Hari kini tengah berganti malam. Tepat disebuah ruangan gelap terdapat 2 orang yang berbeda jenis kelamin tengah tertawa bersama. Mereka puas akan apa yang sudah mereka lakukan hari ini.
"hahahah ini belum seberapa sayang tunggulah kejutan kejutan menarik dariku" ucap searang wanita dengan pelan namun tersirat ketegasan didalamnya
"kau benar semua ini memang pantas ia dapatkan" jawab seorang pria disampingnya
"dia sudah terlalu banyak bermain main dan kini saatnya aku bermain"
"aku selalu tidak sabar menunggu kejutanmu nona"
"tentu mr.A"
"kau sangat cantik malam ini sayang"
"apa maumu!?" seru seorang wanita yang disebut Mrs.B dengan tajam
"hahaha kau memang tidak suka berbasa basi Mrs.B"
"ya karena menurutku itu akan membuang buang waktu berhargaku!!" ketus MrsB
"baiklah baiklah maukah kau bermain denganku malam ini?" tawar Mr.A
"aku sedang malas jadi kita lakukan itu dilain hari" jawab Mrs.B malas
"aku tidak menerima penolakan sayang"
Mr.A langsung menggendong Mrs.B ala karung beras dan melemparnya kekasur yang ada didalam ruangan tersebut. Dan mulai melakukan apa yang mereka inginkan sampai subuh.
***
Hari ini adalah peringatan ketuju hari kematian Queen. Para sanak saudara dan sahabat Queen berkumpul dimansion keluarga Alberd.
Mereka mengadakan acara yasinan kecil kecilan untuk Queen yang hanya dihadiri oleh sahabat dan kerabatnya saja. Usai acara selesai semua orang kembali kerumah mereka masing masing.
Kini hanya tinggal anggota keluarga Alberd,Mei dkk,dan Vino dkk yang masih berpumpul diruang tamu.
Suasana disana sangatlah sepi dan terasa akward. Semua orang hanya diam dengan fikiran mereka masing masing. Hingga keheningan tersebut dipecahkan oleh Gibran.
"ehem.....kita kok jadi kayak canggung gitu ya?" celetuk Gibran
Semua orang menatap Gibran malas lalu fokus kembali dengan fikiran mereka yang sebelumnya.
Gibran mendengus kesal karena merasa diabaikan oleh yang lainnya.
"ini efek ketiadaan Queen disini....perlahan semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu" seru Lina dengan pandangan fokus kedepan
"Queen....dia bagaikan tiang yang menjadi penyanggah kita semua" lanjut Mei
"dia pergi dan kita hancur" imbuh Zia
"ini balasan atas ketidak adilan yang dia dapat" ucap Risha
"gua kangen sama dia" lirih Kenzo
"gua juga" lanjut kenzi
"gua tau kalian semua pasti kangen sama Queen tapi kalian gak boleh kayak gini terus.....Queen juga pasti mau yang terbaik buat kalian....dia juga pingin kalian bahagia....dia gak pingin kalian terus terusan terjebak dalam penyesalan....kalian harus bisa bangkit....buat Queen bangga sama kalian dia alam sana....berhenti tangisin dia dan perbanyak doain dia buat dia tenang dialamnya.....jangan buat dia semakin sedih....cukup rasa sakit yang dia dapat didunia....jangan tambah rasa sakit dia diakhirat" nasihat Sam panjang lebar dengan bijak
"tumben bijak" celetuk Gibran
pletak
Kenzi menjitak kepala Gibran "jangan bejanda bego"
pletak
Kenzo ikut menjitak kepala Kenzi "becanda tolol"
"lah iya itu maksud gua"
"mommy sama daddy keatas dulu yaa" seru Daniel
"iya dad mommy keliatan kayak cape banget" ucap Kenzo
"iya,kalian kalo butuh sesuatu minta sama maid aja ya"
"iya dad"
Daniel segera memapah Novita untuk membantunya kekamar karena sejak kematian Queen Novita jadi susah untuk makan dan lebih sering melamun.
Daniel tanpa henti hentinya mencoba untuk menghibur Novita tapi hasilnya nihil. Novita terlalu larut akan kesepiannya dan juga penyesalannya.
Dulu semua orang tampak sangat bahagia saat semuanya masih utuh. Namun sekarang semuanya sudah berubah.
Mereka yang dulunya penuh canda dan tawa sekarang hanya ada kecanggungan diantara mereka semua.
"eh vin gua mau tanya ini pas itu sama lu cuma lupa mulu" seru Gibran
"hm"
"waktu pemakaman Queen lu kan balik paling terakhir kan"
"hm"
"itu lu ngapain aja disana"
"duduk"
"lu cuma duduk aja"
"hm"
"lu kaga nangis gitu"
"ga"
"terus lu ngapain aja"
"crita"
"hah?crita?crita apaan"
"ga"
"ah elah vin makin dingin aja lu"
"hm"
"vin"
"hm"
"Queen gak pernah cerita sesuatu gitu ke lu?" tanya Lina
"pernah"
"dia cerita apa"
"ga penting"
"lu ga usah bohong,yang gua tau Queen bukan tipe orang yang suka ngumbar perasaannya bahkan keorang terdekatnya aja dia ga pernah crita" seru Mei
"lu pernah deket sama ade gua" tanya Kenzi
"hm"
"terus kalo lo pernah deket sama ade gua kenapa lu jadian sama orang lain"
Vino mengedikkan bahunya acuh karena malas memperdebatkan masalah ini. Lalu berdiri dari duduknya.
"duluan" ucap Vino singkat
"mau kemana lu vin" tanya Sam
"balik"
"lah cepet amat" cetus Gibran
"hm"
"tiati dijalan bro"
"hm"
"kalo ada janda didepan sikat ajalah" canda Gibran
"gila lu ya mana mau Vino ama janda" dengus Kenzo
"weh jangan salah bro gitu gitu janda juga menggoda" seru Gibran
"yaudah abang pilih yang mana?" tanya Mei malas
"PERAWAN ATAU JANDA!" ucap Risha tajam
"perawan memang menawan" ucap Lina
"JANDA LEBIH MENGGODA" ucap Mei dkk serempak
"abang pilih yang mana?perawan atau janda?"
"perawan memang cantik, janda lebih menarik"
"kalau abang pilih perawan, masih muda, masih segelan belum disentuh orang"
"BELUM BERPENGALAMAN"
"kalau abang pilih janda, sudah pasti lebih dewasa
sudah bermain cinta"
"BANYAK PENGALAMANNYA"
"abang pilih yang mana, perawan atau janda?"
"perawan memang bohai, janda lebih aduhai"
"udah udah kok malah nyanyi si" potong kenzo
"ih ga mau ga suka...." seru Risha sok imut
"GELAYY...." lanjut Mei dkk (minus risha)
"sumpah kalian cocok ngomong kek gitu" seru Kenzi menampakkan wajah ingin muntah
"dih mana ada ngadi ngadi lu ye" cibir Mei memelototkan matanya
"beneran dah gua kaga boong"
"iyain ajalah"
"cabut" ucap Zia singkat
"ayoklah gua juga cape" seru Lina menyetujui
"kita balik duluan ya" pamit Mei pada yang lainnya
"ayo kita anter" ucap Kenzo sembari bangun dari duduknya
"ga usah kita bisa pulang sendiri sendiri" tolak Mei secara halus
"tapi ini udah malem"
"gapapa kita bisa jaga diri kok"
"yaudah hati hati dijalan jangan ngebut, jangan lewat tempat gelap juga"
"semua tempat juga gelap kali yang orang udah malem" saut mei malas
"lah iya ya sekarangkan udah malem" gumam Kenzo pelan namun masih bisa didengar oleh yang lainnya
"udah udah kita balik sendiri aja lagian kita juga bisa jaga diri yakan" potong Lina untuk menyudahi pertikaian mereka
"iya/hm"
Setelah perdebatan panjang akhirnya Mei dkk kembali kemansion mereka masing masing. begitupula dengan Vino dkk.
***
Setelah dari mansion keluarga Alberd gua pulang keapart gua terus langsung bersih bersih. Abis itu gua keruang kerja gua karena tugas kantor gua udah numpuk banget. Maklumlah gua kan jarang kekantor wkwk.
Saat gua lagi fokus ngerjain tugas kantor tiba tiba pintu ruang kerja gua kebuka sendiri dan gua juga denger langkah kaki yang mendekat kearah gua.
ehem
....
ehem
.....
"sibuk amat ampe gua dicuekin" celetuk seseorang disampingnya
"aku lagi kerja yang"
"yang yang palalu peyang"
"sayang maksutnya by"
"gua bukan babi"
"astagfirullah ga ada yang panggil kamu babi loh yang aku maksud itu baby sayang" ucap gua sambil ngelus dada gua untuk bersabar
"gua bukan bayi"
"iya iya Queenzii Aurelia Putri Alberd Bagaskara Alexander istrinya Vino Bagaskara Alexander"
Queen?iya Queen! sebenernya Queen ga mati. Itu cuma bagian dari rencana Queen aja.
Gua sebenernya ga dikasih tau soal ini makanya gua juga shok pas itu. Tapi pada akhirnya gua juga tau. Karena sepulang dari pemakaman gua langsung nyuruh anak buah gua buat nyelidikin kasus ini.
Gua merasa dalam kasus ini tu ada kejanggalan. Makanya gua nyuruh ngelakuin penyelidikan. Ya walaupun polisi udah nyelidikin tapi koneksi kita lebih banyak jadi info yang gua dapat lebih cepat dan akurat.
Ga butuh waktu lama gua laporan serta bukti buktinya. Setelah gua liat semuanya gua buru buru cabut buat jemput Queen ditempat persembunyiannya.
Mau tau tempatnya? rahasia namanya tempat persembunyian jadi ga ada yang boleh tau termasuk author sama readers juga.
Gila aja bini gua mati cuma gara gara kecelakaan kek gitu. Orang ditembak berkali kali aja kaga mati. Lah ini udah mati aja.
"dih emang gua mau nikah sama lu" ketus Queen
"kita udah nikah kalo kamu lupa"
"iya terpaksa" ketus Queen sembari memalingkan wajahnya kesal dan bersendekap dada
Gua mendekat kearah Queen terus ngangkat queen dan dudukin dia diatas meja kerja gua. Terus gua kungkung dia pake kedua tangan gua.
"yakin kepaksa hm" ucap gua menatap matanya lekat
"i-iya a-aku ter-mpfhh" ucap Queen terpotong karena gua langsung ngebungkam bibir Queen pake bbir sexy gua
Gua pangut bibir atas dan juga bawah Queen dengan lembut. Queen yang awalnya cuma diam aja karena terkejut sekarang mulai balas pangutan dari gua.
Setelah beberapa menit berciuman gua akhirnya ngelepasin ciuman gua. Gua usap lembut bibir istri gua pake jempol gua. Terus gua kasih kecupan terakhir untuk mengakhiri ciuman tadi.
"sayang" panggil gua
"hm"
"selanjutnya gimana?"
***
TBC
Sudah Direvisi,23 Agustus 2021