"Lo terlalu dingin buat gue yang terlalu ingin,"
-Arka Mahendra Stevenson
Pagi ini seisi SMA Victoria heboh dengan kedatangan Galaksi dan Kesya yang memasuki area sekolah, semua heboh melihat ketampanan wajah Galaksi belum lagi dengan posisi Galaksi merangkul gadis itu
Bukkk
"Maaf," ucap Clara yang tidak sengaja mebabrak Galaksi. Clara memandang Kesya sengit lalu beranjak pergi.
"Kok berlagak kaya ngga kenal?" Batin Kesya bertanya-tanya
Galaksi dan Kesya secara tidak sengaja berpapasan dengan Arka dan ketiga sahabatnya. Arka memandang Galaksi yang merangkul pundak Kesya nanar bahkan tidak ada penolakan dari gadis itu. Hatinya tertohok tubuhnya seperti terhempas angin menuju lautan .
"Lo siapa?" Tanya Arka menyelidiki
"Jangan ganggu pacar gue?!" Ucap Galaksi. Mereka melangkah maju, Galaksi menegang pundak Arka. "Lo mau dekat sama Kesya? Langkahi mayat gue dulu," ucapnya lalu melenggang pergi meninggalkan Arka yang mematung ditempatnya
Lelucon apa ini melangkahi mayatnya maksudnya apa?
"Langkahi mayat lo maksudnya lo mati tergeletak di lantai gue langkahin gitu?" Ucap Arka lalu mendapat toyoran dari Gibran.
"Bukan gitu konsepnya Samson!" Ucap Gibran
"Itu pacarnya? Kok gue ngga percaya sih," ucap Arka
"Tapi menurut gue mereka cocok"
"Sat lo jangan buat gue tambah sedih bisa ngga sih!" Ucap Arka memandang sinis Satria.
"Utututu Arka udah jadi sadboy sebelum berjuang," ucap Gibran meledek
"Belum sempat memiliki tapi harus melepaskan, apa itu termasuk kehilangan?" Batinnya kacau
"Sabar aja Ka, mending sama Clara noh yang udah ngejar-ngejar lo," ucap Satria namun tidak ada respon dari Arka
"Tungguin mereka putus," ucap Andra
"Kalo gue yang buat mereka putus bisa ngga?"
"Astagfirullah Ka istighfar ngga boleh jadi pelakor, gue dukung kok sampe lo digebukin" ucap Satria
"Jadi lo dukung atau ngga!"
"Udah lah Ka ke kelas aja, ngga usah terlalu dipikir cewek lain banyak, lo ganteng banyak yang ngantri jadi pacar lo," ucap Gibran menyeret paksa Arka
"Gini nih kalo fakboy memberi nasihat sama sadboy, sesat," ucap Satria memandang Gibran jengah
Pikiran dan hati Arka saat ini tidak karuan rasanya sakit melihat orang yang dia cintai dekat dengan orang lain. "Apa gue cemburu?" Monolog Arka
Laki-laki itu mengedarkan pandangannya dikelas dia melihat sosok Kesya yang duduk dibaris kedua dari depan, Arka tersenyum miris, pikirannya mengingat kata-kata yang gadis itu ucapkan tadi malam. "Jangan berharap lebih"
Belum lagi dia teringat seorang Kesya dirangkul oleh laki-laki bahkan saat Galaksi mengecup surai gadis itu dia sama sekali tidak mengelak. Arka mengambil handphone miliknya laku membuka aplikasi WhatsApp
Arka Mahendra Stevenson
Tadi siapa pacar lo?
Arka kembali melamun sebelum terdapat satu notif yang membuat ponsel miliknya bergetar laki-laki itu tidak berniat membukanya namun tertera nama 'Ice sugar twins Elsa' dia langsung membukanya dengan senyum merekah namun senyuman itu memudar kala dia membukanya
Ice sugar twins Elsa
Bukan urusan lo
Seperti dihempas oleh kenyataan pahit, mungkin dia harus merelakan, mencintai dalam diam mungkin itu lebih baik
"Lo terlalu dingin buat gue yang terlalu ingin," gumamnya pelan memandang Kesya dengan senyuman miris
-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-
Keadaan kantin saat ini ramai Arka dan ketiga sahabatnya duduk di pojokan menikmati makanan, sementara Arka? Dia saat ini tidak mood untuk makan buktinya dia hanya mengaduk-aduk makanannya tidak jelas. Ketiga sahabatnya saling pandang bingung sekaligus iba tidak biasa Arka seperti itu bahkan hanya masalah cewek
"Gue pindah sini ya," ucap Aurel membawa makanannya menuju meja makan Andra
"Sini duduk pinggir abang," ucap Satria yang langsung mendapat tatapan tajam dari pawangnya
"Mau mati kapan lo?" Tanya Andra penuh penekanan
"Ampun bang jago"
Aurel duduk disamping Andra lalu memakan makanannya lahap pandangannya tidak luput dari Arka yang terlihat murung
"Rel tumben lo ngga sama Kesya atau Laura?" Tanya Gibran
"Laura lagi nugas, Kesya itu tu itu gue jadi nyamuk jahat banget emang" Jelas Aurel menunjuk meja dimana Galaksi dan Kesya memesan makanan
"Jadi mereka beneran pacaran?" Tanya Arka mengalihkan pandangannya pada Aurel memandangnya serius
"H–hah pacar?"
"Iya tadi ngakunya gitu," ucap Andra yang mampu membuat Aurel tertawa terbahak -bahak ditempatnya, merdeka memandang Aurel dengan raut wajah bingung
"Jadi Galaksi itu–"
"Ooh namanya Galaksi, catet-catet," ucap Satria memotong perkataan Aurel
"Galaksi itu mmph."
Ucapan Aurel berhenti saat Galaksi membekap mulut Aurel dengan telapak tangannya
"Ikut gue," ucap Galaksi membawa Aurel pergi dengan posisi Galaksi tetap membekap mulut gadis itu
"Pacar gue mau dibawa kemana?!" Ucap Andra tidak terima lalu segera menyusul kekasihnya
"Gue ketoilet dulu," ucap Arka lalu melnagkah pergi menuju toilet. Diperjalanan menuju toilet Arka melihat Galaksi berjalan terburu-buru menuju belakang sekolah, laki-laki itu mengikutinya namun terhenti ketika Clara memanggilnya
"Arka!"
"Ngapain disini?" Tanya Clara
"Kepo lo, pengen tau aja urusan orang" ucap Arka ketus
"Patah hati ya lo? Arka Arka lo terlalu bodoh mengejar orang yang ngga cinta sama lo bahkan diudah punya pawang, buat apa lo memperjuangin dia?"
"Suka-suka gue lah daripada gue ngladenin lo!"
"Arka daripada lo kek gini mending balikan sama gue," ucap Clara memeluk lengan Arka
"Ish minggir lo! Salah sendiri dulu milih laki-laki lain padahal ganteng gue kemana-mana!"
"Khilaf yang," ucap Clara manja
"Yang yang yang digoyang-goyang yang"
"Gue bukan kuyang minggir," lanjut Arka lalu melenggang pergi
"Lo harus balikan sama gue titik." Teriak Clara namun Arka berusaha tidak peduli
"Kenapa hm?"
"Kangen," ucap gadis itu manja
"Baru ditinggal dua hari udah kangen?" Ucap laki-laki itu mengusap Surai kekasihnya lembut
"Ya namanya juga kangen sama pacar emang ngga boleh?"
Bugh
Galaksi tersungkur saat Arka secara tiba-tiba memukulnya. "Lo selingkuh? Gila?!" Ucap Arka lalu bertepuk tangan sambil menggelengkan kepalanya pelan
"Dan lo mbak mau aja jadi selingkuhannya bajingan ini!" Ucap Arka membuat Galaksi tersulut emosi
"Maksud lo apa?" Tanya Galaksi mencengkram kuat kerah baju milik Arka
"Lo udah punya Kesya tapi lo malah deket sama cewek lain? Lo ngga sanggup bahagian Kesya dia buat gue aja," ucap Arka
Galaksi melepaskan kerah Arka. "Jangan-jangan waktu Kesya nangis sendirian ditaman itu juga ulah lo?"
Ucapan Arka mampu membuat Galaksi tercengang. Nangis? Ditaman? Sendirian? Kenapa? Pikirnya Galaksi juga berfikir sudah sejauh apa hubungan keduanya.
"Sejauh apa hubungan lo sama Kesya?" Tanya Galaksi memastikan
"Sejauh bumi dan matahari," ucap Arka lalu memilih untuk kembali ke kelas.
"Gal dia siapa? pacarnya Kesya? Keliatan banget dia sayang sama Kesya, ngga kaya lo bisanya nyakitin gue terus," ucap Agatha
"Nyindir?" Tanya Galaksi
"Pikir sendiri!" Ucap Agatha lalu berjalan menjauhi laki-laki itu
"Tha tunggu," ucap Galaksi mengikuti kekasihnya pergi
-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-
"Nah itu beban keluarga dateng," ucap Satria menunjuk arah pintu kelas yang menampakkan sosok Arka
"Kulkas mana?" Tanya Arka yang sedari tadi tidak melihat keberadaan Kesya dikelas
"Pergi sama kak Galaksi," jawab Andra singkat lalu kembali fokus pada ponsel miliknya
"Lo beneran suka sama Kesya?" Tanya Aurel
"Menurut lo? Ya sebelumnya gue belum pernah ngerasain ini sih," ujar Arka menjelaskan
"Kalo lo suka perjuangin lah!"
"Rel gue udah usaha semampu gue tapi hasilnya nihil. Kesya itu ibarat batu, keras, dan gue cuma gunting, sampe kapanpun gunting ngga akan bisa pecahin batu, pecah kaga sakit ngga usah ditanya"
"Udah lah Rel kasih tau aja kenapa sih, Arka udah mau nyerah itu," ucap Gibran mendesak sepupunya
"Ya intinya lo harus berjuang ngga boleh nyerah"
"Gimana mau berjuang Rel Kesya aja udah ada pawangnya," ucap Arka dengan tatapan sendu
"Duh gimana yah, ah ya udahah gue kasih tau tapi lo beneran suka kan? Jangan sampe lo sakitin sahabat gue dia udah kesepian gara-gara orang tuanya sibuk kerja," jelas Aurel
"Galaksi itu kakaknya Kesya"
"Hah?!"
Mereka berempat terlonjak kaget, Arka merasa ada pelangi dihadapannya saat ini sangat indah, dia masih punya kesempatan untuk mendekati gadis itu
"Kakaknya?" Ucap Gibran memastikan
"Iya gue kenal waktu SD lo kan tau Ran gue SMP pisah sama Kesya. Gue lost kontak selama bertahun-tahun sama dia terus tiba-tiba gue dapet kabar-kabar nih dulu Kesya itu famous banget disekolah sampe ada yang naruh bunga, coklat,boneka, surat isinya curahan hati dilaci mejanya, Galaksi khawatir banyak orang yang suka sama Kesya pasti banyak orang yang benci juga," ucap Aurel. Gadis itu menggela nafas panjang
"Galaksi itu ditakuti para cowok soalnya dari SMP dia pinter bela diri plus waktu kelas sembilan dia ikut grup geng motor bahkan waktu kelas sepuluh sampe sekarang dia itu ketua geng motor Antranos jadi karena itu sekarang udah jarang yang berani deketin Kesya"
Perkataan Aurel membuat Arka menelan silivahnya kasar bagaimana tidak kenapa dia tadi harus memukul calon kakaknya sendiri. "Auto ngga direstuin udah, tolol banget lo Ka," batin Arka risau
-CRAZY KETOS VS ICE WAKETOS-
"Gue ngga percaya lo dapet nilai segitu"
"Nyatanya?" Jawab Kesya singkat
"Kaya ada yang janggal gitu," ucap Aurel
"Maybe"
"Mungkin emang lo lagi ngga hoki Sya," ucap Laura menimpali
"Ngga, Kesya itu siswi unggulan paling rendah aja dia dapet nilai 95 lah tadi dia dapet 50, fixs Bu Galuh salah koreksi," ucap Aurel yang masih tidak percaya dengan itu semua
"Udahlah lupain jadiin pelajaran aja, lagian itu cuma ulangan harian," ucap Laura dengan senyum mengembang
"Siap terima resiko," batin Kesya. Perasaannya saat ini campur aduk.
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Frans berada di pinggir mobil miliknya. Kesya menghampir Ayahnya dengan kepala menunduk, Aurel dan Laura senantiasa mengikutinya dari belakang
"Eh anak ayah udah pulang," ucap Frans mendekati putrinya
"Ayah dapet kabar dari ibu Galuh katanya nilaimu anjlok? Nggapapa nilai naik turun itu hal wajar," ucapnya mengusap puncak kepala putrinya
"Kalian berdua mau om anterin?" Tawar Frans
"Ngga om terima kasih," ucap Aurel dengan sopan menolak ajakan Frans
"Ya sudah om sama Kesya pulang," ucap Frans masuk kedalam mobil disusul Kesya
"Iya om," ucap Aurel dan Laura berbarengan
"Enak yah disayang ayah," ucap Laura
"Ayah mana sih yang ngga sayang anaknya, udahlah ayuk pulang udah sore," ucap Aurel berjalan mendahului Laura
"Ayah gue," ucapnya lirih
-Crazy Ketos Vs Ice Waketos-
Spam Next☞