03 Kantor polisi

18.9K 2.3K 102
                                    

“Jangan Bergerak!!!” teriak 3 Polisi yang tiba tiba masuk ke mini market dengan menodongkan pistol kearah penjahat itu.

Dan juga Haera.

Siapa yang memanggil Polisi.

***

Kini Haera benar benar jengkel, bagaimana tidak saat ini dia tengah di introgasi di kantor Polisi atas tuduhan menjadi komplotan dari si penjahat.

“Siapa nama kamu?” tanya kepala kepolisian yang mengontrogasi Haera.

Polisi itu berperawakan tinggi dengan kulit putih dan wajah tampan dengan umur yang berkisar 22 sampai 23 tahun, jika dilihat dari name tag nya Polisi itu bernama Radeon Pratama.

“Jung Haera” jawab Haera singkat sambil menatap nyalang ke arah Polisi Deon yang telah memfitnah dirinya sebagai komplotan si penjahat yang kini sudah mendekam di penjara.

“Berapa umurmu?” tanya nya lagi.

“22 tahun” jawab Haera singkat membuat Polisi Deon kini memperhatikan wajah Haera lebih detail lagi.

“Berapa umurmu?” tanya nya sekali lagi dengan nada dingin yang tidak berefek apapun pada Haera.

“22 tahun!! apa kau tuli!!” jawab Haera dengan berteriak, oh ayolah saat ini dia benar benar lapar, dan Polisi sialan itu tidak memberinya makanan.

“Jawab dengan jujur berapa UMUR MU?!” tanya Polisi Deon lagi untuk yang ketiga kalinya dengan menekan kata UMUR MU di akhir.

“Huft … aku berumur 22 tahun, dengan tahun kelahiran 2028” jawab Haera jujur namun sebaliknya malah menumbulkan emosi di mata Polisi itu.

Benar benar, bagaimana bisa dia mengatakan hal hal tidak masuk akal dengan mengatakan dirinya yang lahir di masa depan.

Brak!!!

“Jangan main main!!” teriak Polisi Deon namun sama sekali tidak mengagetkan Haera karna dia sudah menebak reaksinya.

Dan yah pasti saat ini Polisi itu sedang menganggapnya bermain main.

“Cih dasar Polisi galak, untung tampan” gumam Haera pelan namun masih terdengar di telinga Deon yang kini memijit pelipisnya pusing.

Tok … Tok … Tok …

“Masuk” sahut Polisi Deon mempersilahkan seorang Polisi wanita masuk sambil membawa tumpukan berkas di tangannya.

“Ini berkas yang bapak minta” ujar Polisi wanita itu lalu segera pergi meninggalkan keheningan antara Haera dengan Polisi Deon yang kini melihat tulisan tulisan di kertas itu.

“Haera Damanjaya, putri tertua dari keluarga Damanjaya pemilik dari perusahaan Damanjaya Group, lahir pada tanggal 18 september 1998, umur 19 tahun, pendidikan terakhir SMA, tinggi badan 160cm dengan berat badan 45kg” ujar Polisi Deon tiba tiba membuat banyak tanda tanya muncul di kepala Haera.

Siapa itu Haera Damanjaya? apa itu pemilik tubuh yang asli?

“Ini adalah data pribadi dirimu yang berhasil di retas oleh hacker kami, masih mau berbohong Nona HAERA DAMANJAYA” lanjutnya sambil menekankan nama Haera di akhir.

Jadi benar Haera Damanjaya adalah identitasnya yang sekarang, dan merupakan identitas asli dari pemilik tubuh yang sebelumnya.

“Aku tidak menyangka keluarga terpandang ini berkomplotan dengan pencuri, anak muda zaman sekarang bukannya bersekolah malah melakukan hal yang tidak tidak” ujar Polisi Deon membuat Haera naik pitam.

Enak saja, dia udah lulus kuliah tau! lagi pula jika dihitung pangkatnya itu lebih tinggian Haera dari pada Deon yang hanya menjabat sebagai kepala Kepolisian di Kota Z.

“Sekali lagi ku katakan, aku bukan komplotan dari penjahat itu!! lagi pula aku yang menyelamatkan ibu ibu itu dari si penjahat, cihh bukannya berterimakasih malah nuduh yang enggak enggak!!” ujar Haera menatap Polisi Deon nyalang dengan aura membunuh yang begitu pekat untuk gadis seusianya.

“Dan juga, ngapain sekolah? aku kan sudah pintar” lanjutnya sambil mengibaskan rambutnya sok cantik dengan wajah penuh lebam dan jatohnya malah mengerikan.

“Huh, lantas apa penjelasanmu mengenai luka luka di tubuh dan wajahmu, dan juga kemampuan bela diri hingga membuat penjahat itu bertekuk lutut di bawahmu, jika aku tidak salah maka seharusnya lebam itu hasil dari pukulan orang orang yang mencoba kamu curi uangnya, dan juga tentang penjahat itu, jangan jangan kamu sebenarnya tidak bisa bela diri namun mencoba berakting bersama penjahat itu agar kamu lolos dari kecurigaan Polisi” ujar Deon panjang kali lebar memojokkan Haera dengan beberapa asumsi ngawur miliknya.

“Jadi apa aku salah?” tanya Polisi Deon sambil menunjukkan smirk nya membuat Haera menahan nafas akibat ketampanan Polisi muda itu.

Percayalah Haera sedikit lemah terhadap cowok tampan.

Brak!!!

“Polisi sialan!! kamu meremehkan kemampuanku, hei asalkan kamu tahu aku ini juara lomba Kickboxing 15 tahun berturut turut, dan kamu berani beraninya memojokkan ku dengan asumsi asumsi gila tidak terbukti!!” teriak Haera nyalang sambil menggebrak meja membuat Polisi Deon sedikit tertegun.

Sungguh Haera lelah dan butuh istirahat dari kenyataan kenyataan yang membombardirnya hari ini, namun Polisi di di depannya ini malah benar benar menguras emosinya.

“Haera/Adik!!!” teriak dua orang bersamaan yang tiba tiba datang sambil menarik Haera yang hendak naik ke atas meja untuk mencakar Polisi menyebalkan di depannya.

“Pak Polisi maaf kan anak saya, ini sebuah kesalah pahaman kami bisa menjelaskannya” ujar pria paruh baya yang tidak lain adalah ayah dari pemilik tubuh asli, Tuan Damanjaya yang kini membungkuk meminta maaf pada Polisi Deon yang masih melongo metap Haera.

Haera sendiri sekarang di bawa seorang laki laki tampan yang tidak lain adalah Woojin kakak laki laki dari pemilik tubuh yang sebelumnya dengan keadaan Haera yang masih memberontak.

“Ya!! lepaskan aku dasar pria asing!!” teriak Haera sambil memberontak membuat Woojin sedikit kaget namun masih menarik Haera untuk keluar.

“Dan kamu Polisi sialan!! lihat saja aku pasti akan bertarung denganmu untuk menunjukkan kemampuan seorang Jung Haera!!” teriak Haera lagi sambil menunjuk Deon.

“Ah pak Polisi maafkan anak ku, maafkan dia, mungkin dia masih syok akibat insiden kaburnya hari ini, sekali lagi maafkan dia” ujar Tuan Damanjaya masih meminta maaf lalu segera pergi menusul kedua anaknya.

Dan meninggalkan Polisi Deon yang kini tersenyum kecil sambil menghela nafasnya.

“Gadis ini sungguh unik” gumamnya pelan.

***

Sedangkan di lain tempat, tepatnya di kamar hotel 1911, Mawar Hotel terdapat dua pria yang sedang berbincang.

Dua orang pria itu tidak lain adalah kloningan dari Sehun EXO beserta bawahannya yang sedang menunduk menatap tablet berlogo apel di gigit di tangannya.

“Menurut informasi dia adalah Haera Damanjaya, putri tertua dari keluarga Damanjaya pemilik dari perusahaan Damanjaya Group, lahir pada tanggal 18 september 1998, umur 19 tahun, pendidikan terakhir SMA, tinggi badan 160cm dengan berat badan 45kg” ujar bawahan kloningan Sehun dengan mata yang terfokus pada tablet di tangannya.

“Keluarga Damanjaya?” tanya kloningan Sehun lagi memastikan.

“Benar Tuan, jika dilihat dari rumor maka seharusnya Nona Haera adalah gadis sombong yang suka menindas adik beserta ibu tirinya yang sangat baik kepada dirinya” jawab bawahan itu membuat kloningan Sehun menyunggingkan senyum smirk di bibir sexynya.

“Dengan luka luka di tubuhnya, apa benar gadis itu suka menindas dari pada di tindas” gumam kloningan Sehun pelan sambil melihat bekas cakaran hasil dari maha karya seorang Jung Haera di tangan kirinya.

“Aku menemukanmu kucing liarku”

TBC.
Jangan lupa tinggalkan jejak vote, like dan komen ya guys❤❤ biar author makin semangat ngetiknya💪💪
see you💃💃

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Where stories live. Discover now