Chapter 15

2.3K 284 85
                                    

                                      .
                                      .
                                      .
                                      .

         Manik indah Sujin sejak tadi tak lepas memandangi gelagat Taehyung, matanya sedari tadi bergulir kesana kemari mengikuti arah gerak suaminya. Yang sedang sibuk merampikan penampilan, menyisir surainya ke arah belakang, dan memerkan dahi mulusnya, indra penciuman Sujin bisa menghirup aroma maskulin, Taehyung baru saja membubuhkan parfum di kelehernya. Sejak tadi Sujin masih diam, tidak berminat bertanya. Terduduk di bibir ranjang pura-pura tidak tahu Taehyung akan kemana dengan pakaian rapi yang membalut tubuhnya.

Tadi sore saat Taehyung pulang dari kampusnya, Sujin tak sengaja melihat notifikasi pesan di layar lockscreen ponsel Taehyung, itu dari Eunji. Pesannya berisi tentang rencana kencan mereka malam ini.

Sepertinya Sujin harus menegur selingkuhan Taehyung, ia tidak bisa terus diam seperti ini. Tidak ada salahnya kan? Sujin istrinya dia berhak melakukan itu--lalu saat Sujin hendak meraih ponsel Taehyung yang masih tergeletak di meja nakas--berniat menyalin nomor telepon Eunji secara diam-diam tapi niatnya gagal karena si pemelik ponsel telah selesai dari ritual mandinya.

"Taehyung ingin pergi?" Tanya Sujin pura-pura tidak tahu.

"Aku pergi bersama Jimin, kami sedang mengerjakan beberapa makalah" bohong Taehyung.

Mengetahui kebohongan suaminya Sujin menerbitkan satu senyum kecil di bibirnya. Ayolah siapa yang percaya mengerjakan makalah dengan penampilan seperti ini bersama seorang pria? Taehyung masih normal, tidak mungkin ia akan menggoda Jimin dengan sengaja berpenampilan seperti ini, yang ada ia akan menggoda Eunji. Tidak... untuk kali ini ia tidak akan membiarkan Eunji menang. Sujin akan mengagalkan rencana kencan mereka, lantas Sujin beranjak melangkahkan tungkai jenjangnya ke arah Taehyung, melingkarkan tangan putihnya di perut suaminya, memeluk dari belakang tidak bisa begitu erat karena terhalang perut buncitnya

"Jangan pergi........" ucapnya dengan nada rendah, Sujin membantin semoga ia berhasil mengagalkan rencana kencan Eunji dan Taehyung.

"Kenapa Ji....." Taehyung membalikan tubuhnya mengahadap Sujin, membalas pelukan istrinya.

"Tidak tahu.... aku takut, kau sering meninggalkan kami" Sujin menyadarkan kepalanya di dada bidang Taehyung.

"Tidak ada apa-apa disini...."

"Kau mana tau.... apartemen ini sangat luas dan hanya ada kami berdua, aku sering mendengar suara aneh dari dapur, dan kamar mandi" Keluhnya bohong.

"Kau salah dengar......" Taehyung menbubuhkan kecupan singkat di puncak kepala Sujin.

"Pokoknya aku tidak ingin ditinggal......Malam ini saja, kumohon" Suara Sujin sedikit merengek.

Taehyung menghela napas gusar, tidak tega dengan permohonan Sujin, Jika ini dulu mungkin Taehyung bisa pergi tanpa memikirkan perasaan Sujin, tapi lain halnya dengan sekarang. Ia peduli, pada Sujin. Entahlah perasaan Taehyung sulit di jabarkan melalui kata-kata ataupun tulisan.

"Baik-baik aku tidak pergi malam ini......" Agaknya memang Taehyung akan membatalkan janji kencannya dengan Eunji.

"Sekarang kau ingin apa hm? ingin terus di peluk sambil berdiri begini? kaki ku bisa-bisa kesemutan Ji....."

Seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan dalam dada Sujin sekarang, dalam hatinya ia bersorak senang, apakah ia berhasil? lantas wanita yang sedang hamil tua tersebut menaikan kurwa bibirnya ke atas tersenyum lebar, wajahnya masih tenggelam di dada Taehyung, benarkah ini? rayuan Sujin berhasil? "Aku ingin tidur sembari di peluk....."

EGO [√] Where stories live. Discover now