Sesampainya Vino digudang belakang ternyata gudang belakang dikunci ia langsung mendobrak pintu tersebut dan menelusuri setiap bagian didalamnya.
BRAK
Ia melihat ada tetesan darah dilantai ia terus mengikuti tetesan darah itu sampai ia menemukan seseorang yang terbaring dilantai dengan darah yang keluar dari kepala,goresan disetiap bagian kulitnya,rambut acak acakan,dan pakaian yang sudah rusak. Namun wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup oleh helaian rambutnya. Vino mencoba untuk melihat siapa orang tersebut dengan membalikkan badannya. Dan alangkah terkejutnya ia bahwa orang yang ia temui adalah gadisnya. Vino langsung memindahkan kepala Queen pada padanya lalu mendekapnya.
"Quenn"
"sayang kamu kenapa"
"bangun heyy kamu harus bertahan demi aku" ucap Vino sendu
Vino langsung membuka hodienya dan memakaikan pada Queen ia juga memakaikan penutup kepalanya agar tidak ada yang mengetahui bahwa itu Queen. Vino langsung menggendong Queen dengan ala bridal style dan menuju keparkiran saat diperjalanan ia mengiraukan tatapan aneh dari siswa. Walaupun wajah Queen tidak terlihat namun mereka bisa melihat dengan jelas darah yang bertetesan dari kepala Queen disepanjang jalan dan juga ditangan lalu seragam Vino juga terdapat bercak darah.
"vin itu siapa" tanya Kenzi
"Enzi"
"hah?" pekik semua orang
"dia kok bisa-" ucapan Kenzi terpotong
potong Vino cepat "jangan banyak tanya kita kerumah sakit sekarang juga"
"ayo"
Vino langsung membawa queen ke Q'A HOSPITAL dengan kecepatan tinggi karena ia takut kalau terjadi sesuatu pada istrinya itu.
"DOKTERR"
"SUSTERR"
"WOYY CEPETAN TOLONG TEMEN GUA"
"ada apa tuan"
"cepat kasih pertolongan untuk dia"
"baik tuan"
Vino menaruh Queen pada berangkar yang dibawa oleh para suster tadi dan langsung mendorong berangkar itu ke icu untuk mendapatkan pertolongan pertama. Vino langsung duduk disalah satu kursi didepan ruang icu ia menundukkan kepalanya sambil memegang kepalanya guna meredam emosinya. Ia benar benar sangat marah namun ia mencoba untuk menutupi emosinya dari semua orang dengan raut wajah datarnya.
"vin gimana keadaan Queen" tanya Kenzo cemas
"lagi ditanganin"
arrghhh
bugh
Kenzo langsung membogem tembok disampingnya sampai tangannya mengeluarkan darah.
"bang percuma lu kayak gini itu gak bakalan bisa mengubah keadaan" ucap Kenzi untuk menenangkan kembarannya itu
Kenzo langsung terduduk dilantai dan meremas rambutnya kasar "tapi gua gagal zi,gua gagal" ucap Kenzo pelan
Kenzi menepuk pelan baju Kenzo "bukan cuma lu tapi gua juga"
"kalian kenapa sih" tanya Gibran heran
"ga" jawab twins datar
"zo" panggil Zia
"hm"
"mom and dad"
"gua harus bilang gimana sama mereka zi"
"lu kasih tau semuanya sama mereka"
"tapi gua takut"
"mereka bakalan ngertiin lu kok"
mommy kece❤
berdering....
menghubungkan....
"mom"
"iya sayang kenapa"
"aku mau ngasih tau mommy sesuatu"
"apa hm?"
"Queen"
"Queen kenapa?"
"dia masuk rumah sakit"
"hah,kok bisa?"
"ceritanya panjang mommy sama daddy kesini aja"
"iya sayang tunggu ya mommy sama daddy bakalan kesana sekarang"
"kenapa hiks bisa hiks kayak gini hiks sih hiks" isak Risha
"udah kalian tenang aja dia pasti bakalan baik baik aja" ucap Sam
"lu gak liat tadi darah yang keluar dari kepalanya hah!coba aja gua tadi ikut dia ini semua gak bakalan terjadi sama dia,gua emang bodoh" bentak Mei
Tak lama datanglah Novita dan juga Daniel dengan raut wajah khawatir.
"twins gimana keadaan Queen hiks"
"dia masih ditangani mom"
"hiks dad anak kita hiks"
"udah mom Queen kuat dia pasti baik baik aja"
"ta-tapi kan hiks di-"
Daniel langsung menarik Novita kedalam pelukannya "stt mommy tenang ya percaya sama daddy"
"mom dad" panggil twins bersamaan
"iya son"
"maaf"
"kenapa minta maaf" tanya Daniel heran
"maaf karena kita gak bisa jagain Queen dengan baik" ucap twins pelan
"heyy boys ini bukan salah kalian kok ini emang udah takdir Queen jadi kita harus terima itu" ucap Daniel tenang
"apa cuma gua ya yang gak paham maksudnya ini semua apa" gumam Gibran
ceklek
"bagaimana keadaan putri/adik/sahabaf saya dok"
"no-pasien cukup parah kepalanya sepertinya terbentur cukup keras sehingga menimbulkan pendarahaan yang cukup serius,dan dibeberapa bagian tubuhnya juga terdapat memar dan juga goresan yang cukup banyak jadi sepertinya pasien adalah korban penyiksaan"
"tapi dia baik baik aja kan" tanya Novita khawatir
"iya dia baik baik saja hanya saja dia mengalami kekurangan darah akibat terlalu banyak darah yang dikeluarkan namun itu sudah kami atasi karena stok darah disini cukup banyak dan untungnya dia dibawa kerumah sakit tepat waktu kalau tidak mungkin kami akan sulit untuk mengatasinya saat ini ia masih dalam pengaruh obat bius jadi ia masih akan tidur dalam beberapa saat nanti kalau pasien sudah sadar kalian bisa memanggil saya lagi" jelas dokter panjang lebar
"apa kami bisa menemuinya" tanya Novita
"tentu tapi setelah ia dipindahkan keruang perawatan" jelas dokter
***
ceklek
saat memasuki ruangan Novita kembali meneteskan air matanya melihat tubuh tak berdaya putrinya diatas brangkar.
"dad putri kita hiks" isak Novita
"Queen kita kuat mom dia pasti bisa lewatin ini semua" ucap Daniel tegar untuk menenangkan putrinya
"Queen maafin kita hiks seharusnya hiks kita hiks tadi ikut lu hiks kekamar mandi hiks pasti hiks ini gak hiks bakalan kejadian hiks hiks maafin gua hiks" isak Mei
"hiks Queen cepet hiks bangun hiks Risha kangen hiks" isak Risha sesegukan
"Queen bangun! lu bilang sama gua kalo lu gak bakalan selalu disisi gua! tapi kenapa lu malah gini" seru Zia sambil terisak
"tunggu tunggu ini ada apa sih gua kok bingung" ucap Gibran heran
"jadi sebenernya itu Enzi itu adik gua" ucap Kenzo
"lah bukannya adik lu Queen ya"
"iya kalo lu nyadar nama Enzi itu Queenzii dan nama adik gua itu Queenzii Aurelia Putri Alberd dia sengaja nyamar disekolah karena dia pingin punya real friend" imbuh Kenzi
"jadi dia itu adik lu yang cantik itu"
"iya"
"waw impresif,eh tapi buat apa dia nyari real friend dia kan udah punya mereka"
"Queen nyarinya temen bukan sahabat kalo sahabat dia udah punya tuh mereka" tunjuk Kenzo pada Queen dkk dengan dagunya
"atau dia mau real boy friend" tanya Gibran sekali lagi
twins mengangkat bahunya acuh "maybe"
"kalo gitu gua mau nyalon ah" seru Gibran sambil membayangkan sesuatu
pletak
Kenzo menjitak kepala Gibran "gak bakalan gua restuin lu"
"dih enak aja main nyalon nyalon orang dia istri gua" batin Vino menggerutu
Gibran yang dijitakpun hanya bisa mengerucutkan bibirnya saja.
"bibir lu gak usah dimaju majuin jijik gua mau gua cium pake sepatu gua"
eughh
"a-a-ir" ucap Queen terbata bata
Novita dengan sigap langsung mengambil air yang ada dinakas lalu memberikannya pada Queen "ini sayang"
Queen langsung meminum air yang disodorkan Novita dan meneguknya hingga sisa setengah.
"bang panggil dokter" ucap Daniel pada Kenzo
"iya dad"
"gimana keadaan kamu ada yang sakit atau kamu mau sesuatu" tanya Novita lembut
"ga usah mom aku gapapa kok" ucap Queen pelan sambil tersenyum tipis
ceklek
"permisi saya mau memeriksa keadaan nona dulu"
"silahkan dok"
dokterpun langsung memeriksa keadaan Queen.
"bagaimana keadaannya dok?" tanya Daniel
"keadaannya sudah membaik luka dan juga memarnya akan hilang dalam beberapa hari jika dirawat dengan baik,ini resep obat yang harus diminum oleh nona anda bisa menebusnya diapotik"
"baik dok terimakasih"
"kalau begitu saya permisi dulu"
"silahkan"
"mom daddy mau nebus obat Queen dulu"
"iya dad"
Queen melihat keadaan diruangannya "kalian?"
"mereka udah tau dek abang yang ngasih tau" jelas Kenzo
Queen hanya diam untuk menanggapinya.
"kamu gak marah kan" tanya Kenzi pelan
"ga"
Kenzo dan Kenzi akhirnya bisa bernafas lega karena sudah tau bahwa Queen tidak marah pada mereka.
"untunglah abang kira kamu bakalan marah sama kita" ucap Kenzo disertai kekehan
"ga"
Queen beralih menatap sahabatnya keadaannya sungguh kacau mata dan hidung mereka memerah rambut acak acakan seragam lusuh.
"kalian kenapa" tanya Queen polos
"hiks Queen maaf hiks coba aja gua hiks tadi nemenin hiks lu kekamar hiks mandi pasti hiks ini hiks gak bakalan kejadian hiks" ucap Mei sesegukan
"ini bukan salah lu kok ini emang udah takdir gua" jelas Queen
"ta-tapi kan-"
"stt udah gak perlu dibahas lagi gua baik baik aja"
"Queen" panggil Risha pelan
"iya kenapa hm"
"jangan tinggalin Risha" teriak Risha sambil menangis sesegukan
"iya gak bakalan kok sini peluk" ucap Queen sambil merentangkan kedua tangannya
Risha langsung berlari mendekati Queen dan memeluknya erat "aaa Queen Risha kangenn"
"kalian gak mau meluk gua juga" ucap Queen pada sahabatnya yang lainnya
"mauu"
Mei dan Lina langsung ikut memeluk Queen dengan erat sedangkan Zia hanya memandang mereka datar namun mata dan juga hidungnya memerah.
"zi lu gak mau meluk gua juga" tanya Queen lembut
***
TBC!
Sudah Direvisi,19 Agustus 2021