🐣30 Hari Pertama

6.8K 912 38
                                    

Yahh Momo tidak sebodoh itu untuk membedakan sengaja di jambak atau kejambak karna kecantol.

Dan Daren melakukannya dengan sengaja sampai membuat dua helai rambutnya rontok.

***


Tidak terasa waktu telah berputar cukup lama, kini Haera dan Daren telah sampai di parkiran Universitas, namun di antara keduanya tidak ada yang turun padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.00 yang artinya jam pertama mata kuliah akan segera di mulai.

"Ren, perasaan gue belakangan ini lo agak aneh deh" ujar Haera tiba tiba membuat Daren sontak menahan nafasnya.

Apa terlalu kentara.

"Lo gak tidur lagi kan semalem?" tanya Haera.

"Lagi?!!" bukannya menjawab Daren malah balik bertanya untuk memastikan.

"Heumm ... gue sering mergokin lo jaga malem di depan balkon kamar gue, dan hari ini kayaknya lo gak tidur lagi deh" jawab Haera sambil menunjuk kantung mata Daren yang semakin menghitam dari hari ke hari.

"Ll - lo tau?" tanya Daren hati hati yang langung di annguki oleh Haera.

"Heumm ... kamar gue sama Momo emang ada di lantai dua, tapi ya gak segitunya juga kali!! gue tau lo itu orangnya waspadaan, tapi lain kali kalo mau jagain markas sekalian di gerbang napa, kalo di balkon kamar gue kan kesannya lo tuh kayak lagi jaga tahanan tau gak" jawab Haera panjang lebar sambil mengobrak abrik totebag nya mencari sesuatu.

Percayalah, celotehan Haera mampu membuat Daren bisa bernafas lega sekarang, awalnya dia kira udah ketahuan tapi pas lihat reaksi Haera kayaknya tuh cewek cuman nganggep dia jagain markas.

Bukan jagain orangnya.

"Aahhh ... sorry gue gak tahu kalo lo bakal keganggu, sebenernya gue agak merinding kalo jaga malem di gerbang jadi gue mutusin buat jaga malem di balkon kamar lo aja" ujar Daren sedikit kikuk saat mendapati Haera yang semakin mendekatkan tubuhnya ke arahnya.

"L - llo mau ngap ngapain?" tanya Daren gugup.

"Ck ... lihat kondisi mata lo, yang ada nanti mahasiswa lo takut semua karna punya Dosen tampang suka begadang kayak lo" jawab Haera sambil mengoleskan concealer di bawah mata milik Daren, lalu meratakannya dengan sempurna sampai membuat kantung mata sehitam arang kini menjadi senada dengan kulit asli milik Daren.

"Chaa ... gue aslinya gak sebegitu pinter pakek make up sih, tapi setelah Momo lahir gue mulai belajar buat nyamarin luka biar Momo gak khawatir atau curiga sama nyokapnya yang kadang balik dengan kondisi wajah babak belur" ujar Haera tanpa di tanya membuat Daren tersenyum.

Haera telah dewasa sebelum waktunya.

Kayak gitu pemikiran Daren, tapi yang ada jiwa nya Haera malah lebih tua dari yang Daren kira.

"Mulai sekarang stop begadang gak jelas!! lagian sebelum masuk markas perlu scan rentina, wajah sama sidik jari kali, maling professional pun gak bakal bisa masuk! dan lagi fitur markas kita itu mampu ngedeteksi pergerakan mulai dari 3 km dari markas, jadi kalo ada yang mencurigakan pasti Ansel sama gue bakalan langsung tau" ujar Haera lalu segera berkemas untuk bergegas masuk kedalam Universitas.

"Ah dan lagi lo tuh punya Leader secantik dan sekeren gue, jadi gak perlu takut di culik!! karna gue yang bakalan nyulik mereka terlebih dahulu" lanjutnya lalu segera berlari keluar dari dalam mobil meninggalkan Daren yang sedang tersenyum penuh arti.

"Lalu apa hubungannya dengan cantik dan keren, aahh dia sangat menggemaskan" gumam Daren pelan.

Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Haera untuk segera menemukan letak ruangan Dekan, yah tidak seperti di novel atau film lain yang perlu bertanya sana sini atau setidaknya di antar oleh kakak tingkat yang keren untuk menemukan ruangannya.

Young Mother X Mafia (Time Travel Jandral Jung Haera)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora