Princess Florensianna.

By Mutmainnah

74.4K 3.4K 257

TAMAT, CERITA MASIH LENGKAP. Kisah seorang putri yang harus keluar dari istananya yang nyaman, cuma gara gara... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
part 37
part 38
Part 40
Part 41
Part 43
part 39
Part 44
Part 45
Part 46
Part 42.

Part 10

1.8K 101 2
By Mutmainnah

Jangan lupa ninggalin jejak yah...!!!

Selamat membaca...!!! 🤗🥰

*****

"Makan malam!" ulang So Eun menatap ku heran, seakan akan menuntut penjelasan dari ku.

"Lepaskan dia," ucap suara berat di belakang ku santai, membuat ku dengan refleks menoleh ke sumber suara.

"Ki...Kim Bum...!!!" ucap Min Young gelagapan dan dengan cepat melepas tangannya dari rambut ku, membuat ku mendesah legah, dan untuk pertama kalinya aku bersyukur akan kedatangannya.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Kim Bum santai, menatap Min Young heran dan kedua dayang dayangnya.

"Ini tidak seperti yang kamu lihat, mereka berdua yang memulai terlebih dahulu," dusta Min Yong berusaha menjelaskan semuanya pada Kim Bum, Jung Ki dan Ki Won yang menatapnya heran dan bertanya tanya.

Yang membuat ku semakin muak, "Haah...!!!" dengus ku melihat Min Young menggelayut mesra di lengan Kim Bum, ada rasa tidak rela di hati ku, "So Eun, ayo kita pergi dari sini," bisik ku pada So Eun yang ada di samping ku, yang di angguki olehnya, dan segera keluar dari kantin, aku terlalu malas melihat drama yang memuakkan.

*****

"Sekarang jelaskan pada ku, kenapa kamu bisa makan malam dengannya? tampa sepengetahuan ku!" tanya So Eun menatap ku tajam, kemudian duduk di samping ku, di banggku taman yang sedang sepi.

"Semalam, kami tidak sengaja bertemu di restoran dan dia memaksa ku duduk bersamanya, di meja yang sama, aku juga tidak tau kalau foto kami di ambil dan di jadikan sampul sebuah majalah," jelas ku jujur pada So Eun yang menatap ku intens, membuat ku mau tak mau, memperbaiki letak kaca mata ku, karna gugup.

"Terus kenapa kamu tidak memberi tahu ku, kalau terjadi apa apa pada mu bagaimana?."

"Kau ada di rumah sakit, jadi aku tidak memberi tahu mu, kau juga tenang saja, banyak boddyguart yang menjaga ku, ke manapun aku berada," jelas ku menarik kedua sudut bibir ku, tersenyum pada So Eun yang kelihatan sangat khawatir dengan keselamatan ku, "kamu jangan khawatir, lagian ada Marks, Markus dan Syem, boddyguart kepercayaan Alekxander," tambah ku bersemangat.

"Ba...bagai mana kau bisa tau, me...mereka semuakan ti...tidak, me..memakai pakaian serba hitam," ucap So Eun gelagapan, tak percaya dengan pendengarannya.

"Ya ia lah aku tau, aku sudah berpengalam, dari dulu, sejak aku masih kecil sampai sekarang, aku selalu di jaga, apa lagi sekarang, aku di luar istana, jadi pengamanan ku semakin ketat dari biasanya, apa lagi aku tidak dalam pengawasan Ayah, Ibu dan Kakak ku, aku juga sering memergoki mereka mengikuti ku, keculi di sekolah ini, mereka tidak bisa masuk, jadi di tempat ini aku bebas!" ucap ku menghela nafas panjang, menikmati ke indahan taman bunga yang sangat terawat di hadapan ku, "tapi tidak juga sih, karna ada kamu," ucap ku mengalihkan pandangan ku pada So Eun yang ada di samping ku, "tapi biarkan saja, itu kan pekerjaan mereka dan demi keselamatan ku juga," tambah ku sambil menyengir pada So Eun.

"Dasar bodoh, di beri tugas sekecil itu saja sudah ketahuan," dengus So Eun, yang kusambut dengan senyum lebar.

"Sudah lah, biarkan saja, tapi sekarang jelaskan, kenapa mereka mengatai mu jalang?" tanya ku menatap So Eun serius.

"Oh, di melihat ku bersama Antonio, dan dia mengatai ku jalang, begitupun Ki Won," jelas So Eun datar, tapi tersirat kesedihan di matanya, aku sangat tau itu.

"Lebih baik sekarang kita masuk kelas, sebentar lagi pelajaran akan di mulai," ucap ku mengalihkan pembicaraan, berdiri dari duduk ku dan menarik So Eun agar segera berdiri, "ayo?" ajak ku lagi menyeretnya berjalan melewati koridok yang mulai sepi.

"Awas...!!!" teriak So Eun langsung mendorong ku, membuat ku seketika jatuh terduduk di lantai, kaget dan shok.

"POV AUTHOR"

"Kamu tidak apa apa?" tanya So Eun sangat khawatir, tanpa memperdulikan tubuhnya yang penuh dengan tepung, membuka kaca mata lebarnya, mengecek semua aggota tubuh Flo, "kau berdarah putri!" ucap So Eun melihat darah keluar dari lutut dan kedua telapak tangan Flo.

"Kau tak apa apa?" khawatir Flo, melihat So Eun penuh dengan tepung, tak menghiraukan rasa sakitnya.

"Aku tak apa apa putri, tapi putri berdarah, kita harus ke uks sekarang!" khawatir So Eun.

"Iya, tapi kita membersihkan diri mu dulu, baru kita ke uks, tidak mungkinkan kita ke uks dengan kondisimu yang seperti ini!" ucap Flo meneliti penampilan So Eun.

"Kau benar juga!" ucap So Eun membantu Flo berdiri.

"Ouch...!!!" erang Flo merasa sakit, tak bisa berdiri di atas kakinya sendiri.

"Siapa saja, aku perintahkan kalian untuk keluar, pengecut..!!!" teriak So Eun lantang menatap sekelilingnya marah dan waspada.

Tak berselang lama sekumpulan siswa perempuan berseragam sama dengan mereka berdua keluar dari persembunyiannya, menyeringai jahat pada mereka berdua, tepatnya pada Flo, membut So Eun dengan sigap melindungi Flo di balik tubuhnya.

"Mau apa kalian?" tanya So Eun dingin.

"Kau jangan ikut campur jalang" bentak Hanna menatap So Eun tajam, "ini urusan kami, dengan perempuan jalang itu!" tambah Hanna menatap Flo tajam.

"Dia tidak pantas dengan Pangeran Kim Bum kami!" teriak salah satu perempuan cantik di hadapan So Eun, Yoon He, yang segera di benarkan oleh yang lainnya.

"Jelas ini urusan ku karna kalian semua, terang terangan mau mencelakai sahabat ku," ucap So Eun lantang, menatap satu persatu perempuan yang ada di hadapannya tajam, "dan ingat, kami bukan jalang," tambah So Eun dingin dengan senyum miring, seakan akan mengcemooh perempuan perempuan yang ada di sekelilingnya.

"Haah, rupanya ada yang jadi pahlawan kesiangan," cibir Nara, di samping Hanna, melipat kedua legannya di depan dada, angkuh.

"Bangaimana kalau kita serang saja keduanya," teriak salah seorang yang ada di belakang Hanna dan Nara, yang segera di ia kan oleh yang lainnya.

"Ye...Yemmy...!!!" gumang Flo lemah tepatnya pada dirinya sendiri, tak percaya dengan penglihatanya, perempuan yang selama ini baik padanya, dan telah dia anggap sahabatnya, ternyata mengkhianatinya.

"Aku sudah muak dengan kalian berdua," ucap Yemmy sarkastik, "kalian semua munafik, aku benci kalian, terutama kau Flo, kau selalu saja mendapat perhatian lebih dari pangeran Kim Bum, kau tau, kau sama sekali tidak pantas untuknya," teriak Yemmy histeris sendiri, melempar sebuah balon berisi air kepada Flo yang di ikuti yang lainnya.

So Eun yang melihat sebuah balon yang berisi air, terigu, telur dan tomat busuk melayang ke arah Flo segera memeluk Flo, melindunginya agar tidak terkena lemparan, tak memperdulikan dirinya sendiri, yang ada di pikirkannya hanyalah melindungi Flo, perlakuan buruk seperti ini, sering di alaminya, sejak masih dalam masa pertumbuhan, pertumbukan ke remaja, alasanya cukup sepele, karna ia berbeda dengan yang lainnya.

"Hentikan...!!!" teriak seorang perempuan lantang, marah, merentangkan kedua tanganya di hadapan kedua sahabatnya yang telah penuh dengan terigu, telur, air dan tomat busuk yang berceceran di lantai, berusaha menghentikan segerombolan perempuan yang membabi buta menyerang sahabat sahabatnya.

Bukanya mereka semua berhenti, malahan mereka semua semakin membabi buta, malempar Min'ah, So Eun dan Flo.

Min'ah yang shok, di lempar, langsung berbalik memeluk kedua sahabatnya.

"Ba...bagai mana ini So Eun?" tanya Min'ah panik, semakin mengeratkan pelukannya pada kedua sahabatnya.

"Hik...hik...hik..., So Eun, aku takut!" rancau Flo dalam isakanya, semakin mempererat pelukannya pada kedua sahabatnya, kedua kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya, dia sangat ketakutan, menginggat masah masah paling buruk dalam hidupnya.

****

"Itu akibatnya kalau kalian berani macam macam dengan ku," ucap Min Young menyeriangai puas, sementara kedua sahabatnya pucat pasih melihat pemandangan mengerikan di hadapannya.

****

"Hentikan...!!!" teriak So Eun, melepaskan pelukannya pada kedua sahabatnya, membuat semua siswi yang melemparinya berhenti dan mundur selangkah karna takut, sekaligus kaget dengan reaksi So Eun yang tiba tiba.

"Apa yang kalian inginkan, Haah!" teriak So Eun membahana di sepanjang koridor sekolah, mengepalkan kedua tangannya karna sangat marah, berusaha menahan emosinya, agar tidak di luar kendali, menghajar siapa saja orang orang yang ada di hadapanya saat ini.

"Kami hanya ingin wanita jalang itu menjauhi pangeran Kim Bum kami, dan tidak menggodanya lagi," teriak Yemmy membahana yang segera di iakan oleh yang lainnya.

"Tutup mulut mu, Yemmy," teriak So Eun, semakin mengepalkan kedua tanganya, membuat buku buku tangannya memutih, "aku kira kau adalah sahabat kami, tapi mengapa kau tega berbuat seperti ini, apa salah kami?" tanya So Eun selembuat mungkin, tersenyum sinis, mengingat Yemmy sangat baik kepada mereka bertiga, "kau bukan Yemmy yang ku kenal," ucap So Eun menggeleng gelengkan kepalanya, membuat Yemmy pucat pasih di tempatnya, tak tau ingin menjawab apa.

"Tutup mulut mu lusserrr," teriak Min Young, keluar dari persembunyiannya, berjalan pelan ke samping Yemmy sambil menyeringai di ikuti kedua sahabatnya dan langsung melempar satu biji telur pas di kepala So Eun, kemudian di ikuti oleh yang lainya lagi, membuat seriangai jahat tergambar jelas pada wajah cantik Yemmy, Hanna, Yoon He, Nara, Min Young dan kedua sahabatnya.

So Eun cuma bisa menunduk, menerima semua lemparan, kalau saja semua orang yang ada di hadapanya adalah laki laki, sudah di pastikan, semua orang yang ada di hadapanya sudah tersungkur, jatuh kelantai dengan memegangi semua luka lukanya, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, dia tidak akan menghajar seorang wanita, kecuali yang mengancam jiwanya, ia tak ingin membuat masalah yang lebih besar lagi.

Min'ah, cuma bisa memeluk tubuh bergetar Flo yang semakin lemah dalam pelukannya dengan menerima semua lemparan teman teman satu sekolahnya, berharap dalam hati, ada seseorang yang mau menolong mereka bertiga.

****

"Ga...gawat...!!!" ucap laki laki yang baru saja membuka pintu kuat kuat, syarat akan ke panikan, mengagetkan orang orang yang ada di dalamnya.

"Gawat apa?" tanya Jung Ki bangkit dari duduknya, menatap lekat lekat adik kelasnya itu.

"Anak anak menyerang Flo dan sahabat sahabatnya," ucap laki laki itu masih ngos ngosan akibat berlari.

"Maksud kamu Min'ah dan So Eun?" tanya Jung Ki dan Kim Bum kompak, berdiri dari duduknya dan saling bertatapan, satu sama lain.

"Ia...!!!" jawab laki laki itu mengiyakan.

"Gawat...!!!" kompak ke tiganya, segera berlari keluar ruangan santai mereka, berlari kearah koridor dekat taman.

Ki Won terus berlari sekencang kencangnya sambil melihat ke sekelilingnya, berharap segera menemukan wanita keras kepala itu.

"Sial, kenapa sekolah ini begitu luas," rutuk Kim Bum mengejar Ki Won.

"Akan ku tuntun orang yang telah mendisain sekolah ini," gerutu Jung Ki kesal, saking panjangnya koridor yang harus ia lewati, mengejar Kim Bum dan Ki Won yang telah hilang dari penglihatanya.

"Hentikan...!!!" teriak Ki Won geram menghentikan aksi brutal anak anak yang ada di hadapannya.

Min Young, Yemmy, dan semua orang yang ada di tempat itu kaget melihat Kim Bum dan kedua sahabatnya datang.

Sebelum Kim Bum dan kedua sahabatnya melihat semua orang yang berkumpul membuli Flo dan kedua sahabatnya, beberapa orang dari mereka mundur perlahan dan langsung kabur, mereka tak ingin dapat masalah besar jika berhadapan dengan ketiga laki laki tampan itu.

So Eun yang melihat kedatangan Ki Won dan kedua sahabatnya langsung menghampiri Min'ah dan Flo yang masih saling berpelukan, "Kalian berdua tidak apa apa?" tanya So Eun khawatir tak menghiraukan dirinya.

"Aku baik baik saja," ucap Min'ah menoleh pada So Eun menahan tubuh Flo yang lemah, dan bergetar hebat sejak tadi, "tapi tidak dengan Flo," tambah Min'ah khawatir.

"Apa yang kalian lakukan?" teriak Kim Bum setelah sampai di samping Ki Won, dengan mengatur nafasnya.

"So Eun, aku takut," rancau Flo lemah sebelum kesadaranya hilang sepenuhnya.

Dengan refleks So Eun langsung menangkap tubuh Flo, sebelum jatuh ke lantai dan menaruh kepala Flo di pangkuannya.

"Aku pastikan semua orang yang ada di sini, mendapatkan sangsi berat!" teriak Jung Ki menahan emosi, "bubar, aku bilang bubar!" tambah Jung Ki, melihat tak satu pun orang pergi dari sekelilingnya, "atau kalian ingin aku keluarkan dari sekolah ini," ancam Jung Ki membuat semuanya bergidik takut, kemudian bubar dengan teratur sambil berbisik bisik.

"Sial, kenapa mereka bertiga selalu ikut campur," umpat Min Young geram, memukul tembok di hadapannya.

"Haaahhh, mereka bertiga selalu saja beruntung," gerutu Yemmy, menghentak hentakan kakinya jengkel sekaligus marah, pergi menjauh di ikuti Hanna, Yoon He dan Nara.

"Kalian tidak apa apa?" tanya Kim Bum, Ki Won dan Jung Ki kompak, menghampiri Flo, So Eun dan Min'ah yang basah kuyup, penuh dengan terigu dan telur.

"Flo bangun?" ucap Min'ah sangat khawatir, mengguncang guncangkan tubuh Flo yang terbaring di pangkuan So Eun, tak menghiraukan Kim Bum, Jung Ki dan Ki Won.

Dengan cepak Kim Bum menghampiri Flo yang pinsan di pangkuan So Eun, tapi di halangi oleh So Eun.

"Jangan sentuh dia," ucap So Eun dingin ketika Kim Bum akan menggendong Flo.

"Tapi So Eun, Flo harus segera mendapatkan perawatan," protes Min'ah.

Kim Bum yang melihat perdebatan keduanya langsung meraih tubuh Flo, menggendongnya secara bridal dan segera membawanya ke uks, tanpa memperdulikan teriakan So Eun yang telah di tahan oleh Ki Won.

"Mau kau apakan dia, brengsek...!!!" teriak So Eun berusaha melepaskan cekalan Ki Won pada lengannya, "lepas, lepaskan aku," ucap So Eun dingin, menatap langsung manik mata Ki Won tajam.

"Kamu jangan egois So Eun, dia harus mendapat pertolongan," ucap Ki Won dingin membuat So Eun berhenti berontak, ia langsung terduduk, kedua kakinya bagaikan jelly, tak mampu menopang tubuhnya sendiri, ia merasa bersalah karna tak bisa menjaga Flo dengan baik.

"Kamu tidak apa apa?" tanya Ki Won lembut melihat So Eun sangat kacau, ia tidak baik baik saja.

"Aku tidak apa apa," ucap So Eun lemah, entah mengapa dia lemah, tidak bisa berbuat apa apa jika berhadapan dengan Ki Won.

"Jangan bilang kau tidak apa apa, jika kau sedang tidak baik baik saja," ucap Ki Won menahan amarahnya melihat So Eun yang sedang terpuruk, "sampai kapan kau terus menghindar seperti ini?" tanya Ki Won, menatap manik mata So Eun.

"Lepaskan aku," ucap So Eun lemah, berusaha menahan tangisannya.

"Aku tau ku sedang tidak baik sekarang," ucap Ki Won tajam.

"Aku mohon lepaskan aku," mohon So Eun tak kuasa menahan tangisannya.

Melihat setetes air mata lolos begitu saja pada kedua kelopak mata So Eun, membuat hati Ki Won terluka dan dengan refleks melepas cekalanya pada lengan So Eun.

"Hik...hik...hik...!!!" tangis So Eun terseduh seduh, tak kuasa menahan sakit hatinya.

"Lepaskan aku Jung Ki, kita berdua sudah tidak memiliki hubungan apa apa," ucap Min'ah tajam, "bukannya ini yang kamu mau, anggap saja kita tidak saling menggenal," tambah Min'ah mengulang kata kata Jung Ki yang menyakiti hatinya, menghentakan lengannya agar terlepas dari cengkraman Jung Ki dan segera menghampiri So Eun yang sedang menangis, membawanya dalam pelukannya, "jangan menangis, kau gadis yang kuat," ucap Min'ah mengelus pelan punggung bergetar So Eun.

"Aku tak bisa menjanganya, aku tak berguna!" rancau So Eun dalam tangisanya, semakin memeluk Min'ah.

"Jangan salahkan diri mu, setidaknya kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk menjaganya, Ini bukan salah mu!" ucap Min'ah berusaha menenangkan So Eun.

"Ayo kita membersihkan diri dulu, kemudian kita berdua ke uks, melihat Flo!" ucap Min'ah, setelah So Eun tenang, berjalan beriringan ke toilet, tak menghiraukan kedua laki laki tampan yang sejak tadi terlihat khawatir dengan ke duanya.

Ki Won dan Jung Ki cuma bisa mematung menatap punggung orang yang di cintainya menjauh, tak bisa berbuat apapun, dan berjanji pada dirinya sendiri, akan menghukum siapa saja yang telah membuat kekacuan ini.



@@@@@

Continue Reading

You'll Also Like

419K 9.8K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
477K 1.5K 9
Katya Shelomita memiliki insekuritas tinggi terhadap salah satu bagian tubuhnya sejak dia menginjak bangku SMP. Gadis manis yang mungil itu kehilang...
8.8M 109K 44
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
4.4M 130K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...