“Maaf bapak dan ibu apa sebelumnya Raymond pernah bersekolah?” tanya bapak Kepala Sekolah saat Haera dan Daren sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan meja kerja Kepala Sekolah itu.

“Hanya dua bulan, itu pun sekolah online” jawab Haera jujur, yah Momo memang pernah bersekolah dan tentu saja sangat membanggakan Haera, bukan hanya pintar anaknya termasuk kedalam jajaran bocah bocah jenius yang mampu menjawab soal anak kelas 4 Sekolah Dasar sedangkan Momo baru berumur 3 jalan 4 tahun yang mungkin masih harus masuk TK.

“Wahh … benar benar di luar ekspektasi” ujar Kepala Sekolah sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

“Memangnya ada yang salah?” tanya Daren yang kini penasaran dengan respon Kepala Sekolah yang tadi mengetes Momo.

“Ya!! Guru Melly salah memberikan soal untuk Raymond, seharusnya Raymod lompat ke kelas 2 Sekolah dasar namun Guru Melly malah memberinya soal Kelas 5 Dasar” ujar bapak Kepala Sekolah yang masih tidak henti hentinya berdecak kagum.

Percayalah Haera tidak kaget sama sekali, begitupun Daren.

“Kenapa ibu dan bapak ini tidak merasa kaget?” tanya bapak Kepala Sekolah membuat Daren dan Haera sontak bertepuk tangan di ikuti bapak Kepala sekolah yang memang sedari tadi ingin bertepuk tangan.

Sekolahannya mendapat Murid jenius!! siapa yang tidak merasa senang coba.

“Wahh … saya benar benar terharu” ujar Haera sambil menyeka ujung matanya yang tidak mengeluarkan apapun.

“Anak kita benar benar membanggakan” sahut Daren membuat tepukan Haera terhenti.

“Dia anak ku!!” maki Haera membuat Daren hanya menggangguk sambil tersenyum tipis menghadap ke Haera.

“Jadi, Momo bisa masuk kelas berapa?” tanya Haera to the poin agar bisa cepat selesai, yah dia rasa sudah meninggalkan Momo sendirian di luar terlalu lama.

“Seharusnya kelas 5 namun mengingat umur Raymond yang masih sangat kecil, mungkin kelas 4 tidaklah buruk” ujar bapak Kepala Sekolah yang langsung di setujui Haera.

Setelah semua diskusinya selesai kini Haera tinggal memenuhi pembayaran serta mengisi formulir pendaftaran dan data data lainnya yang membutuhkan waktu sekitar 30 menitan.

Dan akhirnya semua prosedur pendaftaran telah selesai kini Haera sudah boleh pergi, namun alangkah terkejutnya saat mendapati ruang tunggunya kosong.

“Shitt!!” maki Haera yang langsung mengambil heandphone nya untuk melacak keberadaan Momo, tidak lupa dia juga mengaktifkan mata kirinya agar bisa segera cepat mendapat keberadaan Momo.

Daren sendiri saat mengerti situasi ini segera berlarian kesana kemari untuk mencari Momo yang sudah menghilang.

“Oh ayolah” gumam Haera sambil menunggu loading di ponselnya yang terbilang cukup cepat.

Hanya saja Haera yang tengah khawatir apapun pasti terasa lambat.

Sembari menunggu Haera juga mencoba menghubungi Momo lewat Smart Watch yang kemarin di belikan Woojin, namun sambungannya terputus dan semakin membuat Haera khawatir.

“Sudah ketemu?” tanya Daren yang datang dengan keringat membasahi rambut serta leher sampai hoodienya, membuat pria itu semakin terlihat sexy.

Tidak, tidak ini bukan waktunya mengagumi.

“Belum” jawab Haera singkat namun sangat kentara dari nadanya bahwa dia sedang gelisah.

“Tenang dulu, gue udah cari ke semua sudut sekolah dan gak nemu, tapi Momo bocah itu pergi bersama semua barang barangnya, dan lagi Momo anak yang cerdas jadi mustahil kalo seandainya dia di culik” ujar Daren mencoba menenangkan Haera padahal dia sendiri gak kalah kalang kabut nya.

Ting.

Tiba tiba suara notif dengan tulisan ‘Alamat terdeteksi’ muncul di layar hp Haera bersamaan dengan mata kirinya yang sudah lebih dulu memperlihatkan lokasi Momo saat ini.

Untungnya Haera selalu menaruh alat pelacak, mulai dari tablet, jam tangan, sampai baju yang di kenakan Momo agar di saat seperti ini benda benda itu bisa di andalkan.

“Sudah ketemu?” tanya Daren lagi.

“Heum … dia sekarang di Kantor Polisi” jawab Haera yang langsung terduduk di lantai karna sudah merasa lega.

“Syukurlah, ayok samperin” ajak Daren sambil menarik Haera untuk segera berlari ke parkiran.

Tidak membutuhkan waktu yang lama kini Daren dan Haera sudah berada di mobil dengan Haera yang sedang bertelfonan dengan si kembar Kenzo dan Kenzi.

“Gue udah berhasil retas CCTV kePolisian, dan sekarang Momo lagi main game di ruang tunggu sambil di temenin Polwan, terus tadi gue juga udah hubungin si kembar yang ternyata lagi belanja di mini market yang kebetulan dekat banget sama Kantor Polisinya” ujar Haera membuat Daren membuang nafasnya lega.

“Kok bisa jauh banget sih Momo mainnya, butuh 45 menit buat kita sampai disana” ujar Daren yang di angguki Haera karna emang benar adanya.

“Maka dari itu gue nyuruh si kembar buat nyamperin Momo terlebih dahulu kesana, siapa tahu kedatangan mereka ngebantu” ujar Haera.

“Tapi, Momo ngapain sih ke Kantor Polisi?”
.
.
.
.
.
.
TBC.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote, komen dan follownya ya guys❤❤ biar author makin semangat ngetiknya💪💪
See you💃💃💃

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Where stories live. Discover now