Crazy Ketos Vs Ice Waketos

By Syivaayul

2.6M 392K 159K

Warning☞⚠️ [FOLLOW DULU BRADER!!!] cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Har... More

1.PROLOG
2.PERTEMUAN
3.DIHUKUM
4.MURID BARU
5.SUPERMARKET
6.SUASANA
7.KERIBUTAN
8. KEJADIAN KEMARIN MALAM
9.ULANGAN
10. WAKETOS BARU
11. RAPAT PERTAMA
12. CAFE BENJOY(BE ENJOY)
13. CAFE BENJOY ( BE ENJOY)2
14. BERTEMU
15. CLARA RYUMI EFFENDI
16. GILA
17. GAGAL JAMKOS
18. SIREGAR
19.PILIH KASIH?
20. RAPUH
21. MASA SI?
22. GANGGU RAPAT
23. NOMOR KEMARIN
24. SAYAP
25. MALL
26. MBAH GOOGLE
27. OH
28. LOMBA
29. EM
30. PERJANJIAN
31. KALAH?
32. BABU
33. UKS
34. TAKUT?
35. MAHENDRA
36. PENGGANTI RENA
37. PSIKOPETT
38. LAMPU MERAH
39. MODUS
40. SALAH PAHAM
41. MURKA
42. BOHONG
43. ADA GUE
44. STIKER
45. JADI?
46. TUSUK
47. GESREK
48. TERNYATA
49. JADI SIAPA?
50. RESMI
51. CAMPING
52. I Love U?
53. HILANGNYA EMPATI
54. KALUNG?
55. NAOMI LEVIONA DANENDRA
56. NASI GORENG
57. TOLOL ABIZ
58. KHAWATIR (17+)
59. SADAR
60. QUALITY TIME
61. PERKARA LON*E
62. PERGI
63. VIRTUAL
64. DIARY
65. BERUBAH
66. PUTUS ATAU TERUS
68. TUDUH
69. BUBAR
70. BRENGSEK (17+)
71. ARKA JEALOUS (17+)
72. BALIKAN KUY GAS NGENG
73. PUISI& NYANYI COLAB KESYA&CLARA
74. PENYERANGAN
75. UDAHAN MUSUHANNYA
76. PERTUNANGAN
77. HUTAN
78. RUMAH SAKIT
79. KEHILANGAN
80. WAKETOS BARU
81. GALAU BRUTAL
82. MISS
OPEN PO CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS
83. ENDING
84. EPILOG
EXTRA CHAPTER
Crazy Ketos S2

67. BULLY

19.1K 3.1K 1.4K
By Syivaayul

Maaf baru bisa update huhu sebenernya udah selesai ngetik tinggal klik publish aja cuma mau masih gantungin readers, itung-itung nggak digantungin doi mulu yaaa.... Apalagi dighosting wkwkwk.

Bacanya jangan skip-skip ada beberapa rahasia ahahai, jangan jadi sidders oke.

Udah dong konfliknya Kesya kapan bahagianya? Bentar lagi juga selesai konfliknya, tenang, ada kalanya dia bahagia (dengan caranya sendiri).

Happy reading❤️

Hari ini Kesya dapat bernafas lega karena ulangan telah usai, gadis itu berharap jika nilainya memuaskan.

Sepekan sudah Kesya melewati hari-harinya yang terkesan flat. Hubungannya dengan Arka justru semakin hari semakin merenggang. Memang laki-laki itu bilang bahwa kejadian kemarin hanyalah prank semata namun Kesya dapat merasakan hal lain.

Kesya merasakan jika perubahan sikap Arka begitu drastis, cowok itu justru semakin dekat dengan Naomi.

Memasuki area sekolahan Kesya disuguhi dengan tatapan yang tidak bisa Kesya artikan, dirinya menjadi sorotan satu sekolah. Aneh.

Semua orang tertuju padanya, ada yang salah dengan Kesya? Gadis itu samar-samar mendengar pembicaraan siswa-siswi SMA Victoria yang heboh akan kedatangannya.

"Gue nggak nyangka sih dia cantik-cantik tapi gila"

"Sama anjir percuma cantik tapi gila"

"Wah-wah yakali kita punya wakil ketua osis gila!"

"Mau-maunya Arka pacaran sama cewek kena gangguan mental!"

"Kalo gue ogah sama cewek gila!"

"Cantik Naomi, perfect"

"Miris banget!"

"Bisa-bisanya orang gila pinter!"

"Gadis cupu! Lemah!"

Kesya mengerutkan keningnya tidak mengerti, mereka semua membicarakannya? Ada apa?

Langkah Kesya terhenti saat melihat mading, disana tertempel foto dirinya beberapa tahun lalu bersama seorang psikiater. Dibawah foto itu terdapat kata-kata yang membuat hari Kesya tertohok, tenggorokannya terasa sakit, matanya memanas. Mulutnya kelu untuk berbicara.

"WAKIL KETUA OSIS KITA GILA. KESYA THERESA LEXANDRA GILA, GADIS MALANG, KURANG BELAIAN, KENA GANGGUAN MENTAL/GILA. MENGSEDIH:( "

Dengan gerakan secepat kilat Kesya mencabut kertas itu, meremasnya lalu membuangnya ke tempat sampah.

Bukk

Tubuhnya ambruk kala seorang siswi dengan sengaja menabraknya. Bukannya menolong siswa-siswi lain justru mengelilingi tubuh Kesya yang tertunduk dilantai.

"Oooo jadi selama ini wakil ketua osis kita itu gila? Ups, hahahaha," ucap seorang siswi yang merupakan seangkatannya.

"Bisa-bisanya guru-guru pilih lo jadi wakil ketua osis, orang gila kaya lo nggak pantes. Clara lebih pantes?!" Sambung salah satu siswi lain

Kesya, gadis itu menarik nafas dalam-dalam memejamkan matanya kuat berusaha menurunkan emosinya. Masalah apa lagi ini? Hati Kesya selalu merasakan sakit. Cukup. Hatinya, hati biasa, bukan baja.

Gadis mengenakan seragam sekolah SMA Victoria itu berdiri namun setelahnya Kesya justru mendapat tamparan keras dari salah satu siswi seangkatannya.

Plak

Kesya merasaakan perih luar biasa, tamparan sangat keras hingga membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Akkh," rintih Kesya kala rambutnya ditarik dengan sangat keras.

"Malang banget hidup lo! Kenapa nggak mati aja?" Ucap siswi itu semakin kuat menjambak rambut Kesya. Tidak ada yang menolongnya justru mereka mentertawakannya.

Dari kejauhan kedua manik Kesya melihat sosok laki-laki yang bukan lain adalah kekasihnya bersama Naomi, begitu akrab. Arka melihat sekilas kearah Kesya, berapa detik mereka beradu mata namun dengan cepat Arka memalingkan wajahnya kearah lain.

Tangan cowok itu telulur bertengger manis dipundak Naomi, hati Kesya berdesir hebat, Arka sama sekali tidak ingin menolongnya. Miris.

"L-le-pas, s-sakit hiks— HAHAHAHA."

Plak!

Kesya memberi tamparan keras untuk siswi yang menjambak rambutnya lalu mendorong tubuh gadis itu keras hingga tersungkur dilantai.

"HAHAHA," tawa Kesya pecah seketika, gadis itu mengusap kasar air mata palsunya.

"Dih beneran gila?!"

"Anjay gila?!"

"Gila nggak? Gila nggak? Gila lah masa enggak?!"

"Wakil ketua osis nggak bener?!"

"DASAR LEMAH?!"

Kesya menandang orang-orang yang mengelilingi gadis itu, Kesya mengeluarkan satu buah cutter dari saku roknya lalu menyodorkannya pada siswa-siswi yang mengelilinginya hingga mereka menelan salivanya kasar.

Kesya berbalik badan, berjongkok, tangannya menyodorkan cutter. Siswi itu tertunduk lemas kala Kesya akan menggoreskan cutter pada tubuhnya. Kesya terseyum devil lalu kembali berdiri pada posisi awal, menaruh cutter pada sakunya kembali.

"Cupu!" Cibir Kesya

"Maksud lo apa ngomong gitu?!" Protes salah satu siswi lain mendorong bahu Kesya kasar.

"Kukira jagoan ternyata mental patungan!" Lanjut Kesya membuat siswa-siswi disekitarnya geram.

Salah satu siswi itu hendak menampar Kesya namun dengan cepat Kesya menangkisnya laku melintir tangan gadis itu membuat sang empu meringis kesakitan.

"Akkh- awww!"

"Kalo iri bilang sayang. Beraninya jangan keroyokan!" Ucap Kesya tegas melepaskan pelintiran dari tangan siswi itu.

"Kalo gue gila, kalian waras tapi kok pinteran gue sih? Gue ranking parallel di SMA Cakrawala, jadi ketua OSIS SMA Cakrawala, selalu masuk sekolah unggulan, dipilih wakil ketua osis SMA Victoria tanpa seleksi, jadi ketua basket putri, olimpiade fisika, olimpiade matematika, jadi murid kesayangan guru, nilai gue paling rendah dirapor sembilan puluh, bisa nyanyi, main gitar. Ternyata orang gila lebih pinter daripada orang waras," jelas Kesya panjang lebar diiringi senyum tipis.

Penuturan Kesya mampu membuat semua orang kicep. Shit! Mereka salah bully orang.

"Kalian mau jatuhin mental gue? Nggak segampang itu! Omongan kalian nggak sebanding sama-"

"Ucapan ayah bunda," batin Kesya

Kesya berbalik badan melihat siswi yang dia tampar masih tertunduk dilantai. Kesya menunjuk siswi itu dengan raut wajah datar. "Kenapa nggak mati aja?" Ucap Kesya menirukan suara siswi itu tadi.

"Bunuh gue! Cepet!" Ucap Kesya diakhiri senyuman devilnya

"Heyyo braderr!! Ada apa gerangan kawan?" Teriak Clara menggelegar mendekati Kesya beserta siswa-siswi lain yang mengelilingi tubuh Kesya.

"Adududu beraninya satu RT!" Sindir Clara

Mata elang Clara melihat kearah sekitar. Gadis itu menggelengkan kepalanya heran.

"Terkena gangguan mental bukan berarti gila! Coba kalian kalo mau bicara mikir dulu! Lo nggak tau berapa banyak kepedihan yang Kesya rasain sampe detik ini! Kata-kata menyakitkan asal lo tau! Please bisa nggak lo jangan memperburuk psikisnya?" Ucap Clara

"Lo bilang Kesya kena mental itu gara-gara dia lemah? Yakin banget lo ngomong gitu? Hey lonteh lo ngga tau masalah apa yang Kesya hadapin, berapa banyak air mata yang ngalir, berapa banyak darah yang keluar, berapa banyak goresan ditubuhnya, bahkan sampe Kesya mikir mau ngakhirin hidup, lo mikir lah go, bego!" Lanjut Clara. Semua orang terdiam seketika.

"Kalo gue liat kalian bully Kesya gue santet lo pada!" Ancam Clara kaku meraih pergelangan tangan Kesya, menuntun gadis itu untuk mengikutinya pergi dari tempat.

Setelah Clara dan Kesya pergi Icha datang bersama kedua soibnya. Icha menandang adik kelasnya nanar. "Lo bully Kesya ataupun Clara siap-siap aja keluar dari sekolah," ucap Icha dengan nada mengancam

Siswa-siswi itu meneguk ludahnya kasar tidak berani melawan jika sudah berurusan dengan anak dari pemilik sekolahan. Keluar sekolah taruhannya!

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

Kesya memandang kearah depan dengan tatapan kosong, sampai kapan hidupnya seperti ini? Selalu berpura-pura kuat dihadapan semua orang saat mereka menyakitinya.

Gadis itu tersentak kala Clara mengusap punggungnya lembut. Pandangan Kesya kini tertuju pada Clara. "Omongan sampah nggak pantes dimasukin hati," ucap Clara diiringi senyum merekah tanpa luntur

"Gue juga pernah dibully, lebih parah dari ini. Tapi pada dasarnya emang gue nggak sekuat dan seberani lo buat kasih pelajaran buat orang-orang yang bully gue."

"Dulu gue itu bisa dibilang pendiem bahkan culun, temen aja gue nggak punya, nggak ada yang mau temenan sama gue karena gue anak buangan, anak pungut. Tapi beruntungnya ada Andra yang mau jadi sahabat sekaligus tameng buat gue lawan bully-an itu," lanjut Clara dengan tatapan sendu.

Kesya mengangguk beberapa kali paham, setia mendengarkan keluh kesah Clara walaupun hatinya terasa tercabik-cabik karena hal tadi. Anggap saja keluh kesah Clara adalah hiburan untuk hatinya.

"Lo tau nggak? Gue dibully dari SD- SMP, gue pernah sampe bolak-balik masuk rumah sakit dan opname selama berbulan-bulan. Mereka bully gue bukan batin doang, fisik juga. Mereka tampar gue, cambuk gue, jambak rambut gue, gue dipaksa makan nasi basi sampe gue keracunan, didorong masuk selokan, mereka dorong gue waktu ditangga dari lantai dua sampe gue patah tulang kaki dan tangan," jelas Clara mengingat masa lalu yang menyakitkan baginya.

"Gue trauma, sampai gue pindah sekolah, kehidupan gue berubah drastis apalagi waktu gue kenal Arka, cowok absurd, dia bisa ngilangin trauma gue sama pertemanan Sya. Walaupun rasa trauma itu masih ada sedikit sampai sekarang. Tapi bodohnya gue sia-siain Arka, gue khianatin dia," lanjut Clara

"Gue boleh cerita? Gue bukan bermaksud mau adu nasib, gue tau setiap orang punya standar masalah maupun emosi masing-masing," ucap Kesya diangguki oleh Clara.

"Cerita aja keluarin semua beban dihati lo, gue siap jadi pendengar buat lo," jawab Clara semangatt.

Kesya menggela nafas panjang. "Gue juga pernah masuk rumah sakit sampe berbulan-bulan, gue kena gangguan mental, trauma berat. Itu semua karena bunda"

Deg

Dada Clara terasa sesak kala mendengar kata bunda yang keluar dari mulut Kesya. Mulutnya kelu untuk melontarkan kata-kata.

"Gue selalu dipukul, dicaci-maki, nggak dianggap, dibanding-bandingkan, dijadiin pembantu, anak buah, selalu dikekang, dijadiin kambing hitam."

"Dulu gue disayang, dimanja, tapi semua berubah saat gue umur enam tahun, kasih sayang bunda dan ayah perlahan hilang, mereka sampai tega buat sandiwara bunda hamil terus keguguran gara-gara gue biar gue bisa mereka jadiin kambing hitam mereka sepuasnya," papar Kesya dengan mata berkaca-kaca, hatinya terasa sakit, sakit yang berasal dari orang terdekatnya.

"Dulu kak Galaksi yang selalu bela gue tapi sekarang dia udah pergi, nggak ada yang bisa bela gue, tolong gue dari amukan bunda maupun ayah," lanjut Kesya.

"Luka yang paling sakit adalah luka dari orang terdekat," ujar Clara menyimpulkan dan mendapat anggukan dari Kesya.

"WOY PREN!" Teriak Icha menggelegar sontak kedua gadis yang duduk berdampingan itu menoleh kearah suara.

Icha mendekati tubuh kedua gadis yang merupakan adik kelasnya lalu menyodorkan dua botol air minum. Mereka menerimanya dengan senang hati.

"Apa kak?" Tanya Clara lalu meneguk air mineral dari Icha

"Siapa yang nempelin foto Kesya sama psikater di mading?" Tanya Icha serius

"Nggak tau gue bukan cenanyang," jawab Clara menampilkan cengiran khasnya.

"Lah tap-"

"Eh ada gerombolan sad girl," ejek Naomi dari arah belakang yang entah sejak kapan dia datang.

Mereka bertiga lantas menoleh dengan tatapan malas. "Lonte lagi lonte lagi," gumam Clara malas.

Kesya bergidik kala Icha membisikkan sesuatu didekat telinganya, sangat dekat. Clara yang melihat hal tersebut mengangkat satu alisnya bingung.

Naomi berjalan mendekati tubuh Kesya memegang pundak gadis itu namun dengan cepat Kesya menepis tangan Naomi dari pundaknya.

"AKU JIJIK JIJIK JIJIK SAMA KAMUUUU!!!" Teriak Kesya bernada. Serasa paham Clara berusaha menahan tawanya lalu-

"AKU JIJIK JI JI JI JI JI JI JI JI JI JI JI JI JI," sahut Clara dan Icha bersamaan seraya tangan mereka menirukan gerakan seperti ular persis seperti yang berada di tik-tok, maklum seleb.

Wajah Naomi merah padam menahan malu sekaligus emosi, saat hendak mengeluarkan kata-kata sampah ketiga gadis itu beranjak pergi dari tempat tidak memperdulikan medusa, Clara dan Icha menabrak kasar lengan Naomi disebelah kanan dan kiri sementara Kesya sudah jalan terlebih dahulu.

"Aku jijik sama lonthe!" Ejek Clara tepat pada telinga Naomi lalu kembali melangkah.

Naomi memandang ketiga gadis yang merupakan teman seangkatannya dan kakak kelasnya nanar. "Liat aja nanti Ra, lo adalah orang pertama yang jadi incaran gue! Kedua lo Sya. Lo korban tapi lo yang harus nanggung semuanya, mungkin kalo lo nggak ada semua akan lebih baik. Paling nggak salah satu dari kalian harus ada yang mati! Nyawa dibayar nyawa," gumam Naomi dengan nafas memburu, dendam harus terbalaskan.

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

Setelah menghantarkan kekasihnya pulang Arka melajukan motornya menuju kediaman Naomi untuk mengajari gadis itu matematika.

Arka menyenderkan tubuhnya disofa rumah Danendra membiarkan Naomi duduk dilantai menulis diatas meja mengerjakan soal-soal matematika.

Sesekali Naomi mengeluh soal terlalu sulit atau dirinya yang terlalu bodoh?

"Ka soalnya susah," rengek Naomi membolak-balikkan lembaran buku kasar.

"Bukan soalnya yang susah cantik, lo yang ngeluh terus," jelas Arka lembut lalu memilih untuk duduk dilantai tidak jauh dari Naomi duduk.

"Tapi ini beneran susah Ka, gue nggak bisa, buatin soal yang gampang aja dulu, otak gue nggak nyampe," ucap Naomi memanyunkan bibirnya kesal.

Arka menggeleng pelan lalu menuliskan ulang soal baru yang lebih gampang dari sebelumnya lalu menyodorkannya pada Naomi.

Gadis itu tersenyum manis kala mengetahui rumus dari soal Arka buat, Naomi mulai berkelut mengerjakan soal itu. Tanpa disadari Arka memandang Naomi dalam.

Merasa sudah selesai dan percaya diri jawabannya benar Naomi mendongak melihat Arka yang menatapnya dalam, gadis itu tidak tahan untuk tidak tersenyum, hatinya berdebar begitu kencang.

"A-arka," panggil Naomi sedikit gugup sementara Arka masih setia menatapnya dalam. Cowok itu merespon dengan deheman tidak memindahkan pandangannya pada paras ayu Naomi.

"L-lo n-ngga suka gue kan?" Tanya Naomi hati-hati takut jika respon yang dia dapatkan adalah perkataan pedas yang mampu menohok hatinya sekaligus rasa malu luar biasa.

Arka tidak mengindahkan perkataan Naomi masih setia memandang gadis itu dalam.

"Ini jawaban gue bener atau sala-"

"Suka lah masa enggak," jawab Arka dengan senyuman indah menampilkan lesung Pipinya.

Naomi tertunduk malu sekaligus senang, hatinya berdebar kencang, perutnya saat ini dipenuhi kupu-kupu, melayang. Itu perasaannya sekarang.

"Gue ambil buku matematika yang satu lagi ke kamar ya Ka," ucap Naomi diangguki oleh Arka.

Arka, laki-laki itu bernafas lega dapat jauh dari Naomi, Arka membuka tas ransel sekolahnya lalu mengambil benda kecil berwarna hitam.

Cowok itu berdiri mendekati tempat-tempat yang menurutnya pas dan cocok lalu meletakkan benda kecil tersebut disana.

"Ka," panggil Naomi

"Hah? Apa?" Jawab Arka berbalik badan lalu kembali duduk di sofa.

"Gimana udah bener jawaban gue?" Tanya Naomi

"Udah, udah bener kok, lo pinter cuma lo males aja," kata Arka Naomi hanya merespon dengan cengiran khasnya.

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

"Sya," panggil seorang cowok bertengger manis dimotor sport miliknya.

Kesya mengintip dari jendela kamar, gadis itu menggela nafas panjang lalu mengambil tas selempang, tungkai gadis itu mulai melangkah keluar dari rumah menghampiri Andra. Ya. Cowok itu sudah memberi tahu Kesya melalui chat bahwa Andra meminta dirinya untuk menemani Andra. Kesya pun tidak tau tujuan Andra kemana karena Andra hanya menjawab rahasia.

"Udah?" Tanya Andra kala melihat Kesya keluar dari rumah sembari memberikan sebuah helm.

Kesya menerima uluran helm kalau mengangguk sebagai jawaban. Tanpa banyak bicara Andra segera menjalankan laju motornya membelah kemacetan. Tidak ada pembicaraan apapun disepanjang perjalanan. Kira-kira seperti ini jika batu disatukan dengan kulkas.

Kening Kesya berkerut bingung dengan Andra yang membawanya ke pemakan. Langkah mereka terhenti di sebuah kuburan delapan tahun lalu. Andra, cowok itu berjongkok mengusap batu nisan sendu.

"Hai adik," sapa Andra dengan suara berkesan serak

"A-adik?" Tanya Kesya tidak mengerti

"Ini makan adik gue, dia meninggal delapan tahun lalu karena kecelakaan. Gue nggak bisa jaga adik gue," jelas Andra dengan air mata berhasil lolos.

Kesya membulatkan matanya sempurna. Andra, seorang cowok dingin menangis? Senyum itu mengembang seketika di wajah Kesya, gadis itu mengusap lembut punggung temannya.

"Semua takdir, lo kakak terbaik, jangan salahin diri lo sendiri," ucap Kesya menenangkan

"Ya. Dan gue nggak mau hal ini terjadi dua kali."

"Sebenernya rencana gue ngajak lo bukan ke pemakaman aja sih, duel basket kuy, gue mau liat seberapa pro seorang kapten basket putri," ajak Andra bersemangat dan diangguki Kesya, anggap saja untuk hiburan gadis itu melupakan masalahnya yang tak kunjung habis.

—CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS—

Malam ini seorang cowok berumur enam belas tahun jalan tujuh belas memasukkan barang-barang miliknya pada koper besar berwarna hitam. Ya

Kesya memandang  Angga nanar, tidak ingin laki-laki itu pergi meninggalkannya. Sekarang tersisa Angga yang dapat mengerti gadis itu, tapi saat ini cowok itu pamit untuk pergi ke luar negeri untuk menghadiri pernikahan saudaranya.

"Angga..... jangan pergi," rengek Kesya memanyunkan bibirnya kesal mampu membuat Angga gemas.

Cowok itu mencubit pipi Kesya lembut membuat sang empu meringis. "Kesya..... gue cuma pergi dua minggu, jangan lebay, gue pasti balik lagi," kata Angga memberi pengertian pada sepupunya.

"Dua minggu serasa dua abad Ngga, nggak ada yang bisa ngertiin gue selain lo sekarang ini," jelas Kesya sendu

"Kata siapa? Arka ada, Aurel, Clara, sahabat-sahabat lo yang lain, dan masih banyak lagi," ucap Angga mengusap puncak kepala Kesya lembut.

"Gue nggak tau apa yang bakal terjadi dua minggu  kedepan Ngga, gue takut, teror itu masih ada," ujar Kesya gelisah.

Ya. Gadis yang menyandang sebagai wakil ketua osis SMA Victoria itu masih mendapatkan teror serta kode-kode tidak jelas hanya saja dirinya tidak pernah bercerita pada siapapun termasuk Arka, Kesya tidak ingin merepotkan orang lain. Cukup dirinya yang susah, orang lain jangan.

"Sya saran gue jauhin Arka maupun temen-temen lo mulai sekarang sebelum orang misterius itu bertindak dan buat Arka maupun sahabat-sahabat lo beneran jauhin lo bahkan benci," saran Angga menasehati

"Gue belum siap apalagi Arka, hubungan gue sama dia lagi nggak baik-baik aja Ngga."

Angga mendekat duduk disofa kamar miliknya tepat disamping Kesya lalu mengusap lembut surai sepupunya. "Gue yakin Arka punya alasan sikapnya berubah. Sya gue minta kuatin mental, apapun yang terjadi kedepannya lo harus siap lo juga punya janji sama Galaksi lo harus jaga Clara."

Kesya menghadap Angga menatap sepupunya serius. "Kenapa gue harus jaga Clara? Kenapa Galaksi selalu prioritasin Clara? Kenapa?" Tanya Kesya beruntun

"Karena nyawa Clara taruhannya sedangkan mental lo percobaannya."

Angga menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan seperti ingin menyampaikan sesuatu hal sangat mengejutkan. "Galaksi meninggal karena nolong Clara."

Deg

Seketika dada Kesya terasa sesak mulutnya kelu untuk melontarkan kata-kata, tenggorokannya terasa sakit. "H-hah? J-jadi-"

"Kasus tabrak lari itu karena nolong Clara, gue saranin lo baca diary Galaksi, gue tau lo belum baca kan? Lo baru baca awal-awalnya aja karena lo nggak kuat sama kenyataannya tapi lo harus tau Sya," jelas Angga memotong perkataan Kesya

"Dulu gue disuruh pindah sekolah sama Galaksi, pura-pura suka sama lo, nembak lo, itu semua perintah Galaksi biar gue  gampang jagain lo, sekarang nggak perlu lagi karena lo udah tau kalo gue sepupu lo, maafin gue, gue juga pernah bantu Clara buat teror lo, disuruh Galaksi gue mah," jelas Angga dengan manik mata mengisyaratkan penyesalan.

"Nggapapa Ngga, gue paham."

"Satu lagi, lo jangan percaya seratus persen sama Clara, walaupun lo jaga dia bukan berarti Clara udah maafin lo sepenuhnya, masih ada rasa benci yang dia pendam Sya karena dia masih mikir semua penderitaan dia saat ini itu karena lo."

"Dulu aja dia bisa bertindak kriminal bukan berarti besok-besok nggak bisa, jangan sampe Clara jadi  boomerang buat lo," lanjut Angga.

"Ribet amat hidup gue?!"

"Protes sana sama authornya, kalo bisa gue minta doi lah njing, jomblo sendiri gue anjrot?!!"

"Males gue ngga pernah bahagia, sad mulu, mengsedih sekali," keluh Kesya membuat Angga terkekeh kecil.

"Sya, nanti sampe rumah jangan lupa baca diary  Galaksi, semua ada disitu, bahkan lo bakal tau hubungan Clara sama Andra itu apa," jelas Angga mampu membuat kening Kesya berkerut bertanya-tanya.

—Crazy Ketos Vs Ice Waketos—

Gimana part ini?

Buat kalian yang mikir "konflik ngga selesai-selesai baca pas end aja deh" hati-hati ketemu 'Part di hapus untuk kepentingan penerbitan'.

Nabung juga kuy😍

Bacanya jangan loncat-loncat nanti bingung ☺️

Jangan lupa follow Ig aku nanti disana aku bakal kasih spoiler part selanjutnya sebelum aku publish.
@syvayul_
@writersyi_

Satu lagi, aku masih open Rp, karena ini Rp masih belum lengkap, yang minat DM aja ke ig aku 🥰

See U ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

INTUISI By Charamell

Teen Fiction

1.7K 94 26
PLAGIAT JANGAN MENDEKAT !!! Kamu pernah naksir sepupu sendiri? Mungkin cerita ini pas untuk kamu baca :) Cerita ini bakal slow update, guys! Karena...
4.4M 259K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
Hizla By KiyowoZah

Teen Fiction

74K 3K 45
Dia adalah Hizla gadis cantik yang terlihat sama seperti gadis gadis lain di luar sana. Tapi sebenarnya Hizla adalah gadis yang berbeda, ralat bukan...
82.4K 12.5K 65
🌼 Follow akunku sebelum membaca! 🌼 Dilarang plagiat karena ide itu MAHAL! 🌼 Status cerita sudah end, jadi bisa marathon sampai akhir. 🌼 Jangan lu...