08 Rekaman

17.3K 2.2K 42
                                    

Baiklah itu sudah cukup sebagai bukti, kita hanya perlu menunggu Haera di tendang dari keluarga Damanjaya.

***

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di Hotel Mawar, kini keluarga Damanjaya sudah berada di dalam ruang kendali milik Hotel itu untuk melihat rekaman CCTV, namun.

“Maaf Tuan dan nyonya, tadi pagi CCTV nya terkena suatu masalah hingga menyebabkan beberapa datanya terhapus, sekali lagi mohon Maaf atas ketidak nyamanan nya” ujar Staf Hotel tersebut sambil meminta maaf.

“Apa tidak ada sedikitpun rekaman tadi malam yang tertinggal?” tanya Raya dengan semangat, bukan kah ini sebuah keberuntungan.

“Hanya beberapa data, mungkin masih ada 5 lebih rekaman yang tersisa mulai dari jam 20.00 sampai pada jam 00.00” jawab Staf itu sambil melirik ke arah Mandra yang sedang tersenyum puas.

“Cepat tunjukkan!” perintah Tuan Damanjaya mutlak.

Segera Staf itu mengetikkan sesuatu di atas keyboard computer dan tidak berselang lama jari Staf itu menekan tombol enter dengan keras sehingga layar monitor menunjukkan sebuah video Haera yang memasuki kamar 1191 dengan posisi di gendong seorang bodyguard namun tidak terlihat Raya di samping bodyguard itu.

‘Tidak bisakah kalian mengedit dengan benar!! kalo gini kan jadi ketahuan sama aku’ batin Haera sembari menyeringai menonton video itu dengan tenang.

Berbeda halnya dengan Haera, Tuan Damanjaya serta Woojin menatap layar monitor itu dengan pandangan tidak percaya, terlihat rahang mereka mengeras dengan tangan yang mengepal sempurna.

Tidak berhenti di situ, Staf itu mulai menunjukkan rekaman lain yang memperlihatkan bapak bapak tua berperut buncit dan bertubuh pendek, bapak bapak itu mengenakan pakaian jas formal bewarna hitam dengan bawahan yang sama hitamnya, bapak bapak itu  tidak lain adalah Tuan Kenta saingan terngotot dari perusahaan Tuan Damanjaya.

Rekaman berdurasi pendek itu menunjukkan Tuan Kenta yang keluar dari kamar dengan nomor yang sama dengan kamar yang di masuki Haera, di rekaman itu juga menunjukkan Tuan Kenta yang keluar dengan wajah masam menahan amarah, rekaman itu di mulai sekitar pukul 20.51.

‘Kau tidak akan selamat kali ini’ batin Raya sembari tertawa mengejek ke arah Haera.

Brak!!!

“Apa apaan ini Haera!! kenapa harus si Kenta itu!!” teriak Tuan Damanjaya frustasi sambil menggebrak keyboard milik Hotel Mawar di depannya.

Melihat ayahnya yang murka segera Woojin mendekat ke arah Haera lalu menghalangi wajah sang adik dengan tubuhnya agar tidak terkena kemarahan sang ayah yang mungkin akan mengerikan.

“Psstt dek, kok lo diem aja? ngeles kek atau apapun itu, bohong juga gak papa” bisik Woojin tepat di telinga Haera membuat Haera menahan tawanya.

Sudah jelas bukan, Woojin adalah kakak yang baik.

“Ayah … aku harus menjelaskan apa, aku kan tidak mengingat apapun” ujar Haera sambil terkekeh membuat Woojin panik bukan main.

Oh ayolah ayah mereka sedang marah besar!!

“Sudah kalah masih bisa tertawa ya” sahut Raya sambil tertawa mengerikan yang jatohnya malah menggelikan, tampang kek Jal*ng mau ketawa serem, sana lu casting dulu jadi jenglot.

“Hahahahaha, siapa yang lo bilang kalah?” tanya Haera sewot sambil mengeluarkan aura membunuhnya membuat seisi ruangan itu merinding tanpa sebab.

Seluruh nggota keluarganya sendiri benar benar di buat kaget, pasalnya Haera tidak pernah menggunakan bahasa Non Formal, alias gaul di depan mereka.

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang