Sasaeng Fans [EXO]

By ismi_h

507K 30.6K 1.6K

Ada dua sisi berbeda dari sang oppa. Sisi yang ada di depan layar kaca. Dan, Sisi yang ada di belakang layar... More

Teaser/Prolog
Serpihan 1
Serpihan 2
Serpihan 3
Serpihan 4
Serpihan 5
Serpihan 7
Serpihan 8
Serpihan 9
Serpihan 10
Serpihan 11
Serpihan 12
Serpihan 13
Serpihan 14
Serpihan 15
Serpihan 16
Serpihan 17
Serpihan 18
Serpihan 19
Serpihan 20
Serpihan 21
Serpihan 22
Serpihan 23
Serpihan 24
Serpihan 25 (a)
Serpihan 25 (b)
Serpihan 26 (a)
Serpihan 26 (b)
Serpihan 26 (c)
Serpihan 26 (d)
Serpihan 27 (a)
Serpihan 27 (b)
Serpihan 27 (c)
Serpihan 27 (d)
Epilog
Tao Story
Kris Story
Suho Story
Lay Story
Xiumin Story
D.O Story
Baekhyun Story
Chen Story
Chanyeol Story
Luhan Story
Kai Story (bagian 1)
Kai Story (bagian 2)
Sehun Story (bagian 1)
Sehun Story (bagian 2)
Sehun Story (bagian 3)
Via Story
Sasaeng Fans [2]
pengumuman !
Gadis dalam Almari

Serpihan 6

12K 780 18
By ismi_h

Serpihan 6

Mencoba meredam rasa cemburu ini, karena aku yakin bahwa aku adalah 'Wendy' yang disukai sang 'Peterpan'. Bukan dirinya yang hanya seorang 'Thinkerbell'. -Taeyeon-

21.15 KST

Gadis cantik itu menutup panggilan ponselnya dengan kasar. Ia mendengus sebal mendapati belasan telpon darinya tak mendapatkan jawaban satu pun dari orang yang tengah dihubunginya.

"Apa dia mau ku pukul, hah ?!" Taeyeon, gadis itu menggebrak meja di depannya dengan kasar. "Tak tahukah dia aku menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk dinner dengannya?"

Ia meraih ponselnya kembali, mencoba menghubungi nomor tadi. Tapi jawabannya tetap sama, nomor yang sedang dituju sedang tidak dapat menerima panggilan. Kesal, ia lemparkan ponsel itu sembarangan. Diteguknya jus jeruk yang ada di dekatnya dalam sekali helaan.

"Kenapa kau melakukan ini padaku, Bacon !" ia berteriak frustasi. Diacaknya rambut yang sudah ditata rapi itu -yang saat menatanya menghabiskan waktu lebih dari satu jam-. "Bukankah kau bilang bahwa hari ini kau tak ada pekerjaan apapun?" Ia kembali berteriak, kali ini diikuti dengan isak tangis.

"Lihat saja ! Kau akan menyesal karena tidak datang malam ini." Ia lalu memanggil seorang pelayan untuk membawakannya beberapa botol wine untuk ia minum saat itu juga.

***

SM Entertainment - 21.17 KST

"Apa kau berniat berlatih hingga larut malam lagi?"

Wendy yang sedang berlatih menari langsung menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Chanyeol tengah besandar di pintu masuk ruangan sambil sebelah tangannya memegang sekaleng soda.

"Apa kau tak ingat perkataanku malam itu?"

Wendy mematikan musik yang sedang terputar. Ia lalu berjalan berjalan mendekat pada Chanyeol dengan sebelumnya mengambil tas miliknya.

"Aku ingat." Katanya lantang. "Maka dari itu aku berniat untuk pulang sekarang." Wendy mendorong Chanyeol untuk menyingkir dari pintu. Ia lalu berjalan santai meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol langsung berlari mengejar Wendy yang sudah berjalan cukup jauh. Saat sampai di dekat Wendy, ia langsung merangkulnya dari belakang. Ia dekatkan bibirnya ke telinga Wendy dan berbisik pelan. "Mau ku antar pulang?"

Wendy sempat mematung mendapati hembusan nafas milik sunbae-nya itu berhembus di sekitar leher dan telinganya. Terlebih lagi posisi Chanyeol yang tengah memeluk tubuhnya dari belakang membuat degupan jantungnya semakin cepat.

"Chanyeol sunbae? Wendy? Apa yang sedang kalian lakukan?"

Chanyeol terkaget ketika mendapati seorang trainee yang tiba-tiba muncul di depannya dan mendapati posisi mereka berdua yang terbilang tak lazim. Buru-buru Chanyeol melepas pelukannya dari pinggang Wendy.

***

EXO's Dorm - 23.59 KST

Sehun membuka pintu dekat garasi dengan pelan. Berharap bahwa pintu itu masih belum dikunci. Dan ia bisa bernafas lega saat pintu tersebut benar-benar tidak dikunci. Ia lalu mengambil langkah perlahan di remang-remang lampu yang terpancar dari lampu meja ruang tengah.

Ia berjalan dengan sangat hati-hati. Itu semua ia lakukan agar tidak ketahuan oleh sang leader. Karena jika lagi-lagi dia ketahuan pulang malam karena membuntuti Krystal, Suho akan dengan senang hati melaporkan semua itu pada Ayahnya. Kau tahu apa yang terjadi jika Ayah Sehun tahu jika yang dilakukan anaknya hanyalah membuntuti seoarang gadis setiap hari? Ia akan habis di tangan ayahnya.

Sehun mulai bernafas lega saat dirinya berhasil masuk ke kamarnya tanpa diketahui oleh satu member pun. Sehun langsung melepas sepatunya dan bersiap untuk tidur. Tetapi...

"Luhan hyung. Apa yang sedang kau lakukan?" Sehun menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas bahwa orang yang tengah berdiri di depan jendela kamar dan sedang menatap langit adalah teman sekamarnya.

Luhan membalikkan badannya dan tersenyum canggung melihat Sehun. "Kau pulang malam lagi?"

Sehun menghiraukan pertanyaan Luhan ketika melihat hal lain yang lebih perlu untuk mendapat perhatian lebih. "Apa yang kau minum itu? Kopi?" selidik Sehun. Luhan hanya diam tak menjawab.

"Ada apa denganmu, hyung? Apa kau sakit? Tidak biasanya kau minum kopi."

"Mmmm..." Luhan mulai bersuara mendengar pertanyaan dengan nada khawatir yang terdengar jelas dari mulut Sehun. "Aku hanya sedang ingin saja."

"Lalu mengapa jam segini kau belum tidur?"

Sempat terlihat Luhan yang gugup sebelum menjawab pertanyaannya, "Aku... Aku hanya susah tidur saja akhir-akhir ini."

Sehun berjalan mendekat, ia tempelkan tangannya pada dahi Luhan. Sedikit hangat, pikirnya singkat. "Apa kau mau kuantar ke rumah sakit?"

Luhan menepis tangan Sehun pelan, "Tidak usah. Aku tidak apa-apa." Ia menjawab dengan cepat. "Lagipula jika aku ketahuan berkunjung ke rumah sakit. Semua fans akan khawatir."

Sehun merengut sebal mendapati jawaban Luhan yang terkesan lebih mempedulikan orang lain dibanding dirinya sendiri. Mungkin karena itulah seorang seperti Sehun mau membuka hatinya yang dingin untuk berteman baik dengannya.

Brak ! Sehun dan Luhan sontak menoleh ke luar jendela setelah mendengar suara berisik dari luar.

"Apa ada sasaeng fan yang mengikutimu tadi?" Sehun menggeleng mantap karena ia yakin saat perjalanan pulang tadi tak ada seorang pun yang mengikutinya. "Lalu itu siapa?"

***

Di depan pintu EXO's Dorm - 00.15 KST

Duk ! duk ! duk ! Seorang gadis yang tengah mabuk terus menerus menggedor pintu utama dorm milik EXO tersebut. Gadis itu tak henti-hentinya mengumpat saat ketukannya tak direspon oleh seorang pun.

"Hei, Bacon ! Kau tak mau membukakan pintumu untukku? Kau mau mati di tanganku ya?" Gadis itu kembali menggedor dengan keras sebelum akhirnya berhenti karena pintu itu dibuka oleh Sehun.

"Taeyeon?" Luhan berteriak histeris melihat orang yang tengah membuat keributan di tengah malam ini adalah model paling cantik di Korea.

Ditengah kesadarannya, Taeyeon mendongak. "Sehuna... Luhannie...." Ia tersenyum senang melihat kedua orang di depannya ini mau membukakan pintu untuknya. "My sweetie Baekhyun dimana?"

Taeyeon mencoba berdiri dari duduknya, kembali bertanya dengan tak sabar. "Pacarku Baekhyun dimana dia?" Badannya sempoyongan, sepertinya ia habis minum banyak jika melihat keadaannya sekarang.

"Sehun, cepat panggil Baekhyun sekarang." Luhan berbisik pada Sehun. Sehun yang panic langsung bergegas menuju kamar Baekhyun yang berada di lantai atas.

Luhan mencoba mengajak bicara gadis di depannya agar tak melakukan hal-hal aneh karena sedang mabuk. "Taeyeon... Bagaimana bisa kau tahu tempat ini?"

Taeyeon mendengus kesal mendengar pertanyaannya. Tangannya tergerak menunjuk-nunjuk wajah Luhan. "Kau tak tahu? Aku ingin bertemu pacarku. Pacarku Baekhyun."

"Apa kau kira karena aku mabuk lalu aku lupa dengan pacarku?" Taeyeon masih menunjuk-nunjuk Luhan. "Apalagi alamat dorm miliknya, aku hafal di luar kepala."

"Bahkan-" Taeyeon menepuk dadanya, "-aku hafal wangi parfum dan ukuran celananya." Taeyeon lalu menarik pundak Luhan untuk mendekat. "Karena aku Taeyeon, pacarnya Baekhyun." Bisiknya.

Ia lalu menjauh dan tertawa tak jelas. "Meski kita baru saja jadian, tapi hari ini tepat 100 hari jadian kita." Ia menatap Luhan tajam. "Ah... bukan... ini tepat 101 hari jadian kita."

Ia kembali berteriak frustasi. Taeyeon mengacak rambutnya, kesal dengan Baekhyun yang tak kunjung keluar.

"Taeyeon-ah..." Baekhyun berlari cepat dengan baju tidur kelinci yang masih melekat di tubuhnya. Taeyeon yang senang melihat Baekhyun berdiri di hadapannya lantas langsung menarik lelaki mungil tadi ke dalam pelukannya.

"Bacon, I miss you."

***

06.07 KST

Kai menggeliat pelan. Pening yang terasa hebat langsung menyerang kepalanya. Badannya remuk redam. Ia mencoba untuk bangun. Tapi... tunggu... ada yang aneh di sini. Dimanakah dirinya sekarang? Seingat Kai dirinya tergeletak di pinggir jalan setelah Namjoon hyung memukulinya habis-habisan.

Ia menatap sekeliling. Jika dilihat-lihat, tempat yang Kai tiduri sekarang lebih seperti gudang yang terawat. Meski matahari belum sepenuhnya muncul, Kai bisa melihat pancaran sinar kecil dari jendela yang tertutupi kardus.

Dirinya sedikit bernafas lega, setidaknya ia berada di tempat yang aman meski sampai sekarang ia tak tahu tempat apa ini. Kai harus berterimakasih dengan amat sangat pada siapapun yang telah membawanya ke sini.

Kai mencoba untuk berdiri. Diambilnya ponsel yang tergeletak pasrah di sebelahnya. Ia harus cepat-cepat pulang karena ada jadwal latihan untuk album baru hari ini. Jika dirinya tak ingin terkena masalah, maka ia harus sampai dorm sebelum pukul 07.00 atau ia akan kena marah sang manajer utama.

Dirinya berjalan cepat. Langkahnya sempat terhenti melihat pantulan wajahnya ketika melewati sebuah kaca kecil. Diperhatikan pantulan tersebut dengan seksama.

"Siapapun orang yang menolongku, dia tak hanya baik. Tapi super baik. Dia sepertinya mengoleskan beberapa krim sehingga lukaku dapat sedikit tersamarkan." Kai tersenyum miring di depan kaca melihat pantulan wajahnya yang tak seburuk seperti bayangannya setelah dipukuli semalam.

Kai berniat melanjutkan langkahnya kembali, tapi yang terjadi hanyalah dirinya yang mematung diam melihat siapa sosok yang tengah berdiri di hadapannya.

"K-kau... Apa kau membolos sekolah lagi, Yoona."

***

F(x)'s Dorm - 06.16 KST

Krystal terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya terengah dan keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya. Ia mengusap wajahnya perlahan. Dalam mimpinya, terulang kejadian memalukan semalam saat Bona menyiramkan minuman tepat di wajahnya.

Setelah lama merenung, Krystal akhirnya tersadar akan kejadian yang terjadi setelah itu. Buru-buru ia mengambil ponselnya dan mencari kontak nomor milik Sehun. Terdengar nada dering tunggu yang tanpa menunggu lama langsung berubah menjadi sapaan hangat dari Sehun.

"Pagi, noona. Ada apa pagi-pagi menelepon?"

Krystal terdiam, otaknya kembali memutar adegan dimana Sehun tengah memeluknya yang sedang menangis sesenggukan.

"Apa kau merindukanku, noona."

Sehun kembali bersuara. Krystal pun tersadar dan tertawa pelan.

"Siapa yang merindukan siapa? Bukankah kau yang setiap hari menunggu telepon dariku?"

Sehun tertawa keras di seberang sana. Krystal tersenyum samar mendengar tawa lepas itu. Tawa yang terasa familiar seperti milik seseorang.

"Oke... Oke... Aku mengaku kalah untuk soal siapa merindukan siapa."

Sehun berhenti tertawa.

"Apa kau menelepon karena merasa memiliki hutang padaku? Baiklah. Pergi jalan denganku selama satu hari saat kau punya waktu luang. Bayar dengan itu oke?"

Sehun langsung menutup telepon dari Krystal begitu saja.

***

EXO's Dorm - 16.17 KST

Sehun tersenyum puas setelah menutup panggilan dari Krystal. Untuk pertama kalinya ia menutup telepon dari gadis itu. Dan untuk pertama kalinya juga, Krystal meneleponnya duluan -kecuali ketika ia sedang menyuruh Sehun untuk membelikannya makanan-. Ini kemajuan yang cukup pesat.

Dengan senyum yang merekah di pagi ini, ia seruput tarobubble tea yang ada di genggamannya sejak tadi. Jangan tanya darimana ia mendapatkan bubble tea di pagi hari seperti ini. Bagi pecinta bubble tea sepertinya, tak ada yang mustahil untuk dilakukan.

"AAAAAAAAAAAA....." Sebuah teriakan keras memekakkan telinga langsung menggema di seluruh sudut dorm. Sehun langsung menutup telinga mendengar teriakan cempreng yang sama sekali tak merdu itu.

Di lantai dua dorm tersebut, Baekhyun juga melakukan hal yang sama mendengar teriakan sama sekali tak merdu itu. "Taenggu-ya... Berhenti berteriak atau para tetangga akan protes."

Taeyeon, oknum pembuat teriakan itu pun langsung menghentikan teriakannya mendengar permintaan singkat dari sang pacar. Chanyeol yang juga ada dalam ruangan tersebut langsung bernafas lega. Dengan tertatih-tatih ia berjalan keluar.

Baekhyun yang melihat teman sekamarnya keluar juga berniat untuk menyusulnya. "Bersihkan dirimu lalu turun ke bawah. Kau bisa ikut kita sarapan sebelum pergi." Baekhyun mengusap pelan puncak kepala Taeyeon sebelum benar-benar menyusul teman sekamarnya.

Taeyeon terdiam setelah punggung Baekhyun hilang di balik pintu. Otaknya mencoba berpikir keras untuk mengingat hal apa yang terjadi semalam sehingga membuat dia berada di dorm milik EXO ini. Setelah berpikir cukup lama, ia langsung menutup wajahnya dengan bantal saking malunya.

_

Flashback on

Taeyeon yang senang melihat Baekhyun berdiri di hadapannya lantas langsung menarik lelaki mungil tadi ke dalam pelukannya. "Bacon, I miss you."

Baekhyun langsung memegangi tubuh Taeyeon yang limbung akibat mabuk. Luhan dan Sehun yang tak tahan melihatnya, memilih untuk kabur ke kamar.

"Sayang... Kenapa kau tak datang ke dinner hari jadi kita yang ke-100?" ucap Taeyeon seraya melepas pelukannya pada Baekhyun.

Baekhyun langsung terdiam, lalu mengumpat dirinya dengan kasar dalam hati. Bagaimana bisa ia lupa tentang dinner hari jadi ke 100 nya. Bodoh kau, Baek. Kemana otakmu pergi sehingga melupakan acara sekrusial itu?

"Maaf." Baekhyun menjawab singkat namun dengan penyesalan yang amat dalam. "Aku-"

"Stttt.." Taeyeon menempatkan jari telunjuknya tepat di bibir Baekhyun untuk menyuruhnya diam. "Tak ada kata maaf dalam cinta. Karena cin-" perkataan Taeyeon terhenti.

Baekhyun yang melihat gadisnya tengah menahan mual langsung menariknya menuju kamar mandi sebelum gadisnya itu menumpahkan semua isi perutnya di depan pintu.

Flashback off

_

"Oh My God ! Aku berjalan sendiri ke rumah ini karena mabuk?"

Taeyeon mengacak rambutnya frustasi.

_

Flashback on

"Huekkk...." Taeyeon memuntahkan semua isi perutnya ke dalam toilet duduk yang ada di depannya. Sedangkan Baekhyun mencoba membantu dengan memijat-mijat punggung gadisnya.

"Kau tak apa? Apa perlu ku panggilkan dokter?"

Taeyeon langsung berdiri, ia menggeleng cepat sebagai respon dari rencana Baekhyun. "Aku tidak sakit. Aku hanya merindukanmu, oppa."

Taeyeon meringsek maju ingin memeluk Baekhyun. Tetapi Baekhyun langsung menahannya. Tangan kirinya bergerak mengambil tisu toilet yang ada di dekatnya. Ia usap perlahan bibir Taeyeon yang kotor sehabis muntah.

"Mengapa kau minum jika tak kuat minum?" Baekhyun menggeretu sembari membersihkan mulut Taeyeon. Sedangkan gadis itu hanya berdiri diam bagai anjing puddle yang sangat penurut.

Baekhyun lalu membuang tisu tersebut di tempat sampah. "Apa kau ke sini dengan mobilmu? Di mana kuncinya? Aku akan mengantarmu pulang."

Flashback off

_

"Kenapa aku bisa bertingkah sejorok itu di depan Baekhyun?" Taeyeon kembali berteriak frustasi mengingat kejadian lain yang terjadi dini hari tadi.

"Eommaaa." Ia menjerit kembali.

_

Flashback on

"Eungg..." Chanyeol menggeliat di tempat tidurnya. Karena keributan yang terjadi di luar kamar, ia terbangun. "Kenapa ribut sekali? Apa ada sasaeng yang datang?" ia berkata dengan mata yang masih terpejam dengan setengah kesadarannya.

"Bukan. Dia pacarku." Baekhyun menjawab singkat.

Chanyeol langsung buru-buru bangun dari tidurnya. "Pacar?" tanyanya sekali lagi. Sepertinya kesadarannya telah pulih kembali mendengar Baekhyun memiliki pacar.

Baekhyun tak menjawab. Sebagai jawaban pengganti, pintu kamar mereka berdua terbuka lebar dan tengah menampilkan sosok Oh Taeyeon, model terkenal korea yang saat ini terlihat acak-acakan.

"Jadi ini kamarmu, Bacon?" Taeyeon langsung masuk dan mengitari kamar itu. "Bagus juga."

Perlahan Chanyeol mendekat pada kasur milik Baekhyun. "Bukankah dia Oh Taeyeon, model yang terkenal itu?" bisiknya amat pelan. Baekhyun mengangguk.

Mata Chanyeol melotot lebar. "Jinjja?"

Buk ! Belum sempat Baekhyun menjawab, perhatiannya teralih pada Taeyeon yang tengah mencari posisi ternyamannya untuk tidur. Singkat kata, ia kini tengah terbaring di kasur milik Chanyeol. Boleh saya tegaskan? KASUR. MILIK. CHANYEOL.

Chanyeol langsung berlari pada Taeyeon. "Hei. Apa yang kau lakukan di kasurku?" Chanyeol berteriak marah padanya, sedangkan yang kena marah malah cuek dan menutup keseluruhan tubuhnya dengan selimut rilakuma kesayangan Chanyeol.

"Hei... Kau tak mau bangun." Chanyeol memukul gadis itu dengan boneka bebek yang ada di dekatnya.

"Ya. Ya. Ya. Ya. Ya." Baekhyun langsung berlari mendekat melihat Chanyeol memukul gadisnya. "Dia pacarku. Pacarku. Kau tak boleh memukulnya." Baekhyun berdiri tepat di depan Chanyeol dan berusaha keras agar Chanyeol berhenti memukul Taeyeon dengan bantal.

"Tapi dia-" Baekhyun langsung membungkam mulut Chayeol dengan sebuah boneka untuk menghentikan ocehannya.

"Biar aku yang mengurusnya." Baekhyun lalu mendorong teman sekamarnya itu untuk menjauh darinya.

Baekhyun berjongkok di sebelah Taeyeon. "Taeyeonieee." Sapanya pelan, manis dan lembut. Tapi Taeyeon lagi-lagi tak merespon.

"Taeyeon-ahhhh...." Orang yang dipanggil masih tetap diam tak bergeming.

"Chagiya..." Baekhyun mengeluarkan jurus terakhirnya. Dan benar saja, Taeyeon langsung membuka selimut yang menutupi wajahnya.

"Ayo kit-"

"Tak bisakah aku menginap di sini? Malam iniiii saja." Taeyeon berkedip dua kali secara slow motion. Cara yang sering dilakukannya untuk melakukan aegyo.

Baekhyun diam mematung. Hatinya bagai tersambar petir melihat aegyo yang manis dari sang kekasih. "Baiklah..." ia berkata pelan. "Kau boleh menginap malam ini."

"Yak ! Kau gila?" Chanyeol yang sedari tadi mengamati mereka berdua dari kasur Baekhyun langsung berteriak kesal.

Flashback off

_

"Omona.... Aku merusak image-ku sebagai model paling cantik di Korea dengan memohon untuk menginap di sini."

"Bunuh saja aku, Tuhan."

***

Continue Reading

You'll Also Like

2.8M 294K 66
Chanbaek Kaisoo Hunhan Sulay 🍌yaoi/homo/gay 🍌Gak suka jangan baca 🍌no siders! Area vote+ comen
254K 33.5K 18
Welcome to : 10th My Jaemren fanfict ' The Castle ' Jaemren berlatar belakang kerajaan Inggris dan Scotlandia. Di mulai tanggal 4 mei 2020. Malam. Se...
258K 19.5K 83
[ EXO OT9 ] Thanks 250 K reads ❤️ Terpisah dengan keluarganya di umur 10 tahun, itu masalah terbesar seorang agent dunia bernick name Agent C. Tapi s...