Chapter 12

2.2K 266 143
                                    

Nahh buat kalian kalo nemuin typo komen aja ya langsung, InsyAllah gak aku benerin:v

Dan satu lagi, berhubung aku masih newbie dalam menulis yaa maap kalo ga ngefeel ceritanya :D
.
.
.
.
.
.

Suara ketukan sepatu menggema di sebuah lorong, ini masih pagi. Keadaan kampus juga masih sepi, tapi seorang pria sudah menampakan presensinya di sini, manik jelaga setajam elangnya bergeling kesegala arah, mencari-cari keberadaan seorang gadis atau bisa disebut kekasihnya, entalah calon mantan kekasih mungkin.

Sebenarnya ia bisa saja menemui si wanita di apartemennya, tapi sang empu penghunian tampak enggan membuka celah pintu barang selebar satu centi saja untuk dirinya, kata sandi apartemen juga telah berganti angka, ulah siapa lagi jika bukan si pemilik hunian yang sengaja menggantinya.

Lalu saat di kampus bahkan siluet Eunjipun tidak tertangkap oleh obsidiannya, dan sekarang ia benar-benar kehilangan kesabarannya, untuk itulah hari ini. Ia sengaja datang pagi-pagi berbekal harapan, akan menemukan sosok Eunji.

Akhir-akhir ini hubungannya memang rumit, walaupun tidak serumit benang kusut, tapi mampu membuatnya terjaga di tengah malam. Hubungan mereka awalnya sangat manis tapi entah sekarang menjadi sangat kacau, sudah seminggu. Bahkan Eunji mengabaikan telepon nya, memabalas pesannya saja tidak. Eunji benar-benar mengabaikan Taehyung sejak pertengkaran mereka di atap satu pekan yang lalu. Hubungan mereka tidak jelas, antara putus atau tidak. Dan hari ini jika Taehyung berhasil menjupai wanita yang berhasil membuat perasaanya di rundung gelisah. Ia tidak akan melewatkan kesempatan itu, Ia akan memperjelas hubungan mereka.

Tidak, bukan berarti ia akan melepaskan Sujin Taehyung tidak ingin melepaskan Eunji begitupun Sujin, Taehyung benar-benar akan mengikuti saran dari Jimin, ia mencoba menjalani hubungan dengan keduanya sembari belajar mencintai Sujin. Jujur saja ia lelah, setiap kali ia menyakiti Sujin, rasa penyesalanya selalu datang di akhir renungannya, di saat ia merenung dalam ke heningan, rasa bersalah selalu datang. Logikanya bertanya kenapa ia menyakitinya lagi? tapi sisi lain dalam dirinya jauh di dalam sana berkata, Sujin pantas mendapatkannya.

Fokusnya terpecah saat ia melihat siluet gadis  yang tengah di carinya, Eunji tengah duduk sembari melamun di kursi panjang halaman belakang kampus. Sosok yang selama ini kekeh menghindarinya, sosok yang juga menyuruhnya menentukan pilihan.

Tungkai kaki panjangnya lantas melangkah dengan cepat. Seolah-olah Eunji akan pergi jika ia melangkah dengan lamban. Taehyung langsung mendudukan dirinya tepat disebelah Eunji.

Lamunan Eunji buyar saat ia merasakan presensi seseorang di sebelahnya. Ia tahu itu siapa, lantas tanpa ingin menjeda waktu lagi Eunji beranjak cepat dari duduknya,
tapi niatnya terhenti tatkala Taehyung menahan tangannya.

"Beri aku waktu, Eun"

"Waktu apa?" Eunji berdiri menghadap Taehyung yang masih duduk atas di kursi.

"Waktu, aku butuh waktu untuk memilih" netra Taehyung tak luput memandangi paras Eunji.

"Aku mencintai mu....." sambung Taehyung.

Sejemang Eunji memjamkan bola matanya yang terbingkai apik oleh kelopaknya "Aku juga oppa....."  lirihnya kemudian.

"Eun, kau sungguh mencintaiku kan?" Taehyung lekas berdiri memegangi bahu Eunji dan menatapnya dalam.

"Sangat........" lirihnya lagi.

Taehyung segera merengkuh tubuh ramping Eunji, dan Eunjipun membalas rengkuhan yang baru saja menyapanya.

"Kalau begitu, bisakah kau menunggu? aku butuh waktu Eun, buktikan jika kau mencintaiku"

Gadis itu menganggukan kepalanya yang masih berada di pelukan Taehyung. Eunji tidak peduli, sekarang. Satu minggu ia habiskan untuk menjauhi Taehyung dan itu terasa sangat menyiksanya.

EGO [√] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang