Princess Florensianna.

By Mutmainnah

74.2K 3.4K 257

TAMAT, CERITA MASIH LENGKAP. Kisah seorang putri yang harus keluar dari istananya yang nyaman, cuma gara gara... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
part 32
Part 33
Part 34
Part 35
part 36
part 37
part 38
Part 40
Part 41
Part 43
part 39
Part 44
Part 45
Part 46
Part 42.

Part 9

1.6K 88 0
By Mutmainnah

Suara pintu di buka dengan keras membuat semua orang menoleh ke sumber suara, dan betapa bahagianya Kim So Eun melihat siapa yang datang.

"Oh My God...!!!" kompak Antonio, Vivian dan Alvin melihat So Eun tergolek tak berdaya di ranjang rumah sakit.

"Ada apa dengan mu honney? kau baik baik saja? apa ada yang luka?" tanya Antonio sangat khawatir, membrondong So Eun dengan pertanyaan, mengecek semua angota badannya, takut ada yang terluka, "aku sudah memperingatkan dari dulu, jangan menyentuh minuman beralkohol, tapi kenapa tadi malam kau meminumya, kau mau mati hah!" omel Antonia merasa tak becus menjaga adik kesayangannya itu.

"Maaf kan aku Antonia, aku kira itu tidak akan terjadi lagi, karna kejadian itu sudah sangat lama sekali terjadi!" sesal So Eun merasa bersalah.

"Jangan memarahinya Antonio, dia sedanga sakit!" omel Vivian melihat kemarahan Antonio, "kamu tidak apa apa Swetty?" tanya Vivian menyentuh jidat So Eun khawatir, "kalau saja aku menahan mu semalam, mungkin ini semua tak akan pernah terjadi!" sesal Vivian, menatap wajah pucat So Eun sedih.

"Tak apa Vivian, kau tak tau, kalau nyawaku akan melayang jika meninum minuman laknat ini, lagian aku baik baik saja, aku juga masih hidup, dan trimakasih telah mengkhawartinkan ku!" ucap So Eun sambil tersenyum.

"Dasar anak nakal! kamu membuat kami bertiga sangat khawatir, L A G I D A N L A G I!," omel Alvin menyentil jidat So Eun gemas.

"Awwww..!!!" erang So Eun, "Alvin, sakitttt...!!!" eluh So Eun mengelus elus jidatnya, "maaf kan aku jika aku membuat kalian khawatir, aku janji, aku tidak akan mengulanginya lagi!" sesal So Eun.

"Mana ciuman perpisahan ku, aku akan pulang, dan aku yakin, kau akan merindukan ku!" ucap Antonio menyentuh bibirnya.

"Kemari!" ucap So Eun memerintah Antonio untuk mendekat padanya, dan segera menempelkan bibirnya pada bibir Antoni tanpa merasah risih sedikitpun dengan sekitarnya yang menatapnya dengan berbagai macam espresi.

"Aku juga?" tagih Alvin menyentuh kedua pipinya.

"Tidak mau, kau tadi menyentil jidat ku," ucap So Eun pura pura cemberut kemudian mencium ke dua pipi Alvin dan menoleh ke arah Vivian.

"Oww, Vivian, miss you so much...!!!" ucap So Eun merentangkan kedua lenganya sebagai isyarat Vivian memeluknya, yang segera di sambut oleh Vivian. So Eun memeluk sahabatnya itu dengan erat.

"Miss you too swetty...!!!" balas Vivian memeluk So Eun sama eratnya.

"Eheemm...!!!" dehem Flo menyadarkan ke empatnya, yang seakan akan hanya mereka lah yang berada di ruang rawat So Eun.

"Oww..., Princess...!!!" ucap Antonio, Alvin dan Vivian kompak, memeluk Flo bergantian dan mencium kedua pipinya bersahabat.

"Me...!!!" ucap Natli menunjuk dirinya sendiri.

"Oww, calon kakak Ipar!" kompak Antonio dan Alvin, memeluk dan mencium kedua pipi Natli bergantian.

"Lama tidak bertemu Natli!" ucap Vivian memeluk Natli bersahabat dan mencium kedua pipinya.

"Aku sangat merindukan mu!" balas Natli memeluk Vivian.

"Oh, hay Lee Ki Won?" sapa Antonio melihat Lee Ki Won juga berada di kamar rawat So Eun, yang tak di lihatnya sejak tadi, saking paniknya ia, dan segera memeluknya bersahabat.

"Oh, hay Antonio, aku kira kau sudah pulang ke negara mu!" ucap Ki Won setelah pelukan mereka terlepas.

"Tadinya begitu, tapi perempuan itu yang menggagalkan semuanya," ucap Antonio menunjuk So Eun sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Dia sangat spesial yah buat kamu?" tanya Ki Won berusaha setenang mungkin, menyembunyikan kecemburuannya.

"Yah, dia adalah hidup ku!" jawab Antonio tersenyum bahagia, tak menyadari perubahan air muka lawan bicaranya.

"Mereka siapa?" tanya Alvin menunjuk ke enam orang yang tidak pernah di temuinya sebelumnya, yang di angguki Antonio dan Vivian .

"Oh ia, kenalin ini Shin Min'ah, sahabat baik kami berdua, Min'ah, ini Antonio, Alvin dan Vivian," jelas Flo menunjuk Min'ah yang sedari tadi memandang kagum Antonio.

"Dia penggemar mu Antonio," tambah Natli, setelah ke empatnya saling berkenalan.

"Oyah...!!!," ucap Antonio memeluk Min'ah dan mencium kedua pipinya, yang masih mematung di hadapanya, tak menyadari seseorang sedang menatapnya marah.

"Dan mereka berenam, adalah senior kami, itu Lee Jung Ki, Kim Sam Bum, Part Min Young, Yee Jin dan Yoona," jelas Flo menunjuk satu persatu orang yang ada di hadapannya, tampa memandang wajah Kim Bum " dan ini Antonio, Alvin dan Vivian," ucap Flo memperkanalkan mereka semua, membuat mereka semua saling berjabat tanga, saling memperkenalkan diri mereka masing masing.

"Aku kira kalian akan kembali hari ini Alvin?" tanya So Eun membuka pembicaraan karna semuanya sibuk akan pikiran masing masing.

"Rencananya seperti itu Baby, tapi tidak jadi karna Natli mengabari kami, kau, masuk rumah sakit dan belum sadarkan diri, kau tau, aku sangat khawatir, aku sangat panik, tapi aku yakin ini semua, karena kau terlalu banyak minum!" jawab Antonio, sebelum Alvin angkat suara, berjalan menghampiri So Eun dan duduk di sisi ranjangnya, mengelus lembut rambutnya dengan sayang, hal yang biasa di lakukannya jika So Eun sedang sakit.

"Natli!" ulang So Eun menatap Natli tajam, kana tak terima.

"I'm so sorry sister, waktu itu aku sangat panik, jadi aku menghubungi Antonio," sesal Natli, "dari pada aku menghubungi Edward, mana yang kau pilih?" ucap Natli memberi pilihan.

"Uuumm...!!!" gumang So Eun, menganguk anggukkan kepalanya, karna akan jadi panjang urusannya jika harus berurusan dengannya, bisa biasa dia di suruh pulang.

"Salakan saja dirimu yang terlalu bayak di kelilingi laki laki tampa yang sangat menyayangi diri mu!" tambah Natli menginggat semua kakak laki laki Kim So Eun, yang di sambut dengan senyuman oleh So Eun.

Tak menyadari banyak pasang telinga yang sejak tadi menyimak percakapan mereka.

"Aku harap kau tidak memberitahunya, jika aku masuk rumah sakit!" ucap So Eun menatap Antonio tajam.

"Tenang lah honny, aku tidak memberitahunya, aku tau dia sangat mencintai mu," ucap Antonio, mengelus rambut kepang So Eun dengan lembut.

"Jika kau berani memberitahunya, kau akan mati di tangan ku," bisik So Eun tepat di telinga Antonio, membuat si pemilik telinga tertawa geli mendengarnya.

"Hahaha..., aku tau honny, tapi kau harus berurusan dengan Vivian terlebih dahulu, sebelum menghabisi nyawa ku!" ucap Antonio di selah selah tawanya, melirik Vivian yang sedang asyik bercengkrama dengan yang lainnya di sofa.

"Haahh, kau sangat tau kelemahan ku," cibir So Eun, meninju pelan perut Antonio.

"Kau sangat cantik jika sedang marah honny, tapi lebih cantik jika kepangan dan kaca mata tebal mu ini di lepas," ucap Antonio memegang rambut kepang So Eun dan menunjuk kaca mata tebalnya.

"Seharusnya kau bersyukur, So Eun bergaya seperti itu," ucap Flo menunjukkan senyum evilnya.

Membuat Kim Bum dan ke lima orang yang datang bersamanya terkejut.

"Kenapa aku harus bersyukur?" tanya Antonio tak mengerti.

"Tidak ada yang naksir dengannya," ucap Natli cepat, yang di anguki Vivian, Flo dan Alvin.

"Jadi kau tak usah repot repot menjauhkan para laki laki itu dari So Eun, enguras energi saja!" tambah Alvin mengingat betara protektifnya sepupunya itu pada adik angkatnya itu.

"Tapi aku lebih suka dia bergaya seperti dulu, kau juga Princess, aku lebih suka kau ber uuummm...," gumang Antonio berusaha melepas bekapan tangan So Eun dari mulutnya.

"Tutup mulut mu," bisik So Eun pas di telinga Antonio, menatap ke tujuh manusia yang terfokus padanya dan melepas tangannya dari mulut Antonio.

"Rupannya kau masih sangat kuat," ucap Antonio mengusap bibirnya yang terasa keram.

"Vivian, mana benda yang kau mau tunjukan kepada ku?" tanya So Eun mengalihkan pembicaraan.

Seakan mengerti, Vivian langsung menyerahkan tas selempangnya pada So Eun.

"Keren!" ucap So Eun melihat senjata api yang ada di tas Vivian, tanpa mengeluarkannya dari dalam tas.

"Ia dong keren, tanpa suara!" jawab Vivian bangga, menatap tajam Alvin yang ada di sampingnya, "mana punya mu?" tanya Vivian.

"Ada di tas, oh my god...!!!" umpat So Eun menepuk jidatnya, seakan baru ingat tasnya di tinggal di dalam loker, kenapa aku begitu ceroboh, rutuk So Eun dalam hati, "Flo mana tas ku?" tanya So Eun tiba tiba melihat ke arah Flo yang sedang asyik bercengkrama dengan Alvin.

"Kau mencari ini?" tanya Ki Won mengeluarkan tas So Eun dari dalam tas ranselnya, kemudian melemparnya pada So Eun.

Dengan sigap So Eun menangkap tasnya yang di lempar oleh Ki Won, dan segera membukanya, "Jangan bilang kau melihatnya?" selidik So Eun dingin, menatap manik mata Ki Won tajam.

"Yah, aku melihatnya, tak ku sangka kau memilikinya," cibir Ki Won merendahkan So Eun, "ayo teman teman kita pergi dari sini," ajak Ki Won meninggalkan ruangan So Eun di ikuti teman temannya yang lain, dia sangat muak mendengar percakapan So Eun dan Antonio yang sialnya sangat mesrah, dan sialnya, ia sangat kesal.

"Are you ok?" tanya Antonio khawatir melihat muka So Eun yang pucat vasih.

"Yah, i'm ok," ucap So Eun meyakinkan sahabat sahabatnya.

"Dilain tempat"

"Dari mana Three Nerd itu mengenal DJ Internasional sekelas Antonio, aku saja semalam ingin bertemu dengannya, susahnya minta ampun, main panggil honny, honny lagi," geram Min Young, memukul stir dan menambah kecepatan laju mobilnya, dia merasa kalah, apa lagi Kim Bum, Jung Ki dan Ki Won, menaruh perhatian khusus kepada mereka bertiga.

Kedua sahabatnya cuma memandang Min Young takut, tidak mau berkomentar takut Min Young menabrakkan mobilnya, mereka berdua sangat tahu betul siapa Min Young, orangnya sangat nekat, ia bisa melakukan apa saja untuk sampai ketujuannya, apa lagi kedua orang tuanya sangat lah kaya, mereka berdua masih ingin hidup.

"POV FLO"

So Eun sudah keluar dari rumah sakit, tepatnya ia memaksa ingin keluar, dan di sini lah kami derdua di kantin, memakan makan siang kami masing masing dalam diam sambil menunggu Shin Min'ah keluar dari kelasnya, suara meja di gebrak di depan ku menyadarkan ku dari lamunan, membuat ku dengan refleks mendongak dan memutar kedua bola mata ku bosan, "Aaahhh...!!!" erang ku ke sakitan karna tiba tiba rambut ku di tarik dengan kuat oleh Min Young.

"Apa yang kau lakukan?" teriak So Eun geram berdiri dari duduknya dan menatap Min Young marah.

"Bukan urusan mu, ini urusan ku dan perempuan jalang ini," ucap Min Young tajam, semakin memperkuat cengkramannya pada rambut ku, membuat ku semakin ke sakitan dan mau tidak mau air mata ku lolos begitu saja dari kelopaknya.

"Hentikan Min Young, kau menyakitinya dan jaga ucapan mu, di sini bukan dia yang jalang, tapi kau," ucap So Eun dingin menunjuk Min Young yang ada di belakang ku, "dasar perempuan bar bar...!!!" tambah So Eun menatap geram, kemudian menatap ku ibah dan berusaha melepaskan diri dari kedua sahabat Min Young yang mengunci kedua lengannya.

"Diam kau, di sini bukan aku yang jalang, tapi kalian berdua," bentak Min Young, menatap ku geram dengan So Eun, membuat ku bingung, dan membuat perhatian semua siswa tertuju pada kami, "kenapa kau semalam makan malam bersama Kim Bum?" tanya Min Young dingin menatap ku tajam dan semakin menguatkan cengkramannya pada rambut ku, membuat ku semakin meringis ke sakitan.

"Makan Malam!" ulang So Eun menatap ku heran, seakan akan menuntut penjelasan dari ku.

@@@@@

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
841K 79.8K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
364K 19.7K 28
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
3.4M 51.1K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...