Crazy Ketos Vs Ice Waketos

By Syivaayul

2.6M 392K 159K

Warningโ˜žโš ๏ธ [FOLLOW DULU BRADER!!!] cerita ini terdapat adegan romance, baper, kekerasan, kata-kata kasar. Har... More

1.PROLOG
2.PERTEMUAN
3.DIHUKUM
4.MURID BARU
5.SUPERMARKET
6.SUASANA
7.KERIBUTAN
8. KEJADIAN KEMARIN MALAM
9.ULANGAN
10. WAKETOS BARU
11. RAPAT PERTAMA
12. CAFE BENJOY(BE ENJOY)
13. CAFE BENJOY ( BE ENJOY)2
14. BERTEMU
15. CLARA RYUMI EFFENDI
16. GILA
17. GAGAL JAMKOS
18. SIREGAR
19.PILIH KASIH?
20. RAPUH
21. MASA SI?
22. GANGGU RAPAT
23. NOMOR KEMARIN
24. SAYAP
25. MALL
26. MBAH GOOGLE
27. OH
28. LOMBA
29. EM
30. PERJANJIAN
31. KALAH?
32. BABU
33. UKS
34. TAKUT?
35. MAHENDRA
36. PENGGANTI RENA
37. PSIKOPETT
38. LAMPU MERAH
39. MODUS
40. SALAH PAHAM
41. MURKA
42. BOHONG
43. ADA GUE
44. STIKER
45. JADI?
46. TUSUK
47. GESREK
48. TERNYATA
49. JADI SIAPA?
50. RESMI
51. CAMPING
52. I Love U?
53. HILANGNYA EMPATI
55. NAOMI LEVIONA DANENDRA
56. NASI GORENG
57. TOLOL ABIZ
58. KHAWATIR (17+)
59. SADAR
60. QUALITY TIME
61. PERKARA LON*E
62. PERGI
63. VIRTUAL
64. DIARY
65. BERUBAH
66. PUTUS ATAU TERUS
67. BULLY
68. TUDUH
69. BUBAR
70. BRENGSEK (17+)
71. ARKA JEALOUS (17+)
72. BALIKAN KUY GAS NGENG
73. PUISI& NYANYI COLAB KESYA&CLARA
74. PENYERANGAN
75. UDAHAN MUSUHANNYA
76. PERTUNANGAN
77. HUTAN
78. RUMAH SAKIT
79. KEHILANGAN
80. WAKETOS BARU
81. GALAU BRUTAL
82. MISS
OPEN PO CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS
83. ENDING
84. EPILOG
EXTRA CHAPTER
Crazy Ketos S2

54. KALUNG?

19K 3.3K 1.4K
By Syivaayul

Clara duduk disofa panjang milik keluarga Siregar, menikmati hidangan yang disuguhkan untuknya, rada canggung melanda dirinya. Sedari tadi Clara berbincang-bincang dengan Hanna, keadaan wanita itu berangsur pulih dan sekarang Nathan membawa wanita itu menuju kamarnya untuk istirahat.

"Clara," panggil Alexs, Clara mendongkak sebagai jawaban lalu tersenyum kikuk.

"Saya mau tanya sesuatu boleh?" Tanya Alexs lalu duduk disofa berhadapan dengan Clara.

"Boleh om."

"Apa kamu ingat saya?"

Clara mengerutkan keningnya bertanya-tanya mencoba menyaring maksud dari perkataan Alexs. "M-makksud om? Tapi saya sadar wajah om tidak asing bagi saya," papar Clara

Alexs menggela nafas panjang, menatap Clara lama. "Kamu anak kecil yang kami temui 8 tahun yang lalu dipanti asuhan Mutiara Bunda, nama kamu Ara, betul?" Tanya Alexs memastikan

Flashback

Seorang anak kecil berusia 8 tahun sedang bermain boneka diteras panti asuhan, wajahnya begitu lugu, dia bermain dengan anak-anak lain dengan umur setara, lebih muda, maupun lebih tua, gelagak tawa mereka lontarkan.

Satu mobil terparkir. Pintu mobil perlahan terbuka menampakkan sosok laki-laki menggunakan jas hitam, seperti seorang pengusaha, disampingnya terdapat seorang wanita dan anak laki-laki, mereka menginjakkan kaki dipanti asuhan dan mendapatkan sambutan dari anak-anak panti

Nathan ikut bergabung bermain dengan anak-anak panti, sedangkan Alexs dan Hanna masuk kedalam panti untuk berbincang dengan pemilik panti asuhan Mutiara Bunda. "Hai boleh ikut main?" Tanya Nathan pada anak kecil perempuan yang duduk sambil memegangi boneka

"Boleh, duduk aja," ucap Clara

"Nama kamu siapa?" Tanya Nathan tidak melepas pandangannya dari Clara

"Aku Ara, kamu?" Ucap Clara mengulurkan tanganya

"Nathan," jawab Nathan menerima uluran tangan itu. "Kamu kenapa bisa disini?" Tanya Nathan

"Aku ngga tau, orang tua aku ngga tau kemana, kata ibu panti orang tua aku lagi ada urusan nanti aku dijemput tapi udah lama banget orang tua aku ngga jemput- jemput aku," ucap Clara dengan tatapan sendu

"Hey jangan sedih mungkin mereka masih sibuk," ujar Nathan sedikit menenangkan Clara dan diangguki oleh anak kecil itu

"Hai anak mama lagi main apa?" Tanya Hanna ikut duduk disamping Nathan dan Clara. Nathan tidak menjawabnya.

"Boneka tante," jawab Clara.

Hanna mengusap surai anak kecil itu lembut. "Boneka apa anak cantik?" Tanya Hanna

"Beruang"

"Mama kita jalan-jalan yuk, ajak Ara juga," pinta Nathan, Hanna sempat berfikir namun dengan cepat Hanna mengangguki permintaan anak laki-lakinya lalu meminta izin pada pemilik panti untuk membawa Clara pergi jalan-jalan sebentar.

Flashback off

Clara terseyum manis. "Iya om itu saya," jawab Clara

"K-kamu anak papa"

Deg

Clara terseyum miris, dirinya terkejut dengan penuturan Alexs. Apa yang pria itu katakan sangat tidak masuk akal bagi Clara. "Maaf om, om salah orang, anak om bukan saya," jawab Clara mengelak

"Kamu anak saya, kalung itu sudah membuktikannya," ucap Alexs menunjuk kalung yang bertengger di lehernya. Clara menunduk melihat kalung yang dia kenakan

"Memang kata ibu panti kalung ini peninggalan dari mama saya, tapi kalung ini banyak dipasaran om."

Alexs menggelengkan kepalanya, menatap Clara sendu. "Kamu anak papa yang hilang nak"

"M-maaf om sebelumnya, tapi dari asal-usulnya saja sudah berbeda saya dibuang sementara anak om itu hilang," papar Clara

"Tap-"

"Maaf om saya sudah tidak memikirkan siapa orang tua kandung saya, saya
sudah bahagia dengan keluarga angkat saya, saya permisi om," ucap Clara mengambil tas ransel miliknya lalu melenggang pergi keluar dari rumah Siregar

"Clar-"

"Udah pah, mungkin dia perlu waktu lagian bener apa yang Clara bilang, kalung kaya gitu banyak dijual dipasaran, Clara juga cuma punya kalungnya aja yah gelangnya Clara ngga punya," papar Nathan

"Ya. Papa juga belum yakin, papa akan cari informasi lebih lanjut," ucap Alexs

Nathan mengangguk. "Nathan susul Clara pa," ucap Nathan lalu melangkah menyusul Clara

Nathan menengok kanan kiri melihat keberadaan Clara, dia yakin Clara belum jauh dari daerah rumahnya. Retina Nathan berhasil melihat sosok Clara yang duduk dibangku taman, pandanganya kosong. Nathan menghampiri gadis itu, turun dari motor lalu duduk bersampingan.

"Maafin sikap papa gue," ucap Nathan membuka suara

"Iya gapapa"

"Lo beneran ngga kepo sama orang tua kandung lo?"

"Ra, mama ngga mau kamu nyari orang tua kandung kamu, udah cukup, mereka udah buang kamu Ra"

"Mama ngga mau kamu kenapa-napa apalagi kejadian dulu terulang lagi, mama udah anggep kamu anak mama, jadi jangan cari orang tua kandung kamu lagi, mama mohon"

Perkataan mama angkatnya kembali teringat dipikirkan Clara. Gadis itu menggeleng kuat, menatap Nathan datar. "Ngga, buat apa gue nyari orang yang udah buang gue."

-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-

Kesya merebahkan tubuhnya dikasur, hari ini melelahkan baginya, sepulang sekolah Frans tidak menjemputnya sementara Kesya tidak diberikan uang sepeserpun mau tidak mau dia harus jalan kaki dari sekolah menuju rumah, sementara Arka dia sedang rapat dengan Ardhi, Kesya tidak mau merepotkan orang lain walaupun itu kekasihnya sendiri

Kesya mengambil earphone lalu menggunakannya untuk mendengarkan musik favoritnya. Ponselnya bergetar menampilkan notifikasi chat dari Arka, dengan cepat gadis itu membuka ruang obrolan

Setan

Hai Kanjeng ratu

Kesya Theresa Lexandra

Apa?

Setan

Udah sampe rumah?

Kesya Theresa Lexandra

Udah

Setan

Oke, kenapa tadi ngga tungguin aku?

Kesya Theresa Lexandra

Lama

Setan

Terus kamu pulang gimana?

Kesya Theresa Lexandra

Ngesot

Setan

Bagus deh itung-itung simulasi jadi suster ngesot

Setan

Oh ya gue izin mau balapan, doain semoga menang

Kesya Theresa Lexandra

Semoga mati

Setan

Durjana?!

Kesya menutup ruang obrolan, tidak berniat membalas pesan terakhir dari Arka. Dirinya kembali fokus pada musik favoritnya, sesekali Kesya ikut bernyanyi sesuai nada lagu.

Have I ever told you

I want you to the bone?

Have I ever called you

When you are all alone?

And if I ever forget

To tell you how I feel

Listen to me now, babe

I want you to the bone

I want you to the bone, ooh, ooh, ooh, ooh

I want you to the bone, oh, oh, oh, oh

Maybe if you can see

What I feel through my bone

Every corner in me

There's your presence that grown

Maybe I nurture it more

By saying how I feel

But I did mean it before

I want you to the bone

I want you to-

Take me home, I'm fallin'

Love me long, I'm rollin'

Losing control, body and soul

Mind too for sure, I'm already yours

Walk you down, I'm all in

Hold you tight, you call and

I'll take control your body and soul

Mind too for sure, I'm already yours

Would that be alright?

Hey, would that be alright?

I want-

Suara nada dering ponsel miliknya menghentikan Kesya bernyanyi, Kesya meraih ponsel yang berada di atas kasur mengangkat telfon dari Satria, tidak biasanya laki-laki itu menelfonnya

"HALLO SYA?!" Teriak Satria membuat Kesya menjauhkan ponsel dari telinganya, Kesya berdehem sebagai jawaban

"SYA, ARKA KECELAKAAN?!"

Deg

Seperti tersambar petir, mata Kesya melebar, tubuhnya bergetar. Kesya mencoba menetralkan perasaannya saat ini. "S-serius?" Tanya Kesya tidak percaya

"IYA DAN KATANYA LUKANYA PARAH?!!" Ucap Satria dengan nafas memburu membuat Kesya semakin yakin dengan penuturan Satria

"Rumah sakit mana?"

"Lo coba kerumahnya dulu, gue kurang tau Sya, gue lagi tanya tante Dania belum dibales," papar Satria, Kesya memutuskan sambungan secara sepihak lalu mengambil tas selempang. Kesya berlari keluar kamar mencari pembantu rumahnya, gadis itu meminjam uang untuk ongkos ke rumah Arka, secara Frans tidak memberinya uang.

Kesya menunggu angkutan umum, raut wajah gadis itu begitu panik, sesampainya dipekarangan rumah Arka, Kesya melihat pintu yang terbuka lebar, gadis itu berlari kecil dan masuk kedalam rumah tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Semua orang yang berada diruang tamu melihat Kesya heran. "Eh ada Kesya, cari Arka ya?" Tanya Dania berjalan membawa nampan berisi cemilan dari arah dapur

"I-iya, Arka kecelakaan Bun?" Tanya Kesya membuat semua orang disana memandangnya bingung

Uhuk uhuk

Albara tersedak kala mendengar penuturan dari Kesya kekasih dari kakaknya. "Kecelakaan?" Tanya Al

"Bhahahaha bang Arka kecelakaan? Kapan? Waktu ngepet?" Ucap Arga tertawa terbahak-bahak

"Kamu kata siapa? Arka ada dikamar, badannya lumayan panas dari pulang sekolah tadi, dia sedikit demam, samperin gih," ucap Dania, Kesya tersenyum kikuk, pipinya memanas mungkin saat ini sudah memerah karena malu. "Kutu kupret kurang ajar," gerutu Kesya dalam hati

Kesya mengetok pintu lalu masuk kedalam kamar Arka, terlihat laki-laki itu baik-baik saja. Arka tetap fokus pada gamenya membuat Kesya mendengus sebal. "Gue kira lo mati," desis Kesya

Arka menghentikan bermain game-nya, menatap Kesya lamat, Kesya memejapkan matanya beberapa kali melihat Arka memperhatikannya dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Ngomong apa tadi?"

"Gue kira lo mati?! Gue udah capek-capek dateng kesini ujung-ujungnya unfaedah?!" Ucap Kesya memanyunkan bibirnya kesal

"Ulangi sekali lagi coba," ucap Arka berjalan mendekati tubuh Kesya. Gadis itu berjalan mundur kala melihat Arka terseyum smirk lalu mendekatinya. "Eee-emm i-itu"

"Apa?" Tanya Arka, kedua tangannya mengunci tubuh Kesya. Gadis itu tidak bisa berkutik , punggungnya sudah mebabrak tembok dan kedua tangan Arka berada disamping kanan dan kiri tubuhnya

"A-arka," ucap Kesya gugup, sementara Arka semakin mendekatkan wajahnya sampai nafas laki-laki itu dapat Kesya rasakan, Kesya memejamkan matanya, tangan Arka mengusap lembut bibir mungil kekasihnya.

"Aku pernah bilang kan, kalo kamu pake Lo-gue ada hukumanya? Lupa?" Ucap Arka. Kesya diam seribu bahasa, memejamkan mata dan menahan nafas, jantungnya berdebar kencang.

"ABANG NGAPAINNNN?!" Teriak Bianca dari arah pintu, Albara yang melihat itu menutup mata adik perempuannya. Arka maupun Kesya terlonjak kaget, sontak Arka menjauhkan wajahnya dan mengikis jarak antara dia dan Kesya

"Huftt first kiss gue selamattt"

"A-abang l-lagi l-lagi ee-"

"Latihan drama," imbuh Kesya dengan cepat

"Iya latian drama," ucap Arka diakhiri dengan cengiranya

"Ooo-abang sama kak Kesya disuruh kebawah buat makan," ucap Bianca

"Kakak udah kenyang"

"Abang juga, kalian aja," ucap Arka menimpali. Bianca mengangguk paham. Gadis kecil itu berjalan keluar kamar Arka, sementara Albara menatap dua insan itu lama. "Lain kali, pintunya tutup," ucap Albara datar lalu melenggang pergi

Kesya dan Arka saling pandang. "Jangan diulangi," ucap Arka lirih tepat pada telinga kekasihnya

"Siapa yang bilang aku kecelakaan?" Tanya Arka duduk dikasur miliknya, laki-laki itu menepuk-nepuk tempat disampingnya mengisyaratkan Kesya untuk duduk disampingnya

Kesya berjalan mendekati Arka lalu duduk disampingnya. "Satria," jawab Kesya sedikit ketus mengucap nama itu

Arka terkekeh geli lalu menunjukkan ponsel miliknya berupa game traffic rider. Kesya mengendus kesal, moodnya turun seketika mengingat Satria membohongi dirinya dan Kesya dibuat malu didepan keluarga Mahendra.

"Ekhem takut kehilangan aku?" Tanya Arka menaik turunkan alisnya dan menggoda Kesya

Kesya mengalihkan wajahnya, gadis itu kelimpungan menjawab pertanyaan Arka. "Gak"

Arka menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan Kesya. "Masa sih?" Ucapnya kembali mendekatkan wajahnya, memejapkan matanya beberapa kali

"ABANGGG," Teriak Bianca dari luar kamar, Arka kembali menjauhkan wajahnya dan menggeser duduknya

Ceklekkk

"Aca ganggu ngga bang?" Ucap Bianca membuka pintu kamar

"Ganggu banget Ca ganggu," batin Arka

"Engga kok, ada apa?" Tanya Arka

"Kalo panas itu demam ya bang?" Tanya Bianca

"Iya, demam, kalo lagi demam itu harus disayang, diperhatiin, dan jangan ganggu ya Aca"

"Tubuh Abang kan panas berarti abang lagi demam, berarti Abang harus disayang, diperhatiin, dan jangan diganggu gitu?" Tanya Bianca

"Iya, jadi Aca keluar dari kamar Abang dulu, bisa kan ya?"

"Modus" batin Kesya jengah

"Bisa bang, tapi Aca mau tanya, kalau demam biasnya dikasih apa bang biar ngga demam?"

"Obat, dikompres"

"Abang punya obat demam? Aca minta ya?"

"Buat apa? Siapa yang demam? Aca demam?"

"Engga Abang, Aca minta ya, makasih Abang," ucap Bianca mengambil obat demam. Sebelum keluar gadis kecil itu mengecup singkat pipi Arka

"Ekhem"

Arka berdehem sambil menunjuk pipi kirinya, Kesya memandang Arka tajam, lalu menoyor kepala laki-laki itu. "Gak"

"Sakit Sya, ya udah gue minta sama cewek lain aja," ucap Arka mengerucutkan bibirnya

"Jijik, ya udah sana, gue cari duda kaya," ucap Kesya

"Serah lo Sya— kok perasaan gue ngga enak yah?" Ucap Arka. Kesya mengangkat bahu tidak tau. Arka keluar dari kamar menuruni tangga menuju dapur diikuti Kesya dibelakangnya

"Aca mana?" Tanya Arka

"Lah tadi kan dikamar lo," ucap Arga disela makannya

"Tadi sih iya tapi udah turun lagi buat makan, bentar gue cek dulu- lo sini aja Sya," ucap Arka lalu menaiki tangga

"Duduk sayang, makan," ujar Dania

"Enggak Bun, Kesya udah makan," ucap Kesya lalu mengambil kursi untuk duduk disamping Albara. Dania mengangguk sebagai jawaban

"SIAPA YANG NGAJARIN ADEK GUE KAYA GINI?!" Teriak Arka histeris dari damar adiknya lalu berlari kecil menuruni tangga menuju meja makan

"Itu piring isi makananya Aca yang dibawa ke kamarnya, udah abis?" Tanya Dania yang melihat Arka membawa piring ditangannya

Arka menggeleng kuat menatap piring yang dua bawa sendu, Arka meketakan piring itu diatas meja, semua orang yang melihatnya membelalakkan matanya tidak percaya, sementara Kesya sekuat tenaga menahan tawanya agar tidak pecah.

Bianca memasuki rumah sambil membawa sate yang dia beli tadi dipenjual keliling. Bianca mengerutkan keningnya bertanya-tanya saat semua orang dimeja makan menatapnya dengan tatapan tidak bisa diartikan.

"Aca, ini maksudnya apa?" Tanya Arka memperlihatkan piring berisi nasi beserta lauknya dan dipinggiran piring terdapat kain basah serta obat parasetamol

"Ooo, itu nasinya tadi panas, kata abang kalo panas itu demam, berarti nasinya tadi demam makanya Aca kompres sama kasih parasetamol," ucap Bianca dengan wajah innocent-nya

"Adek gue ketololan, kegoblokan, atau kepolosan sih?" Gumam Arka pelan

"Kegoblokan mirip lo bang," timpal Arga

"Ketololan mirip lo Ga," ucap Albara

"Abang siapa? Arka? Arga? Albara?" Tanya Jordan

"Abang Arka"

"B-bukan anak gue," ucap Arka menggelengkan kepalanya

"Bukan anak gue," lanjut Arga

"Bukan anak gue," ucap Albara menimpali

"Anak kamu Bun," ucap Jordan memandang istrinya

"Anak kamu juga, kamu yang bikin," ujar Dania

"Bikin? Cara bikinnya gimana bun?" Tanya Bianca yang mampu membuat semua orang bingung menjawab pertanyaan gadis kecil itu

"Pake tepung Ca," ucap Arka lalu mengambil yoghurt dari lemari pendingin, menyodorkannya pada Kesya

"Hah? Tepung? Tepung apa? Maizena? Terigu? Tep-"

"Tepung istimewa," ucap Albara menimpali

"Istimewa ngga tuh, bhahaha, udah yaa, Aca lanjut makan oke," ucap Arga memberi kode agar semuanya kembali fokus pada makanan mereka.

-Crazy Ketos Vs Ice Waketos-

Kira-kira ada yang nggeh ngga Kalung Clara mirip barang apa? Punya siapa?
Baca part selanjutnya Wkwk 💗

SPAM NEXT☞

Jangan lupa follow Instagram @syvayul_  
@writersyi @arkaaa_ganteng @kesya.theresa @all Rp 🥰

See U❤️

Continue Reading

You'll Also Like

172K 15.6K 56
๐’๐ž๐›๐š๐ ๐ข๐š๐ง ๐ฉ๐š๐ซ๐ญ ๐๐ข-๐ฉ๐ซ๐ข๐ฏ๐š๐ญ, ๐Ÿ๐จ๐ฅ๐ฅ๐จ๐ฐ ๐ฌ๐ž๐›๐ž๐ฅ๐ฎ๐ฆ ๐ฆ๐ž๐ฆ๐›๐š๐œ๐š. Pertemuan antara dua insan yang tidak terjemah itu berdampak...
4.8M 445K 81
[TELAH DITERBITKAN]Nikah sama musuh sendiri? Mendingan gua loncat dari pohon toge dah
760K 53.4K 33
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
11.5M 254K 12
_ _ _ Naya hamil! dan itu berita paling menakutkan dalam hidupnya. Apalagi, ayah dari anaknya adalah seorang Alvares! Perundungnya sendiri! Cowo pri...