Everything About Me ✓

By geesayr

5.5M 388K 17K

"Lo hamil?" tanya laki-laki di depan Zara saat melihat benda di genggamannya, lalu tertawa sumbang. "I-iya, k... More

Prolog
01. Sendiri
02. Tanggung Jawab?
03. Sekolah
04. Bingung
05. "Gak usah caper."
06. Kerja
07. Telling You
08. Gila
09. Pertemuan
10. Kelulusan
11. Hidup Baru
12. Ngidam Dan Tamu?
13. Salting
14. Selingkuh?
15. Milik Gentala
16. Rumah Baru
17. Kantor Gentala
18. Amarah Yang Tertahan
19. Salting Lagi
20. Manja
21. Happy
22. I found you
23. Pertunangan
24. Intens
25. Tamu Biadab
26. Meet Again
27. Four months later
28. Save Farel
29. Mall
30. Gemes
31. Kontraksi

32. Kebahagiaan

144K 10.2K 576
By geesayr

Jangan Lupa vote terlebih dahulu.

Gentala menatap zara yang sedang terlelap, istrinya masih dalam keadaan di bius. Gentala mengusap puncak kepala Zara dengan lembut, lalu mengecupnya lama dan terkesan dalam.

“Makasih, sayang.” Ucap Gentala lirih, ia benar-benar sangat bersyukur sekarang. Dan dirinya tidak menyangka akan menjadi ayah secepat ini, di usianya yang beranjak 20.

“Anak gue ganteng banget!” ujar Farel riang, dia tersenyum sumringah. Dan mengusap pipi bayi laki-laki yang ada di ranjang kecil itu dengan pelan, Gentala mendengus, mendengar itu.

“Apa si motiv lo ngomong kayak begitu?!” sarkas Gentala ketus, ia menekuk alisnya menatap Farel tidak suka.

“Ya karena dia anak gue.” Jawab Farel santai.

“Gue yang nanem benihnya anj!”

“Bodo amat si kalo kata gua mah.”

“Anj—”

“Genta, jangan nodain telinga anak gue.” Celetuk Aes sinis, Gentala lagi-lagi mendengus. Ia tidak tahu dengan sifat mereka berdua, menyebalkan sekali.

Bara tersenyum tipis, dia hanya diam dari tadi sambil menatap bayi yang sedang di usap-usap pipinya, oleh Farel. Ia tahu kenapa Ares dan Farel menganggap anak Gentala, menjadi anak mereka juga. Tapi ia hanya diam saja, toh biarkan waktu yang menjawab.

“Alisnya mirip gue ya?” tanya Farel pelan, Ares menatap cowok itu sinis.

“Bibirnya mirip gue, lope.” Timpal Ares riang, dia masih menatap Farel dengan sinis. Sedangkan Farel, cowok itu berdecih.

“Image lu bedua dimana si anjir?! si Ares lagi, gue kira lu dingin kek badboy-badboy gitu. Lah ini ... ?!” desis Bintang, ia menatap keduanya tajam.

Ares terdiam mendengar itu, dia memikirkannya. Benar juga apa yang di katakan Bintang, dirinya kan lelaki yang di kenal dingin, datar, dan tidak peduli dengan apapun. Bahkan saat masa sekolah, ares di panggil oleh semua murid di sekolahnya ‘Iceboy’ lalu kenapa sekarang ia seperti orang bego? ia merutuki dirinya sendiri, lalu berdekhem pelan dan mengubah wajahnya menjadi datar, dan cool.

Sementara Farel tidak peduli dengan itu, ia nampak acuh. Lebih baik dirinya bermain dengan si dede gemeys, pikirnya.

“Lo udah hubungin bokap lo?” Bara mulai bersuara, membuat Gentala melotot.

“Gue lupa!” jawab Gentala heboh, ia segera melangkah keluar ruangan dan mengambil ponselnya di saku celananya.

Sementara mereka yang masih ada di dalam ruangan, merotasikan bola matanya jengah.

“Tu orang perasaan belum umur 20 taun, udah mengidap penyakit amnesia aje.” Beo Farel tak habis pikir.

“Sebenernya kalo menurut gua si, lo harusnya ngaca Rel.” Ujar Bintang, Farel menatap cowok itu melotot.

“Apa maksud lo?!”

“Lo bilang Gentala belum umur 20 tahun udah mengidap penyakit, tapi lo sendiri gak ngaca. Lo kan punya penyakit skizofrenia.” Jawab Bintang malas, membuat Farel meninju dadanya pelan.

“Sialan lo!”

_________

Gino menatap Gentala dengan tajam, ia kesal sekali sekarang. Bagaimana bisa cowok itu tidak memberitahunya, jika menantunya sudah brojol? maksudnya sudah melahirkan.

“Kamu ini! ergh—” Gino melayangkan kepalan tangannya pada Gentala, tapi tergantung, tidak mungkin ‘kan dirinya memukul anaknya sendiri? Gino hanya kesal saja, dan geregetan dengan sikap Gentala.

“Y—ya, aku kan lupa yah.” Bela Gentala meringis.

“Ck, untuk aja mood gue lagi bagus. Coba kalo enggak, udah gue bogem elu, greget banget gue.” Ucap Gino merotasikan bola matanya malas, bercanda, tapi Gentala membalasnya dengan meringis.

“Zara belum sadar?”

“Belum yah.”

“Dimana anak kamu?”

“Lah ini di pinggir ayah.” Jawab Gentala menekuk alisnya, apa ayahnya sudah setua itu? sampai tidak melihat keranjang bayi di sampingnya.

Gino menoleh dan terkejut, dia menoleh dan menatap Gentala yang sedang mengulum bibirnya menahan tawa. Memalukan!

“Ekhem, a—ayah kan gak liat!” ujar Gino ketus, membela dirinya, ia menatap putranya itu sinis.

“Tua,”

Farel tertawa melihat interaksi mereka, dia melipat mulutnya saat di tatap tajam oleh Gino.

“Ganteng banget emang keturunan Derlangga.” Ucap Gino menatap bayi yang sedang tidur dengan tenang.

Gentala menganggukan kepalanya bangga, ia melirik teman-temannya yang memutar bola matanya jengah. Gentala tertawa pelan, mengejek mereka.

“Gue gak kalah ganteng!” beo Farel menatap Gentala sinis.

“Gue juga lah!” kali ini Bintang yang tak mau kalah.

Ares berdecih sinis, membuat mereka mengalihkan atensinya, menatap cowok itu. Farel menelan ludahnya kasar, dirinya tidak bisa mengelak jika begini. Ares memang memiliki paras yang sangat tampan, apa lagi bibirnya yang berbentuk seperti love. Membuat para gadis di luar sana tergiur, dan memuja cowok itu dengan berbinar.

“Lo semua emang ganteng, tapi gue ... punya segalanya.” Ucap Ares angkuh, dia menyugar rambutnya ke belakang. Dan merapikan kerah kemejanya, semua yang ada di sana mendecih jengah.

__________

Zara menatap anaknya yang sedang ia gendong di tangannya, ia sangat terharu sekali. Anaknya—putranya, sudah lahir. Zara benar-benar tidak tahu harus bersyukur atau malah sedih, karena memang seharusnya usia yang sekarang melekat pada dirinya mungkin sedang kuliah dan mencari pekerjaan. Tapi sekarang dirinya harus menjadi ibu dan istri yang baik.

Walaupun seperti itu Zara tetap harus bersyukur, karena ini takdirnya.

“Ganteng banget.” Beonya sambil mengusap-ngusap pipi gembul anaknya.

“Siapa dulu dong papanya,” ujar Gentala dengan bangga.

Zara terkekeh ia menatap Gentala, cowok itu ternyata sudah ganti baju. Berbeda saat sedang menemani dirinya lahiran, baju yang berantakan—karena Zara yang menarik-nariknya, rambut yang juga tak kalah berantakan—oleh cowok itu sendiri, karena mengacak-ngacak rambutnya frustasi mendengar teriakan kesakitan Zara.

Tak lupa juga wajahnya yang lesu dan kusut, seperti baju yang belum di setrika.

“Makasih.” Ucap Zara tulus, ia juga tersenyum manis dan haru.

Gentala mengernyitkan dahinya. “Kenapa kamu yang makasih? harusnya aku yang makasih sayang. Makasih banget udah mau berjuang selama ini, dan makasih untuk selalu sabar sama sikap aku.” Ujarnya, ia menggenggam tangan Zara dan mengecupnya berkali-kali. Oh jangan lupa, dengan kebiasaannya yang suka menggigit tangan Zara.

“Iya. Aku sayang kamu.” Kata Zara, ia tersenyum tulus.

Gentala terdiam, nafasnya tercekat. Kenapa Zara mengatakan itu di saat tidak tepat? sungguh dirinya benar-benar ingin kayang saja jika seperti ini. Gentala tidak kuat, ia menggigit bibir dalam bawahnya. Dan berdekhem menetralkan nafasnya yang hampir menggebu.

“Hm.” Balas Gentala singkat, tapi tidak membuat Zara melunturkan senyumannya. Itu memang sudah biasa, jadi Zara tidak kaget lagi dengan jawaban Gentala yang selalu singkat.

Suasana kembali hening, teman-teman Gentala sudah pulang lima belas menit yang lalu. Dan di ruangan inap Zara sekarang hanya ada dirinya dan cewek itu.

“Kamu udah punya namanya?” tanya Zara, ia menatap Gentala dengan berbinar.

Gentala menganggukan kepalanya sambil tersenyum tipis, Zara melebarkan matanya ia sangat antusias menunggu ucapan Gentala. Menyebutkan nama untuk anaknya, kebahagiaan mereka yang sudah terlahir ke dunia. Iya, kebahagiaan Zara dan Gentala.

“Arsean Alaska Derlangga.”

Tbc

The End...

Sampai di sini aja ya kawan, sebenernya masih banyak part lagi. Tapi aku tamatin sampai di part ini aja, mungkin, kalau ada waktu luang, aku bakal up part semuanya, sampai ke bener-bener End sesungguhnya.

Terimakasih sudah menemani hari-hariku dengan memberikan aku semangat, dan spam komen. Itu sangat membuatku semangat, dan happy. Sekali lagi terima kasih.

See you, Guys, and sorry to say, I love u all.

Babay! <3

Signed, —Nana.

Continue Reading

You'll Also Like

50.2K 3.4K 45
WARNING!!!! Sebelum lanjut jangan lupa vote dan follow ya agar tidak ketinggalan update!!! Makasih ◉‿◉ JANGAN CUMA DI BACA AJA YA, VOTE JUGA OKEYYY...
3.6K 150 73
Ainayya Calista, seorang gadis 16 tahun yatim-piatu yang hidupnya dipenuhi dengan keberuntungan saat di jaga baik oleh Alfarezta Galen Pradipta. Alfa...
101K 3.5K 48
~17+~ADULT~BADBOY~GENGSTER~~ Menikah 2x dengan orang yang sama, bagaimana bisa? Tentu saja bisa, buktinya Umira dan Abiandra melakukan. 1 minggu yang...
1.2M 60.2K 33
⚠Cerita pasaran mengandung konten diabetes Ketika ketua osis di paksa nikah sama musuh abadinya yang terkenal playboy (Sequel 1) (Cerita ini murni ta...