Crazy Ketos Vs Ice Waketos

بواسطة Syivaayul

2.6M 392K 159K

Warning☞⚠️ [FOLLOW DULU BRADER!!!] cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Har... المزيد

1.PROLOG
2.PERTEMUAN
3.DIHUKUM
4.MURID BARU
5.SUPERMARKET
6.SUASANA
7.KERIBUTAN
8. KEJADIAN KEMARIN MALAM
9.ULANGAN
10. WAKETOS BARU
11. RAPAT PERTAMA
12. CAFE BENJOY(BE ENJOY)
13. CAFE BENJOY ( BE ENJOY)2
14. BERTEMU
15. CLARA RYUMI EFFENDI
16. GILA
17. GAGAL JAMKOS
18. SIREGAR
19.PILIH KASIH?
20. RAPUH
21. MASA SI?
22. GANGGU RAPAT
23. NOMOR KEMARIN
24. SAYAP
25. MALL
26. MBAH GOOGLE
27. OH
28. LOMBA
29. EM
30. PERJANJIAN
31. KALAH?
32. BABU
33. UKS
34. TAKUT?
35. MAHENDRA
36. PENGGANTI RENA
37. PSIKOPETT
38. LAMPU MERAH
39. MODUS
40. SALAH PAHAM
41. MURKA
42. BOHONG
43. ADA GUE
44. STIKER
45. JADI?
46. TUSUK
47. GESREK
48. TERNYATA
49. JADI SIAPA?
50. RESMI
51. CAMPING
52. I Love U?
53. HILANGNYA EMPATI
54. KALUNG?
55. NAOMI LEVIONA DANENDRA
56. NASI GORENG
57. TOLOL ABIZ
59. SADAR
60. QUALITY TIME
61. PERKARA LON*E
62. PERGI
63. VIRTUAL
64. DIARY
65. BERUBAH
66. PUTUS ATAU TERUS
67. BULLY
68. TUDUH
69. BUBAR
70. BRENGSEK (17+)
71. ARKA JEALOUS (17+)
72. BALIKAN KUY GAS NGENG
73. PUISI& NYANYI COLAB KESYA&CLARA
74. PENYERANGAN
75. UDAHAN MUSUHANNYA
76. PERTUNANGAN
77. HUTAN
78. RUMAH SAKIT
79. KEHILANGAN
80. WAKETOS BARU
81. GALAU BRUTAL
82. MISS
OPEN PO CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS
83. ENDING
84. EPILOG
EXTRA CHAPTER
Crazy Ketos S2

58. KHAWATIR (17+)

21.9K 3.2K 2.1K
بواسطة Syivaayul

Ramein komentarnya
Lapak darah tinggi
Awas awal muji akhir nghujat😊

HAPPY READING❤️

Bacanya santai aja😭🔥

"Lo cuma tau nama gue, lo ngga tau kehidupan gue yang sebenernya,"
~Kesya Theresa Lexandra

Galaksi berjalan menuruni tangga dengan tergesa-gesa sambil memakai jaket kulit yang dihadiahkan Agatha untuknya. Kinan memandang putranya tajam, sama halnya dengan Frans. Cowok itu berjalan dengan santai melewati kedua orangtuanya yang berada didapur.

"Mau kemana kamu?" Tanya Frans membuat Galaksi menghentikan langkahnya.

Galaksi berdecih. "Bukan urusan anda!"

"GALAKSI! Semalam kamu nggak pulang, kamu pulang tadi jam empat pagi dan sekarang kamu mau pergi lagi?" Ucap Kinan menimpali lalu mendekati tubuh putranya meraih pergelangan cowok itu mengajaknya untuk sarapan. Galaksi dengan cepat menepis tangan Kinan.

"Orang tua macam apa ini? Anaknya hilang tapi kalian duduk santai tidak peduli?" Ucap Galaksi menatap Kinan dan Frans secara bergantian

"Kesya hilang itu suatu keberuntungan Gal, setidaknya beban dirumah ini berkurang," ucap Kinan mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk Frans, suaminya.

Galaksi menggelengkan kepalanya heran dengan kedua orang tuanya. "Bun-"

"Biarkan Kesya hilang, lagian dia juga tidak bisa membanggakan saya, anak tidak berguna, akhir-akhir ini nilainya turun drastis, saya malu!"

"Saya tidak habis pikir dengan anda, kenapa anda sangat, gila nilai!"

"Kesya memang tidak pantas menjadi anak dari anda, seorang pecundang!" Lanjut Galaksi.

Frans bangkit dari duduknya, menghampiri sang anak lalu melayangkan tamparan keras tempat pada pipi mulus Galaksi

Plak

"Lancang kamu!" Ucap
Frans tersulut emosi, Kinan berusaha melerai kedua laki-laki yang merupakan seorang anak dan ayah.

"Kenapa berhenti? Tampar lagi, TAMPAR!" Ucap Galaksi menampar pipinya sendiri berulang kali membuat pipi putih laki-laki itu memerah.

Kinan meraih tangan putranya berharap laki-laki itu menghentikan aksinya. Galaksi menepis tangan Kinan kasar.

"Selama ini bunda kekuatan Galaksi, tapi kenapa bunda ngga bisa jadi kekuatan Kesya? Galaksi cuma minta bunda adil sama Kesya, nyatanya? Ngga bisa."

Galaksi bersedih kasar, menggelengkan kepalanya. "ANDA NGGA BISA! MASA LALU SUDAH BUAT HATI ANDA TERTUTUP RAPAT!"

Hati Kinan tertohok dengan penuturan putranya, air matanya lolos begitu saja, tubuhnya bergetar kuat. "K-kamu bentak bunda?" Ucap Kinan dengan suara serak

"Maaf, tapi saya benar-benar sudah muak dengan permainan ini?! Kalian pikir Kesya bukan manusia yang butuh kebahagiaan?"

"Galaksi udah ngga tahan nutup rahasia ini, selama enam belas tahun kalian tutupi semuanya dengan mulus, Kesya harus tau kebenarannya?!" Lanjut Galaksi

BUGH

"MAS!"

Satu bogeman mentah berhasil mendarat mengenai rahang Galaksi yang membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah, Galaksi menyepa darah yang ada disudut bibirnya dengan pergelangan tangan. Cowok dengan jaket hitam melekat ditubuhnya itu memandang Frans nanar. "Kenapa? Anda takut masuk kedalam jeruji besi? Iya? Tempat yang sangat cocok untuk laki-laki brengsek seperti anda?!" Ucap Galaksi lalu melenggang pergi meninggalkan kedua orangtuanya

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

Arka memasuki sekolah melalui pintu belakang secara diam-diam, langkahnya terus berjalan maju seperti seorang maling. Retina mata cowok itu berhasil menangkap orang yang sedari tadi dia cari. Arka mencekal pergelangan tangan Icha lalu menyeret paksa gadis itu menuju belakang sekolah.

"Lepas?!" Ucap Icha memberontak namun hasilnya nihil, cekalan Arka begitu kuat. Arka mendorong tubuh Icha hingga mengenai tembok belakang sekolah kasar

"Lo apa-apaan sih?!" Ucap Icha lalu hendak beranjak pergi namun dengan cepat Arka meraih pergelangan gadis itu tidak membiarkan Icha untuk kabur darinya.

"Dimana anak buah lo bawa Kesya pergi?"

Icha menepis tangan Arka kasar, memandang cowok itu tajam. "Maksud lo apa?" Tanya Icha tidak mengerti

"Cantik doang bego! Lo tinggal bilang dimana Kesya ngga usah sok ngga tau!" Desak Arka

"Lah emang gue ngga tau Rojali! Dia kan pacar lo gimana sih!" Jawab Icha, tanganya telulur mengambil permen karet dari saku baju seragamnya. Icha memandang Arka remeh, tanganya membuka plastik permen karet lalu memakannya, dirinya tidak peduli dengan Arka yang menatapnya serius.

Rahang Arka mengeras, tanganya mengepal kuat. Arka menutup matanya menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Arka mengalihkan pandangannya kearah lain. "Aaaaa emak tolong kaga kuat," ucap Arka lalu memandang kakak kelasnya sendu, telapak tangan kanannya terlentang. "Minta permennya dong," ucap Arka tanpa dosa.

Arka tersenyum smirk tanganya telulur untuk mengambil sendiri pada saku baju seragam sekolah Icha, mata gadis itu membuat lalu dengan secepat kilat Icha menepis tangan Arka kasar. "Mesum- nih," decak Icha memberikan permen karet rasa orange

Arka meniup tanganya yang terasa perih akibat tamparan pada tangan kanannya yang mulus. "Dih kok orange, yang pink dong, rasa strawberry." Icha memutar bola matanya jengah lalu tangannya kembali merogoh saku baju seragamnya lalu mengeluarkan permen karet rasa strawberry dan memberikannya pada Arka.

"Lo cari informasi soal Kesya bukan minta permen karet Samson!" Teriak Satria dari dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat Arka dan Icha berbicara. Menyadari tujuan utamanya, Arka kembali menatap Icha tajam.

"Ooo jadi sekarang zamanya ketua OSIS bolos sekolah pake acara ngajak temen lagi!" Ucap Icha dengan nada menyindir

"Lah gue kan lagi cari soulmate gue! Makanya kasih tau dimana Lo sekap dia, nanti gue beliin permen karet satu biji, lumayan buat ganjel mulut lo biar ngga bully orang terus," ujar Arka menaik turunkan alisnya

Icha memandang cowok dengan jaket kulit berwarna hitam yang melekat ditubuhnya serius. Mulutnya enggan untuk berbicara dengan Arka, menurutnya membuang-buang waktu. Icha menggela nafas panjang. "Asal lo tau orang suruhan gue itu bukan buat sekap Kesya, lo salah paham sama gue, logikanya kalo gue yang sekap Kesya gue ngga akan ada disekolah gue mungkin udah siksa dia."

"Kenapa lo curiga sama gue? Kenapa ngga sama gadis cupu yang suka sama lo plus sahabatnya Kesya? Dari tadi pagi gue ngga liat mukanya dia, maybe dia bolos sama kaya lo!" Tukas Icha

Arka tampak berfikir sejenak, benar apa yang Icha katakan. "Cupu? Laura?" Tanya Arka

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

Kesya membuka matanya perlahan, pandangannya buram, seluruh tubuhnya terasa sakit. Seorang laki-laki yang merupakan anak buah dari gadis kemarin masuk kedalam gedung lalu melemparkan makanan secara kasar. "Makan!"

"Bahkan anak kecil lebih pinter daripada lo!" Cibir Kesya memandang makanan dan laki-laki mengenakan pakaian serba hitam secara bergantian. Mana bisa Kesya makan dengan kondisi tangan terikat?

Laki-laki itu mengerutkan keningnya berfikir bagaimana cara agar Kesya bisa makan tanpa dia harus melepaskan ikatan tali ditangan gadis itu. "Suapin," ucap Kesya manja lalu mengedipkan matanya sebelah

"Gue udah punya istri!" Ucap laki-laki itu

"Lo suapin gue nggak buat gue bunting, cepet gue laper!"

"Lah kok lo nyuruh-nyuruh gue, lo bukan istri gue!" Ucap laki-laki suruhan itu, memang dari kelima orang suruhan dialah yang paling muda dan tampan

"Yaudah jadiin gue istri ke dua, dipikir-pikir ngga terlalu rugi, lo kaga jelek-jelek amat, tapi atitude lo yang miris, otak lo cetek, kerja kok jadi orang suruhan, dosa!" Tutur Kesya panjang lebar

"Cepet panggil penghulu, kita nikah sekarang, lo nikahin gue nggak rugi, gue cantik, nyusahin, penghabis duit, beban pikiran, komplit pokoknya, nanti mas kawinnya yogurt juga gapapa," ujar Kesya membuat laki-laki itu membelalakakan matanya tidak percaya. Bahkan Kesya sendiri bingung dengan dirinya mengapa dia bisa bertutur begitu panjang seperti kereta api tanpa henti, mungkin virus Arka sudah menular!

Brakkk

Pintu gedung terbuka kasar menampilkan sosok gadis yang kemarin, masih sama, gadis menggunakan seragam SMA Victoria.

Gadis tadi mendekati tubuh Kesya lalu memegang dagu Kesya meminta Kesya agar menatap dirinya. Gadis tadi tersenyum devil lalu melayangkan pukulan kepada Kesya.

Mata elang Kesya melihat sekeliling, tidak ada celah untuk gadis itu dapat kabur, matanya berhasil melihat satu jendela yang menurutnya dengan mudah dia bisa membukanya namun gedung ini sangat tinggi tidak mungkin dia harus loncat dari lantai tiga, sama saja Kesya ingin bunuh diri.

Bugh!

Gadis itu terus memukul Kesya tanpa ampun. Kesya sudah tidak berdaya lagi, tubuhnya sudah terasa mati rasa. Apakah hari ini adalah hari terakhir Kesya didunia?

"Gimana? Sakit? Selamat merasakan siksaan hari ini, udah siap mati?" ucapnya lalu tertawa keras

"Bodoh! Perlu gue ajarin mbunuh orang tanpa lo turun tangan?" Tanya Kesya meremehkan gadis didepannya

"Pembunuh profesional nggak gini caranya, cara jadul!" Cibir Kesya. Gadis itu memandang Kesya tajam. "Harusnya lo buat mental gue tertekan, gue bakal dengan sendirinya bunuh diri!" Lanjut Kesya

Plak

Kesya merasakan pipinya memanas akibat tamparan keras dari gadis itu. Tangan kanannya telulur untuk menghimpit kedua pipi Kesya dengan keras membuat Kesya meringis kesakitan. "Tapi pada dasarnya gue suka sama rintih kesakitan yang keluar dari mulut lo, gue suka! candu buat gue!"

"Apa salah gue?" Tanya Kesya. Gadis itu melepas kasar himpitan pada pipi Kesya

Plak

"Udah berapa kali lo tanya ini? Bayak! semua masalah yang gue hadapi itu gara-gara lo!"

"Lo udah rebut kebahagiaan gue," ucap gadis itu lalu mengeluarkan pisau dari balik seragamnya dan melayangkan pisau itu tepat kearah Kesya, sontak Kesya memutar kursi yang dua duduki hingga kaki kursi itu mengenai perut gadis tersebut, sedangkan pisau itu mengenai tali yang mengikat tubuh Kesya.

Ikatan itu terlepas dari tangan Kesya, dengan cepat Kesya melepaskan ikatan yang berada dikakinya. Gadis itu berdiri dengan tangan memegangi perutnya yang terasa nyeri, dia kembali melayangkan pisau itu kearah Kesya. Dengan cepat Kesya dapat menangkisnya dan merebut pisau itu.

Pandangan Kesya kabur, kepalanya pusing, dengan cepat Kesya menggeleng kuat, tanganya telulur membuka masker yang menutupi paras gadis itu kasar. Matanya membulat melihat siapa sosok gadis itu. "C-clara"

"Kenapa? Kaget?"

Bugh!

Clara melayangkan pukulan tepat pada pipi mulus Kesya membuat bibirnya mengeluarkan darah. "Buat lo yang udah rebut semua yang gue punya?!"

Bugh!

Pukulan itu berhasil membuat Kesya tersungkur ke tanah memegangi pipinya yang berdenyut lara, semua anggota tubuhnya terasa sakit. Kesya memandang Clara nanar sambil berusaha untuk berdiri.

"Puas lo rebut kasih sayang orang yang gue sayang dari gue kecil?"

"Puas lo rebut mereka dari gue? gara-gara lo, gue dibully habis-habisan waktu sd-smp!" Ucap Clara kalap. Clara memandang Kesya lalu tersenyum miris

"Puas lo? Gara-gara lo gue nggak bisa ngrasain kasih sayang orang tua," ucap Clara serak dengan air mata membasahi pipinya. Manik matanya mengisyaratkan sebuah kesedihan yang mendalam.

"Hidup lo bahagia sya!"

Kesya menggelengkan kepalanya tidak mengerti maksud dari ucapan Clara. Lagi-lagi Clara melayangkan pukulan untuknya namun Kesya dapat menangkis dengan cepat.

Bugh!

Kesya melayangkan bogeman mentah sampai lawannya tersungkur ke tanah. Dengan tenaga yang tersisa Kesya berjongkok lalu menyodorkan pisau yang dia pegang tepat pada leher Clara. "Lo cuma tau nama gue, lo ngga tau kehidupan gue yang sebenernya," ucap Kesya penuh penekanan disetiap katanya

Dugh

Clara menendang perut Kesya keras hingga Kesya tersungkur.

"Gue tau hidup lo sempurna, lo punya kakak yang sayang sama lo, Arka yang cinta sama lo, sahabat setia, ayah, ibu yang selalu support anaknya, kurang apa hidup lo?" Tanya Clara

Kesya menggeleng kuat, apa yang diucapkan Clara sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan yang dia dapat. "G-gue hidup p-penuh k-kekangan asal lo tau," ucap Kesya terbata-bata

Dugh

Clara kembali menendang perut Kesya dengan kasar sampai Kesya tergeletak dilantai.

Kesya meringis ketika kepalanya terasa nyeri akibat jambakan dari Clara, ya, gadis itu kini berjongkok menjambak rambut Kesya kuat. "Lo ngga usah banyak drama!"

Plak!

"Gue benci sama lo, kenapa lo harus hadir dalam hidup gue!" Ucap Clara kembali melayangkan tamparan maut pada pipi mulus Kesya

"C-cukup"

Plak!

"Akkh l-lepas," ringis Kesya dengan raut wajah sangat pucat, kukunya memutih, pandangannya buram. Clara tidak melepaskan jambakanya justru dia semakin keras menarik rambut Kesya sampai beberapa helai rambut Kesya rontok.

"Sakit lo bilang? Sakit lo ngga sebanding sama rasa sakit hati gue dulu"

Brakkkk

"KESYA!" pekik seorang gadis yang datang dengan nafas memburu lalu menatap Clara tajam. Clara melepaskan tangannya yang mencekal kuat rambut Kesya

Bugh

Laura melayangkan pukulan tepat mengenai pipi mulus Clara membuat sang empu meringis. "Lo not waras!" Ucap Laura

Clara terseyum smirk, mengambil satu buah pisau lalu melayangkannya tepat pada Laura.

Srash

Akhh

Pisau itu mampu mengenai pergelangan tangan Laura sampai mengeluarkan darah yang begitu banyak. "Ini kalo kata Arka, psikopett, kalo kata Gibran copet, kalo kata Satria kopet, lo kopet, bisanya pasang orang suruhan didepan, kek babi!" Ucap Laura random

"Bilang apa lo barusan?"

"Apa? Lupa, gue pikun," ucap Laura tanpa dosa terus memegangi tangannya yang mengeluarkan darah.

Plak

"Kok lo tampar gue! Kata si bang- Sat kalo gue pikun yang digeplak itu kepala bukan pipi gue, lo bego ya?" Ucap Laura diakhiri dengan hinaan untuk Clara

"Lo-"

"Bang Arka password-nya?"

"Power of emak, nyaman ghibahnya lancar nawarnya," suara Arka terdengar jelas menggelegar.

Clara menelan silivahnya kasar lalu memanggil anak buahnya untuk meladeni Laura. Clara terseyum licik lalu beranjak pergi dari gedung. Laura sedikit terkekeh, suara Arka itu berasal dari rekaman diponsel miliknya.

Bugh

Bugh

Bugh

Disela perkelahian Laura meraih ponsel miliknya yang berada disaku seragamnya lalu mencari nomor untuk dia hubungi. Tangan kiri Laura memegang ponsel lalu mendekatkannya ke telinga, sementara tangan kanannya digunakan untuk memukul lawan begitupun dengan kakinya.

"Hallo Sat"

"Dimana lo bawa Kesya pergi?"

"Hah maksud lo apa Rel?"

"Lo yang sekap Kesya, cepet kasih tau?"

Brakkkk

Benda pipih Laura terpental jauh akibat salah satu laki-laki itu menendang tubuhnya. Tubuh Laura ambruk dilantai.

"L-laura," rintih Kesya yang melihat Laura tergeletak dilantai.

"JALAN KAMBOJA, GEDUNG NOMOR 29, DILANTAI TIGA!" Teriak Laura, dirinya berharap bahwa Satria belum mematikan telefon dan masih bisa mendengar suaranya

Laki-laki itu mendekati ponsel milik Laura lalu menginjaknya kasar sampai ponselnya hancur. "Hp gue!"

Bugh

Laura mendapatkan bogeman mentah diarea pelipisnya, tanganya telulur untuk memegangi kepalanya yang pusing. Orang suruhan itu mengambil pisau lalu melangkannya pada Laura. Melihat sahabatnya dalam bahaya Kesya berusaha untuk berdiri lalu berjalan sempoyongan. Dengan gerakan secepat kilat Kesya memeluk tubuh Laura membuat pisau itu mengenai punggung Kesya.

Srashhhhh

Akhhh

"KESYA!" pekik Laura histeris melihat punggung Kesya bersimpah darah. Tubuh Kesya ambruk kelantai, matanya terpejam.

"Kesya hiks bangun, Sya," ucap Laura menggoyang-goyangkan tubuh Kesya

"A-apa? Gue nggapapa l-lo pergi aja selametin diri lo, t-tinggalin gue," ucapnya terbata-bata dan kembali, tanganya telulur untuk mengusap air mata Laura yang membasahi pipi.

Gadis itu menggeleng kuat. "Nggak Sya gue nggak bakal tinggalin Lo sendiri, kita bisa selamat, Lo bertahan ya."

Sekarang Laura dan Kesya berada di kepungan lima laki-laki yang mengelilingi mereka, mata Laura berusaha mencari celah untuk kabur.

Bugh

Laura melayangkan pukulan maut membuat lawanya tersungkur ke tanah. Laura berlari kecil menjauh dari tubuh Kesya lalu kembali melayangkan pukulan tanpa ampun. Tanpa Laura sadari dari arah belakang terdapat laki-laki membawa tongkat dan hendak dia layangkan pada Laura.

Dugh

Satria menendang punggung laki-laki itu membuatnya tersungkur.

"KESYA!" Teriak Aurel yang melihat keadaan Kesya yang sudah tidak berdaya

"Tangan kosong kalo berani!!" Tantang Arka

"Apa Lo? Gak suka? Sini maju!" Lanjut Arka lalu melayangkan bogeman mentah, dibantu oleh para soibnya. Melihat lawan sudah tergeletak lemah dilantai, Arka berlari kecil menuju tubuh Kesya. Hatinya sakit melihat keadaan Kesya begitu kacau. "S-sya," panggil Arka namun tidak ada respon.

Tanpa pikir panjang Arka menggendong tubuh Kesya ala bridal style menuju keluar gedung, memasukkannya kedalam mobil, meletakkan kepalanya di paha laki-laki itu. Arka memerintahkan Andra untuk menyetir sementara yang lain menyusul dari belakang. Terutama Gibran dia akan menuju kantor polisi membawa dua laki-laki yang tidak berhasil kabur untuk dimintai keterangan.

Sesampainya di rumah sakit, beberapa suster datang membawa brankar, Arka meletakkan kekasihnya diatas brankar lalu ikut mendorong brankar menuju ICU.

"Ka lo tunggu disini sendirian nggapapa? Kita mau laporin kejadian ini ke polisi, Laura jadi saksi utama," ujar Aurel

"Iya," jawab Arka lemas, tidak seperti biasanya.

"Lo nggapapa?" Tanya Andra menimpali

"Ngga"

"Kita tinggal jangan nangis!" Ucap Satria menimpali

"Iya"

"Lo laper? Lemes amat," tanya Laura

"Ngga"

Para sahabat menggeleng pelan, lalu beranjak pergi, Arka memandang pintu ICU nanar, berharap dokter segera keluar dan mengatakan bahwa Kesya baik-baik saja.

"Gimana keadaan Kesya?" Tanya Galaksi dengan nafas memburu, seolah tidak ada jawaban, Galaksi menggoyangkan bahu Arka.

"Masih diperiksa," jawabnya singkat lalu kembali menunduk

"Gimana bisa jadi kek gini sih?" Tanya Galaksi sambil berjalan mondar-mandir

"Bang"

Galaksi menatap Arka, mengangkat alisnya 'kenapa'

"Maafin gue nggak bisa jagain adek lo"

Galaksi memilih duduk bersampingan dengan Arka lalu menepuk pundak cowok itu beberapa kali, Galaksi menggela nafas panjang. "Jangankan Lo, gue aja gagal jaga adek gue," jawabnya lalu retina matanya melihat pintu ICU sendu

Tidak lama dokter keluar dari ruang ICU. Arka maupun Galaksi beranjak dari duduknya lalu mengerumuni dokter, meminta penjelasan tentang keadaan Kesya.

"Gimana keadaan adik saya dok?" Tanya Galaksi khawatir

"Keadaan pasien kritis"

"Kritis?" Tanya Arka dan diangguki oleh dokter

"Keadaannya sangat memprihatikan, Terdapat luka lebam diseluruh tubuh Kesya, sekaligus pasien mengalami asam lambung kambuh, tusukan di punggungnya cukup dalam, luka lebam di sekujur tubuh, goresan luka dipipi, kaki, tangan, dan luka sayatan yang sengaja pasien lakukan ditubuhnya," papar dokter

"Sayatan ditubuh? Maksud dokter?" Tanya Galaksi tidak mengerti

"Ya, pasien sering melukai dirinya sendiri menggunakan silet, cutter, pecahan kaca, bahkan pisau, pasien menyayat dibagian lengan, perut, dan paha, apa sebelumnya pasien pernah mengalami gangguan mental?"

"Ya, dia mengalami mental illines jenis post traumatic stress disorder," ucap Galaksi dengan tatapan sendu

Dokter mengangguk beberapa kali. "Dengan berat hati saya harus sampaikan ini bahwa kemungkinan pasien selamat sangat kecil"

"Lakukan yang terbaik untuk adik saya dok," ucap Galaksi

"Dokter jantung pasien berhenti berdetak!" ucap seorang suster menghampiri dokter dengan tatapan panik

"Baik, segera siapkan alat AED," ucap dokter lalu beranjak masuk kedalam ruangan.

Deg

Seperti tersambar petir, Galaksi hendak masuk kedalam ruang ICU menyusul dokter namun Arka cegah. "Bang, kita tunggu disini, dokter tau yang terbaik buat Kesya," ucap Arka menenangkan Galaksi walaupun pikirannya juga kacau saat ini.

"Belum lama ini Kesya dapet teror bang, entah itu isinya suruh jauhin gue, ngancem keselamatannya dia, Kesya sengaja ngga bilang sama lo bang, dia takut lo khawatir," ujar Arka

"Arrghhh," ucap Galaksi menjambak rambutnya frustasi lalu duduk dikursi depan ruang ICU

"Lo bodoh Gal lo bodoh, brengsek?!" Batin Galaksi.

"Kak, bantuin lah, gue mau Arka balik sama gue itu aja udah," rengek Clara

"Lo cuma nulis kata-kata buat Kesya jauhin Arka dikaca kamar mandinya, terus gue minta baju masa kecilnya Kesya ya, satu aja"

"Lo perintah Angga buat deketin Kesya."

"Lo tenang aja kak, gue cuma teror Kesya buat jauhin Arka doang kok"

"Makanan kesukaan Kesya apa kak?"

"Lo perintah Angga buat lempar batu ke kaca kamarnya"

"Makasih kak udah bantuin gue, love you"

Kata-kata Clara terus berputar dipikirannya, Galaksi meruntuki dirinya sendiri mengapa dia mengiyakan kemauan Clara dan membantunya untuk meneror Kesya, adiknya, padahal dia sudah tau jika Kesya memiliki gangguan mental. Bodoh! Memang.

"Kenapa lo bohong Ra?!" Batinya parau

Drttt drttttt drttttt

Ponsel miliknya bergetar menampilkan nomor sepupunya. Galaksi menyingkir dari ruang ICU menuju tempat yang sepi lalu mengangkat telfon dari Angga.

"Apa?"

"Keadaan Kesya gimana bang? Dia baik-baik aja kan?" Tanya Angga ditelfon dengan nada panik

"Kondisinya kritis"

"Gue harap Kesya selamat bang, kasian Kesya"

"Ya, gue tugasin lo buat batalin rencana sahabat-sahabat Kesya buat laporin masalah ini ke polisi, gue ngga mau sampai kasus ini masuk tahap hukum"

"Hah? Lo serius? Bang lo lagi cari keadilan buat Kesya kan? Terus kenapa lo sendiri ngga adil? Otak lo pake bang! Jangan gara-gara Clara lo telantarin Kesya, kalau kaya gini apa bedanya lo sama om Frans sama tante Kinan?"

"Gue beda Ngga! Gue cuma ngga mau Clara kena masalah lagi, kalo Clara masuk penjara gimana masa depannya? Suram Ngga!"

Angga berdecih kala mendengar penuturan Galaksi ditelefon. "Dia kena masalah itu karena ulah dia sendiri bang?! Lo ngga mikirin Kesya? Dia lagi dalam fase hidup atau mati bang, itu semua gara-gara Clara?!" Ujar Angga dengan nada meningkat

"Ini bisa bicarain baik-baik sama Clara, gue juga yakin Kesya gadis kuat, dia pasti bisa lewatin masa kritisnya."

"Terus lo pikir keselamatan Kesya bisa dibicarain baik-baik sama malaikat Izrail?" Ucap Angga yang mampu membuat Galaksi kicep tidak mampu untuk melontarkan kata-kata.

"Intinya lo harus gagalin rencana sahabat-sahabat Kesya, please Ngga, gue bertanggung jawab kalo Clara masih sakitin Kesya, asal kasus ini ngga masuk hukum. Apa lo ngga mikir kalo kita laporin ini ke polisi Clara bakalan semakin benci sama Kesya, please Ngga," pinta Galaksi

"Oke, tapi kalo Clara masih sakitin Kesya
ataupun berniat buruk, gue yang akan jadi orang yang laporin dia ke polisi."

Tut

Sambungan diputuskan sepihak oleh Angga, Galaksi menunduk memikirkan kembali perkataan Angga, apa dia salah? Apa dia terlalu jahat pada Kesya? Galaksi menggeleng kuat lalu kembali melangkah menuju ruang ICU

-Crazy Ketos Vs Ice Waketos-

Yang kemaren udah suuzon sama Icha, Laura, Naomi, Andra, mana nih?

Darah tinggi gak?

Kesya selamat ngga?

Menurut kalian ada yang bermuka 2 ngga?

Tinggalkan jejak ❤️

Jangan lupa follow Instagram @syvayul_
@writersyi @arkaaa_ganteng @kesya.theresa @all Rp 🥰

Spam Next☞

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

804K 59.1K 75
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Woi! Anak pungut!" "Dari mana aja? Jam segini baru pulang?!" Gadis yang merasa dirinya dipanggil itu menghentikan lang...
2.3M 126K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
REVALESTA (END) بواسطة UPI

قصص المراهقين

172K 15.6K 56
𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢-𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. Pertemuan antara dua insan yang tidak terjemah itu berdampak...
18.3M 1.1M 63
(FOLLOW SEBELUM BACA) Takdir memang lucu aku Maura dan kamu Aska dua manusia yang berbeda sifat tapi entah kenapa bisa menjadi satu karena ikatan per...