🐣26 Albar

8.6K 1.1K 47
                                    

Brak!!!

“SELAMAT!!” gumam keduanya saat Albar membelokkan stir ke arah Gorong gorong dan alhasil membuat keduanya jatuh ke selokan bersama.

***


Setelah kejadian Albar yang di kerjain Momo, kini dia telah pulang ke markas dengan wajah serta tubuh lebam sana sini yang juga mendapat bonus bau busuk dari air selokan.

“BAGAIMANA KAMU BISA GAGAL HA!!” maki Sehun membuat Albar semakin menundukkan kepalanya.

“Anu … Tu- Tuan, ma-maaf ituu … sebenarnya saya tidak tahu jika Tuan Muda sepintar it-”

“Lalu kamu fikir putraku bodoh?!!” maki Sehun membuat Albar semakin menundukkan kepalanya.

“Oh ayolah huun, serius gue gak nyangka kalo anak yang lo bilang namanya Momo bakal sejenius itu sampai bisa menyadari kalo gue lagi buntutin dia” ujar Albar yang kini mengaktifkan mode pertemanan untuk memperpanjang nyawanya.

Mendengar itu sontak Sehun mengusap wajahnya kasar, lalu kembali duduk di kursi kerjanya.

“Dia anakku” ujar Sehun ketus membuat Albar mencibir.

“Dih … ngaku ngaku, tes DNA aja belum” sahut Albar membuat Sehun mengeluarkan smirknya.

“Kayaknya jaga gudang senjata bakalan jadi pekerjaan yang pas deh buat kamu” ujar Sehun tiba tiba membuat Albar kembali menarik nyawanya yang tadi mau dia jual secara percuma dengan mengatai Sehun.

“Tidak terimakasih!!” ujar Albar seketika dengan tegas.

“Yaudah jelasin” ujar Sehun pada Albar, Mata mata paling bertalenta milik organisasi Mafianya, dan tentunya dia juga merupakan teman Sehun satu satunya.

Albar adalah anak dari pengasuh Sehun sedari kecil, sebab itu lah Sehun dan Albar mulai berteman dan masih berlanjut sampai sekarang.

Sehun sendiri sudah terbiasa tidak memiliki seorang teman pun kecuali Albar, bocah tengik yang sering memaksanya untuk berbicara secara Non Formal seperti anak muda di luaran sana.

Hanya saja Sehun sudah terbiasa berbicara Formal, jadi dia tidak begitu menanggapi ocehan Albar dengan serius.

“Huhuhuhu liat temen lo ini … masa gue di kerjain anak kecil” ujar Albar sambil menunjukkan lebam di sikunya membuat Sehun tertawa.

“Terus tangan itu, apa kamu habis kena serangan granat?” tanya Sehun sambil menunjuk pergelangan tangan Albar yang memiliki sedikit luka bakar akibat petasan milik si jahil Momo.

“Ini nih … wahh anaklo bener bener di luar ekspektasi, awalnya gue kira dia bisa bersikap sesuai umur, tapi pas gue liat dia bolos pelajaran dengan sangat gampang, gue fikir kayaknya anaklo penjahat kecil deh” ujar Albar membuat Sehun menggebrak meja.

Enak aja dia ngehina gen nya.

“Weisshh sabar bro” sela Albar sambil menepuk nepuk pundak Sehun.

“Lagian anak lo bener bener jeli, mainannya aja Drone, beuhh si Acil mah kalah dia mainnya masih pake slime” lanjut Albar semakin membuat Sehun penasaran.

Sebelumnya Sehun juga rada rada curiga sih sama Momo, apalagi anak itu bisa sesantai kaya di pantai pas di Kantor Polisi, coba kalo anak lain pasti udah nangis kejer liat wajah serem Polisinya.

Sedangkan Momo, bocah itu masih sempat sempatnya berbohong, dan lebih parahnya main game disana!! di pikir Kantor Polisi itu warnet apa!?

“Terus terus” desak Sehun tidak sabar.

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Where stories live. Discover now