Chapter 8

2.4K 289 92
                                    


       Sujin masih merapalkan doa, maniknya sudah mengeluarkan bulir-bulir liquit, masih berharap ada yang menolongnya, sekarang bahkan ia tidak bisa berkutik sedikitpun. Kedua tanganya di cekal oleh dua orang, mulutnya di bungkam oleh orang yang berada belakangnya, sesekali tangan kurang ajar mereka meremas dadanya, Sujin sangat ketakutan ia masih berusaha berteriak dengan suara tertahan akibat bungkaman. Perutnya semakin mual karena di gang ini memiliki bau yang sangat menyengat.

Bugh... tiba-tiba preman yang sedang membungkam mulutnya terhuyung kebelakang, lalu orang yang mencekal kedua tanganya juga ikut terhuyung kebelakang mereka mendapat satu pukulan masing-masing.

Itu Taehyung, iya tidak salah lagi itu Taehyung datang untuk menyelamatkannya. Preman-preman ini keadaanya sedikit lemah karena sedang mabuk. Taehyung meraih kerah baju orang yang tadi membungkam mulutnya. Dan memberinya satu bogeman mentah dengan sangat keras lagi. Preman itu terhuyung kebelakang, dan tergeletak tak sadarkan diri.

"BAJINGAN! KALIAN APAKAN ISTRIKU!" Taehyung memberi masing-masing pukulan lagi pada dua orang yang tadi mencekal tangannya.

Sujin masih berdiri mematung di tempatnya, tunggu ini hanya ada tiga orang seingat Sujin ada empat orang tadi lalu dimana yang satunya.

Tiba-tiba mulut Sujin kembali di bungkam, ada orang di belakannya sejak kapan, ini adalah orang yang keempat, jadi dia bersembunyi tadi.

"Diam di tempatmu bocah atau ku patahkan leher istrimu!" ancamnya.

Sujin meronta, ia meronta sekuat tenaga, Taehyung yang ada di depanya mengambil ancang-ancang mendekat ke arah Sujin secara perlahan. Sujin masih berusaha melepaskan diri, dan Sujin berhasil menyikut wajah preman itu, Sujin berhasil melepaskan diri, ia berlari ke arah Taehyung tapi preman itu tak tinggal diam ia berhasil menyandung kaki Sujin mengunakan kakinya.

Sujin terjatuh lututnya terbentur aspal yang kasar, membuat lutut Sujin sedikit lecet. Sujin terjatuh dengan posisi terlungkup untung saja ia berhasil melindung perutnya, ia masih menangkup perutnya berusaha melindungi bayinya.

Taehyung datang dan membangunkan Sujin lalu membantu Sujin berdiri.

"Sujin kau tidak apa-apa, bayinya....... Akh..." ucapan Taehyung terhenti preman yang barusan menyandung kaki Sujin berhasil memukul kepala Taehyung menggunakan botol minuman keras.

Membuat dahi Tarhyung mengluarkan darah cukup banyak. detik berikutnya preman itu menarik kerah baju Taehyung, Sebelum preman itu menyeretnya. Taehyung melemparkan ponsel miliknya ke arah Sujin. Taehyung ingat Sujin tidak membawa ponselnya.

"Cepat!! hubungi polisi!" teriak Taehyung keningnya masih mengeluarkan darah.

Sujin menghubungi polisi ia menyebutkan jalan, dan tempat. Yang jelas kepada polisi.

Taehyung masih bertarung di sana. Sujin tidak hanya diam, ia menjerit meminta pertolongan tapi tidak ada yang datang.

Lalu setelahnya Polisi datang dengan suara sirene yang keras. Sujin bernafas lega setelah polisi sudah memborgol tangan tangan para preman,
dan membawa mereka pergi.

Sujin mengahampiri Taehyung lalu mengelap darah yang ada dahi Taehyung, Sujin menangis melihat Taehyung yang babak belur, entah kenapa Taehyung malam ini benar-benar hebat di matanya.

"Ayo kita pulang lututmu terluka kan sini aku gendong" ucap Taehyung mengendong sujin di punggungnya, Sujin tidak menolak. Lalu Taehyung berjalan pulang sembari menggendong Sujin.

"Kau juga terluka nanti aku obati di rumah, Tae apakah sangat sakit"ucap Sujin dalam gendongan Taehyung

"Aku tidak apa-apa, bagaimana dengan bayi kita" Sujin meneteskann air matanya ia menangis di gendongan Taehyung, untuk pertama kalinya Taehyung menyebut 'bayi kita'

EGO [√] حيث تعيش القصص. اكتشف الآن