ALLAH, AKU, DAN KAMU

Από Dekinsar

1.1M 47.2K 3.7K

[DITERBITKAN] Muhammad Ryan Levin hadir di kehidupan Rere bagai oasis. Ketika Rere tahu lelaki setaat Ryan ak... Περισσότερα

Pemain AADK
1. Kenalkan
2.Hijrahku
4.Perjodohan
5. Keluargamu
6. Jodoh ituu...
7. Ku pilih dia
8. Pernikahan
9. Membangun Keluarga
JUST INFO
10. Kepergian
11. Pintu Untukmu
12. 2 Hati
13. Jangan sakiti dia
14. Hammas
15. Kenyataan Pahit
Q & A
16. Suatu Kebenaran
17. Hati yang patah
18. Rindu
19. Bercerai ?
20. Surat keputusan
21. Lelaki itu
22. do'a ku untukmu
23. Nikahi dia
24. Secerca Cinta
Mohon Maaf
25. Kepergian
Bantu Doa
26. Sebuah kehampaan
27. Anugerah
GRUP
28. New Home
minta pendapat ya 😊
29. Dan Lagi
30. Tangis kehilangan
31. Kenapa begitu jahat
info info update
32. Kehilangan kepercayaan
33. Akan kah kembali ?
34. Sebuah keyakinan
yahh :(
cuplikan episode
Vote Cover
hallo
OPEN PRE-ORDER
Apasih kelebihannya ?
E-Book
Tersedia di shopee

3.Kata Orang

42.4K 1.8K 9
Από Dekinsar

Rere Povs

Aku berjalan menelusuri lorong kampus.

"Huh kesel juga kalau gak ada temen kayak gini"

Aku mendengus kesal, biasanya kan aku selalu ditemani anggie atau nggak dito. Tapi kali ini mereka berdua sama-sama ada kelas.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi kekantin saja.

"Mbak imah jus mangganya 1 yaa" ucapku kepada mbak imah si pelayan kantin kampusku.

"Woalahh, iki mbak rere toh? Kok beda toh mbak sekarang? Tambah alim gini toh ya" mbak imah menatapku dengan kagum.

"Ah, mbak imah bisa aja" aku tersipu malu.

"Cocok gak mbak?" Lanjutku.

"Healah, ya cocok toh mbak rere. Tambah cantik, adem liatnya"

"Ah mbak imah" aku hanya terkekeh pelan dengan ucapan mbak imah barusan.

"Yowes, saya bikinin jusnya dulu ya mbak rere. Tunggu sebentar"

Akupun hanya mengangguk tanda meng-iyakan ucapan mbak imah.
Aku mengedarkan pandanganku keseluruh kantin.
Masih tampak sepi, mungkin karena memang jam segini banyak kelas yang sedang berlangsung.

"Iki mbak rere jusnya, dijamin top markotop" ucap mbak imah sembari menyodorkan segelas jus pesananku.

"Oke mbak, makasih yo" ucapku sembari tersenyum manis.

Mbak imahpun kembali melayani pembeli yang lain.

Aku melihat dua orang yang duduk didekatku sedang memperhatikanku.
Hmm.. aku merasa sedikit risih dibuatnya.
Aku melihat dua wanita itu menatapku dengan tatapan mengintimidasinya.

"Ada apa?" Tanyaku akhirnya karena sudah sangat tidak nyaman ditatap seperti ini.

"Kok kamu penampilannya jadi kayak gitu sih?" Celetuk salah satu wanita diantara mereka berdua.

"Iyah, KAYAK IBU IBU tau nggak" timpal wanita disebelahnya.

"Oh em to the gi..OMG, mereka siapa bisa bilang aku mirip ibu-ibu ih" gumam hatiku kesal.

Aku menghembuskan nafas pelan.

"Gakpapa, style baru aku" ucapku mencoba tenang dan tetap sabar.

"Ya ampun ree, bagusan juga biasanya. Kamu tau gak, kamu tuh mirip ibu ibu. Keliatan tua, ih gak banget deh" Ucap wanita itu.

"Iyah, mana style kamu yang keren kayak dulu. Lihat nih style kita keren! Gak kayak ibu ibu punya anak 5 gitu" timpal temannya.

Ubun-ubunku rasanya sudah benar-benar memanas.
Tidak tahan mendengar celaan kasar 2 mahluk astral itu.

"Eh tante-tante, ngaca dong! Style kalian tuh gak jelas! Mana ada baju warna kuning, rok warna merah, jilbab warna ijo stabilo.. kalian tuh muslimah apa Mutan X-men hah!Jangan jangan setan ya kalian berdua" Ucapku ketus dan penuh emosi.

"Eh rere, jaga ya omongan kamu! Ini tuh style. Gak kayak kamu ibu-ibu!!"

Mereka menekankan kata-kata IBU-IBU dengan sangat jelas.

"Biarin aja ibu-ibu dari pada kayak kotak Crayon berjalan!!" Aku pun segera pergi meninggalkan kantin.

"Mbak rereee, ini belom dibayarr" teriak mbak imah tapi tidak ku gubris sama sekali.

**********

Aku duduk dikursi taman, masih dengan 1000 rasa kesal mengingat kejadian barusan.

"Assalamualaikum, rere?" Ucap seorang wanita yang langsung membuatku membalikkan tubuhku.

"Waalakumsalam warahmatullah, anggie.. udah selesai kelasnya?" Tanyaku saat melihatnya sudah berdiri didekatku.

"Alhamdulilah sudah re, kamu kenapa re? Ada yang terjadi?" Tanya anggie yang nampaknya langsung bisa membaca raut wajahku.

Aku menghembuskan nafasku dengan kasar.

"Iya ngii, aku kesel banget sama orang dikantin tadi" jelasku sembari mengingat kejadian barusan.

Ku ceritakan seluruh kejadian barusan, dan aku hanya mendengar anggie terkekeh geli.

"Apanya yang lucu sih ngii?" Tanyaku kesal.

Anggie menghentikan tawanya.
Kini dia menatapku dengan sangat serius.

"Istighfar ree" ucapnya datar sambil memalingkan wajahnya.

"Astaghfirullah" ucapku akhirnya.

"Maaf ya aku tertawa, habisnya kamu juga sih. Masa iya dia kamu samain sama mutan X-Men sih" anggie kembali terkekeh geli.

"Habis dia ngeselin ngii" ucapku kesal.

"Rere sayang, gak boleh gitu lagi ya. Sebagai muslimah kita gak boleh gitu" ucap anggie sembari tersenyum manis kearahku.

"Tapi kan mereka yang mulai ngii" ucapku masih sama kesalnya.

"Ree, semakin kita mengenal al-qur'an justru harusnya semakin lembut lisan kita. Bukan semakin pedas" anggie menatapku dengan sayang.

"Lidah lebih tajam dari sebilah pedang loh re, kamu tau kan?" imbuhnya.

Aku hanya mengangguk tanda mengerti dan anggie kembali tersenyum kearahku.

"Ngii..ngii.. kamu tau kak ryan gak? Ituloh yang tadi" ucapku sembari mengedipkan sebelah mataku.

"Oh pak ryan..."

"Kok pak sih ngii?" Tanyaku bingung.

"Dia dosenku ree" ucap anggie gemas.

"Ih serius, ya ampun aku pindah jurusan aja deh" ucapku genit dan bersemangat.

"Ya ampun dasar sahabatku ini, kalem ree..kaleemm"

"Dia ganteng banget ngiie" ucapku makin gemas mengingat wajah tampan ryan.

"Iya iyaa deh, yaudah yuk pulang" ucap anggie sembari menarik tanganku lembut dan langsung ku ikuti langkahnya.

***********

RYAN POVS

Pagi ini aku sedang asik mengintai kelas yang terdapat seorang bidadari didalamnya.

"Ya allah ampuni aku" ucapku frustasi mengingat tingkahku barusan.

Aku meletakkan sebuket bunga mawar pink dan aster diatas meja wanita yang berhasil mengalihkan duniaku.
Ya, siapa lagi kalau bukan anggie.

Aku melihatnya berjalan memasuki kelas dengan santai.

"Mashaallah, cantiknya" gumamku saat melihat ia yang datang dengan balutan jilbab syar'i berwarna hazel yang memikat mataku.

Sungguh, dari apa allah menciptakannya hingga bisa seindah itu.
Aku melihat ia mengangkat alisnya. Kurasa dia sudah sadar dengan kehadiran sebuket bunga diatas meja miliknya.

Aku melihatnya mengangkat bunga itu dan menghirup aromanya.
Ya, dia sangat cantik saat itu.
Ku raih ponselku dan segera ku ambil sebuah foto dari jarak yang cukup jauh.

Ilustrasi foto anggie.

Ku lihat anggie menatap secarik kertas yang memang ku selipkan diantara buket bunga itu.

-Tetaplah menjadi bidadari, anggie-

-M.R.L-

Ya, kurang lebih begitulah isi secarik kertas yang ku berikan padanya.
Aku melihat dia mulai bertanya kepada sahabat-sahabatnya siapa gerangan yang mengirim buket bunga itu.
Aku hanya tersenyum dari kejauhan, mengambil sebuah foto dirinya dan melangkah pergi.

Ilustrasi foto saat anggie bingung.

*******

Rere Povs

Aku menuruni tangga rumahku dengan malas, aku tidak kuliah hari ini karena libur.
Aku hanya mengenakan dress bunga-bunga berwarna biru dongker dan sebuah jilbab berwarna biru laut.

Ilustrasi pakaian rere.


"Assalamualaikum ree" sapa anggie yang sudah berdiri dihadapanku dengan senyum cerianya.

"Waalaikumsalam warahmatullah, anggie" pekikku senang, ku fikir hari ini akan membosankan. Tapi untung aja ada anggie datang.

"Ree, aku tadi dapet sebuket bunga" ucapnya girang sembari berjalan kearahku.

Ekspresi bahagia anggie.

"Ih dari siapa nggiii? Cieee" godaku kearah anggie.

"Aku gak tau ree, tiba-tiba aja bunga ini udah ada dimeja kuliah aku" jawabnya sembari cemberut.

"Ih ada suratnya ya ngiie" ucapku saat melihat sebuah kartu yang terselip diantara bunga-bunga itu.

"Iya nih ree" anggie segera memberikan surat itu kearahku lalu aku segera membacanya.

Aku terkekeh geli membaca surat untuk anggie.

"Oh dia sow sweet sekali ngii" ledekku kearah anggie.

Aku melihat wajah anggie langsung merona merah tidak karuan.
Hey, tidak biasanya anggie begini.
Biasanya dia selalu cuek dengan kiriman bunga, makanan, bahkan mungkin jika dikirimi bom dia juga akan cuek.. hmm entahlah.

"MRL ? Hmm siapa yaa" gumamku makin menggoda anggie.

Anggie hanya diam dan menyembunyikan wajar merahnya.

"Wahh wahh ada yang jatuh cinta entah sama siapa nihhh" ledekku dan anggie langsung mencubit lenganku dengan gemas.

"Apaan sih ree" ucapnya malu-malu.

"Haha cieee cieee..." aku dan anggie pun tertawa bersama.

"MRL? Apa muhammad Ryan levin? Ah tidak mungkin, dia bahkan gak kenal anggie. Semoga saja bukan dia. Entah apa jadinya hatiku kalau penggemar rahasia anggie adalah ryan" gumam hatiku.

Aku tersenyum menatap anggie yang terlihat sangat bahagia.

Bersambung...
Assalamulaikum.
Mohon bantu vote dan komennya ya supaya author semangat.
Syukron:)

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

HATI YANG TERLUKA Από Rdnz

Πνευματική

159K 8.7K 35
"Jangan menikah dengan Perempuan itu! Menikahlah dengan perempuan pilihan Umi, Gus!" Syakila Alquds, sosok gadis yang kehilangan kesucian dan berasa...
118K 9.4K 38
"Yayah! Mau kan jadi Yayah benelannya Aila?" tanya Aira dengan begitu gemas. Fadhil tersenyum lembut sambil mengusap puncak kepala gadis kecil di gen...
34.5K 4.5K 74
Adeeva Humaira Laskar Khaizuran. Seorang wanita yang jauh dari kata agama dan tidak mengenal apa itu agama, selain tidak ada niat untuk berubah dia j...
GUS AZZAM Από النور

Πνευματική

4.6M 282K 60
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Hana di deskripsikan sebagai gadis nakal pembuat onar dan memiliki pergaulan bebas, menikah dengan seorang pria yang kerap...