Sasaeng Fans [EXO]

By ismi_h

507K 30.6K 1.6K

Ada dua sisi berbeda dari sang oppa. Sisi yang ada di depan layar kaca. Dan, Sisi yang ada di belakang layar... More

Teaser/Prolog
Serpihan 1
Serpihan 2
Serpihan 3
Serpihan 4
Serpihan 5
Serpihan 6
Serpihan 7
Serpihan 8
Serpihan 9
Serpihan 10
Serpihan 11
Serpihan 12
Serpihan 13
Serpihan 14
Serpihan 15
Serpihan 16
Serpihan 18
Serpihan 19
Serpihan 20
Serpihan 21
Serpihan 22
Serpihan 23
Serpihan 24
Serpihan 25 (a)
Serpihan 25 (b)
Serpihan 26 (a)
Serpihan 26 (b)
Serpihan 26 (c)
Serpihan 26 (d)
Serpihan 27 (a)
Serpihan 27 (b)
Serpihan 27 (c)
Serpihan 27 (d)
Epilog
Tao Story
Kris Story
Suho Story
Lay Story
Xiumin Story
D.O Story
Baekhyun Story
Chen Story
Chanyeol Story
Luhan Story
Kai Story (bagian 1)
Kai Story (bagian 2)
Sehun Story (bagian 1)
Sehun Story (bagian 2)
Sehun Story (bagian 3)
Via Story
Sasaeng Fans [2]
pengumuman !
Gadis dalam Almari

Serpihan 17

7.5K 517 23
By ismi_h

Serpihan 17

Hingga saat ini, denyut waktu masih mengusikku. Membawa memori dahulu ketika detikku habis bersamamu. -Youngmin-

21.55 KST

Mukkyotdon undonghwa kkeuni pullideut (Seperti membuka ikatan tali sepatu)
Jomjom morojinda (Perlahan-lahan kita menjauh)
Sarang-eui bandemareun (Lawan kata dari cinta)
Ibyori anida (Bukanlah perpisahan)
Mugwansim ida (Melainkan pengabaian)

Baekhyun langsung membuka pintu depan mobil yang terparkir di pinggiran sungai Han itu dan langsung masuk ke dalam. Nafasnya terengah akibat berlari. Meski ia sudah berlari secepat mungkin, tetap saja ia telat pada jam janjiannya dengan Taeyeon.

"Maaf. Aku latihan terlalu serius sampai lupa menjemputmu di bandara." Kata Baekhyun cepat setelah menempatan dirinya di kursi pengemudi. Taeyeon yang duduk di sebelahnya hanya diam tak merespon.

"Jaewon hyung menginginkan tarian yang bagus dariku untuk album barru, jadi aku berlatih terlalu keras." Ia coba menjelaskan kembali, mencoba membujuk Taeyeon agar tak marah dengannya. "Aku tahu aku salah. Dan aku lebih salah karena telat lagi di jam janjian kita."

Taeyeon tetap diam, tak merespon. Pandangannya bahkan tak sedikitpun melihat padanya. Baekhyun yang tak putus asa, mencoba mengeluarkan aegyo yang biasanya terbilang ampuh untuk membuat Taeyeon tak jadi marah padanya.

"Taeyeon-aaaaa...." Panggilnya dengan suara lucu. Tapi sayangnya Taeyeon tetap diam tak bergeming.

"Taenggu-yaaaa... Ayo makan... Aku sangat sangat lapar..." Baekhyun mulai melancarkan aksinya dengan bertingkah manja pada Taeyeon. Namun...

Taeyeon langsung menepis tangan Baekhyun yang tengah bergelayut manja padanya. Baekhyun terkesiap saat menyadari mata Taeyeon yang sembab. "Taeyeonaaa... Wae geura?"

Mata Taeyeon berkilat marah saat Baekhyun menanyainya 'ada apa'. Harusnya lelaki ini sudah tahu tanpa bertanya apa yang tengah terjadi sekarang.

"Apa kau selingkuh..." suara Taeyeon teredengar bergetar. Setetes cairan bening meluncur melewati pipinya.

"Apa yang sedang kau tanyakan ini?"

"Mwo? Apa kau tak pernah meng-update berita mengenai dirimu?" Taeyeon langsung menarik tangan Baekhyun dimana sebuah jam tangan super mahal terlingkar manis dimana. "Apa ini?"

Baekhyun langsung menarik tangannya. Ia coba tutupi kegugupannya. "Ini... hanya hadiah. Dari salah seorang penggemar."

"Apa dia Polar Light?" Baekhyun langsung menatap ke arah lain saat Taeyeon mengucapkan kata itu. Baekhyun terdiam lama, mencoba mencari kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang terbilang mudah itu.

"Dia hanya penggemar." Baekhyun menjawab lirih setelah keheningan yang tercipta cukup lama.
"Dan kau makan malam berdua dengannya." Taeyeon melanjutkan dengan nada tajam. "Dan itu juga... tepat di malam hari jadi kita yang ke seratus."

Baekhyun mendongakkan wajahnya untuk menatap Taeyeon. Mulutnya benar-benar terkunci untuk sekedar mengeluarkan suara kecil. Ia tak dapat mengeluarkan kata untuk menyanggahnya. Bukan, ia bukannya tak bisa. Tapi memang tak ada yang bisa ia sanggah.

"Kurasa dia bukan hanya seorang penggemar bagimu." Ucap Taeyeon. "Dia satu-satunya gadis yang mendapat perhatian lebih dari seorang Baekhyun, bahkan di awal tahun kau baru saja debut."

Baekhyun membisu. Segala penyesalan yang entah atas dasar apa, mulai memaksa keluar. Menghimpit dadanya, membuahkan sesak nafas yang amat sangat. Dapat didengarnya Taeyeon yang menghela nafas lelah.

Gadis itu sebenarnya menginginkan sanggahan atas semua ini dari lelaki imut di depannya. Namun, tak ada satu kata pun yang terucap. Ia sakit, bukan karena semua fakta mengagetkan mengenai kekasihnya, melainkan pembenaran yang secara tak langsung Baekhyun katakana mengenai semua fakta mengejutkan itu.

"Ayo kita putus."

I'm sorry, I'm sorry geunyoreul chatneunda
(Aku minta maaf, aku minta maaf karena meminta perpisahan ini)
Geulkyojin sangchonen ni motdwen maltteme
(Karena ucapanmu yang jahat itu membuat luka parut di hatiku)
Michyotdon gaseumdo nol mot arabonda
(Bahkan hatiku yang dulu tergila-gila padamu pun tak bisa memahamimu)
Geumanhaja mareul handa heojija
(Hentikan sajalah, ku katakana 'ayo putus')
(Taeyeon ft. Kim Bum Soo - different)

***

Hari Pernikahan Seunghwan dan Yoora - 16.47 KST

Yoora menghela nafasnya panjang. Rasa sesak kini memenuhi dadanya. Bukan hanya dikarenakan gaun pengantinnya yang mengetat di daerah pinggang ke atas. Tapi juga rasa gugupnya yang terus mencuat keluar seiring detik-detik pesta pernikahannya akan terlaksana.

Beberapa teman make up artis Yoora datang untuk ikut mendandaninya. Dirinya terlihat cantik bagai putri dengan gaun putih panjang dengan corak brokat dari pinggang ke bawah. Bahu gaunnya yang bermodel Sabrina ditambah hiasan flower crown makin mempercantik penampilannya.

Yoora langsung menyuruh teman-temannya untuk pergi ketika ada seorang lelaki yang memasuki ruang ganti di salah satu hotel terkenal Seoul tersebut. Ia langsung tersenyum samar sambil membungkuk hormat ketika mendapati lelaki itu hanya diam.

"Jangan bertingkah terlalu formal ketika tak ada seorang pun di ruangan ini." Lelaki itu berkata ramah diselingi tawa renyah ketika mendapati bungkukan hormat yang Yoora tujukan.

Yoora terdiam. Kemudian tersenyum haru melihatnya "Appa..." katanya manja sambil berlari ke pelukannya ketika lelaki tersebut membentangkan kedua tangannya.

"Aku takut... Rasanya gugup setengah mati..." rengek Yoora manja. Lelaki itu tersenyum singkat. Tangannya tergerak mengelus puncak kepala Yoora pelan, takut merusak tatanan rambutnya.

"Jangan takut... Seunghwan lelaki yang sangat pantas untukmu."

Yoora langsung melepas pelukannya. Dipandanginya lelaki itu haru mendengar perkataannya. "Seunghwan satu-satunya lelaki yang dipercaya Sehun untuk berada di dekatnya. Kau tahu kan betapa kerasnya sifat adikmu itu?" Lelaki itu melanjutkan.

Ia mengangguk cepat, lalu tersenyum senang. "Sebenarnya Sehun sudah mengetahui semuanya."

Lelaki itu terdiam. Matanya bergerak gelisah mendapati teka-teki yang ia buat telah terpecahkan. "Apa dia marah padamu?"

Yoora menggeleng. "Dibanding marah, dia lebih terlihat kecewa karena merasa bagai oran yang tak tahu apapun mengenai cerita ini."

Youngmin, lelaki itu langsung membawa Yoora ke dalam pelukannya. "Syukurlah jika dia tak marah padamu. Sejak awal aku tahu jika dia anak yang baik." Ia lalu melepas pelukannya kembali.

"Siapa yang akan mengiringmu di altar nanti?"

"Paman, adik dari Ayah yang akan mengiringku." Jawab Yoora singkat. Tiba-tiba, tatapan matanya berubah sedih. "Andai saja Kyungie oppa yang akan mengiringku, aku akan sangat senang."

Youngmin mengelus puncak kepalanya pelan. "Jangan sedih. Bukankah ini hari pernikahanmu? Kyungie akan sedih jika melihat adik perempuannya sedih di hari pernikahannya."

Yoora mengangguk pelan, samar-samar senyumnya kembali muncul. Youngmin melirik jam yang terlingkar di tangannya. "Maafkan appa, Yoora. Tapi Appa tak bisa menemanimu lebih lama lagi. Appa ada pekerjaan di Malaysia dan harus berangkat sekarang."

Youngmin memeluk anak perempuannya itu untuk yang terakhir kali sebelum pergi. "Semoga kau bahagia." Bisiknya pelan. Ia lalu berjalan keluar sambil melambaikan tangan pada Yoora.

'Clara-ya... Apa kau lihat senyum itu? Anak kita sudah tumbuh dewasa sekarang. Sudah ada seorang lelaki tampan yang siap meminangnya, menemaninya dan menjaganya setiap saat. Lelaki yang sudah pasti seribu kali lebih baik dibanding diriku yang brengsek ini." Setetes cairan bening yang tak pernah terlihat keluar dari mata indah itu, akhirnya turun jua. Karena sehebat apaun seorang lelaki, dia tetap akan menangis jika berhubungan dengan yang mereka cinta.

"Untuk anak-anakku... Maafkan Ayah karena sudah memecah belah kehidupan kalian menjadi serumit ini.'

***

EXO's Dorm - 19.06 KST

Sehun kembali mematut penampilan di depan kaca. Dirinya tetap terlihat tampan seperti biasa. Dengan jas hitam berekor ala kerajaan, Sehun nampak tampan dan juga angkuh secara bersamaan. Bagai seorang pangeran yang mampu memikat hati seorang gadis hanya dengan satu kedipan mat.

Sebenarnya, ia malas untuk datang ke pesta pernikahan Yoora Seunghwan. Alasannya, karena ia harus berdandan ala kerajaan untuk menghadiri pesta tersebut. Pasalnya, kakak perempuannya itu memilih tema ala Kerajaan untuk pesta pernikahannya. Kekanak-kanakan memang, tapi... lucu juga. Jika Sehun harus mengingat bagaimana repotnya Im Hunkyung untuk mencari baju-baju kerajaan bagi ia dan anggota lainnya.

"Sehun, limosin kita sudah siap. Setengah jam lagi kita berangkat." Tao yang sudah rapi dengan jas miliknya tiba-tiba muncul dari balik pintu. Jika dilihat dari antusiasme si lelaki panda ini, dialah yang paling semangat untuk menghadiri pesta pernikahan tersebut.

"Aku tahu..." jawabnya singkat. Tao langsung melipir pergi menuju kamar lain untuk memberitahukan hal yang sama.

Ting ! Ada sebuah pesan masuk di ponselnya. Sehun langsung membukanya ketika tertera nama Krystal di sana.

From : Krystal ❤
Aku tak bisa menemanimu ke pesta sekarang :(. Syuting di daerah Jeju belum juga selesai. Bersenang-senanglah :D

To : Krystal ❤
Oke... Jangan menggoda lelaki lain selama aku tak di sampingmu babe... ;)

From : Krystal ❤
Ottokhae? Aku ada banyak adegan romantis dengan Minhyuk malam ini :p. Sepertinya anda kurang beruntung Oh Sehun ssi... :D

Sehun tersenyum samar mendapati balasan dari Krystal. Ia lalu mengetikkan sesuatu bahwa ia akan meminta Krystal untuk membayar atas semua adegan mesra yang ia lakukan. Setelah itu, ia mulai melangkah turun ke lantai satu untuk bersiap berangkat.

***

Ballroom Hotel Tempat Pesta Pernikahan Seunghwan Yoora - 20.03 KST

Yoona menatap sekeliling, mengamati orang-orang yang lalu lalang sambil tetap menjalankan penyamarannya malam ini. Dengan kostum pelayang yang lengkap, ia terus saja berkeliling mengedarkan minuman untuk melancarkan aksi penyamarannya.

"Via... berhenti mondar-mandir tak jelas seperti itu."

Yoona menoleh cepat ke sumber suara. Matanya langsung menyipit untuk memastikan seperti apa wajah gadis yang baru saja dipanggil 'Via' tersebut. Mulutnya sempat menganga kecil melihat gadis yang bernama Via itu terlihat cantik dengan gaun putih polos selututnya. Tatanan rias wajah dan rambut yang terlihat natural, membuat ia terlihat bagai peri kecil yang canttik jelita.

Kaki Yoona perlahan terangkat maju untuk mendekati gadis tersebut. Namun, suara dering ponselnya yang sudah di set bersuara pelan langsung menghentikan langkahnya. Tanpa babibu, ia langsung mengangkat panggilan dengan nama PL tersebut.

"Bagaimana? Apakah kau sudah menemukan gadis bernama Miranda Savia?"

Yoona sempat melangkah menjauhi Via sebelum akhirnya menjawab pertanyaan tersebut. "Aku sudah menemukannya. Jika aku amati semenjak pesta dimulai. Gadis tersebut tak pernah jauh dari pandangan Seunghwan oppa dan Yoora unnie."

"Dan juga... baru saja aku mendengar seseorang memanggilnya Via." Lanjut Yoona dengan suara yang amat lirih.

"Baiklah. Tetap amati gadis itu untuk memastikan apakah benar dia Miranda Savia yang kita cari." Jawab gadis di seberang sana cepat. "Dan juga... jangan sampai ketahuan. Kita akan dapat masalah besar jika kita ketahuan."

Yoona langsung menyanggupi dengan mantap sebelum mengakhiri panggilan tersebut. Ia merasa malam ini ia bisa lolos dengan mudahnya berkat aktingnya sebagai pelayan yang terbilang cukup baik.

Yoona menoleh ke pintu utama ketika ia mendengar sedikit suara riuh dari para tamu malam ini. Dirinya langsung berteriak tertahan ketika mendapati beberapa anggota dari EXO datang ke pesta tersebut. Dengan balutan jas ala-ala kerajaan, mereka semua terlihat bagai pangeran tampan yang hendak menemui sang putri.

***

20.17 KST

Bukannya datang ke pesta pernikahan salah satu manajernya, Baekhyun malah terdampar di tempat lain. Dengan jacket tebal berwarna hitam dengan kepala yang tertutupi tudung jacket juga sebagian wajah yang sebagian tertutup masker, ia berdiri tegap di depan sebuah kamar hotel yang cukup terkenal di Seoul.

Sudah sekitar 15 menit ia hanya berdiri diam di depan pintu. Tak berniat memencet bel ataupun pergi dari sana. Ia ragu, pilihan mana yang harus ia pilih. Hingga akhirnya, dengan ragu ia mengangkat telunjuk tangannya dan memencet bel sekali.

Dan tak perlu menunggu lama, pintu tersebut akhirnya terbuka. Menampilkan sesosok gadis yang langsung melotot kaget melihat seorang Baekhyun kini tengah berdiri di depan pintu kamar hotelnya.

"Annyeong..." sapa Baekhyun ramah. Berbeda 180 derajat dengan wajah lesu yang kini tengah ditampilkannya.

***

Ballroom Hotel Tempat Pesta Pernikahan Seunghwan Yoora - 20.22 KST

Omelan yang dilayankan padanya untuk berhenti mondar-mandir tak dihiraukannya. Pasalnya, ia bosan setengah mati harus terjebak di pesta ini dengan heels tinggi yang kakaknya berikan padanya. Meski beberapa dari keluarganya yang ada di Indonesia, datang malam hari ini, ia tetap saja merasa jenuh. Apalagi jika harus berurusan dengan Tio, saudara lelakinya yang menyebalkan itu.

Via terus saja berjalan berkeliling memutari ballroom hotel hingga keningnya terantuk sesuatu. Perlahan, ia mendongak.

"Bukankah aku sudah memperingatimu untuk menjaga jarak denganku?" suara dengan nada tinggi langsung menyapanya sebelum ia sempat ternganga tatkala melihat siapakah yang tengah ditabraknya.

Dengan pelan, Sehun mendorong kening Via untuk menjauh darinya. "Kau tak boleh berada kurang dari satu meter dariku."

Via hanya melengos pelan mendapati Sehun kembali memperlakukannya dengan menyebalkan setelah malam itu. Tapi... karena mood nya yang sedang buruk, ia memilih untuk diam dan berjalan pergi menjauhinya. Baru beberapa langkah, tangannya sudah ditarik oleh tangan kekar seseorang. Sehun tengah menggeretnya paksa sekarang. Dan membawanya pergi entah kemana.

***

Ballroom Hotel Tempat Pesta Pernikahan Seunghwan Yoora - 20.51 KST

Yoona memoleskan lipbalm ke bibirnya yang kering lalu merapikan bajunya yang sedikit berantakan. Setelah merasa penampilannya oke, ia mengambil langka pelan untuk keluar kamar mandi. Dengan bersenandung pelan, ia sudah siap untuk melanjutkan penyamarannya hingga pesta selesai.

"Apakah menyenangkan bisa menyelinap masuk?" Langkah riang milik Yoona langsung terhenti tatkala mendengar suara berat yang terdengar familiar. Ia langsung menoleh cepat.

"Aku tak tahu kau punya ide secemerlang ini, Shim Yoona." Mata Yoona sempat membelalak melihat siapa yang tengah berbicara padanya, sebelum akhirnya ia menunduk takut.

"Oppa, mianhae..." ucapnya lirih.

Lelaki itu melangkah mendekatinya sambil memandang intens ke arah Yoona. Ia mengamati penampilan Yoona yang terbalut baju pelayan. "Apa kau harus bertindak sejauh ini?" tangannya menelurusi baju sederhana yang kini dipakai Yoona.

Yoona langsung mengangkat tangannya yang terkatup sambil terus meminta maaf pada lelaki di depannya. Lelaki itu menghela nafas lelah mendapati Yoona yang terus meminta maaf.

"Sudahlah... Setidaknya tak ada wartawan di sini. Jadi tidak akan ada berita negative berjudul 'Sasaeng fans mengacaukan pesta pernikahan EXO's manager' yang akan muncul esok hari."

Yoona memberanikan diri untuk memandang lelaki tersebut. "Aku di sini bukan untuk mengacaukan pesta pernikahan." Belanya. "Aku hanya ingin menemui seseorang untuk memberinya undangan pertemuan fanclub rahasia."

Lelaki itu memiringkan kepalanya sedikit, merasa tak mengerti dengan apa yang dikatakan Yoona. "M...mwo?"

Yoona langsung melangkah mendekat, meraih tangan kanan lelaki itu. "Kai oppa.... Jebal... Tolong biarkan aku malam iniiiiiii saja... Aku janji tidak akan membuat masalah. Aku juga janji bahwa ini yang terakhir. Setelah ini, aku berjanji akan menjadi penggemar yang baik." mohon Yoona cepat tanpa jeda.

Kai, lelaki itu hanya memandang Yoona datar. Pikirannya melayang memutar ke kenangan masa lalu ketika ada seseorang yang juga telah berjanji padanya.

"Jangan terlalu banyak berjanji..." kata Kai lirih. "Jika kau merasa tak sanggup untuk menepatinya." Lanjutnya yang entah ditujukan pada siapa.

***

21.00 KST

Sehun membawa Via ke balkon yang ada di salah satu kamar hotel tempat digelarnya pesta megah tersebut. Bagaimana ia bisa masuk di sana? Sebenarnya, hotel yang disewa Seunghwan untuk perikahan merupakan hotel yang berada di bawah perusahaan milik kakeknya.

Via langsung menepis tangan Sehun yang masih terus saja mengenggamnya. Ia sedang dalam mood buruk sekarang. Dan kesalahan besar jika ada yang berani mengusik dirinya meski itu seorang Sehun sekalipun.

"Waeyoooo????" teriaknya marah. Ia tidak peduli sekarang. Toh, tak ada kamera yang akan merekam mereka. Juga para tamu yang akan melihat seorang Via tengah membentak Sehun.

"Apa kau harus berteriak sekencang itu padaku?" Sehun juga berteriak tak kalah kencang. "Aku ini oppa mu. Bersikaplah sopan."

Via hanya mempoutkan bibirnya sebal. Sehun mencoba tak peduli. Ia berjalan santai dan mengambil duduk di kursi yang tersedia di balkon hotel. Disenderkannya tubuh tersebut. Sambil dengan mata terpejam, ia mencoba meresapi dinginnya malam dan rintikan salju yang tengah turun.

"Aku bosan... Temanilah aku sebentar."

Via sempat merasa tersanjung mendengar seorang Sehun yang secara langsung meminta dirinya untuk menemani. Tapi, ia langsung merasa simpati melihat Sehun yang sepetinya tak sebahagia di layar kaca.

"Apakah Yoora memanggil make up artis professional untuk mendandanimu?" Sehun berkata dengan mata yang masih terpejam. Via memandangnya cuek. "Mereka pasti sangat pro jika melihat si itik buruk rupa bisa berubah menjadi angsa yang cantik."

Emosi Via akhirnya memuncak. Mood yang buruk ditambah Sehun yang menambahnya kesal. Ia tak bisa lagi menahan semua kemarahan ini.

"PERGI SANA !!!" teriaknya keras tepat di telinga Sehun. Ia yang tengah terpejam langsung terlonjak kaget diserang secara tiba-tiba. Memang benar kesalahan besar Sehun telah berani mengusik kucing jalanan yang tengah bunting. Matilah kau Sehun.

***

21.22 KST

"Oppa jeballllll...." Rengek Yoona sambil terus mencoba menghentikan tarikan Kai yang cukup kuat sehingga berhasil membawanya keluar.

"Ini demi kebaikanmu juga jadi menurutlah padaku." Kai juga tak mau mengalah. Ia terus saja menarik tangan Yoona menuju ke pinggir jalan. Tangan lainnya yang bebas langsung menyetop taksi yang lewat.

Dengan gerakan cepat, Kai mendorong Yoona untuk masuk ke dalam taksi tersebut. Yoona yang memang sudah kelelahan, hanya bisa pasrah saja. "Tolong antar dia ke stasiun kereta bawah tanah." Kata Kai cepat sambil menyodorkan beberapa lembar uang kepada sang sopir.

Taksi tersebut mulai merangkak pelan. Yoona tiba-toba tersdar jika misi yang dijalankannya belum sepenuhnya tuntas. "Oppa... aku belum memberikan undangan rahasia tersebut kepada Via." Ia berteriak keras dari dalam taksi. Jika PL tahu dia tak menyelesaikan misinya dengan baik, maka ia akan habis esok hari. Dan kenapa Kai menyebalkan sekali malam ini.

Kai yang masih berdiri di pinggir jalan hanya bisa tersenyum geli mendengar teriakan Yoona yang cukup keras. Udara dingin yang berhembus membuat dirinya kedinginan. Pasalnya, ia lupa menyematkan sweater hangat pada jas yang tengah dikenakannya.

Ia pun memilih opsi untuk segera masuk ke dalam untuk menghindari rentetan salju yang kini tengah turun. Kembali ke ballroom hotel dengan penghangat ruangan adalah pilihan terbaik. Namun, kaki itu tak kunjung melangkah mendapati siapa sosok yang kini tengah berdiri di hadapannya.

Kai melangkah perlahan untuk berjalan mendekat. Gaun berbulu yang gadis itu kenakan, seakan menghipnotis Kai untuk terus berjalan mendekat. Meski sang gadis kini tengah membelakanginya, tapi Kai yakin jika itu adalah dia. Tangannya langsung menyentuh pundak gadis itu saat jarak mereka hanya tinggal satu meter.

Kepala gadis itu menoleh perlahan. "Apa yang kau lakukan di sini?" Kai bersuara dengan lantang saat gadis itu sudah mengahadap ke arah dirinya. "Apa kau juga ingin datang ke pesta?"

Gadis itu hanya terdiam. Mungkin dirinya cukup syok dengan perubahan sikap Kai yang tak sedingin dulu. Atau ketampanannya yang bertambah saat ia mengenakan jas malam ini. Entahlah... Dirinya pun juga tak tahu kenapa hanya diam.

Perlahan Kai mengulurkan tangan kanannya. "Kita bisa masuk ke dalam bersama-sama..." katanya pelan dengan kedipan samar yang baru saja gadis itu tangkap.

Tangan gadis itu secara ragu terangkat. Sepertinya ia akan menerima uluran tangan kokoh milik Kai. Namun... Tangan lain yang entah datang darimana langsung mengambil alih uluran tangan si gadis yang hampir saja menerima uluran tangan Kai. Tangan lain itu tak hanya mengambil alih uluran tangan tersebut, namun juga membawa tubuh sang gadis untuk menjauh pada Kai.

"Apa kau lupa jika kau milikku sekarang?" Lelaki lain yang kini tengah mengenggam erat tangan si gadis, berkata dengan nada dingin yang tajam. "Jadi jangan pernah untuk mengenggam tangan orang lain selain diriku, Krystal..."

***

Continue Reading

You'll Also Like

31K 6.1K 40
Ketika dua insan manusia berlatarkan keluarga terkaya di Korea harus menghadapi masalah perjodohan, yang mengharuskan keduanya saling mengikhlaskan p...
183K 2.9K 19
Terpisahnya jarak mereka membuat halang rintang pada hubungannya semakin banyak lika-liku tajam. Namun kedua kakaknya yang selalu bersama membuat ia...
68.4K 8.3K 44
Seo Joo Hyun, dokter muda berusia 21 tahun, yang menikah dengan seorang siswa kelas tiga SMA bernama Cho Kyu Hyun yang terkenal dengan julukan si pen...
55.1K 2.2K 91
Cerita ini sudah complete Kisah pernikahan yang terjadi akibat kecerobohan Lee donghae super junior dengan seorang Dokter muda berasal dari jepang ya...