FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN
SELAMAT MEMBACA ❤
TERIMA KASIH 🥰
* * *
* * *
Perubahan pada wajah Kiran dalam sekejap mengubah ekspresi terkejut itu menjadi marah. Cewek itu berjalan mendekat dan mencengkeram kuat gelas yang sedang dipegangnya. Ivar sendiri sudah menjauhkan jarak dari Geta dan memperhatikan Kiran yang ia kira sedang berjalan ke arahnya.
Namun ternyata perkiraannya salah saat Kiran kini benar-benar sudah berada di dekat Geta. Cewek itu tidak akan mengotori tangannya untuk menampar Geta. Tapi dengan gelas kaca yang sangat keras kini mengenai pelipis Geta dengan kuat hingga gelas di tangannya pecah.
"Sial!" Ivar dengan cepat mendorong cewek itu menjauh. "Lo ngapain pukul Geta?!"
Kiran tidak menjawab pertanyaan Ivar, tatapan cewek itu memperhatikan wajah kesakitan seorang cewek di hadapannya yang kini dipenuhi darah. "LO NGAPAIN ADA DI SINI HAH?"
"BUKANNYA LO SUKA SAMA MAHERJUNA? LO SAMPAI TANYA-TANYA DIA KE GUE?"
"TERUS KENAPA GAK LO DEKETIN DIA? LAGIAN GUE BUKAN SIAPA-SIAPA MAHERJUNA LAGI! GUE GAK SUKA SAMA DIA LAGI."
Sementara Geta tidak fokus mendengar ucapan Kiran. Ia memegang pelipisnya yang masih mengeluarkan darah. Pandangannya kabur dan berkunang-kunang.
Tubuhnya seketika gemetar menahan sakit dan keseimbangannya hampir hilang.
"DAN SEKARANG LO SAMA IVAR? MAU APA LO SEBENARNYA DARI GUE? JAWAB!"
"GUE SAMA SEKALI GAK KENAL SAMA LO! TAPI LO TIBA-TIBA DATANG DAN DEKAT SAMA COWOK YANG GUE SUKA!"
Kiran menangis detik itu. Emosinya menggebu-gebu, ia tidak terima dengan yang dilihatnya tadi.
"DEKETIN SANA MAHERJUNA TAPI JANGAN IVAR, CEWEK MURAHAN!"
Teriakan-teriakan heboh dari banyak orang yang melihat makin membuat Geta merasakan pusing, ia mencari-cari pegangan agar tidak jatuh. "Var ... sakit."
Satu-satunya cara yang bisa ia lakukan hanyalah meminta saudara kembarnya itu membantu dirinya. "Tolong, Var. Pusing."
"Ta," panggil Ivar mencoba menahan kesadaran Geta. "Tahan sakitnya, Ta."
"VAR!" Kiran makin tidak tahu diri ketika melihat Ivar lebih memilih cewek lain. Sementara dari belakang, Tyana, pemilik acara ini menghampiri temannya itu.
"Ribut-ribut apa sih lo, Ran?" kesalnya pada cewek itu. "Kalau lo punya masalah jangan bawa ke acara gue! Buat ribut di acara orang mana sopan santun lo?!"
Fokus Kiran tidak menentu, ia mendengar Tyana bicara tapi dirinya juga masih ingin melihat Ivar yang terus berada di dekat cewek itu.
"Ta! Ta!" Ivar memanggil cewek itu yang kini memejamkan mata. "Bangun, Ta! Sadaarr, Geta!"
Dengan cepat Ivar mengangkat tubuh Geta. Bergegas membawa cewek itu menjauh dari sana karena keributan yang tercipta membuat banyak orang jadi memperhatikan Geta.
"IVAR" teriak Kiran memanggil. Cewek itu mengejar langkah Ivar dan menahannya. "Kenapa lo jadi pilih dia? Sebenarnya lo dekat sama berapa cewek, Var? Waktu itu Viori dan sekarang cewek baru lagi? Gue harus saingan sama siapa lagi buat dapetin lo, Var?"
"MINGGIR!" Ivar tidak memedulikan cewek di hadapannya. "Kita gak akan pernah sama-sama. Karena gue gak sudi punya cewek yang jahat kayak lo."
Ivar mempercepat langkahnya untuk membawa Geta. Meminta orang-orang untuk memberikan dirinya jalan. Namun baru ia akan menghampiri mobil, ada orang lain juga yang menahan langkahnya.
"Lepasin Geta!" ucap Maherjuna meminta cowok di hadapannya untuk memberikan Geta padanya. "Gue yang bawa dia ke sini dan gue juga yang harus bawa dia pulang."
"GUE GAK ADA URUSAN SAMA LO!" Ivar tetap berusaha membawa Geta sampai mobil dan meminta sopir untuk membuka pintu karena ia akan menidurkan Geta di jok tengah dengan nyaman. Tapi suara Kiran kembali terdengar memanggilnya.
"Var!" Mata Kiran makin basah setelah mendengar ucapan cowok itu. "Gue udah berjuang dan lo pilih menjauh cuma karena cewek itu!"
Kiran menangkap keberadaan Maherjuna tak jauh darinya. "ASAL LO TAU KALAU CEWEK ITU LEBIH SUKA SAMA COWOK LAIN! DIA GAK SUKA SAMA LO, VAR! YANG SUKA SAMA LO CUMA GUE! LO GAK BOLEH PILIH DIA JADI PACAR LO!"
"Siapa bilang dia pacar gue?" Ivar menjawabnya dengan geli mendengar ucapan itu. Tapi raut wajah kesalnya masih terlihat jelas. "Siapa yang bilang, Kiran?"
"Lo yang perlu tau, Kiran. Cewek yang tadi lo pukul itu saudara kembar gue. Lo udah sakitin dia dan jangan berharap gue akan baik ke lo lagi."
"Jangan harap!" lanjut Ivar penuh penekanan.
Kiran membatu tidak percaya, dia melihat Ivar sudah menutup pintu mobil dan pergi membawa Geta menjauh dari acara sampai mereka hilang dari pandangannya.
Matanya kembali mengarah ke Maherjuna yang sama-sama mematung mendengar itu.
"Saudara kembar?"
Rasanya sakit ketika mendengar Ivar tidak akan menerima Kiran lagi. Tapi Kiran sudah terlalu takut ada cewek lain yang mencintai Ivar. Sama seperti saat Viori masih ada dan sekarang Kiran berpikir kalau cewek tadi akan menjadi penghalang baginya.
Kiran tidak pernah tahu kalau Ivar memiliki saudara kembar.
"Apa yang udah gue lakuin?" Tangannya mengepal dan memegang kepalanya yang terasa pening. Kiran menangis untuk ke sekian kalinya.
Sementara Maherjuna tidak memedulikan bagaimana frustrasinya Kiran. Ia hanya bisa memandang kosong apa yang ada di hadapannya setelah mengetahui fakta bahwa cewek yang mulai dirinya suka. Cewek yang membuatnya yakin untuk membuka hati. Cewek yang paling mengerti dirinya.
Tapi ternyata cewek itu adalah saudara kembar Ivar. Cowok yang sudah menghancurkan hidup adiknya.
Maherjuna mendongak melihat langit malam yang sama sekali tidak menunjukkan bintang. Hanya gelap dan terasa kosong di atas sana.
Berhasil membuatnya tertawa getir. "Saudara kembar Geta? Saudara kembar Geta? Saudara kembar Geta?"
Berulang kali Maherjuna mengucapakan itu berhasil menyadarkan dirinya. Rencananya berantakan hanya karena cewek itu.
"BANGSAT! KENAPA HARUS KAYAK GINI?!"
* * *
SABAR YA JUNA😭
GIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?
SEMOGA SUKA YAAA🥰
NEXT?
2K KOMENTAR YA BUAT NEXT
FOLLOW
INSTAGRAM
@erlitascorpio
TIKTOK
@erlitascorpio
TWITTER
@scorpioerlita