18 Raden

11.3K 1.4K 20
                                    

“Paman kamu sedang apa?”

***


“ASTAGA!!” teriak pria yang mengikuti Haera saat mendapati Haera yang tengah tersenyum di belakangnya sambil memainkan ranting kering di tangan kanannya.

“Bbb- ba- bagai ma- mana bis –”

Bugh … Bugh … Bughh … Duaghh….

Tanpa menunggu tersusunya kalimat gagap dari pria paruh baya itu, segera Haera menendang perut pria itu lalu melayangkan bogemannya ke seluruh permukaan wajah pria paruh baya itu tanpa henti.

“Akkhh … am- ampun” teriak laki laki paruh baya yang tidak lain adalah Raden Kusuma anak buah dari Sehun Diningrat.

Raden sendiri hanya bisa meminta ampun tanpa melawan karna Sehun hanya memerintahkan dia untuk memata matai tanpa menyentuhnya, dan lagi tugasnya juga menjadi pelindung Haera dari jauh, jadi apa dia bisa melakukan perlawanan.

Tidak memberi longgar segera Haera mengeluar Han Gun dari saku belakang celana pendeknya.

“Siapa yang nyuruh lo?” tanya Haera sambil menodongkan pistol setrumnya tepat di kepala Raden membuat laki laki paruh baya itu benar benar ingin menangis darah.

Bagaimana bisa dia mengatakannya.

“Jawab!!” teriak Haera disertai aura membunuh yang kuat membuat Raden benar benar ingin bunuh diri saja.

“Oke, kayaknya sedikit kesetrum bisa buat lo berani menjawabnya” lanjutnya sambil menarik pelatuknya sebelum.

“Mommy!!!”

Bzztttt ….

“Arggghhh ….” teriak Raden yang kini sudah tersetrum akibat Haera yang dengan reflek kebablas menarik pelatuknya saat mendengar teriakan Momo dari dalam mobil.

“Upss … padahal gue gak ada maksud buat nyetrum dia” gumam Haera merasa prihatin saat melihat Raden tergeletak di tanah, pingsan.

“Huh … gue lepasin lo hari ini tapi tidak di hari berikutnya” lanjut Haera sambil memasukkan Han Gun nya kembali ke saku celana belakangnya, lalu segera berlari menyusul Momo yang ternyata sudah terbangun.

Untung bocah itu tidak keluar dari mobil, jika tidak bisa sawan anaknya melihat dia yang sedang menyetrum orang tanpa perasaan.

“Momo kenapa teriak hmm?” tanya Haera saat mendapati Momo yang sedang melipat kedua tangannya di depan dada membuat pose ngambek yang imut.

“Mommy habis dari mana aja?” bukannya menjawab Momo malah balik bertanya dengan nada kesal.

“Maaf ya mommy tadi habis ke toilet” jawab Haera bohong dengan sangat lancar.

“Disini ada toilet?” tanya Momo sambil beranjak untuk melihat suasana di luar mobil namun segera di hetikan oleh Haera.

“Ada, yaudah ayo pulang sebelum tengah malam” ajak Haera lalu segera melesat pergi meninggalkan gang sepi dan juga mata mata yang masih terkapar lemas akibat setruman Haera.

Salah sendiri menguntit orang sebarangan, untung Momo bangun kalo enggak udah habis tuh orang di tangan Haera.

“Momo besok mulai masuk sekolah ya” ujar Haera yang langsung di angguki oleh Momo.

“Tapi nanti jika di tanya umur berapa, Momo jawabnya umur 2 tahun aja” lanjut Haera membuat Momo sontak menoleh.

“Kenapa? bukannya Momo berumur 3 tahun? Momo hitung udah bener kok 3 tahun, apa Momo yang salah?” tanya Momo beruntun membuat Haera bingung harus cari alasan apa.

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Where stories live. Discover now