Sasaeng Fans [EXO]

By ismi_h

507K 30.6K 1.6K

Ada dua sisi berbeda dari sang oppa. Sisi yang ada di depan layar kaca. Dan, Sisi yang ada di belakang layar... More

Teaser/Prolog
Serpihan 1
Serpihan 2
Serpihan 3
Serpihan 4
Serpihan 5
Serpihan 6
Serpihan 8
Serpihan 9
Serpihan 10
Serpihan 11
Serpihan 12
Serpihan 13
Serpihan 14
Serpihan 15
Serpihan 16
Serpihan 17
Serpihan 18
Serpihan 19
Serpihan 20
Serpihan 21
Serpihan 22
Serpihan 23
Serpihan 24
Serpihan 25 (a)
Serpihan 25 (b)
Serpihan 26 (a)
Serpihan 26 (b)
Serpihan 26 (c)
Serpihan 26 (d)
Serpihan 27 (a)
Serpihan 27 (b)
Serpihan 27 (c)
Serpihan 27 (d)
Epilog
Tao Story
Kris Story
Suho Story
Lay Story
Xiumin Story
D.O Story
Baekhyun Story
Chen Story
Chanyeol Story
Luhan Story
Kai Story (bagian 1)
Kai Story (bagian 2)
Sehun Story (bagian 1)
Sehun Story (bagian 2)
Sehun Story (bagian 3)
Via Story
Sasaeng Fans [2]
pengumuman !
Gadis dalam Almari

Serpihan 7

11.4K 742 26
By ismi_h

Serpihan 7

Jalan ini terlalu rapuh. Perasaan ini yang terlalu ringan. Aku mencari jawaban untuk ini semua. Tapi semua menghilang ketika fajar tiba. -Sehun-

06.25 KST

Kai menyandarkan tubuhnya yang masih sedikit lemas ke tembok besar di belakangnya. Sudah lebih dari setengah jam yang lalu, ia hanya duduk diam ditemani Yoona yang menunduk takut di sebelahnya. Kai marah. Lebih kepada dirinya sendiri.

"Tempat apa ini?" Mata Kai memandang langit pagi. Mencoba meresapi sinar pagi di Seoul.

"Anak-anak sering menggunakan tempat ini untuk menginap ketika tak mempunyai uang. Kita juga sering berkumpul di tempat ini sebelum berangkat menonton oppa."

Kai memejamkan matanya. Tak kuat dengan sinar mentari yang bersinar semakin panas seiring dengan hari yang semakin pagi.

"Apa kau yang membawaku ke sini?"

Yoona mengangguk. "Iya, oppa."

"Sendirian?"

Yoona kembali mengangguk. "Iya."

"Bagaimana kau tahu kalau aku sedang berada di sana malam itu?"

Kali ini Yoona terdiam. Ia tak dapat menjawab pertanyaan Kai. Ia takut Kai akan memarahinya karena bertindak layaknya sasaeng yang menyebalkan.

Kai membuka matanya. Ia lalu beralih memandang Yoona lekat. "Apa kau melihat semuanya malam itu?"

Yoona terdiam lama. Kai menganggap diamnya Yoona sebagai jawaban iya.

Kai beranjak dari duduknya, diikuti Yoona yang juga berdiri dengan takut. Ia mengira Kai marah karena tak menjawab pertanyaannya.

"Pulanglah." Tegas Kai. Ia lalu berjalan menjauhi Yoona.

"Aku akan memaafkanmu kali ini." Teriak Kai di kejauhan. "Tapi kalau kau mengulanginya-" ia melanjutkan. "-aku tak mau melihatmu lagi."

***

EXO's Dorm- 06.59 KST

Suasana di meja makan pagi ini terlihat sedikit berbeda. Mereka semua biasanya tak bisa duduk tenang. Biasanya mereka akan saling memukul untuk berebut makanan sebanyak-banyaknya. Makan dengan ditemani musik yang diputar dengan volume penuh.

Tapi pagi ini, semua terlihat tenang. Terlampau tenang malahan. Ini semua karena ada seorang gadis -selain manajer noona- yang ikut bergabung bersama mereka.

Mereka semua makan dengan rapi. Diam-diam Suho tersenyum melihat para member bisa sangat tenang pagi ini. Ia sempat berharap hal seperti ini terjadi setiap harinya. Tapi langsung buru-buru ia tepis karena hal itu mustahil bagi member EXO.

"Wah..." Tao mulai memecah keheningan yang tadi tercipta cukup lama. Sepertinya ia tak tahan untuk diam lebih lama lagi. "Sepertinya aku mimpi indah semalam."

Taeyeon yang duduk di depan Tao menanggapinya dengan ramah. "Kenapa?"

"Karena model tercantik Korea tengah duduk di hadapanku." Tao menjawab. "Ini benar-benar mimpi indah, noona."

"Benarkah?" Taeyeon kembali menanggapi dengan antusias. "Terima kasih atas pujianmu, Tao. Kau juga. Terlihat lebih tampan saat aku melihatnya langsung." Taeyeon membalas pujian Tao. Baekhyun yang duduk di sebelahnya mempoutkan bibirnya sebal.

"Noona, kau bisa saja." Tao tersipu malu mendengarnya. Baekhyun semakin sebal melihatnya.

"Benar. Aku adalah salah seorang fan beratmu. Setiap melihat kalian di tv, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari wajah tampanmu itu, Tao-ya.."

Baekhyun menjatuhkan sendoknya, membuat suara gemerincing. Member lain langsung menghentikan acara makan mereka saat merasakan aura Baekhyun yang terlihat berbeda. Tapi sepertinya, Taeyeon dan Tao tak menyadarinya.

"Jinjja?" Tao berteriak girang. Ia merapikan rambutnya secara tak sadar.

"Benar... Haruskah kita mengambil selca bersama dan meng-upload-nya di twitter. Oppa?" Taeyeon mengatakan kata oppa secara lambat. Itu karena Tao lebih muda, jadi dia memanggilnya oppa sebagai panggilan sayang.

"Bolehkah?" pertanyaan Tao dijawab dengan anggukan cepat si Taeyeon. Buru-buru Tao mengeluarkan ponselnya. Mereka berdua bersiap mengambil selca jika saja Baekhyun tidak menghentikannya dengan berteriak kencang.

"Yak ! Apa kalian sedang mencoba membuat skandal?" Baekhyun merebut ponsel milik Tao dan menyimpannya di saku. "Kenapa tidak sekalian saja kau beritahu semua orang jika Taeyeon menginap di sini tadi malam."

Semua terdiam. Meski mereka sudah terbiasa dengan Baekhyun yang notabene memiliki tingkat kesensitivan yang tinggi. Tapi melihatnya marah karena cemburu, terlihat lebih menakutkan dari biasanya. Suasana langsung menjadi tegang. Lay bahkan sampai lupa bagaimana caranya menelan makanan di mulutnya.

"Kyungsoo... Bukankah kau yang memasak sup seafood tadi? Bolehkah aku memintanya semangkuk lagi?" ucap Chanyeol yang selalu menjadi pencair suasana. Ia menyerahkan mangkuk kosongnya pada D.O

"Oke." D.O berdiri dari duduknya dari duduknya setelah menerima mangkuk Chanyeol. Ia berjalan santai menuju dapur. Para member lain dan juga Taeyeon melanjutkan makan mereka yang sempat terhenti akibat kecemburuan Baekhyun tadi.

Taeyeon menyuapkan kuah sup buatan D.O ke mulutnya. "Hmmm... Enak sekali." Pujinya antusias. D.O yang baru saja kembali dari dapur hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Terima kasih." D.O berucap singkat sebelum kembali duduk.

"Taeyeon-" Chen yang duduk di pojokan bersuara. "-apa kau suka memasak?"

Taeyeon sempat terdiam. Ia lalu tertawa singkat. "Tentu saja... hahaha..."

"Masakan apa yang sering kau masak?"

Taeyeon yang sedang menyeruput kuah sup langsung tersedak mendengar pertanyaan Chen kembali. Semua mata member tertuju padanya. Sepertinya mereka sangat penasaran dengan jawaban Taeyeon. Bahkan Baekhyun tak melepaskan pandangannya darinya barang sedetik pun.

"Mmmm..." Baekhyun semakin mendekatkan duduknya mendengar Taeyeon bersiap menjawab.

"R...Ramen?"

Satu detik...dua detik... tiga detik... Semua member tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Taeyeon yang terlampau polos. Baekhyun bahkan sampai memukul-mukul Taeyeon yang ada di sebelahnya saking tak bisanya ia megontrol tawanya.

***

Yoora's Apartment - 07.00 KST

"Sister..." Via terus menerus mencari-cari dimana kakaknya berada saat tak ditemuinya sang kakak di kamar setelah ia bangun tidur.

"Sister, kau dimana?" Via mencari ke seluruh sudut ruangan tetapi ia tak kunjung menemukan sang kakak. Hingga akhirnya, ia berhenti di depan pintu sebuah ruangan yang sama sekali belum pernah ia masuki selama ia tinggal di sini.

Ia ingat betul peringatan kakaknya perihal dilarangnya ia memasuki ruangan tersebut tanpa sepengetahuan Yoora. Tangan Via bergerak membuka kenop pintu tersebut. Kesalahan besar Yoora telah membuat larangan tersebut. Ia seharusnya tahu jika adiknya ini adalah tipe orang yang semakin dilarang semakin penasaran.

Pintu ruangan tersebut terbuka sempurna. Via langsung membuka mulutnya takjub melihat barang apa saja yang ada di dalam. Berbagai alat jahit dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih terjejer rapi. Gulungan kain warna-warni tertata rapi di setiap sudut ruangan. Ada beberapa lemari yang di dalamnya terdapat berbagai baju yang model-modelnya belum pernah Via lihat dimanapun. Juga berbagai gambar desain gaun yang tertempel di dinding.

Via melangkah perlahan ketika mendapati orang yang tengah dicarinya kini tengah tertidur dengan posisi duduk. Kepalanya ia senderkan di atas meja yang ada di sudut ruangan.

"Sister..." Via menggoyangkan tubuh Yoora pelan. Membuatnya lansung menggeliat pelan sebelum akhirnya terbangun.

Yoora mengucek matanya pelan, "Mmmm...Via... Bagaimana kau bisa masuk?"

Via tak menjawab, sebagai gantinya ia mengajukan pertanyaan lain. "Apa sister tidur di sini semalam? Kenapa matamu bisa merah kayak gitu?"

Yoora kembali mengucek matanya. Ia kemudian berjalan pelan menuju ke jendela, lalu membuka gorden yang menghalanggi sinar mentari masuk. Setelah itu ia berjalan ke sebuah gundukan setinggi dirinya yang tertutupi kain putih. Disibaknya kain penutup tersebut.

Via kembali membuka mulutnya takjub. "Sister... itu apa?"

Yoora tersenyum melihat respon dari sang adik. "Ini adalah gaun yang akan kau kenakan saat pesta pernikahanku nanti." Tangannya bergerak merapikan gaun yang belum sepenuhnya jadi itu.

"Sebelum kau datang ke sini, sebenarnya gaun ini sudah jadi. Namun, melihat ukuran tubuhmu yang sekarang, aku merombaknya kembali."

Yoora berjalan mendekat pada adiknya, "Aku mengecilkan gaun ini agar pas di tubuhmu. Aku tidak tahu jika adikku yang dulu sangat chubby sekarang berubah menjadi wanita langsing nan cantik."

Ia mengelus kepala adiknya lembut lalu memeluknya erat. "Kau harus memakainya saat gaun ini sudah jadi." Bisiknya pelan. "Dan aku ingin melihat betapa cantiknya adikku saat memakai gaun itu."

***

EXO's Dorm - 07.22 KST

Seunghwan memasuki kamar milik Sehun Luhan secara diam-diam. Ia lalu mengambil beberapa pakaian kotor untuk ia laundry. Seunghwan memang sering sekali melakukan acara bersih-bersih selain sering memasakkan beberapa makanan untuk para anggota EXO. Meski dia bukan manajer utama, namun dirinya selalu menyempatkan diri untuk sekedar melakukan kegiatan bersih-bersih.

"Apa yang kau lakukan?" Sehun yang baru saja selesai mandi langsung terkaget melihat satu-satunya manajer kepecayaannya -yang sudah hampir seminggu ta pernah terlihat- kini tengah berada di kamarnya.

Seunghwan sempat menoleh sebentar sebelum ia melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya. Ia buang beberapa kaleng minuman yang ada di nakas ke dalam tempat sampah.

"Kenapa kau baru muncul sekarang? Kemana saja kau selama seminggu ini?"

Seunghwan menoleh pada Sehun, sebelum akhirnya kembali fokus membenahi kasur milik Sehun yang berantakan. "Aku sudah mengirimkan surat pengunduran diriku ke perusahaan. Saat itu sudah diproses, aku tidak lagi menjadi manajermu."

"Apa kau benar-benar akan pergi?" Seunghwan diam tak bergeming mendengar nada marah yang tengah Sehun lontarkan padanya.

Seunghwan memberanikan diri menatap mata Sehun, "Aku harus menikah, Hunnie..."

"Apa kau gila, hyung? Aku menyutujuimu untuk bertunangan dengan gadis itu bukan karena aku menyukainya. Tapi karena aku tak ingin kau menikah dengannya dan menghancurkan karirmu." Sehun berteriak marah.

"Aku lelaki dewasa... Dan aku ingin menikahinya. Tidak peduli jika aku harus berhenti dari pekerjaanku karena keputusan yang ku buat."

Seunghwan memutuskan pergi dari kamar itu melihat suasana yang semakin membuatnya sesak. Dibawanya pakaian kotor yang tadi ia pungut bersamanya.

"Kenapa kau melakukan ini semua padaku?" Sehun bergumam kecewa, membuat langkah Seunghwan terhenti. "Kenapa kau menghacurkan semua kepercayaan yang telah kuberikan padamu?"

Seunghwan kembali melanjutkan langkahnya tanpa berniat menoleh kembali. Sehun hanya bisa mengepalkan tangannya untuk menyalurkan segala kemarahan bercampur kekecewaan yang kini tengah melanda hatinya. Ia menunduk dalam untuk menghentikan tangisnya yang hampir jatuh.

"Sehun..."

Sehun mendongak perlaha dan mendapati Luhan tengah menatapnya iba. Luhan lalu berjalan mendekat untuk membawa Sehun ke dalam dekapannya.

"Uljima..." ucapnya lembut sembari menepuk-nepuk punggung Sehun pelan.

Sehun melepaskan pelukan Luhan. Ia lalu mengacungkan jari kelingking tangan kanannya pada Luhan. "Janji?" katanya lirih. "Janji kau tak akan pernah meninggalkanku dan akan selalu menopangku?"

Luhan menatap Sehun lama. Sebelum akhirnya ia juga mengangkat jari kelingkingnya dan membuat janji dengan menautkan jari itu dengan jari Sehun. "Janji." Katanya mantap.

***

EXO's Dorm - 07.59 KST

Semua member sudah bersiap dengan pakaian rapi namun santai khas mereka masing-masing. Taeyeon sendiri sudah pergi diantar Baekhyun pukul 07.30 pagi tadi -tentunya secara diam-diam-. Hari ini, jadwal mereka untuk mencoba tarian yang akan mereka lakukan untuk comeback mereka nanti. Mereka juga akan berlatih untuk lagu baru juga.

Satu persatu member naik ke mobil van mereka diikuti manager noona dan manager hyung. Sehun yang berdiri di belakang Luhan dan bersiap naik tiba-tiba menghentikan langkahnya mendengar ponsel miliknya berdering. Sempat terlihat matanya membulat seketika mendengar nada dering khususlah yang berdering sekarang.

Tanpa melihat nama si penelpon, Sehun langsung mengangkat panggilan itu. Ia terdiam lama mendengar ucapan demi ucapan yang terlontar dari si penelepon. Di dalam mobil Tao menggeretu karena Sehun yang tak juga masuk ke mobil.

Sehun menutup teleponnya. Ia langsung berlari ke garasi di mana mobil pribadinya terparkir. Tao yang melihat itu langsung berteriak marah.

"Hei, Albino ! Kau mau kemana?" Tao meneriakkan nama ejekan yang sering ia tujukan pada Sehun ketika marah.

"Tak tahukah kau kita sudah terlambat? Hei ! Albino !" Teriakan Tao semakin keras ketika melihat mobil Sehun melaju entah kemana dengan kecepatan tinggi. Meninggalkannya dan juga member lain yang cengo melihatnya dari dalam mobil.

Tao yang emosi mencoba keluar mobil sambil tangannya bergerak cepat untuk menhubungi Sehun. "Yak ! Apa dia mau mati?" ia menggerutu sebal.

Xiumin yang melihat emosi Tao mulai naik langsung menghentikannya. "Sudahlah." Tangannya bergerak mengambil ponsel Tao dan perlahan memberikannya pada Suho.

"Bukankah Sehun cucu pemilik perusahaan? Dia bisa melakukan apapun yang dia mau." Chanyeol yang duduk di kursi depan berkata singkat.

***

08.02 KST

Sehun melajukan Audi putih miliknya dengan kecepatan maksimal. Matanya fokus ke jalanan yang mulai ramai, ekspresi wajahnya menegang. Otaknya tak henti-hentinya memutar ulang perkataan singkat dari si penelpon tadi.

"Tuan Oh Sehun, bisakah Anda ke sini sebentar. Tuan Oh Sekyung tiba-tiba mengamuk hingga melukai orang lain. Dia tidak mau berhenti sebelum anda ada di sini, Tuan."

Tangannya memukul stir mobilnya keras. Dilihatnya kemacetan parah yang kini tersuguh di hadapannya. Akan memakan waktu lebih lama jika dirinya harus menunggu kemacetan ini reda.

Dengan cepat Sehun melepas seatbelt-nya. Ia sempatkan memakai masker untuk menyamarkan wajahnya. Ia berjalan cepat mencari alat tranportasi lain yang bisa dipakai untuk melewati kemacetan ini. Dia tidak akan tahan jika harus menunggu kemacetan sialan itu.

***

SM Entertainment - 08.19 KST.

"Kau sudah di sini?" Suho bertanya cepat ketika melihat Kai tengah menari di ruang latihan mereka. Melihat leader-nya datang, Kai menghentikan tariannya dan menyapanya singkat.

"Aku ambil kereta pagi. Karena takut terlambat, aku memilih untuk langsung ke sini." ucapnya bohong.

"Tak ada yang mengetahui kau pulang ke rumah kan? Maksudku, wartawan atau sasaeng?" Suho bertanya kembali. Dirinya sempat terheran melihat ekspresi wajah Kai yang terkaget.

"Tak ada kan?" Suho mengulangi pertanyaannya melihat Kai yang terdiam.

"Tidak ada, hyung." Jawabnya cepat.

Member yang lain satu persatu juga ikut memasuki ruang latihan. Baekhyun yang baru saja datang sehabis mengantar kekasihnya, langsung melakukan perkelahian kecil dengan Chen masalah makanan yang akan mereka beli sehabis latihan nanti. Chanyeol yang datang membawa gitar barunya juga langsung memerkannya pada Lay.

Suasana di ruang latihan yang tadi agak tenang itu seketika langsung berubah ramai ketika semua member berkumpul menjadi satu. Yup, mereka memang selalu ribut. Suho yang tadi ingin menanyakan hal lain pada Kai sampai terlupa ketika mendengar suara Tao yang marah-marah melihat Sehun belum datang juga.

"Apa yang terjadi dengan wajahmu, Kai?" D.O yang baru masuk langsung berteriak keras pada Kai yang berniat ingin keluar dari ruangan gaduh itu.

Semua member yang tadinya sibuk dengan aktivitas masing-masing, kini beralih memandang Kai yang mematung diam di depan D.O. Chen yang penasaran ada apa dengan wajah Kai sampai meringsek maju.

Kai mengangkat wajahnya perlahan, memandang rekan satu grupnya satu persatu. Chanyeol yang menyadari wajah Kai yang sedikit lebam langsung berkata dengan nada tinggi. "Ada apa dengan wajahmu? Apa ada yang memukulnya?"

Kai tersenyum singkat, mencoba meredakan kekhawatiran semua member. "Aku hanya terjatuh saat bermain dengan Monggu. Dia gemukan sekarang."

Ia tunjukkan tawa renyahnya untuk membuat yang lainnya percaya dengan alasan bohong itu. Dan benar saja, satu persatu dari mereka mulai tak peduli kembali dan melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.

***

08.35 KST

Sehun masuk ke dalam gedung besar yang menjulang tinggi di pinggiran kota Seoul tersebut. Ia mempercepat langkahnya menuju suatu tempat yang sangat dihapalnya di luar kepala. Seorang wanita berbaju serba putih yang mengenali Sehun dalam balutan masker langsung menghampirinya.

"Tuan Sekyung sudah terlelap di kamarnya setelah salah satu dokter menyuntikkan obat penenang padanya. Meski-" Suster itu langsung berhenti berbicara melihat Sehun melepas maskernya kasar lalu melotot marah padanya.

"Kau beri dia obat penenang? Bukankah itu tidak baik untuk kesehatannya?"

Suster itu menunduk bersalah, "Maaf, Tuan. Kami terpaksa memberinya itu karena Tuan Sekyung tidak bisa dikendalikan. Dan juga banyak pasien lain yang ter-"

Sehun berjalan cepat memasuki salah satu ruang, menghiraukan suster yang tengah membela diri. Langkah Sehun melambat melihat pemandangan di depannya. Seseorang tengah terbaring lemah di hadapannya.

Sehun mengambil duduk tepat di sebelah lelaki yang tengah terlelap itu. Setetes air mata jatuh mengenai kasur. Sehun tak dapat membendung kesedihannya melihat lelaki di depannya itu.

Tangannya tergerak perlahan untuk mengelus wajah tirus itu. Bentuk wajahnya sangat mirip dengan bentuk wajah milik Sehun. Tangan Sehun tergerak ke arah lain. Ia mengelus pelan tangan lelaki yang terikat dengan sebuah tali. Air matanya mengalir deras melihat beberapa luka cakaran di sekitar tangan dan lehernya.

"Hyung, maafkan aku." Suaranya bergetar. "Maafkan aku karena terlambat datang saat kau memanggilku."

***

Continue Reading

You'll Also Like

Mantan By zee

Fanfiction

797K 101K 117
Selalu dikira pacaran padahal cuma mantan
4.8K 762 102
Dibuat untuk membantu rekan-rekan sesama penulis baik penulis baru atau lama. baik cerita masih on going ataupun sudah tamat di dunia orange. Ayooo k...
I'm Your Fan By D

Fanfiction

387K 63.6K 56
[SEGERA TERBIT] Pencapaian besar seorang penggemar adalah bertemu dengan idolanya. _________________________________ Katanya ketika kamu mencintai s...
19.7K 3.5K 100
Kata mama jadi mahasiswa itu enak, tinggal dateng ke kampus, duduk, terus pulang atau main di mall, nongki-nongki ala anak muda. Pokoknya jadi mahasi...