CHAPTER END

3.6K 319 48
                                    

akhirnya nyampe di chapter ini juga 😌
gak kerasa ya udah end aja:)

.
.
.
.
.

"Mommy bilang, Daddy pergi ke bulan makanya pulangnya lama" dengan mata bulatnya Aerry terus berceloteh. Sembari tangan sibuk memasukan potongan kue ke dalam mulut kecilnya.

"Aerry, kau cantik sekali sayang." Taehyung tidak henti-hentinya menatap kagum putrinya. Mata, hidung, bibir, semuanya itu perpaduan yang sangat pas.

Sungguh Taehyung tidak menyangka, otak Taehyung masih mencerna agaknya. Seperti di luar nalar, bagaimana bisa? selama ini kakaknya menyimbunyikan mereka.

Memang sih, Taehyung mereka sedikit aneh. Ayah, Ibu, dan Seokjin sering pulang pergi ke luar negeri. Atau bahkan menghabiskan liburan akhir tahun di luar negeri. Taehyung hanya iya-iya saja, karena dirinya pun fokus pada perusahaanya yang dalam masa pembangunan. Pantas saja, ia tidak mencium bau-bau rencana Seokjin, Ternyata Seokjin menyembunyikan keluarganya disini. Ini sangat jauh. Rencana Seokjin itu terlalu rapi.

"Aelly cantik seperti Mommy" bocah berusia 7 tahun tersenyum, hingga menampilkan sederet gigi susunya.

"Kanapa daddy baru datang sekarang?" lanjut sang bocah kemudian, agaknya ia belum terlalu mengerti dengan apa yang terjadi.

Setelah terjadi keributan kecil di pintu masuk. Aerry menangis di pelukan Taehyung. Aerry takut, setelah mendengar mommynya berteriak dengan marah, meminta Aerry agar segera turun dari gendongan Taehyung. Berakhir dengan Sujin mengalah, dan membiarkan Taehyung. Memberi waktu Ayah dan Anak tersebut saling mendekap panuh rindu.

"Seperti yang Mommy bilang, perjalanan dari bulan menuju kesini itu sangat jauh. Makanya Daddy baru datang sekarang." Taehyung sedikit mengusap surai putrinya, mengesampingkan helaian rambut yang menganggu pandangan Aerry.

"Daddy jangan pergi kebulan lagi, nanti pulangnya lama. Aelly tidak ingin di tinggal" agaknya Aerry masih mempercayai cerita karangan yang buat oleh Sujin.

Aerry masih sibuk, membelah beberapa bagian kue tart yang ia buat bersama sang ibu beberapa jam yang lalu. Sembari sesekali menyuapkannya kedalam mulut sang ayah.

"Aelly? kenapa nama Aerry berubah?" Taehyung menoel hidung putrinya. Lalu mengecup gemas, pipi pualam Aerry.

"Eh, tidak tau. Aelly sudah biasa menyebutnya seperti itu"

"Daddy tau tidak? semalam Aelly bertemu dengan daddy saat tidur" Aerry ingin mengatakan pada sang Ayah, bahwa semalam ia bermimpi, tapi otak bocahnya cukup sulit bagaimana cara menjelaskannya.

"Bermimpi maksud Aelly?" Taehyung agaknya faham dengan maksud perkataan putrinya.

Aerry mengangguk semangat "Iya, mimpi maksud Aelly, daddy sangat tampan dan tinggi. Lalu besoknya kita bertemu, mimpi Aelly jadi kenyataan"

Taehyung mengigit bibirnya karena gemas, lalu menepuk puncak kepala anaknya. "Daddy tidak akan kemana-mana, kita akan bersama-sama lagi bersama mommy"

Omong-omong soal Sujin, wanita itu mengurung dirinya di kamar. Ini terlalu tiba-tiba baginya. Seokjin membawa Taehyung kesini tanpa memberi tahu sebelumnya.

*****

Taehyung, sejemang menatap beberapa potret kertas pangabdi momen, di ruang tengah banyak sekali bingkai-bingkai bergambar istri dan dan anaknya. Ketika putrinya berulang tahun ke satu di sana jelas tergambar. Ayah, Ibu, Seokjin dan kakak iparnya berkumpul. Wah, sangat membuat hati Taehyung kesal. Mereka bersenang-senang disini, sementara Taehyung. Ah, sudalah.

EGO [√] Where stories live. Discover now