sama Reynald? Kata fans wanita Raizel.

"SEMUANYA TENANG" pak wali kelas berteriak menenangkan kelas.

"Baik, kau bisa duduk disebelah adikmu" kata pak kepala sekolah.

Reynald menatap Raizel. Raizel pun langsung berjalan kekursi yang sudah disediakan Shinwu untuk kakaknya. Reynald ikut dibelakang Raizel.

Dikursi yang disediakan, berdiri Regis dibelakangnya. Saat Reynald akan duduk, Regis menarik kursinya dan mempersilahkan Reynald duduk.

Setelahnya Regis beralih kekursi Raizel dan melakukan hal yang sama. Setelah Raizel duduk diapun kembali kekursinya sendiri.

Para siswa yang melihatnya terkagum-kagum dan terpesona. Bahkan Reynald memperlihatkan aura yang sama dengan Raizel.

Shinwu dan Ikhan walaupun sudah melihat Reynald duluan tapi tetap saja dia menatap Reynald terkagum-kagum seperti yang lainnya. Mereka berdua masih kagum akan kesamaan antara Raizel dan Reynald.

Raizel dan Reynald hanya diam dan tenang menghadapi kelas.

"Baiklah pelajaran akan dilanjutkan" kata pak wali kelas.

tiba-tiba Raizel menggeser meja dan bangkunya mendempetkannya ke meja Reynald.

Reynald bingung menatap Raizel. "Kau harus punya buku ini jika ingin belajar" kata Raizel.
Reynald menatap Raizel tersenyum dan menepuk pelan kepala Raizel. Raizel merona senang akan perlakuan kakaknya.

"Kyaaa kyaaa"
"Ommo ommo ommo"
"Manis sekali"

para siswa siswi yang melihat adegan itu langsung berteriak kecil. Bahkan beberapa siswi ada yang lebay ingin pingsan. Para siswa terperangah tidak percaya melihat Raizel merona malu, membuat mereka semakin terpana akan akan kakak beradik tersebut walau disertai rasa iri.

Aahhhh... indahnya dunia bisik para siswi.
Pak wali kelas hanya bisa diam menahan geram akan kedua murid kembarnya.
Grrrr...

****

Saat waktunya istirahat. Shinwu dan Ikhan mendekat pada Raizel.

"Hei ayo ke kantin" ajak Shinwu yang merangkul Ikhan.

"Kantin?" Reynald menatap shinwu dan ikhan bingung.

"Itu tempat para siswa makan siang" ikhan menjwlaskan pada Reynald sambil menaikkan kacamatanya.

Reynald mengangguk mengerti. Namun ada yang mengganggunya, kenapa dari tadi dia dikelilingi para wanita dan mereka memegang benda yang dapat mengeluarkan cahaya berulang kali.

"Raizel, apa yang dilakukan para wanita itu? Benda apa yang dipegangnya?" Tanya Reynald.

"Mereka sedang mengambil foto dengan handphone"

Reynald menatap Raizel fak mengerti "foto?, handphone?, apakah kau memilikinya juga?"

Raizel tersenyum bangga dan mengeluarkan handphonenya dari saku bajunya dan memperlihatkannya kepada Reynald.

Reynald menatap handphone yang dipegang Raizel dengan kagum.
"Sebaiknya kakak meminta Frankeinstein handphone ini juga" Reynald mengangguk.

kemudian Raizel mengambil beberapa foto dari kamera handphonenya dan memperlihatkan kepada Reynald.
"Ini yang namanya foto"

Reynald tambah takjub dengan apa yang diperlihatkan Raizel.

"Kemarikan handphonemu Rai, biar aku mengambil foto kau dan Rey" Sui tiba-tiba mendekat ke Raizel dan meminta handphone yang dipegang Raizel.

Raizel memberikan handphonenya kepada Sui. Sui langsung mengambil posisi untuk mengambil foto Raizel dan Reynald.

Cekrek ckrek

Sui mengambil beberapa foto dan setelahnya memperlihatkan hasilnya kepada Raizel. Raizel dan Reynald melihat hasil fotonya.

"Bagus" kata Reynald seraya tersenyum.

Tiba-tiba dia menyadari sesuatu.
"Rey?" reynald menatap Sui dengan pandangan bertanya.

"Ah, itu. Para siswi sepakat akan memanggil kamu dengan nama Rey. Apakah kau tidak keberatan?" Kata Sui sambil tersenyum sedangkan Yuna mengangguk membenarkan.
Yuna melanjutkan "kalau raizel kami panggdengan Rai".

Reynald mengangguk tersenyum "terserah kau saja"

"Oke, kalau gitu sepakat kalau kita manggil Reynald dengan Rey" kata Shinwu.
"Ayo kita ke kantin" ajak Shinwu berjalan keluar sambil merangkul Shinwu.
Sui dan Yuna mengikuti dibelakang mereka. Namun, tiba-tiba mereka berhenti karena merasa Rai dan Rey tidak mengikuti mereka.

"Rai Rey, kau tidak ikut?" Tanya Ikhan. Seira dan Regis juga tidak ikut karena Rai tidak ikut.

"Kami akan mentraktirmu Ramyeon" teriak Yuna.

Sreett
Raizel langaung berdiri dari tempat duduknya mengagetkan Reynald. Reynald yang bingung kemudian ikut berdiri diikuti Seira dan Regis.

melihat Raizel yang berdiri Yuna, Sui, Ikhan dan Shinwu tersenyum senang karena berhasil mengajak Rai. Kemudian mereka langsung berjalan kekantin.

Raizel mengikuti Shinwu cs dan diikuti kakaknya serta Seira dan Regis.
.
.
.
Dikantin, suasananya tidak jauh berbeda saat Reynald memasuki kelas tadi pagi.

Mereka tidak menyangka akan kehadiran satu lagi makhluk yang mendekati kesempurnaan seperti Raizel. Dan makhluk itu duduk disebelah Rai dengan keanggunan yang sama.

Bisik-bisik pun tak terhindari lagi.

"Hei, siapa itu?"
"Tampan sekali, mirip dengan Rai"
"Kyaaa, aku tidak menyesal masuk sekolah ini"
"Ya ampun, meleleh"

Dan masih banyak bisik-bisik lainnya.

"Ini Ramyeon kalian, aku yang traktir sebagai ucapan selamat datang untuk Rey" kata Sui seraya mengangsurkan Ramyeon yang dipesannya.

"Ayo Rey, silahkan dimakan. Kau sudah pernah makan Ramyeon? Kata Ikhan. Reynald mengangguk tersenyum bangga sekaligus meremehkan pertanyaan Ikhan.

"Jangan bilang kau diajari makan oleh Rai" kata Yuna
Kembali Reynald mengangguk bangga sambil melihat ke adiknya yang tampak merona.

"Wahhh.. jadi kau akan menunggu mienya sampai mengembang?" tanya Sui.

"Mengembang?" Tanya Rey bingung

"Maksudnya mienya jadi bertambah" jelas Shinwu.

Reynald yang paham langaung tersenyum mengangguk.

Ikhan, shinwu, yuna dan Sui menatap Rai dengan tatapan horor.
Kenapa dia melakukan hal itu kepada semua kenalannya batin mereka.

Sedangkan Rai yang menjadi objek pembicaraan mereka hanya diam dan menunggu Ramyeonnya dengan tenang.

*****

Setelah sekolah usai, Raizel dan Reynald diikuti Seira dan Regis langsung menuju ruang kepala sekolah tempat dimana Frankeinstein berada.

dijalan menuju ruangan kepala sekolah mereka berpapasan dengan Rael. Rael yang melihat Raizel dan Reynald langsung membungkukkan badannya.

"Tuan Reynald, tuan Raizel" sapa Rael.

Reynald dan Raizel mengangguk membalas sapaan Rael.

"Apakah Frankeinstein berada diruangannya?" Tanya Reynald

"Ya tuan, dia ada diruangannya sedang berbicara dengan salah satu siswa" kata Rael.
"Mari saya antar tuan kesana"

Reynald mengangguk dan kembali berjalan menuju ruangan kepala sekolah diikuti dengan Raizel, Seira dan regis serta Rael.

tok tok tok

Rael mengetok pintu.

"Masuk" suara Frankeinstein terdengar dari dalam.

Rael masuk keruangan terlebih dulu.

"tuan Frankeinstein. tuan Reynald dan tuan Raizel datang" kata Frankeinstein.

"oh pas sekali, suruh mereka masuk"

"Silahkan tuan" Rael mempersilahkan mereka masuk.
Reynald memasuki ruangan diikuti Raizel, Seira dan Regis.

Saat masuk kedalam Ruangan Reynald melihat seorang wanita yang membelakanginya dan disinari oleh cahaya matahari dari jendela yang tedapat dibelakang meja Frankeinstein.

Saat siswi itu membalik, Reynald membeku terpana akan gadis yang berdiri disana.

Sang gadis tersenyum dan membungkukkan badannya.

"Anneyonghaseyoo"

.
.
.
.

Tbc

Hayooo
Siapa yaa gadis itu? Kenapa Reynald bisa terpesona pada gadis itu?

Nantikan di next chapter yaa..

Continue Reading

You'll Also Like

1M 34.7K 62
π’π“π€π‘π†πˆπ‘π‹ ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 π–π‡πˆπ‚π‡ jude bellingham finally manages to shoot...
163K 4.8K 51
matilda styles, will you be my valentine? (please reject me so i can move on) ⋆ Λšο½‘β‹†ΰ­¨πŸ’Œΰ­§β‹† Λšο½‘β‹† IN WHICH christopher sturniolo falls for nepo baby or...
557K 20.1K 95
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! πŸ˜‚πŸ’œ my first fanfic...
360K 21.4K 77
Y/N L/N is an enigma. Winner of the Ascension Project, a secret project designed by the JFU to forge the best forwards in the world. Someone who is...