Crazy Ketos Vs Ice Waketos

By Syivaayul

2.6M 392K 159K

Warning☞⚠️ [FOLLOW DULU BRADER!!!] cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Har... More

1.PROLOG
2.PERTEMUAN
3.DIHUKUM
4.MURID BARU
5.SUPERMARKET
6.SUASANA
7.KERIBUTAN
8. KEJADIAN KEMARIN MALAM
9.ULANGAN
10. WAKETOS BARU
11. RAPAT PERTAMA
12. CAFE BENJOY(BE ENJOY)
13. CAFE BENJOY ( BE ENJOY)2
14. BERTEMU
15. CLARA RYUMI EFFENDI
16. GILA
17. GAGAL JAMKOS
18. SIREGAR
19.PILIH KASIH?
20. RAPUH
21. MASA SI?
22. GANGGU RAPAT
23. NOMOR KEMARIN
24. SAYAP
25. MALL
26. MBAH GOOGLE
27. OH
28. LOMBA
29. EM
30. PERJANJIAN
31. KALAH?
32. BABU
33. UKS
34. TAKUT?
35. MAHENDRA
36. PENGGANTI RENA
37. PSIKOPETT
38. LAMPU MERAH
39. MODUS
40. SALAH PAHAM
41. MURKA
42. BOHONG
43. ADA GUE
44. STIKER
45. JADI?
46. TUSUK
47. GESREK
48. TERNYATA
49. JADI SIAPA?
50. RESMI
51. CAMPING
52. I Love U?
53. HILANGNYA EMPATI
54. KALUNG?
55. NAOMI LEVIONA DANENDRA
56. NASI GORENG
57. TOLOL ABIZ
58. KHAWATIR (17+)
59. SADAR
60. QUALITY TIME
61. PERKARA LON*E
62. PERGI
63. VIRTUAL
64. DIARY
65. BERUBAH
66. PUTUS ATAU TERUS
67. BULLY
68. TUDUH
69. BUBAR
70. BRENGSEK (17+)
71. ARKA JEALOUS (17+)
73. PUISI& NYANYI COLAB KESYA&CLARA
74. PENYERANGAN
75. UDAHAN MUSUHANNYA
76. PERTUNANGAN
77. HUTAN
78. RUMAH SAKIT
79. KEHILANGAN
80. WAKETOS BARU
81. GALAU BRUTAL
82. MISS
OPEN PO CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS
83. ENDING
84. EPILOG
EXTRA CHAPTER
Crazy Ketos S2

72. BALIKAN KUY GAS NGENG

23.4K 3.3K 2.4K
By Syivaayul

Jika bersamaku adalah luka maka pergilah, temui orang yang buatmu bahagia

~Arka Mahendra Stevenson


Seorang cowok dengan seragam sekolah melekat ditubuhnya, dasi terikat asal. Arka mengacak-acak rambutnya frustasi harus menghendle kegiatan OSIS setelah ulangan kenaikan kelas. Kesya selaku patnernya, gadis itu masih dalam hukuman, satu Minggu sudah Kesya tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran.

Naomi berjalan menuju ruang tamu dimana Arka sedang berkelut dengan laptopnya. Gadis itu membawa nampan berisi cemilan serta minuman dingin.

"Kalo capek istirahat dulu Ka, jangan diforsir nanti kamu sakit," ucap Naomi meletakkan nampan dimeja lalu gadis itu duduk disofa mengelus lembut surai Arka yang duduk dilantai terus berfokus pada laptopnya.

Arka menggenggam tangan Naomi mengisyaratkan gadis itu untuk berhenti melakukan aksinya. Arka menatap Naomi dalam membuat gadis itu sedikit salting. "Lo cantik...... tapi lebih cantik lagi kalo Lo naikkin harga diri lo," ucap Arka melepaskan genggamannya.

"H-hah?" Beo Naomi

Arka tidak mengindahkan perkataan Naomi, gadis itu terlihat sedang mencerna ucapan Arka tadi.

"M-maksud Lo apa Ka?" Tanya Naomi hati-hati sepertinya mood Arka kali ini sedang tidak baik.

"Lo duduknya jangan deket-deket gue dah, risih. Nau gue emang udah putus sama Kesya tapi bukan berarti gue mau sama lo, sadar diri lah," jelas Arka begitu menusuk hati Naomi.

"Lah tap-"

"Inget perjanjian awal?"

Naomi, gadis itu mengangguk. "Ada yang bisa gue bantu?" Tanya Naomi

Arka meminum minuman yang Naomi suguhkan, mengelap air yang menempel disudut bibirnya dengan punggung tangan. Cowok itu berdehem lama sembari mengacak-acak berkas-berkas OSIS didepannya, ada yang hilang.

"Kenapa Ka?" Tanya Naomi kembali

"Kunci motor gue dimana ya? Perasaan tadi disini," ucap Arka terus mencari kunci motor miliknya.

"Bukannya tadi Lo ke kamar mandi? Mungkin ketinggalan disana," ujar Naomi kala dirinya teringat Arka memasuki kamar mandi sembari membawa kunci motornya.

"NAU, KERUANG KERJA AYAH SEBENTAR, AYAH TUNGGU CEPAT," ucap Andre sedikit berteriak dari lantai dua rumah Danendra. Naomi yang mendengar suara ayahnya melirik Arka sekilas.

"Iya yah, Bentar," sahut Naomi.

"Gue pulang Nau," pamit Arka diangguki oleh Naomi, gadis itu beranjak pergi menuju ruang kerja ayahnya sementara Arka membereskan berkas-berkas OSIS serta laptopnya dia masukkan pada tas berwarna hitam. Setelah beberes cowok mengenakan seragam SMA Victoria itu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil kunci motornya yang tertinggal dilantai dua rumah Danendra karena kamar mandi di bawah sedang ada perbaikan.

Arka berjalan gontai ingin kembali menuju ruang tamu keluarga Danendra namun langkahnya terhenti kala cowok itu berjalan disamping ruang kerja Andre. Arka mendekati ruang kerja keluarga Danendra, sedikit mengintip dari celah pintu.

"Yah apa ini akan berhasil?" Tanya Naomi ragu.

"Pasti, lakukan sesuai rencana. Ayah sudah mengerahkan tiga puluh orang suruhan ayah untuk mengepung anak Frans."

"Bukan itu saja, ayah juga sudah mengerahkan satu geng motor untuk melakukan aksi," lanjut Andre diiringi senyum devilnya.

"Naomi nggak yakin kalo Kesya nggak bantu Clara."

Andre tertawa renyah melihat putrinya lama. "Bunuh saja keduanya, bukankah itu lebih baik?"

"Kamu tidak perlu turun tangan, kamu cukup alihkan perhatian Arka, Nathan, Angga, Andra. Pastikan keempat anak ingusan itu tidak menolong Clara maupun Kesya," lanjut Andre menatap putrinya serius.

"Ngomong apaan dah? Serius amat! Ini suara mereka yang kekecilan kek semut minta makan sama manusia atau gue yang nggak bisa denger setan ngomomg?" Gumam Arka pelan. "Ngapain juga gue nguping mending samperin mantan," ucap Arka lirih sembari senyum-senyum tidak jelaa lalu melenggang pergi menuruni tangga mengambil tas ranselnya lalu berjalan keluar menuju parkiran, menjalankan motornya membelah kemacetan.

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

Seorang gadis cantik dengan pakaian casual melekat ditubuhnya berada di pusat perbelanjaan memilih beberapa pakaian. Clara memilih pakaian yang menurutnya bagus, kedua matanya terus mencari deretan baju dipusat perbelanjaan.

Clara tersentak kala gadis itu merasakan ada yang memeluknya erat dari arah belakang sembari terisak. Clara berbalik badan dan terkejut dengan wanita didepannya saat ini sontak Clara mendorong tubuh wanita berumur tiga tahun delapan tahun itu untuk menjauh darinya.

"C-clara anak bunda," ucap Kinan disela tangisannya. Tangan wanita itu hendak memeluk kembali putrinya namun Clara tolak dengan cepat. Gadis itu berdecih kasar mencoba menetralkan wajahnya agar terlihat biasa saja.

"Masih anggap saya anak? Tapi maaf anda bukan ibu saya, ibu saya cuma ibu Nawang Adhitama!" Tegas Clara penuh penekanan. Kedua mata gadis itu tentunya sudah dipenuhi oleh cairan bening yang sebentar lagi menetes namun dengan sekuat tenaga Clara menahannya.

"S-saya bunda kamu," kata Kinan masih menangis terus berusaha mendekati tubuh Clara.

Clara, gadis itu mundur beberapa langkah kala Kinan bergerak maju. "Setelah apa yang anda lakukan apa masih pantas saya memanggilmu bunda?" Tanya Clara dengan nada ketus. Memori lama kembali hadir dipikirannya. Pedihnya hidup gadis itu saat kedua orangtuanya membuangnya dipanti asuhan dan lebih memilih mengasuh anak lain.

"M-maafin bunda Ra," pinta Kinan memelas

"Segampang itu? Tidak! Dari kecil saya hidup dipanti asuhan tanpa kasih sayang orang tua, setelah itu saya diadopsi bukan berarti penderitaan saya selesai! Saya di bully anak pungut, anak buangan! Anda puas!" Ujar Clara dengan air mata mengalir yang sudah tidak bisa dia tahan lebih lama, rasa sakit hati kembali hadir, kekecewaan yang begitu dalam menghadirkan sebuah kebencian yang sangat mendalam.

"Ra..... bunda menyesal."

"PENYESALAN ANDA TIDAK BERNILAI DIMATA SAYA!" Bentak Clara hingga semua pengunjung menatap kedua insan yang sedang bercek-cok itu.

Hening. Setelah mereka tidak menjadi sorotan seisi pusat perbelanjaan Kinan kembali mendekati tubuh Clara, ingin memeluk putrinya setelah lama berpisah namun Clara mendorong tubuh Kinan kasar enggan untuk berdekatan dengan wanita itu.

"Bagaimana rasanya dijauhi anak sendiri? Sakit? Itu balasan untuk orang tua bejad seperti anda! Jangan sampai hal ini terulang kembali."

Kening Kinan lantas berkerut mendengar penuturan putrinya. "Kesya, setelah saya anda kecewakan apa kabar dengan putri kesayangan anda? Bukankah Anda lebih memilih gadis bodoh itu daripada saya?" Tanya Clara beruntun

"Tapi anda lebih bodoh! Setidaknya anda memperlakukan Kesya layaknya seorang anak bukan kambing hitam karena penyesalan anda pada saya. Paling tidak seharusnya anda punya rasa kemanusiaan!" Lanjut Clara membuat Kinan terpojok. Wanita itu kembali menangis, setelah dirinya kehilangan putranya kini anak keduanya tidak ingin mengenalnya, bahkan melihatnya pun enggan.

Hatinya terasa sakit tercabik-cabik mendengar penuturan Clara, dirinya memang salah dimasa lalu, wanita itu menyesal. Keinginan wanita itu saat ini hanya satu ingin kembali bersama anak perempuan yang dia buang dipanti asuhan dan hilang tanpa kabar selama kurang lebih lima belas tahun.

"Ra...... b-bunda hiks bunda nyesel maafin bunda sayang," ucap Kinan terus menangis. Clara berdecih kasar walaupun wanita didepannya menangis tersedu-sedu tidak akan membuatnya luluh.

"Penyesalan anda tidak membuat saya luluh. Sampai kapanpun saya tidak sudi menganggapmu ibu saya. Ibu tidak tahu diri!"

Deg

Air mata Kinan berhasil lolos, sesakit ini dibenci oleh putrinya yang sekian lama berpisah. Mengapa dirinya dibenci?

"Sakit? Bukankah itu yang anda ucapkan pada Kesya? Bukankah Anda ingin Kesya mati? Jika itu keinginan anda jangan salahkan saya jika saya ingin anda pergi dari kehidupan saya. Saya jijik punya orang tua bejad seperti anda!" Jelas Clara penuh penekanan pada setiap kata mengisyaratkan sebuah kekecewaan dan kebencian mendalam. Kinan, wanita itu setia menunduk sembari menangis terisak.

"Saya pastikan anda akan menyesal telah memperlakukan Kesya sebagai kambing hitam atas kesalahan yang anda buat sendiri!" Lanjut Clara.

"Clara akkhhhhh," ucap Kinan diiringi rintihan kesakitan. Wanita itu memegangi perutnya kuat. Clara memutar bola matanya jengah.

"Tidak perlu drama. Saya tidak peduli," ucap Clara terkesan ketus, sinis, penuh kebencian laku melenggang pergi meninggalkan Kinan sendiri yang terus memegangi perutnya kesakitan.

"Maaf. Ara cuma mau bunda rubah sikap bunda sama Kesya. Kesya lebih butuh kasih sayang bunda dari pada Ara, hidup Kesya lebih menderita daripada Ara, Kesya berhak hidup bahagia," batin Clara tanpa disadari air matanya menetes begitu saja dari pelupuk matanya.

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

Seorang cowok dengan seragam SMA Victoria melekat ditubuhnya, dasi terikat asal, wajahnya tertutup oleh helm fullcase-nya. Arka, laki-laki itu mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, pikirannya terus berputar memikirkan Kesya. Cari mati, memang.

Arka memilih jalan pulang melewati rumah Kesya, anggap saja laki-laki itu ingin menemui Kesya namun terhalang gengsi. Dengan pikiran campur aduk Arka tidak fokus mengendarai motornya.

Dari arah berlawanan terdapat truk dengan kecepatan tidak kalah tinggi. Kedua mata Arka membulat sempurna kala motor yang dia kendarai beberapa meter lagi akan menabrak tubuh truk, sontak cowok itu membanting stir kearah lain.

BRAK

GUBRAK

"ANJING SEKALI EPRIBADIIHHH!! ASTAGFIRULLAHAL'AZIM PANTAT GUE HUWAAAAA, BAPAK TRUK TANGGUNG JAWAB HEY JANGAN KABUR SAYANG!!!" Teriak Arka tidak jelas, kini dirinya jatuh dipinggiran jalan, sayangnya tidak ada yang menolong cowok itu. Arka membuka helm melemparnya asal kesembarang arah. Arka berusaha mengeluarkan kakinya yang tertindih motornya.

Perlahan tapi pasti Arka berhasil menarik kakinya. "Astagfirullah kaga ada yang nolongin, salah gue apasi? Sial amat!!" Gerutu Arka.

Arka mendongak kala sebuah uluran tangan berada didepannya, tangan putih, mulus, jari-jemari begitu lentik, indah. Arka mengerutkan keningnya bertanya-tanya seperti tidak asing dengan orang didepannya.

Arka memandang kedua manik mata gadis didepannya lama, gadis itu mengenakan helm fullcase yang membuat Arka tidak bisa melihat paras ayu gadis didepannya.

Manik mata gadis itu mampu menghipnotis Arka.

Laki-laki itu larut dalam pikirannya, kedua manik mata yang indah menawan, yang Arka rindukan, manik mata yang mampu membuatnya tenang, dan manik mata yang persis seperti Kesya.

Arka menerima uluran tangan gadis itu lantas dirinya berdiri tegap lalu menepuk-nepuk seragam sekolahnya yang kotor.

"Mak-"

Ucapan Arka terhenti kala gadis mengenakan jaket kulit berwarna hitam degan logo serigala dibagian dada kirinya berjalan menjauhi Arka tanpa berbicara sepatah katapun lalu menaiki motor Honda CBR150R dengan plat B, Jakarta. Gadis itu melesat cepat membelah kerumunan.

"Tadi Kesya bukan? Eh nggak-nggak yakali si kunti punya kembaran! Tapi tadi cuma mirip manik matanya aja sih. Tapi cuek-cueknya sama, tingginya juga sama, kaya nggak asing, pernah ketemu dimana? Alam mimpi kali ya?" Gumam Arka bingung

"Ahahaha motornya tidur?" Tanya seorang gadis diiringi tawa renyahnya berkesan mengejek.

"Mati Jem, Paijem!" Jawab Arka ketus

"Oh," ucap gadis mengunakan kaos oversize berwarna kuning dan celana pendek diatas lutut dengan tangan kanan membawa kantong kresek berisi lontong sate.

"Balikan kuy gas ngeng, katanya Lo nggak bisa hidup tanpa gue tapi sampe sekarang  lo nggak mati!?" Ujar Arka menyebalkan.

Kesya yang berada diseberang jalan, gadis itu memutuskan untuk mendekati tubuh Arka dengan motor tertidur di pinggir jalanan.

"Aku nggak bisa hidup tanpa nasi lah yakali tanpa kamu dih NAJIS!" Balas Kesya bernada menekankan kata 'najis'.

"SIK-ASIK YA CUMA DIGELENG-GELENG!" Nyanyi Arka melengkapi perkataan Kesya.

"Lo mau beli lonte atau jual paha?" Tanya Arka kala melihat pakaian yang melekat pada tubuh Kesya. Ya walaupun Arka tau tukang lontong sate tidak jauh dari rumah Kesya tapi tetap saja, pakai pakaian yang setidaknya memakai celana hingga menutup lutut. Pemikiran orang berbeda-beda terlebih laki-laki betul?

Kesya terseyum manis. "Beli ati!" Jawab Kesya ketus.

Arka tidak mengindahkan perkataan Kesya, laki-laki itu membuka tas ranselnya mengambil hodie hitam miliknya lalu tanpa aba-aba Arka melingkarkan hodienya tepat pada pinggang Kesya hingga hodie itu menutupi paha Kesya.

Kesya hendak membuka kembali ikatan hodie dipinggangnya, menurutnya Arka terlalu berlebihan namun pergerakannya terhenti kala-

"Lo lepas, detik ini Lo pacar gue," ucap Arka diiringi senyum smirk.

"Gila!" Cibir Kesya kesal

"Gila-gila gini Lo sayang," ucap Arka penuh percaya diri seraya menaik turunkan alisnya

"Iya," jawab Kesya singkat namun mampu membuat hati Arka menghangat. Mungkin saat ini hati Arka sudah bergoyang-goyang ria, don't play-play boskuahhh

"Aku kan penyayang hewan."

Deg

Senyum indah yang berasal dari Arka perlahan memudar. "Lo kira gue apaan!"

"Babi contohnya"

"Anjing," umpat Arka pelan namun masih bisa Kesya dengar walau samar-samar.

Gadis yang menyandang sebagai wakil ketua osis SMA Victoria itu memutar bola matanya malas berurusan dengan Arka, Kesya memutuskan untuk pergi dari tempat namun Arka mencekal pergelangan tangannya hingga pergerakan gadis itu terhenti.

"Gue anter," ucap Arka

"Nggak butuh," jawab Kesya malas.

"Gue nggak nerima penolakan," desak Arka memaksa.

Derungan motor Honda CBR150R berwarna hitam menggelegar memasuki gendang telinga dua insan yang sedang beradu mulut. Sosok laki-laki dengan jaket kulit melekat ditubuhnya dengan logo serigala di belakang dan  berhenti tepat didepan Kesya berdiri. Cowok itu membuka helm fullcase-nya menampilkan paras tampan seorang Karvian Bara Danuarta.

"Darimana?" Tanya Bara pada Kesya tanpa memperhatikan keberadaan Arka disamping tubuh Kesya.

"Beli lonte," jawab Kesya terseyum simpul.

Bara mengangguk singkat. "Gue anter pulang," ucap Bara

"Ay-"

"Kuyang pulang bareng gue!" Sambar Arka tidak terima memotong perkataan Kesya.

"Dih emang gue mau?" Tanya Kesya remeh.

"Harus mau lah!" Paksa Arka.

"Gak. Gue mau sama Bara!"

"Nggak! Lo harus sama gue titik. Lo nggak boleh pulang bareng Bara! Lo nggak boleh deket sama cowok lain!!!" Sewot Arka

"Lo siapa gue?"

Tiga kata keluar dari mulut kesya mampu membuat Arka kicep. Ingin menjawab apa? Kekasih? Bukan! Mantan? Iya.

"L-lo bab-"

"Babu? Itu berlaku kalo gue udah berangkat sekolah beruntung gue belum berangkat jadi suka-suka gue!" Ujar Kesya memotong perkataan Arka.

Arka terseyum kecut kala melihat Kesya menaiki motor milik mantan sahabatnya, Bara. "Ati gue panas anjim. Sabar Ka sabar," batin Arka berusaha meredakan emosinya.

"Gue bawa ke hotel, jangan marah," ucap Bara lirih namun mampu Arka dengar. Cowok dengan kaki pincang akibat kakinya tertindih motor tadi berjalan tertitah mendekati motor Bara namun Bara dengan cepat melajukan motornya.

"Bara bangsat!" Umpat Arka dengan intonasi tinggi.

Arka terseyum tipis hatinya berdenyut lara, apa dia cemburu?

"Jika bersamaku adalah luka maka pergilah temui orang yang buatmu bahagia."

"Tapi bukan Bara juga anjing! Pokoknya jodoh Kesya cuma gue, cuma gue titik. Nggak bisa? Bismillahirrahmanirrahim pelet. Mari kita otw mbah dukun hahahaha akkh," lanjut Arka seperti orang gila dipinggir jalan dengan keadaan tidak karuan.

"SAKIT HATIKUUUUUUUU....... KUMENANGISSS MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA KESYA PADA DIRIKU......." Nyanyi Arka bernada histeris.

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—

Who is she?

Logo?

Beberapa part menuju ending

Mari bongkar dalang dari semua masalah😏

Sad end?☞

Happy end?☞

Siapa pembunuh RD sebenarnya?☞

Kesya anak dari?☞

Kesya&Clara punya kalung sama pertanda?

Naomi&Arka perjanjian? Apa?

Gadis berjaket hitam siapa?

Bara baik/jahat?

Siapa pembunuh Galaksi?

Yang sabotase kendaraan Tante Yumna?

Arka baik/jahat?

Keluarga Mahendra sayang Kesya/ pencitraan?

Ingat kode: 16315( Darma Jati)

Spam Next ☞

Siapakan otak untuk menguak misteri masa lalu~

Note: Aku baru sadar kalo dipart-part awal nama ayah Arka salah, sering keliru😭 Johan jadi Jordan 😭 jadi Nama yang bener ini Johan Mahendra. Maaf atas ketidak nyamanannya😭🙏🏻

Terakhir update sebelum ujian🥲

See U ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.3M 73.2K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
4.5K 3.1K 33
[Follow dulu sebelum baca ya] "Jangan giniin gue, lo bikin gue makin sulit" Akan terasa rumit ketika harus mencintai seseorang yang harusnya tak dici...
105K 2.6K 60
Ini bukanlah sebuah cerita. Hanya kumpulan Qoutes yang mengambarkan sebuah perasaan, baik itu perasaan diri sendiri ataupun perasaan orang lain. Mung...
805K 59.1K 75
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Woi! Anak pungut!" "Dari mana aja? Jam segini baru pulang?!" Gadis yang merasa dirinya dipanggil itu menghentikan lang...